PB 5. Cara Ibu Melindungiku

Semua penonton sudah bubar, Jordi menghampiriku.

“Putri Sia, anda tidak apa-apa” tanya Jordi mengkhawatirkan keadaanku. Saat aku menghunus pedangku ketanah tadi, ternyata lututku terluka.

“Jordi, aku tidak apa-apa, tolong bantu aku mengobati Aslan” sahutku pada Jordi.

“Putri, Aslan maksud putri siapa?” tanya Jordi heran.

“Singa itu bernama Aslan, mulai saat ini Singa itu jadi peliharaanku” sahutku pada Jordi.

Tidak berapa lama, aku dan Jordi membawa Singa itu menuju taman Mansion paling belakang, aku memilih area itu karena jauh dari keramaian juga pelayan dan pengawal.

“Jordi, kau boleh tinggalkan aku dan Aslan disini” sahutku.

“Tapi putri, kaki Putri juga kaki Aslan belum di obati” sahut Jordi mencemaskan aku dan Aslan.

“Tidak apa-apa, aku yang akan mengobatinya” sahutku.

“Baik putri, kalau ada keperluan, panggil saja saya putri” sahut Jordi meninggalkan aku dan Aslan. Aku mengangguk mengijinkan Jordi pergi.

Beberapa menit kemudian aku sudah membungkus kaki Aslan dengan kain, aku juga sudah memberikan obat luka pada kakinya. Aku menunggu dia untuk bicara, namun dia tidak bicara sama sekali. Aku melihat kesekitar sudah tidak ada orang.

“Hei, bicaralah” sahutku pada Aslan, aku tidak tahu Singa itu pingsan atau tertidur karena sayatan pedangku. Namun Aslan tidak mendengarku berbicara. Sejenak aku mengingat bagaimana tadi aku bisa berkomunikasi dengannya. Akhirnya aku memfokuskan diriku pada satu tujuan yaitu berkomunikasi dengannya, aku harus terhubung dengan batinku.

“Aslan, apa kamu mendengarku” batinku menatap Aslan, dia masih berbaring.

“Tuan putri, aku bisa mendengarmu” sahut Aslan.

“Sebenarnya siapa dirimu, kenapa kau bisa bicara denganku, apa hanya aku orang yang bisa berkomunikasi denganmu?” batinku bertanya.

“Putri, hanya anda yang bisa bicara dengan saya, saya adalah pengawal setia anda” sahut Aslan.

“Kau tidak keberatan aku panggil dengan nama Aslan?” batinku bertanya.

“Tidak putri, nama yang anda berikan itu nama yang bagus” sahut Aslan.

“Kenapa bisa kau menjadi pengawalku” tanyaku.

“Tuan putri, anda mungkin tidak bisa mengingat, namun yang pasti saya dikutuk menjadi hewan, itu karena sebuah misi putri” sahut Aslan.

“Misi apa, bisakah kau jelaskan padaku” tanyaku kembali.

“Maaf putri, sampai anda ingat kembali, baru saya bisa menjelaskannya" sahut Aslan.

“Apa aku bisa bicara secara langsung denganmu” tanyaku kembali, sangat sulit terhubung dengan batin bila bicara dengan Aslan.

“Maaf putri, hanya melalui ini cara kita bisa berkomunikasi, kecuali jika terjadi hal terdesak” sahut Aslan.

“Hal terdesak ya, seperti apa hal terdesak itu Aslan” tanyaku.

“Seperti tuan putri terancam akan di bunuh oleh orang, dengan secara tiba-tiba aku bisa secara langsung berkomunikasi dengan putri tanpa harus dari batin” sahut Aslan menjelaskan.

“Begitu ya, baiklah. Aku berharap bisa menjadi sahabat baikmu” batinku.

“Tidak putri, saya adalah pengawal anda, saya bersyukur akhirnya bisa bertemu dengan anda” sahut Aslan.

“Terserah padamu saja” batinku.

