# Kediaman Luxe
Sesampainya aku dikediaman Luxe, dengan langkah berat dan wajahku masih dipenuhi air mata, aku melupakan sesuatu yaitu harus mendatangkan Venzo, seharusnya hari ini adalah hari dimana dia dan aku memilih cincin pertunangan kami.
“Kau baru pulang?” tanya ibu padaku, dia sudah duduk di sofa ruang tamu dengan wajah tidak senang. Aku mengabaikan ibu dan beranjak kekamarku. Aku langsung meluapkan rasa sedih, kesal dan amarah di hatiku didalam kamarku. Tidak berapa lama ibuku sudah teriak-teriak dari luar kamar dan membentakku.
“Golda ... apa kau tuli, sudah aku katakan datangkan Venzo!” Teriak ibuku dari luar kamarku. Aku masih tidak ingin menemuinya. “Kenapa air mataku ini tidak mau berhenti” gumamku.
“Berani sekali kau mengabaikan perintahku!” Teriak ibu lagi menarik tubuhku dari kasur, dia melihat wajahku.
“Kau menangis” sahut ibu sambil memperhatikan wajahku.
“Dasar wanita bodoh” pekik ibu kembali melepaskan wajahku.
“Ibu, bolehkah aku tidak bertunangan dengan Venzo” ucapku memohon pada ibu.
“Apa kau bilang?” Bentak ibuku. Namun air mataku sudah keluar, aku yang masih duduk dilantai langsung memeluk kaki ibuku.
“Ibu ... aku tidak bisa bertunangan dengan Venzo, dia ... dia sudah tidur dengan Onela ibu” jelasku pada ibuku.
“Jadi kau mau membatalkan pertunangan ini?” sahut ibu menegaskan ucapannya. Aku bisa melihat raut wajah ibuku sudah kecewa dan sangat marah padaku. Aku mengangguk memohon padanya.
“Iya ibu, aku akan batalkan pertunangan ini” sahutku menunduk memeluk kakinya.
Tidak berapa lama ibuku sudah menarik wajahku.
“Plak ....” Tamparan keras mendarat diwajahku.
“Kalau kau berani membatalkan pertunangan ini, jangan harap kau bisa melihat ibu hidup besok” ucap ibuku keluar dari kamarku.
“Ternyata aku tidak bisa membatalkan pertunangan ini, adakah cara yang harus aku tempuh” gumamku memegangi pipiku yang sudah panas efek tamparan keras dari ibuku. Aku sudah terbiasa menerima tindakan kekerasan dari ibu kandungku. Setiap ibu mendapatkan masalah atau berselisih paham dengan ayahku, ibu akan melampiaskan kemarahannya padaku dan mengatakan kenapa aku terlahir sebagai wanita, anak pembawa sial, hal itulah yang akan dia sampaikan.
Bahkan kali ini aku memohon padanya, ibu langsung mengancamku, mengatakan bahwa dia akan bunuh diri kalau sampai pertunangan ini gagal.
Tidak berapa lama pintu kamarku sudah di ketok.
“Tok ... tok ....” suara ketukan dari pintu kamarku.
“Nona, boleh saya masuk” sahut bu Sarah. Bu Sarah merupakan pelayan rumah tangga sekaligus pelayan pribadiku.
“Masuk saja bu Sarah” jawabku pelan. Bu Sarah sudah masuk kedalam kamarku membawa seonggokan es batu beserta kain putih bersih.
“Nona Golda, biar saya kompres wajah anda” sahut bu Sarah. Bu Sarah langsung melaksanakan tugasnya.
“Apa ini perintah dari ibu?” tanyaku pada bu Sarah.
“Benar Nona, maaf sebelumnya Nona Golda, Nyonya Besar hanya meluapkan emosinya saja, beliau baru saja berselisih paham dengan Tuan Besar” jelas bu Sarah menenangkan hatiku.
“Bu Sarah, ini bukan kali pertama aku mendapatkan tindakan kekerasan, dia ibu yang tidak mengharapkan aku” jelasku pada bu Sarah.
“Nona, anda putri semata wayang keluarga Luxe, Nyonya Besar sangat menyayangi anda, namun beliau tidak tau cara menunjukkannya pada Nona, Nona jangan bersedih lagi” ucap bu Sarah kembali menenangkan aku.
“Apa yang membuat ayah dan ibu berkelahi, apa mungkin ayah ketahuan selingkuh?” tanyaku pada bu Sarah. Namun bu Sarah hanya terdiam menunjukkan bahwa tebakanku itu benar. Aku tidak tahu sudah berapa kali sejak aku kecil ayahku selalu ketahuan selingkuh di belakang ibuku. Aku sangat memahami situasi itu.
“Maaf Nona Golda, pipi Nona sudah membaik, saya akan keluar” ucap bu Sarah undur diri dari kamarku. Aku mengangguk, mengiyakan untuk dia sudah boleh keluar dari kamarku.
Seharian itu aku merenung di dalam kamarku, aku tidak percaya selama ini aku sudah dihianati oleh pacar dan juga sahabatku. Aku selalu berpikir bahwa sahabatku Onela adalah orang yang sangat baik, tidak akan pernah menghianatiku, namun aku salah menilainya.
