Keesokan harinya, saat ayah kembali dari Kota Kenya, suasana di Mansion terlihat tidak baik, bahkan kakek Alex Ordo juga sudah bergabung di ruang Pribadi Keluarga. Entah apa yang mereka bahas, bahkan semua pengawal pria banyak yang sudah dihukum di depan Mansion.
Memang sedari aku lahir, aku tidak diperbolehkan oleh ayah dan ibu untuk belajar di luar bertemu dengan orang lain, mengenyam pendidikan di sekolah biasa seperti orang biasa, semua pendidikan aku dapatkan di sekitar Mansion, pendidik yang mengajariku semua di sewa dari Kota Kenya. Padahal aku sudah belajar di kehidupan sebelumnya bahkan sudah mengenyam bangku perkuliahan.
Aku tidak tahu apa alasan orang tuaku tidak memperkenalkan diriku pada publik, aku hanya menebak, bahwa ayahku seorang mafia dia memiliki banyak musuh dari banyak pihak, itulah alasan yang bisa kutebak. Aku yang baru selesai belajar dari ruang belajar sangat terkejut melihat semua pengawal pribadi ayahku sudah babak belur.
“Aslan, apa kau tahu apa yang terjadi di kediaman ini” tanyaku pada Aslan saat aku beranjak keluar dari ruang belajar melewati halaman depan Mansion.
“Putri, sepertinya Pangeran Garendra sudah menghajar semua pengawal ini” sahut Aslan memperhatikan sekitar.
“Putri Sia” sahut Jordi tiba-tiba menghampiriku. Jordi sudah mengatur nafasnya.
“Ada apa Jordi” jawabku padanya.
“Gawat Putri, Putri harus segera ikut dengan saya” ajak Jordi menarik tanganku, aku mengikut saja di tarik oleh Jordi. Lima menit kemudian kami sudah sampai di Ruang Pribadi keluarga.
“Kita untuk apa kesini, ini urusan keluarga” bisikku pada Jordi saat kami sudah tiba di pintu.
“Putri harus mendengarkan berita ini, apa Putri tidak melihat situasi di Mansion dari pagi sangat menegangkan, semua pengawal sudah habis di hajar oleh Bos. Aku yakin ini menyangkut masalah keluarga, Putri harus tahu hal ini” bisik Jordi mengajakku untuk mendengar perbincangan keluarga di ruangan itu. Tidak berapa lama, aku sangat terkejut mendengar suara tangisan dari ibuku.
“Ibu mertua, tolong jangan bawa Sia untuk masalah ini, aku mohon padamu, ini adalah masalah besar, kenapa kita harus melibatkan Sia, hiks ....” Tangis ibuku.
Aku mengintip dari celah jendela samping, ibuku sudah menunduk menghadap pada nenekku Elena Voke. Bahkan kakek Alex hanya terdiam.
“Aku tidak tahu kenapa ibuku sampai menangis terisak membela diriku, dia ibu yang sangat sayang pada putrinya, aku tidak tega melihatnya menangis lagi karena diriku, aku harus masuk keruangan ini” gumamku mendengar perbincangan mereka. Jordi dan Aslan ikut mendengar perbincangan itu.
“Siapa lagi yang harus berkorban untuk keluarga ini, bukankah Sia penerus dari keluarga Boma. Apa perlu suamiku yang sudah meninggal itu bangkit dari kubur untuk berjuang kembali untuk keluarga Boma ini” sahut nenek Elene.
“Kenapa ibu tidak bisa tenang saja, aku tidak tahu siapa yang sudah membocorkan pada Geng Singa mengenai putriku, bahkan mereka sudah menyadap keamanan perusahaan. Aku sudah menghajar semua orang di kediaman ini, namun mereka terlihat jujur, bisa jadi salah satu pengawal sudah menyamar masuk ke Mansion ini” sahut ayahku.
“Bagaimana ibu bisa tenang, kalau sampai kau tidak bisa mempertahankan Geng Boord. Apa yang akan aku sampaikan pada leluhur nanti saat aku tewas ditangan musuh lama kita. Bahkan sampai sekarang Geng Singa memiliki perusahaan terbesar di Kota Kenya. Bukankah sudah sepantasnya Sia yang bergerak, aku sudah menyetujui dan mengakui keberadaan Sia jadi penerus keluarga Boma. Sudah sepatutnya Sia berjasa untuk keluarga ini” tegas nenek Elene.
“Ibu mertua, tolong jangan bicara begitu ... hiks ... Sia masih belum dewasa” sahut ibuku memohon pada nenek Elene.
“Brak ....” Pintu itu langsung aku buka. Begitu terkejutnya ayah, ibu, kakek dan nenek melihat kedatanganku di Ruangan Pribadi Keluarga itu.
“Sia ....” Teriak mereka serentak. Aku langsung melangkah menghadap pada nenek Elene.
