# Mansion Utama Kerajaan Boma
Aku masih tidak sadar dengan diriku, aku selalu bertanya kenapa aku di lahirkan kembali, bahkan tahun kelahiranku sama dengan tahun kelahiranku yang sebelumnya. Aku belum tahu apakah ibuku selamat dalam kecelakaan itu atau tidak. Selama aku tinggal di Mansion ini, walau aku masih kecil aku bisa membaca dan memahami situasi yang ada disekelilingku.
Ternyata aku terlahir kembali di keluarga Boma. Dalam hidupku sebelumnya aku pernah mendengar Kota Boma, merupakan kota kecil dari bagian Negara Kenya. Namun aku tidak tahu bahwa di Kota Boma ada peninggalan sebuah kerajaan yang sangat berkuasa dari masa-kemasa. Kerajaan itu merupakan Kerajaan Boma.
Ada sejarah mengenai kerajaan Boma, dimana setiap keturunan yang lahir dari generasi pertama pangeran Boord Boma hingga generasi ke lima semua lahir seorang pangeran namun hanya satu pangeran saja yang lahir. Hal itu merupakan kutukan atau sumpah cinta sejati Pangeran Boord Boma dengan istrinya putri ternama dari keluarga Voke yaitu Eseline Voke. Kerjaan Boma ini sangat berpengaruh bagi negara Kenya. Namun sampai sekarang kerajaan ini sudah tinggal nama saja.
Walau tinggal nama saja, keluarga Boma masih menjadi keluarga yang berpengaruh bagi kota Boma dan yang aku ketahui saat ini keluarga ini merupakan keluarga mafia, mengembangkan bisnis dan menekan perusahaan lain yang menjadi lawannya. Keberalihan objek utama fokus kerjaan Boma ini bermula dari pangeran kelima, karena memang saat ini bukan perang lagi yang terjadi tapi persaingan ekonomi. Bisa dibilang saat ini aku terlahir menjadi seorang putri dari keluarga mafia.
Aku membaca semua buku peninggalan kerajaan Boma ini. Namun yang menjadi kesalahan ayahku saat ini yaitu pangeran Garendra Boma generasi kelima dari kerajaan Boma, dia tidak percaya pada sumpah dari leluhurnya, dia memilih menikahi wanita dari keluarga kemiliteran kerajaan yang tidak terpandang yaitu keluarga Ordo, wanita cantik itu bernama Yunisia Ordo dialah wanita cantik ahli pedang dan bela diri. Pangeran Garendra menolak menikahi keluarga Voke dan memilih wanita yang dia cintai. Ternyata kutukan keluarga itu menyimpang dan melahirkan seorang putri yang mereka beri nama Raflesia Boma.
Awalnya aku sangat bahagia, di kelahiran kembali ini aku mendapatkan orang tua yang sangat menyayangiku. Pangeran Garendra itu selalu mengatakan pada semua orang walau aku terlahir seorang putri selagi aku bisa membunuh aku akan menjadi penerus kerajaan Boma. Tubuhku sangat gemetar mendengar pernyataan ayahku. Hingga tiba waktunya usiaku 12 tahun aku akan mendapat ujian dari kerajaan. Semua keturunan kerajaan Boma sejak usia 12 tahun akan di uji untuk membunuh hewan buas hingga manusia. Jika berhasil membunuh dia akan dianugrahi menjadi pangeran penerus kerajaan Boma. Begitu juga dengan diriku, saat usia 12 tahun aku harus menghadapi ujian untuk membunuh hewan buas, jika aku bisa membunuh hewan buas itu, selanjutnya aku akan membunuh manusia, kalau bisa melewati itu baru aku bisa dianggap lulus sebagi putri Boma.
Ujian pertamukupun dimulai. Sebelumnya ibuku Yunisia sudah mengajariku menggunakan pedang dan juga bela diri yang dikuasainya, sementara ayahku dia selalu mengawasi perkembanganku. Kini saatnya aku membuktikan kemampuanku, karena hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 12 tahun.
