20

Bastian tersenyum sumringah, ketika melihat mobil Lucas terparkir di depan apartemen. Dia beranjak dari tempat duduknya lalu menyerbu kedatangan Lucas dengan map di tangannya.

Bastian adalah kaki tangan Lucas untuk mengelola bisnis. Pertemuan keduanya terjadi tidak sengaja saat Bastian merasa putus asa mencari sebuah perkerjaan.

Lucas memberikan penawaran yang membuat Bastian langsung setuju. Bastian memiliki bakat mendirikan perusahaan namun dia tidak memiliki modal. Sementara Lucas. Dia memiliki banyak harta dari Ayahnya berupa emas batangan tapi untuk masalah bisnis. Dia tidak tahu menahu soal itu.

Awalnya Lucas memberikan bantuan secara cuma-cuma karena dia memiliki banyak emas batangan di brangkas. Tapi kejujuran Bastian membuatnya tidak ingin menerima itu semua. Sehingga Bastian menganggap jika Lucas merupakan investor untuk perusahaannya.

Dalam waktu singkat, perusahaan berkembang pesat bahkan memiliki cabang. Bastian membaginya dengan adil. Satu perusahaan untuk Lucas dan satu untuknya meski kedua perusahaan di kelola oleh Bastian sendiri.

"Tu Tuan.." Sapa Bastian terbata saat melihat Noa turun dari mobil Lucas.

"Dia Istriku." Bastian tersenyum seraya mengulurkan tangannya. Noa menyambut tangan tersebut.

"Bastian Nona."

"Saya Noa. Siapa dia Tuan?" Tanya Noa ingin tahu.

"Nanti ku jelaskan Baby." Bastian membuka map dan menyodorkan sebuah bulpen lalu membubuhkan tanda tangan di berkas yang di bawa Bastian.

"Penjualan bulan ini semakin meningkat Tuan."

"Aku sudah menyuruhmu untuk mentransfer saja bagian ku."

"Tidak bisa begitu Tuan. Pembagian sudah adil."

"Tapi kau yang menjalankan perusahaan itu." Bastian tersenyum seraya mengangguk-angguk.

"Tanpa bantuan Tuan. Mana bisa saya seperti sekarang jadi saya dengan senang hati melakukannya." Lucas menyerahkan berkas nya lagi pada Bastian." Uangnya sudah saya transfer ke ATM." Lucas mengangguk tanpa tersenyum." Baik saya langsung permisi." Bastian menjabat tangan Lucas dan Noa secara bergantian lalu melangkah pergi.

"Jadi Tuan memiliki perusahaan?" Tanya Noa berjalan beriringan.

"Hm aku tidak mau menerima itu tapi dia memaksanya."

"Berarti ATM itu?"

"Atas namanya Baby. Aku tidak memiliki identitas. Mana mungkin bisa membuka rekening." Jawab Lucas seraya merangkul kedua pundak Noa erat.

"Itu kenapa uang Tuan sangat banyak."

"Aku memang tidak memiliki uang sebelumnya tapi aku memiliki emas yang bisa ku jual dan di tukar dengan uang." Noa mengangguk-angguk seraya tersenyum." Sebaiknya kamu istirahat lagi. Kelihatannya kamu masih mengantuk." Noa meraih pergelangan tangan Lucas karena berfikir jika Lucas akan pergi.

"Apa Tuan akan pergi?" Tanya Noa lirih.

"Aku tidak akan pergi." Sebelum memberikan peringatan untuk Mommy Vivian.

Telinga Lucas kembali bergerak ketika terdengar beberapa orang menyebut nama Noa.

"Kamu mandi dulu. Berganti baju lalu tidur." Pinta Lucas seraya mengelus puncak kepala Noa.

"Tuan janji tidak pergi."

"Aku berjanji."

"Hm. Aku mandi dulu Tuan." Perlahan, Noa melepaskan genggaman tangannya lalu berjalan masuk kamar mandi, sementara Lucas membuka pintu teras kamar agar obrolan anak buah Mommy Vivian terdengar jelas.

"Aku benar-benar tidak tahu mereka sudah pergi." Jawab Leo yang baru saja datang. Dia merasa bingung dengan kepergian Lucas dan Noa yang tidak terendus olehnya.

"Bagaimana mungkin?"

"Entahlah. Lantai berapa mereka tinggal."

"Lantai 20 dengan jendela bertrali." Jawabnya seraya menunjuk.

Leo langsung menyorot dengan teropongnya. Terlihat jelas Lucas tengah berdiri di teras seolah tahu dengan kehadirannya.

"Aku akan melakukan eksekusi malam ini." Gumam Leo merasa begitu percaya diri.

"Secepat itu?"

"Aku tidak suka basa-basi." Leo menurunkan teropongnya lalu tersenyum ke arah tiga lelaki bertubuh besar di hadapannya.

"Bagaimana rencanamu?" Leo mengatakan rencananya dengan lirih namun Lucas mampu mendengar rencana itu dengan jelas. Lucas tersenyum mengejek dan memutuskan untuk masuk saja.