“Nenek tidak perlu khawatir, aku mau berkorban untuk keluarga Boma” sahutku menunduk pada nenekku.
“Sia ... apa yang kau lakukan, tahukah kau tindakanmu ini menyangkut nyawamu!” teriak ibuku. Namun kakek Alex langsung menahan tubuh ibuku.
“Yunisia, kau terlalu mengkhawatirkan Sia, dia saja sudah mau melaksanakan misi ini, kenapa kau sangat cemas” sahut nenek Elene.
“Ibu mertua, anda sangat kejam pada putriku, hiks ....” tangis ibuku dipelukan kakek Alex.
“Darah lebih kental mengalir pada tubuh Sia, kemajuan keluarga Boma ada di tanganmu Sia” sahut nenek Elene keluar dari ruangan itu.
“Sia, tahukah kau misi apa yang harus kau lakukan” tanya ayah padaku. Aku langsung terdiam, aku masih bingung dengan keadaan ini, walau aku sudah 22 tahun berada di Mansion ini, aku belum tahu seperti apa jelasnya keadaan di Mansion, setahuku ayah sibuk mengurus perusahaan Boord Group yang ada di Kota Kenya, selebihnya aku tidak terlalu tahu.
“Kenapa kau harus muncul di saat seperti ini Sia” sahut ibuku melap pipinya yang sudah basah.
“Sia, ayah tidak pernah memaksamu untuk melakukan misi ini, namun ayah juga tidak bisa menyembunyikan dirimu di Mansion ini, kalau sampai Geng Singa menemukan keberadaanmu di Kediaman Boma, mereka cepat atau lambat akan menargetkan dirimu, ayah masih ragu dengan kemampuanmu, makanya selama ini ayah dan ibu tidak mengijinkanmu keluar dari Mansion, karena pengawasan di luar itu tidak sama saat berada di Mansion” jelas ayah memberikan alasan kenapa aku selama ini selalu belajar dan berlatih di dalam Mansion saja.
“Ayah, aku siap melakukan misi itu, selama ayah dan ibu mendukungku aku akan bertahan melewatinya” sahutku menunduk pada ayah.
“Putriku Sia, kenapa kau harus berkorban nak” teriak ibuku.
“Sayang, tenanglah, kita tidak ada pilihan lain” sahut ayahku.
“Kalian begitu kejam, ujung-ujungnya mengorbankan putriku juga” sahut ibu keluar dari ruangan itu, bahkan air mata ibuku kembali mengalir. Aku bisa melihat raut wajah ayah merasa bersalah pada istrinya ibuku.
“Putriku Sia, ayah sungguh minta maaf, untuk misi kali ini kau harus masuk menjadi istri dari pemilik perusahaan Xevran yang ada di Kota Boma” sahut ayahku serius membicarakan hal penting ini.
“Jadi istri ....” sahutku terkejut mendengar misi yang diberikan oleh ayahku.
“Benar putriku, karena kau terlahir sebagai seorang putri, kau harus masuk kedalam Geng Singa. Jika kau berada di Kediaman ini mereka akan menargetkanmu. Pemilik perusahaan Xevran adalah bos dari Geng Singa, namun misi kali ini kau harus melepas identitas aslimu sebagai Putri Boma, ayah akan mengurus semua surat-surat keluarga barumu, aku akan menyebarkan berita kematianmu.” sahut ayahku, dia terlihat sedih menjelaskan misi ini.
“Maksud ayah, aku harus menyamar” sahutku memastikan.
“Benar Putriku, kau tidak boleh membeberkan identitasmu” sahut ayah menjelaskan.
“Sampai kapan aku menjadi istri dari pemilik Xevran” tanyaku pada ayah.
“Sampai dia jatuh cinta padamu, sampai kau bisa mengandung anaknya, ketika dia menyerang Geng Boord, maka anaknyalah yang menjadi taruhannya. Kau harus tahu nak, sejak dahulu sudah banyak pertumpahan darah akibat permusuhan kedua geng ini” jelas ayahku. Aku langsung merinding mendengar misi ini, ini misi yang besar, menyangkut nyawa. Aku kembali terdiam.
“Ingatlah Putriku, kau tidak boleh membongkar identitasmu, saat identitas aslimu terbongkar olehnya kau akan tewas ditangannya” jelas ayah kembali.
Hai Reader, terima kasih sudah mampir, jangan lupa jadiin favorit untuk up selanjutnya,🙏
Oya, tinggalin like dan komentar kalian,😊
See You 👋👋👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
🍫 Hiat^٥MayΤυΙρa🍥╏ 🍨
Sepertinya akan seru
2020-11-24
0
Riaaa🌻
semangatt.. kak
2020-06-15
1
Adine indriani
aku udh like 5 bab, buru2 MT msh error.
Mampir Love at first sight👍😊
2020-06-15
1