Orang tuaku dan semua pengawalnya sudah berkumpul dilapangan halaman belakang Mansion. Di hidupku sebelumnya aku tidak berani membunuh hewan apa lagi semut. Aku khawatir akan mengecewakan kedua orang tuaku.
“Putri Sia, semoga anda tidak dilahap oleh hewan buas itu nanti” ucap Hans pengawal setia nenekku dari keluarga Voke, saat ini dia menjadi kepala pengawal. Aku tahu dia sedang menyindirku, sedari aku lahir aku sudah sadar bahwa dia sangat membenciku dan berharap agar ayahku bisa menikah lagi dengan keluarga Voke.
“Tuan Hans, anda terlalu mengkhawatirkan saya” sahutku beranjak memasuki area halaman belakang.
“Aku sadar tubuhku yang sekarang berbeda dengan yang dulu, sekarang aku sedikit memiliki tenaga, mungkin karena aku dilahirkan dari rahim seorang wanita pendekar. Namun aku masih ragu, apa aku bisa membunuh hewan buas itu nanti” gumamku.
“Apa putri Sia akan lulus menghadapi ujian pertamanya”.
“Aku rasa, dia tidak akan lulus”.
“Kenapa bos mengandalkan seorang putri, dia masih bisa menikah lagi dan mendapatkan seorang putra dengan wanita lain”.
Semua orang-orang bawahan ayahku sudah menggosipiku. Aku sudah terbiasa akan gosip seperti itu. Di kehidupanku sebelumnya juga mendapatkan gosip yang sama, hanya meremehkan kemampuanku di perusahaan.
“Putri Sia, anda harus berhati-hati, utamakan keselamatan anda” sahut Jordi, pengawal pribadiku. Aku mengangguk padanya. Jordi adalah pria yang sangat baik dan setia, saat aku masih balita dulu dan jarak usia kami tidak berbeda jauh hanya beda 3 tahun, aku yang terlahir kembali mengetahui sifatnya yang menghormatiku, walau aku terlahir seorang putri dia memperlakukan aku dengan baik dibandingkan dengan pengawal lainnya, mereka akan memperlakukan aku dengan baik jika ayahku berada di Mansion.
Sesampainya aku di halaman belakang Mansion. Halaman itu sudah di pagari dengan besi. Alat yang kupakai saat ini adalah pedang pemberian ibuku, pedang itu juga yang kupakai untuk berlatih. Aku melihat ayah dan ibuku serta penghuni Mansion kerajaan utama Boma sudah duduk di samping halaman, mereka sedang menontonku. Aku bisa melihat tatapan mata ibuku, mengatakan jangan kecewakan aku.
“Bangg...” semua akses menuju pintu keluar sudah tertutup. Tubuhku sudah terperangkap di halaman itu ditutupi pagar besi.
“Huuuhuuummm..” bunyi gong pertanda hewan buas akan di keluarkan dari salah satu akses pintu. Aku sangat terkejut melihat hewan buas yang akan kuhadapi sebagai ujian pertamaku itu adalah Singa. Aku sudah melihat Singa muda itu terikat dengan tali menatap mataku dengan tajam. Di kehidupanku yang dulu, aku sangat suka dengan hewan buas ini, aku tidak tahu apakah aku akan dilahap olehnya, atau aku yang akan membunuhnya.
“Gearr.. gearr..” Singa itu sudah mengaum.
“Putri Sia, anda harus membunuh Singa itu. Kalau tidak, ayahmu akan rugi nanti” teriak seorang pria tua teman bisnis ayahku.
“Bunuh Singa itu, aku sudah bertarung untukmu putri Sia” sahut pria tua teman ibuku.
“Lepaskan ikatannya” teriak Hans.
Tidak berapa lama, ikatan tali Singa itu sudah di lepas. Aku bisa menyadari bahwa Singa itu merupakan Singa jantan yang masih muda, dia sudah datang menghampiriku.
“Geaarrrrrr..” Singa itu sudah mendekat dan ingin menyerangku.