Singa itu menjadi teman bermainku di sela-sela aku selesai menempuh pendidikan di Mansion dan berlatih, aku memilih bermain bersama Aslan.

Sejak selesai aku menghadapi ujian pertama itu, sudah tersebar keseluruh kerajaan bahwa aku adalah putri yang tidak bisa membunuh bahkan untuk membunuh hewan kecilpun tidak bisa. Aku tidak tahu bahwa informasi bercibir di usiaku baru 12 tahun sudah menjadi hal biasa. Ternyata informasi buruk tentang seseorang itu sangat cepat tersebar.

Bahkan sikap ibuku mulai sedikit berubah padaku hingga usiaku mau beranjak 17 tahun, sebentar lagi ulang tahunku akan digelar. Namun aku tidak pernah mendapat pengakuan dari ayahku, dia lebih memilih sibuk dengan pekerjaannya, bahkan aku bisa melihat hubungan ayah dan ibu mulai terlihat tidak baik di dalam Mansion.

“Sia, bukan seperti itu yang ibu ajarkan, ulangi lagi” tegas ibu memerintahku.

“Baik ibu” sahutku mengulangi gerakan. Aku mengulangi gerakan yang sebenarnya gerakanku itu sudah benar menurutku.

“Shuto uke..” teriak ibuku. Aku langsung lakukan gerakan pedang dibelokkan.

“Ulangi lagi” sahut ibuku. Aku melaksanakan perintah ibuku.

Aku tidak tahu sudah berapa kali aku mengulangi gerakan yang sama. Bahkan tenagaku sudah mau habis.

“Huh.. huh” aku mendesah melap keringatku. Di kehidupan sebelumnya aku yakin tidak akan sanggup melakukan hal ini, namun di kehidupan ini aku tidak menyangka bisa melakukannya.

Tidak berapa lama Jordi sudah datang membawakan minum untukku.

“Putri anda sudah terlihat lelah, sebaiknya minum ini dulu” sahut Jordi menyerahkan botol minuman padaku.

“Pengawal Jordi, apa aku sudah memerintahkanmu untuk memberikannya minum” sahut ibuku. Aku langsung menyerahkan botol minuman itu pada Jordi.

“Tapi putri, anda sudah terlihat lelah” sahut Jordi pelan padaku.

“Tolong tinggalkan aku, aku masih sanggup” sahutku menyuruhnya pergi.

“Maaf nyonya, saya salah bertindak” sahut Jordi keluar dari area latihan.

“Kau sudah bisa kembali lagi latihan” sahut ibu padaku.

Aku langsung berdiri, kembali kutarik pedangku dari sarungnya. Aku kembali berlatih sesuai dengan instruksi dari ibuku.

Sebenarnya aku bisa melihat dari mata ibuku, bahwa dia tidak tega melakukan ini, hanya saja dia harus menjaga sikapnya dihadapan semua orang. Aku sangat yakin ibuku yang saat ini sangat menyayangiku beda dengan kehidupanku yang sebelumnya.

“Depan..” sahut ibuku. Aku mengarahkan pedangku ke arah depan.

“Belakang” sahut ibu, aku langsung mengarahkan kebelakang.

“Mawashi..” teriak ibuku, aku langsung menggerakkan tenaga dalamku menghunus pedangku berputar hingga udara disekitarku ikut berputar.

“Swusss..” suara angin sudah bergerak di telingaku.

“Berhenti” sahut ibuku. Aku segera membaringkan tubuhku kelantai.

“Sejak kapan aku mengajarkanmu selesai berlatih langsung berbaring” sahut ibuku, suaranya kembali meninggi.

“Maaf ibu” sahutku, aku langsung berdiri.

“Pergilah bersihkan dirimu, selesai bebersih diri, kau tidak boleh keluar” sahut ibuku.

“Begini cara ibu melindungiku, apa ibu setakut itu melihat putri kandung ibu mendapat cibiran dari banyak orang jika aku keluar nanti” sahutku pada ibuku.

