Sekembalinya aku dari Perusahaan Xevran, moodku sudah buruk, bahkan Aslan belum juga muncul, ingin sekali aku menghukumnya, namun kembali lagi aku ingat dia tidak bernyawa. Aku langsung mendesain pakaian untuk di pakai Rosefro, walau tidak semua tubuhnya aku ukur, namun untuk lengan dan dadanya aku sudah mendapatkan ukuran yang tepat, ternyata dari pemberitaan media ada sedikit perbedaan ukuran tubuhnya, bisa jadi ukuran tubuhnya itu saat dia masih terlihat lebih gemukan, untuk ukuran terbarunya sudah aku dapatkan.
“Putri ....” sahut Aslan pelan. Aku sudah menebak itu pasti Aslan, aku melihat sekitar, ternyata hari sudah gelap, semua orang sudah pulang dari Butik, hanya aku yang tinggal untuk menyelesaikan pekerjaanku, sementara Jordi masih berada di ruangannya, dia sangat sibuk seharian ini karena keberpindahan tangan kepemilikan Butik ini, Jordi harus mengurus pelanggan setia dari Butik.
“Putri” sahut Aslan kembali.
“Apa kau tidak merasa bersalah padaku, kemana saja kau seharian ini” ketusku padanya.
“Putri, saya minta maaf” sahut Aslan merasa bersalah.
“Aku sudah peringatkan padamu untuk tidak menggangguku tadi, tapi kau malah mengacaukan pekerjaanku” kesalku pada Aslan.
“Putri, saya tidak akan mengulanginya lagi, tadi saya sedang memeriksa tubuh Rosefro, saya pikir tubuhnya juga hidup kembali seperti tubuh Putri, saya pikir dia itu cinta sejati Putri, pangeran dalam mimpi Putri” sahut Aslan.
“Aslan, aku malas mendengar karangan ceritamu, aku hidup di zaman modern, kau bersalah jangan cari alasan, ingat saja sekali lagi kau tidak boleh bertindak begitu, bahkan sudah terjadi salah paham diantara kami” sahutku padanya.
“Putri, saya salah, hukum saja saya, tapi Putri jangan menyerah untuk melakukan misi Putri, kalau tidak, Putri akan tetap hidup melarat begini” sahut Aslan.
“Lebih baik kau diam saja, jangan ganggu aku, itu hukumanmu” sahutku padanya.
“Baik Putri” sahut Aslan tetap mengawasi pekerjaanku. Aku malah tersenyum melihat tingkah konyolnya, dikehidupan sebelumnya aku sangat suka dengan Singa, saat ini aku sudah melihat tubuh Singa sedang melongo terdiam mengawasiku, bahkan dia terlihat imut. Namun tidak berapa lama, sudah terdengar suara tembakan dari luar.
“Bang ... bang ....” suara tembakan dari teras Butik.
“Crang ....” Suara kaca pecah.
“Aslan, apa yang terjadi” sahutku terkejut mendengar kericuhan dari luar Butik.
“Putri, bersembunyilah, aku akan keluar mencari tahu situasi.
Aku langsung melaksanakan perintah dari Aslan. Aku sudah bersembunyi dibawah mejaku, tidak berapa lama aku sudah mendengar suara langkah kaki seseorang sedang masuk kedalam ruangan menuju tempatku.
“Gawat, aku lupa mematikan lampu, aku bahkan tidak memiliki pistol” gumamku.
Langkah kaki dari orang tersebut semakin dekat.
“Tap ... tap ....” Tiba-tiba terdengar lagi suara kaki seseorang berlari menuju ruanganku. Aku tetap waspada mengintai bayangan dari orang yang mendekatiku.
“Dor ....” suara tembakan pistol membuat tubuh seseorang sudah terjatuh kelantai.
“Aargh ....” Aku mendengar suara orang tercekik.
“Katakan, siapa yang menyuruhmu” aku mendengar suara Jordi. Aku langsung keluar dari persembunyianku, aku sudah menemukan Jordi mencekik pria misterius bertopeng. Jordi langsung memainkan matanya padaku. Aku mengangguk, aku langsung mengambil air raksa.
“Cis ....” Jordi menyemprotkan Air raksa kewajah pria itu.
“Argh ....” sahut pria itu menutupi wajahnya.
“Aku sudah beri kau kesempatan, aku tidak akan membunuhmu, katakan siapa yang menyuruhmu masuk kesini” tanya Jordi.
“Maafkan saya, saya masuk kesini ingin mencuri” sahut pria itu.
Jordi langsung mencekik leher pria itu. Karena pria itu sudah tidak bisa melihat, aku langsung menghampiri pria itu.
“Kau memiliki pistol, bahkan pistol ini sangat sulit di dapatkan” sahutku memeriksa pistol milik pria itu.
“Kalau kau mau mencuri, harusnya kau masuk ketempat yang banyak uang, seperti bank atau bobol atm, bukan di tempat pakaian” sahutku memeriksa tubuhnya.