“Shwing..” pedangku ku keluarkan dari sarungnya. Kaki ku sudah membentuk kuda-kuda. Tatapan mata Singa itu sudah mendekat padaku, Singa itu sudah siap untuk menerkamku. Ternyata Singa ini masih sangat muda, namun jika tidak memiliki keahlian bela diri, manusia biasa bisa saja mati di terkam olehnya.
“Gearrr..” Singa itu akan memangsaku. Aku berlari, mengambil arah dari samping.
“Swwinggg..” pedangku sudah menghunus kaki Singa itu, bahkan darah dari kakinya sudah keluar. Tidak berapa lama tatapan mata Singa itu terlihat tidak memusuhiku. Singa itu kembali berjalan mendekat padaku.
“Bunuh Singa itu..”
“Purti.. tunggu apa lagi”
“Bunuh.., cepat bunuh”
Teriak semua penonton.
Mataku kembali bertemu pandang dengan Singa itu. Singa itu sudah semakin dekat. Tiba-tiba saja batinku ikut bicara dengan Singa itu.
“Tuan Putri, tolong dengar saya. Anda pasti bisa mendengar suara saya” sahut Singa itu. Mataku langsung terbuka, seolah-olah Singa itu sudah mengajakku bicara.
“Bunuh saya atau anda tidak akan menjadi seorang putri” sahut Singa itu kembali.
“Aku memang akan membunuhmu” batinku.
Tidak berapa lama Singa itu menerkamku.
“Tsukk..” pedangku kutusuk ketanah. Aku langsung refleks memegangi kaki Singa yang sudah berdarah karena hunusan pedangku.
“Grr.. grr..” Singa itu sudah menjilati tanganku.
“Aku yakin putri tidak akan membunuhku” sahut Singa itu menatapku.
“Kenapa kau bisa bicara denganku” batinku.
“Karena anda adalah tuan saya” sahut Singa itu.
Tidak berapa lama semua penonton sudah kesal padaku.
“Ada apa ini, kenapa tidak dibunuh” teriak penonton.
“Apa mungkin Singa itu Singa yang jinak” sahut penonton.
“Percuma aku menonton ini, hanya pertunjukkan anak ingusan” sahut penonton kecewa padaku.
Aku melihat ayah dan ibuku sudah kecewa padaku.
“Hans, bunuh Singa itu!" teriak ayahku pada Hans. Hans masuk dari arah pintu saat Singa itu masuk.
“Tidak” teriakku menghalangi Hans.
“Putri, anda jangan menghalangi perintah bos” sahut Hans.
“Ayah.., aku mohon padamu, Singa itu akan menjadi hewan peliharaanku, aku mohon..” sahutku memohon pada ayahku, bahkan wajahku sudah mencium tanah.
“Bubar semua, dasar putri tidak berguna” teriak ayahku.
Tanganku mulai mengepal bahkan air mataku refleks keluar, hatiku sangat sakit mendengar ucapan ayahku. Ini kali pertama aku mendengar ucapan kebencian dari ayahku. Setelah 12 tahun dari kehidupanku yang sebelumnya, aku sering mendengar perkataan ini dari ayahku Fakwe Luxe. Aku tidak menyangka ayahku sangat benci padaku. Aku melihat ibuku sudah mengejar ayahku. Hal ini sangat mirip dengan kehidupanku sebelumnya.
“Putri Sia, kau memang tidak berguna” sinis Hans keluar dari area.
“Huuuhuuummm..” bunyi gong pertanda ujian pertamaku sudah selesai, gerbang besi itu sudah terangkat keatas, bahkan pintu gerbang sudah terbuka.
“Tidak, aku tidak boleh mengalami hal yang sama, aku harus merebut kembali kepercayaan ayah dan ibuku” gumamku.
Bersambung.......
Hai Reader, terima kasih sudah mampir,🙏 Jangan lupa like dan komentar ya😘
Oya jadiin Favorite untuk up lanjutan,
See You 🙋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Li Na
aku lanjutin jejak kak
2020-07-06
0
Oki Indriani
lanjut
2020-07-02
0
🌸Momy Kece🌸
hadir
2020-06-08
1