Bersamaan dengan itu, keluarlah Noa dari dalam kamar mandi dengan rambut basahnya. Lucas menutup pintu dan menarik tirai. Dia juga memiliki rencana untuk menidurkan Noa lebih dulu agar rencana balasan untuk Leo bisa di lakukan.

Secepat kilat Lucas menghampiri Noa dan merapatkan tubuhnya. Kepalanya di tundukkan dan mulai mengendus area leher dan pundak terbuka Noa yang hanya tertutupi handuk.

"Egh Tuan." Lenguh Noa memejamkan matanya dengan kedua tangan yang langsung menggalung erat di pundak Lucas.

"Ini sudah sore Baby. Apa kamu tidak masalah kita lakukan sekarang agar kamu bisa beristirahat setelah ini." Lucas mengusap lembut punggung Noa dengan gerakan menurun. Tubuh keduanya kian merapat. Dessahan lolos begitu saja dari bibir Noa yang sejak tadi memang menginginkannya.

"Emm Tuan. Lakukan." Noa mendesis. Merasakan cumbuan Lucas yang sangat melenakan. Hisapan dan jilatan yang di sunguhkan begitu membuatnya terbuai meski memang rasa nyeri terkadang terasa saat Lucas mulai bersemangat untuk mencumbunya.

Lucas membawa tubuh Noa dan menindihnya di atas sofa sempit. Ranjang terlihat masih patah karena Lucas belum sempat memesan ranjang baru.

"Emm ah Tuan kenapa bercinta sekarang." Tanya Noa seraya menahan dessahan yang terkadang keluar tidak terkendali.

"Agar kamu tidur lebih awal dan kita bisa makan malam di luar nanti." Noa hanya tersenyum menjawabnya. Dia tahu ini akan menjadi percintaan panjang mereka. Sebisa mungkin dia menyimpan tenaga nya agar tidak terlalu menegang.

Tapi apa bisa? Lucas selalu saja membuatnya lupa diri. Rasa sakit yang di timbulkan malah menimbulkan rasa candu. Noa menginginkan sakit yang lebih lagi dengan merangsang Lucas dengan sentuhan lembut tangannya.

Tentu saja Lucas semakin bersemangat, mengerakkan miliknya dengan berbagai posisi agar Noa tidak merasa bosan.

"Tuan.. Apa belum?" Tanya Noa menumpukan kepalanya pada pundak Lucas sementara tubuhnya sudah tidak mampu bergerak.

Hampir tiga jam lebih mereka melakukan itu hingga hari menjelang petang. Bisa di pastikan bagaimana lelahnya Noa sekarang meski Lucas terlihat masih bersemangat karena pelepasan yang belum di dapatkan.

"Sedikit lagi."

"Egh Tuan sedikit perih." Rintih Noa mengigit leher Lucas dan menempelkan bibirnya di sana. Tubuhnya terlihat basah, karena keringat yang keluar karena percintaan panjangnya." Em Tuan cepat selesaikan." Dengan sisa tenaga. Noa mencumbu leher Lucas dan sesekali menggigit sehingga membuat Lucas lebih bersemangat untuk bergerak.

Gerakan pinggang semakin tidak terkendali, bersamaan dengan rintihan bahkan jeritan yang terlontar dari bibir Noa. Lubang miliknya terasa panas bahkan perih tapi Suaminya belum juga berhenti memasukkan benda panjang miliknya.

Lucas menekan miliknya masuk, lalu menyemburkan benih dengan erangan panjang dan mata merah menyala. Taringnya bahkan sempat mencuat keluar meski wajah itu langsung normal saat memandangi wajah Noa yang terlihat kelelahan.

"Aku akan mati Tuan." Eluh Noa. Lucas terkekeh seraya menciumi wajah Noa.

Kamu akan tidur setelah ini Baby.. Agar aku bisa menyingkirkan mereka tanpa sepengetahuan mu.

"Tidur dulu. Nanti kita akan memesan sebuah ranjang baru sekalian makan malam."

Setelah memberikan sentuhan untuk penyembuhan luka lebam yang ada pada sekujur tubuh Noa. Lucas membaringkan tubuh Noa di atas sofa sementara dirinya duduk di bawahnya.

"Tuan akan pergi?"

"Tidak Baby."

"Jika ingin pergi bilang dulu Tuan."

"Hm tapi jika aku tidak ada. Jangan keluar dari kamar, apalagi saat malam. Kalau siang tidak masalah." Noa mengangguk seraya memejamkan matanya." Tunggu aku di kamar atau panggil aku lewat cincin itu." Lucas meraih jemari Noa dan menggenggamnya.

"Iya Tuan." Sesaat setelah itu. Dengkuran keras terdengar keluar dari rongga hidung Noa.

Lucas mencium punggung tangan Noa sebelum akhir melepaskannya. Bibirnya mendekat dan membisikkan sesuatu agar Noa tidak mudah terjaga nantinya.

Setelah melakukan itu. Lucas berdiri dan secepat kilat mengenakan bajunya lagi. Dia kembali memasangkan pagar pelindung di sekitar kamar sebelum menyibak tirai untuk melihat anak buah Mommy Vivian yang masih berada di tempat yang sama.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

next

2022-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!