“Sia, sudah berapa kali kita berdebat untuk masalah ini, buktikan saja dirimu bisa membunuh, jangankan membunuh manusia, membunuh hewan saja dulu” sahut ibuku.

“Jika aku sudah bisa membunuh manusia, bisakah aku kembali seperti dulu, menjadi putri kesayanganmu” sahutku pada ibu.

“Dari dulu sampai sekarang posisimu tidak pernah berubah dihati ibu, berusahalah untuk tidak mengecewakan ibu, sebentar lagi ulang tahunmu yang ke 17 tahun. Ibu berharap mendapatkan hadiah darimu, ibu mohon padamu” bisik ibuku. Ibuku langsung keluar dari area latihan dan meninggalkan aku di area latihan.

Tanganku sudah mengepal mendengar ucapan ibuku, ada kalimat memohon yang dia ungkapkan pertanda bahwa dia sangat ingin aku tidak mengecewakannya.

“Tolong kalian bersihkan putri Sia, layani dia dengan baik” perintah ibuku pada pelayan wanita yang sudah berdiri di samping area latihan.

“Baik nyonya” sahut para pelayan wanita menunduk.

Ternyata semua pelayan sudah ada di sekitar kami. Bahkan anak dan ibu tidak bisa leluasa berbincang di Mansion ini. Para pelayan sudah tiba untuk mengurusiku.

Bersambung.......

Hai Reader, terima kasih sudah mampir,🙏 jangan lupa like dan komentar ya😊

Oya, Jadiin Favorite untuk up lanjutan,

See You 🙋

Terpopuler

Comments

akun nonaktifkan

akun nonaktifkan

5 like dulu ya😁👍

Mampir karyaku ya, sekalian like, dan rate 🥺🙏🏻
Pasti aku selalu mampir karya mu kok, kalau ada kamu komen eps dikaryaku😆
Tunggu aja🙏🏻