***
Keesokan harinya, semua orang sudah sibuk di kediaman Luxe. Mereka sibuk mengurusi urusan rumah tangga serta sibuk mengurusku dan mendandaniku.
“Nona, kenapa raut wajahmu bersedih, bukankah hari ini hari bahagiamu, kelopak matamu sudah bengkak, aku akan melapisinya dengan bedak tabur ini” sahut seorang perias sambil merapikan wajahku didalam kamarku.
“Semalam aku menonton drama romantis, dimana seorang wanita sangat mencintai kekasihnya namun kekasihnya itu selingkuh dengan sahabat wanita itu, aku sedih dan ikut menangis saat wanita itu mengetahui kekasihnya selingkuh, karena itulah kelopak mataku bengkak” sahutku pada perias itu.
“Nona, maaf saya sudah salah menduga, semoga apa yang dialami oleh wanita itu tidak sama dengan Nona” ucap perias itu. Aku hanya terdiam dan menatapi cermin melihat wajahku sudah di rias.
“Justru cerita itu adalah ceritaku” gumamku.
Tidak berapa lama, selesai aku dirias dan memakai gaun yang sudah disiapkan oleh ibuku. Gaun itu merupakan gaun rancangan desainer ternama, walau aku bisa memakai gaun rancanganku, namun ibuku tetap membeli gaun dari perancang ternama untuk acara pertunanganku. Aku sudah melihat batang hidung pacarku Venzo menungguku di ruang tamu.
Aku melangkah turun dari tangga menuju ruang tamu dengan wajah senyumku yang terpaksa. Aku sudah melihat ayahku tersenyum lebar berbincang-bincang dengan kerabat yang sudah datang begitu juga dengan ibuku dan Venzo. Venzo sudah berdiri saat melihatku menuruni tangga lalu menyambutku.
“Sayang, kau sangat cantik” puji Venzo mencium punggung tanganku. Aku hanya terdiam dan membalas perkataannya dengan senyuman.
“Putriku sayang, kau memang putri kami, lihat suamiku dia sangat cantik bukan” puji ibuku memperlihatkan kasih sayangnya pada semua kerabat.
“Benar istriku, kecantikan Golda menurun darimu” sahut ayahku menanggapi perkataan ibuku. Para kerabat itu langsung tersenyum lebar dan memujiku kembali. Aku sudah sering menghadapi hal ini, ibuku akan menunjukkan kasih sayang palsunya pada semua orang, hanya aku yang tahu sifat kedua orang tuaku ini.
“Presdir Fakwe, kita sudah boleh berangkat, waktu terus berjalan” sahut Venzo mengingatkan keluarga bahwa pertunangan kami 2 jam lagi akan di laksanakan. Ayahku megangguk menyetujui perkataan Venzo dan semua kerabat sudah memasuki mobil masing-masing berangkat menuju Gedung Pertemuan.
Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam, biasanya kalau aku sudah berdua dengan Venzo, aku adalah orang yang ceria, akan ada saja topik pembicaraan yang kusampaikan padanya, namun kali ini aku memilih diam, di dalam hatiku ini, aku selalu berharap pertunanganku ini bisa dibatalkan.
“Tolong, jangan ajak aku bicara” gumamku mengarahkan padanganku keluar dari kaca jendela mobil.
“Sayang, kenapa kau melamun, apa kau tidak bahagia, setelah 7 tahun kita pacaran, kita akan tunangan” sahut Venzo membuka suara.
Mendengar ucapannya itu membuatku muak, masih bisa berakting seolah-olah dia kekasih yang setia. Aku sangat benci padanya, aku tidak ingin sedikitpun melihatnya, namun apalah dayaku, aku harus melancarkan acara pertunangan ini. Aku bisa melihat senyum bahagia dari ibu dan ayahku tadi.
“Sayang, ada apa denganmu?” Venzo sudah menggenggam tanganku. Aku langsung melepaskan tanganku.
“Apa kau masih pantas peduli denganku, abaikan saja aku, bukankah tujuanmu menikah denganku, cukup jalani acara pertunangan ini, tidak perlu menunjukkan keterpaksaanmu untuk menyukaiku” sahutku padanya.
Aku memalingkan wajahku. Aku melihat sekilas tadi wajah Venzo, betapa terkejutnya dia mendengar penjelasanku.
“Apa kau sakit, ada apa denganmu” sahut Venzo memegangi dahiku.
“Aku tidak sakit” balasku melepaskan tangannya. Mendengar perkataanku Venzo langsung diam, dia mengalihkan pandangannya keluar.
“Kau masih bisa berakting, dasar pria brengsek” gumamku.
Bersambung.............
Hai Reader, terima kasih sudah mampir, semoga terhibur ya😊
Jangan lupa like dan komentar ya,😘
Jadiin Favorite untuk up lanjutan,
See You 🙋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Pipit Sopiah
aku likenta Thor. tp maaf komennya kenapa Golda tidak tegas terlalu melow. trus masa sebagai orang tau sikapnya gitu sama anak. kaya anak tiri aja
2020-07-13
0
Siti Munanti Munanti
semangat thoor
2020-07-08
0
Oki Indriani
keren Thor
2020-07-02
0