Keesokan harinya, saat aku selesai berlatih dengan ibuku, dia sudah kembali bersikap baik padaku seperti saat aku balita dulu. Dia bahkan merapikan rambutku saat aku selesai bebersih diri di dalam kamar.
“Ibu” sahutku pada ibu.
“Hemm, kenapa Sia?” tanya ibu padaku.
“Aku akan tetap jadi anak kesayanganmu dari sekarang hingga selamanya” tanyaku pada ibu.
“Apa yang kau katakan, sampai kapanpun kau adalah putriku” sahut ibu memeluk tubuhku.
“Serius, ibu tidak membenciku” tanyaku kembali pada ibu.
“Siapa yang membencimu, Putri secantik ini, aku yang melahirkanmu, kau buah cinta ayah dan ibu. Jangan pernah lagi ucapkan kata-kata itu” sahut ibu melepas pelukannya.
“Aku sangat menyayangi ibu juga ayah” sahutku kembali memeluk tubuh ibuku.
“Walau begitu, jadilah anak yang kuat, kau tidak boleh manja dan terlihat lemah, ibu hanya bisa mendukungmu, namun ada banyak orang yang ingin menyingkirkan kehadiran kita dari kediaman ini” sahut ibuku.
“Aku mengerti” sahutku.
“Maaf kalau ibu terlihat kasar di luar, ibu hanya bisa mendidikmu supaya nenekmu tidak lagi meremehkan dirimu, apapun itu ibu akan lakukan selama tidak menyakiti dirimu. Selesaikan saja semua latihan bela diri dari ibu, suatu saat nanti saat kau mendapati masalah dan saat itu ayah dan ibu tidak bisa membantumu, setidaknya kau bisa menyelamatkan dirimu” sahut ibu kembali.
“Ibu, kenapa harus begitu?” tanyaku pada ibu, aku heran kenapa ibuku ini mengkhawatirkan banyak hal.
“Saat kau dewasa nanti kau akan tahu, bahwa dunia orang dewasa itu sangat kejam nak, bahkan tidak peduli itu sedarah selagi mendapatkan kekusasaan mereka akan menghalalkan segala cara hingga membunuh saudara sendiri. Jadi menurutlah perkataan ibu, ibu hanya memiliki seorang putri, ibu berharap putri ibu ini bisa hidup bahagia” sahut ibu mencium keningku.
“Aku berjanji ibu aku akan hidup untuk ayah dan ibu” gumamku dipelukan ibu.
Setelah bebersih diri, aku sudah bebas keluar kemanapun aku mau. Aku memilih pergi kehalaman belakang Mansion. Aku mengingat, sejak Aslan datang dalam hidupku, aku menghabiskan waktu selama 5 tahun bermain dengannya di halaman belakang ini. Ada banyak bunga di pekarangan ini, dia juga sering bersembunyi dibalik pepohonan. Aku kembali kesana untuk mengenang kenangan indah dengan Aslan. Aku merasa bahwa Aslan bukanlah seekor hewan melainkan manusia berwujud Singa. Aku duduk menikmati aroma bunga yang sudah menyengat karena hembusan angin.
“Huh, segar sekali cuaca disini, beda dengan cuaca di Kota Kenya. Aku bahkan sudah mencek semua media sosial atas nama diriku di Internet, namun satupun tidak ada yang muncul atas nama Golda Luxe. Bahkan aku mencari perusahaan ayahku LuxeIT, juga tidak muncul di Internet. Padahal tahun ini tahun 2011, seharusnya tahun ini tahun ke 3 ulang tahun perusahaan ayahku berdiri. Apa mungkin ayah dan ibuku sudah menghilang dari bumi ini” gumamku menikmati suasana di sore itu. Namun tidak berapa lama, tiba-tiba saja ada suara yang memanggil namaku.
“Putri Sia ....” sahut seseorang memanggilku.
Aku menoleh kebelakang, tidak menemukan orang lain. Aku kembali memperhatikan sekitarku juga tidak ada orang.
“Apa mungkin aku salah dengar, kenapa tubuhku merinding” gumamku.
“Putri Sia ....” Kembali seseorang memanggilku. Tubuhku semakin ketakutan, apa mungkin orang yang sudah kubunuh kemarin hidup kembali. Aku langsung berdiri dari dudukku.
“Putri, ini saya” sahut seseorang kembali.
“Tolong keluarlah, jangan takuti aku, aku bukan pengecut, sekalipun kau setan muncullah dihadapanku” tegasku mengangkat pedangku. Tiba-tiba ada sinar cahaya terang menerangi diriku, bahkan saat ini penglihatan mataku mulai silau.
“Siapa kau” tanyaku mencoba melihat sinar itu sudah semakin dekat padaku. Tiba-tiba sinar itu sudah berubah wujud menjadi seekor Singa.
“Hah, ka ... kau ....” Teriakku heran, bahkan tubuhku sudah terjatuh.