“Saya hanya pencuri” ucap pria itu, dia tidak mau jujur. Jordi menahan tubuh pria itu, dia sudah tidak bisa melihat, lengannya juga berdarah karena tembakan tadi.
“Aku tidak segan-segan padamu untuk membunuhmu” sahut Jordi. Aku langsung memeriksa semua peralatan pria itu, tidak ada bukti yang bisa aku temukan, namun aku melihat lambang Singa sebagai lambang sebuah geng.
“Ah ....” Teriak pria itu saat aku menarik paksa kalung yang di pakainya, aku yakin kalung itu bisa sebagai petunjuk. Aku menunjukkan kalung itu pada Jordi.
“Putri, sepertinya dia suruhan dari Geng Singa” bisik Jordi padaku.
“Apa kau yakin kau datang kesini untuk mencuri” tanyaku kembali pada pria itu.
“Benar saya kesini hanya mencuri, tidak ada niat lain” sahut pria itu.
“Apa kau pikir kami ini bodoh” sahut Jordi.
Tidak berapa lama kemudian Aslan sudah datang menghampiriku, dia mendekat padaku.
“Putri, jangan bunuh pria itu, aku sudah mengawasi di sekitar, masih ada yang lainnya, lebih baik lepaskan saja, supaya kalian terlihat sebagai warga biasa, serahkan dia pada yang berwajib” bisik Aslan.
Aku langsung memerintahkan Jordi sesuai dengan bisikan Aslan. Jordi sudah mengikat tangan pria itu, kami langsung menelvon Polisi untuk segera datang ke Butik Rasa.
“Karena kau seorang pencuri, kau harus masuk penjara” teriakku supaya orang yang mengawasi kami mendengar.
“Kalian sangat baik, terima kasih sudah tidak membunuhku” sahut pria itu.
“Dasar ....” pekik Jordi pada pria itu.
Tidak berapa lama Polisi sudah tiba di Butik, Jordi terpaksa memberikan klarifikasi mengenai pencuri itu sudah menghancurkan kaca depan Butik bahkan pistolnya terpaksa kami serahkan, padahal aku sangat ingin menyimpan pistol itu.
“Putri, teman-teman pria itu sudah pergi” sahut Aslan kembali menemuiku.
“Jadi mereka datang untuk mengetes Jordi dan aku” tanyaku pada Aslan.
“Benar Putri, mereka dari Geng Singa, aku rasa identitas Putri sedang diselidiki oleh Bos dari Geng Singa, siapa lagi kalau bukan Rosefro, dia baru saja bertemu dengan Putri hari ini, mungkin dia curiga karena pemilik dan perancang dari Butik Rasa ini orang baru, suruhan mereka tadi saat aku mengawasi gerak-gerik mereka, aku dengar mereka berbincang, mereka hanya ingin mengetes kemampuan Putri dan Jordi, mereka berpikir Putri dan Jordi dari Geng Boord” sahut Aslan kembali.
“Rosefro sudah bertindak dengan cepat” sahutku padanya.
“Sebaiknya Putri segera menikahinya, jangan sampai pengorbanan Putri sia-sia” sahut Aslan memberikan saran.
Keesokan harinya, aku dan Jordi kembali bekerja seperti biasa, namun Butik itu terpaksa diperbaiki, membuat karyawan yang bekerja dengan kami terlihat ketakutan mendengar pencuri masuk membawa pistol. Saat kami sibuk di Butik Rasa, tiba-tiba saja ada undangan masuk di tujukan untuk Jordi dan Golda. Jordi masuk keruanganku memberikan undangan itu, aku sejenak membaca undangan itu.
“Jordi, kita diundang untuk acara pelelangan di Hotel Xevran, acaranya 2 hari lagi” sahutku pada Jordi.
“Putri, apa mungkin mereka sudah curiga mengenai identitas kita, kita hanya memiliki Butik bahkan karyawannya tidak sampai ratusan, kenapa kita ikut di undang” sahut jordi menganalisis.
“Benar juga ucapanmu, tapi kalau kita tidak menghadiri acara ini, hal itu akan terlihat bahwa kita menghindari acara itu” sahutku.
“Putri, kita harus bergerak hati-hati mulai dari sekarang” sahut Jordi. Hari itu kami kembali bekerja seperti biasanya, aku juga bekerja menyelesaikan jas untuk di pakai oleh Rosefro.
Bersambung..................
Hai Reader, terima kasih sudah mampir, jangan lupa jadiin favorit ya untuk up selanjutnya🙏
Beri Like dan komentar kalian, 😊
Sesekali Vote ya😘
See You🙋🙋🙋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Adine indriani
crazy like
2020-06-16
1
Lina agustin
kak aku ketinggalan banyak..
2020-05-15
1
K y⃟ ◂▸ yᵘⁿɑ ༆
baguss siipp
2020-05-12
2