2020-07-31

0

Li Na

Li Na

boomlike dulu

semangaat

2020-07-06

0

Rey Novhyta

Rey Novhyta

lanjut thor

2020-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 PB 1. Pacarku Yang Sebenarnya
2 PB 2. Terpaksa Menjalani Pertunangan
3 PB 3. Masih Diberi Hidup Kedua
4 PB 4. Terlahir Kembali di Keluarga Boma
5 PB 5. Cara Ibu Melindungiku
6 PB 6. Pengakuan Sebagai Putri dari Kerajaan Boma
7 PB 7. Pengakuan Sebagai Putri Boma
8 PB 8. Aslan Manusia Berwujud Singa
9 PB 9. Memasuki Usia Dewasa
10 PB 10. Perintah Melaksanakan Misi
11 PB 11. Nama Samaran Sebagai Golda
12 PB 12. Pertemuan Pertama dengan CEO Perusahaan Xevran
13 PB 13. Mengukur Tubuh Pria Pembersih
14 PB 14. Penyerangan di Butik
15 PB 15. Gaun Terakhir Putri Boma
16 PB 16. Bertemu Lagi dengan Kekasihku yang Berhianat
17 PB 17. Bar Hotel
18 PB 18. Penyusup di Bar Hotel
19 PB 19. Wangi Tubuh Wanita Itu Sama dengan Golda
20 PB 20. Sakit Karena Demam
21 PB 21. Sampai Kapan Gadis Ini Berbohong
22 PB 22. Gadis Ceroboh
23 PB 23. Undangan Ulang Tahun
24 PB 24. Para Pria Mesum
25 PB 25. Gadis Yang Agresif
26 PB 26. Pria Sinting Minta Pertanggungjawaban
27 PB 27. Tranding Topik
28 PB 28. Menyamar
29 PB 29. Ciuman Pertama
30 PB 30. Klasifikasi
31 PB 31. Wanita Ini Lumayan Juga
32 PB 32. Serangan Dalam Perjalanan
33 PB 33. Kasino
34 PB 34. Sandiwara
35 PB 35
36 PB 36
37 PB 37
38 PB 38
39 PB 39
40 PB 40
41 PB 41
42 PB 42
43 PB 43
44 PB 44
45 PB 45
46 PB 46
47 PB 47
48 PB 48
49 PB 49
50 PB 50
51 PB 51
52 PB 52
53 PB 53
54 PB 54
55 PB 55
56 PB 56
57 PB 57
58 PB 58
59 PB 59
60 PB 60
61 PB 61
62 PB 62
63 PB 63
64 PB 64
65 PB 65
66 PB 66
67 PB 67
68 PB 68
69 PB 69
70 PB 70
71 PB 71
72 PB 72
73 PB 73
74 PB 74
75 PB 75
76 PB 76
77 PB 77
78 PB 78
79 PB 79
80 PB 80
81 PB 81
82 PB 82
83 PB 83
84 PB 84
85 PB 85
86 PB 86
87 PB 87
88 PB 88
89 PB 89
90 PB. 90
91 PB. 91
92 PB. 92
93 PB 93
94 PB 94
95 PB 95
96 PB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
PB 1. Pacarku Yang Sebenarnya
2
PB 2. Terpaksa Menjalani Pertunangan
3
PB 3. Masih Diberi Hidup Kedua
4
PB 4. Terlahir Kembali di Keluarga Boma
5
PB 5. Cara Ibu Melindungiku
6
PB 6. Pengakuan Sebagai Putri dari Kerajaan Boma
7
PB 7. Pengakuan Sebagai Putri Boma
8
PB 8. Aslan Manusia Berwujud Singa
9
PB 9. Memasuki Usia Dewasa
10
PB 10. Perintah Melaksanakan Misi
11
PB 11. Nama Samaran Sebagai Golda
12
PB 12. Pertemuan Pertama dengan CEO Perusahaan Xevran
13
PB 13. Mengukur Tubuh Pria Pembersih
14
PB 14. Penyerangan di Butik
15
PB 15. Gaun Terakhir Putri Boma
16
PB 16. Bertemu Lagi dengan Kekasihku yang Berhianat
17
PB 17. Bar Hotel
18
PB 18. Penyusup di Bar Hotel
19
PB 19. Wangi Tubuh Wanita Itu Sama dengan Golda
20
PB 20. Sakit Karena Demam
21
PB 21. Sampai Kapan Gadis Ini Berbohong
22
PB 22. Gadis Ceroboh
23
PB 23. Undangan Ulang Tahun
24
PB 24. Para Pria Mesum
25
PB 25. Gadis Yang Agresif
26
PB 26. Pria Sinting Minta Pertanggungjawaban
27
PB 27. Tranding Topik
28
PB 28. Menyamar
29
PB 29. Ciuman Pertama
30
PB 30. Klasifikasi
31
PB 31. Wanita Ini Lumayan Juga
32
PB 32. Serangan Dalam Perjalanan
33
PB 33. Kasino
34
PB 34. Sandiwara
35
PB 35
36
PB 36
37
PB 37
38
PB 38
39
PB 39
40
PB 40
41
PB 41
42
PB 42
43
PB 43
44
PB 44
45
PB 45
46
PB 46
47
PB 47
48
PB 48
49
PB 49
50
PB 50
51
PB 51
52
PB 52
53
PB 53
54
PB 54
55
PB 55
56
PB 56
57
PB 57
58
PB 58
59
PB 59
60
PB 60
61
PB 61
62
PB 62
63
PB 63
64
PB 64
65
PB 65
66
PB 66
67
PB 67
68
PB 68
69
PB 69
70
PB 70
71
PB 71
72
PB 72
73
PB 73
74
PB 74
75
PB 75
76
PB 76
77
PB 77
78
PB 78
79
PB 79
80
PB 80
81
PB 81
82
PB 82
83
PB 83
84
PB 84
85
PB 85
86
PB 86
87
PB 87
88
PB 88
89
PB 89
90
PB. 90
91
PB. 91
92
PB. 92
93
PB 93
94
PB 94
95
PB 95
96
PB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!