“Putri, maafkan saya, ini saya Aslan” sahut Aslan meminta maaf.
“Aslan sudah mati, siapa kau tolong jangan takuti aku” sahutku menebas tubuh Singa itu, namun pedangku tembus pada tubuh Singa itu.
“Putri, maafkan saya, saya sudah tiba dengan sosok seperti ini, ini benaran aku Aslan” sahut Aslan mendekat padaku. Aku sangat terkejut melihat tubuh Aslan sudah menerobos tubuhku. Aku tidak percaya, bisa melihat Aslan kembali, namun tubuhnya sudah tembus pandang.
“A ... pa kau sungguhan Aslan, teman baikku” tanyaku kembali padanya.
“Benar Putri, saya sudah menebak Putri pasti ketakutan dan tidak percaya bahwa saya ini Aslan, ini memang saya Putri” sahut Aslan, dia sudah duduk menghadap padaku.
“Bagaimana bisa kau kembali dengan wujudmu yang seperti ini” tanyaku keheranan padanya.
“Itu karena sebuah misi, aku tidak bisa kembali kewujud manusia sebelum Putri Sia menemukan cinta sejati Putri” sahut Aslan padaku.
“Apa yang kau katakan, aku sudah sering mengatakan padamu, aku ini hidup di zaman modern, aku tidak percaya dengan tahayul” sahutku mengalihkan pandanganku.
“Putri, sebelum tubuh Putri ini Putri miliki, sebelumnya tubuh Putri ini milik tuan saya, hanya saja ingatan Putri belum kembali” sahut Aslan, membuat kepalaku semakain pusing.
Selama 5 tahun kami berteman kalau sudah membahas hal serius dia akan menyampaikan hal yang sama dengan saat ini, aku selalu mengabaikan ucapannya. Dia mengatakan bahwa dia dahulunya seorang manusia pengawal setiaku, dia dikutuk karena diriku dikehidupan sebelumnya tidak menemukan cinta sejatiku. Aku tidak percaya dengan ucapannya, namun melihat dia kembali datang kesisiku, hatiku berkata bahwa dia menyampaikan yang sebenarnya.
“Oh, Tuhan, Dewa, Dewi, Sang Yahwidi, Sang Pencipta, siapapun ... tolong bantu aku, aku hidup di zaman modern masih percaya dengan hal tahayul” gumamku.
“Putri, aku menyampaikan hal ini sudah berulang kali, tugasku adalah membantu Putri menemukan cinta sejati Putri, setelah Putri menemukan cinta sejati Putri, aku bisa kembali kewujudku semula dan kembali ke alam baka” sahut Aslan meyakinkan diriku. Aku masih tetap tidak percaya padanya.
“Baiklah, lalu kau akan tetap berwujud seekor Singa yang tidak bisa disentuh begini” sahutku menerobos tubuhnya, aku ingin menyentuh bulunya yang lembut, namun aku tidak bisa menyentuhnya.
“Benar Putri, saya akan tetap berwujud seperti ini sampai Putri menemukan cinta sejati Putri” sahut Aslan kembali.
“Berikan aku waktu untuk mempercayai semua ini” sahutku.
“Putri tidak perlu memaksakan diri, ingatan Putri akan pulih seiring berjalannya waktu” sahut Aslan padaku.
“Jadi, kau akan selalu ada disisiku. Apa hanya aku yang bisa melihatmu, tidak adakah yang lain yang bisa melihatmu” tanyaku padanya. Aku langsung melihat kesekitar, aku takut ada orang yang akan memperhatikan diriku berbicara sendiri seperti orang gila.
“Untunglah tidak ada orang disekitar sini” gumamku.
“Hanya Putri yang bisa melihat saya, tidak ada seorangpun yang bisa melihat diriku” sahut Aslan.
“Berarti kemanapun aku pergi, kau akan tetap ikut denganku” tanyaku pada Aslan.
“Benar Putri, saya akan selalu disisi Putri” sahut Aslan.
“Kalau begitu, saat kau mengajakku bicara, kau harus memperhatikan sekitar, aku takut orang lain akan mengira aku sudah gila bicara sendiri” sahutku kembali.
“Baik Putri” sahut Aslan.
Tidak berapa lama Jordi sudah datang menghampiriku, dia mengajakku untuk segera menghadap pada orang tuaku.
“Putri, Bos dan nyonya sudah menunggu Putri” sahut Jordi ngos-ngosan.
“Baiklah” sahutku beranjak menuju Mansion.
Bersambung.......
Hai Reader, Jangan lupa like dan komentar ya😊
Oya, jadiin novel ini favorit untuk up selanjutnya, semoga terhibur,😍
See You 👋👋👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Oki Indriani
udah baca di episode 8 nya makin seru
2020-06-27
1
💞🌜Dewi Kirana
semangat thor
2020-05-08
1
Lina agustin
semangat ya
2020-04-30
1