10

"Aku menyesal sudah menikah." Noa akan berdiri namun secepat kilat Lucas menarik tubuhnya dan kembali mendekapnya dengan posisi tubuh saling bertumpu.

"Jangan pergi dengan hati yang marah."

"Aku mau mandi Tuan."

"Aku hanya milikmu dan kamu hanya milikku." Lucas menekan tengkuk Noa dan mellumat bibirnya. Menghisapnya sesekali dengan sapuan lidah yang langsung merontokkan kekesalan Noa.

Noa memejamkan matanya, mulai terbawa arus hasrat yang Lucas hadirkan. Hingga kedua tangannya mengusap dada bidang yang ada di bawahnya.

Dia bisa mati jika aku melakukannya lagi.

Lucas terpaksa menyudahi lumattannya. Dia tidak ingin Noa sakit karena tenaga yang tidak sepadan dengannya. Ingin rasanya dia memasukkan miliknya yang sudah menegang namun Lucas tidak ingin menyakiti Noa.

Kenapa di lepas. Dengus Noa dari dalam hati.

Tenaga mu bisa terkuras habis Baby. Aku tidak ingin jika nantinya kamu akan sakit.

"Masih menyebutku memiliki banyak selir?" Lucas memiringkan tubuhnya sehingga kini kepala Noa bertumpu pada lengannya.

"Aku pernah melihatnya di televisi Tuan."

"Bangsaku sangat setia pada pasangannya. Itu kenapa kita harus meminum darah pasangan kita. Karena saat darah sudah bercampur, kita akan menjadi satu." Noa mengangguk seraya memainkan dada Lucas dengan telunjuknya.

"Kenapa Tuan memilih manusia sepertiku bukan menikahi wanita dari golongan Tuan sendiri."

"Wanita di bangsaku tidak ada yang sehebat kamu. Mampu membuatku suka hanya dengan sekali tatap. Sanggup memantapkan hati untuk menikahimu dalam waktu satu hari. Aku tidak pernah merasakan perasaan luar biasa seperti itu Baby." Noa sangat bahagia mendengar itu meskipun dia masih tidak yakin dengan kesetiaan Lucas nantinya.

Aku juga tidak mengerti kenapa aku langsung menerima pinanganmu Tuan.

"Kita sudah di takdir kan bersama." Noa tersenyum dan kembali melupakan jika Lucas bisa membaca fikirannya.

"Tanpa Tuan. Mungkin aku sudah mati. Tapi itu lebih baik daripada aku harus hidup dengan perkerjaan kotor itu." Kepala Noa mendongak ke arah Lucas." Akan ku habiskan seumur hidupku hanya untuk bersamamu Tuan." Imbuhnya memantapkan hati untuk mencintai Lucas dengan sepenuhnya.

"Kamu tidak takut dengan apa yang menghadang kita nantinya? Aku sudah melanggar aturan terbesar di bangsaku. Restu Ayahku akan sulit kita dapatkan."

"Berarti pernikahan kita terlarang?" Raut wajah Noa berubah gelisah mengingat saat dia di kepung dengan tiga orang vampir yang berwajah mengerikan.

"Hm Baby." Noa menundukkan kepalanya. Dia tidak ingin Lucas membaca kekhawatirannya yang sudah tergambar jelas. Tangan kanan Lucas meraih dagu Noa dan mengangkatnya sedikit." Tapi Lucas mencintaimu. Lucas berjanji tidak akan ada satupun seseorang yang bisa melukaimu." Lucas mengecup dahi Noa dengan penuh perasaan.

"Sepertinya terdengar berat Tuan. Aku takut jika semua bangsamu seperti tiga orang yang mencoba memangsaku tempo hari."

"Hm mereka akan berubah mengerikan jika mencium darah manusia." Mata Noa membulat, menatap manik Lucas yang tengah memandanginya.

Tuan Lucas tampan sekali. Puji Noa untuk kesekian kali sejak pertemuan mereka.

"Kamu juga cantik sekali Baby." Tangan Lucas menyingkirkan anak rambut dari wajah Noa lalu mengecupi wajahnya dengan lembut.

Noa memejamkan matanya dengan jantung berdebar. Aroma tubuh wangi Lucas dengan bibir hangatnya. Terasa begitu nyaman membelai hatinya.

"Apa Tuan bisa keluar jika siang hari." Tanya Noa masih memejamkan matanya seraya semakin merapatkan tubuhnya.

"Hm bisa. Ingin kemana?"

"Apa Tuan akan melindungiku."

"Dengan nyawaku. Memangnya kamu mau pergi ke mana?"

"Merayakan kebebasanku Tuan. Aku ingin berjalan-jalan seperti selayaknya wanita muda lain." Jawab Noa dengan raut wajah bahagia. Dia tidak pernah membayangkan akan bisa bebas dari belenggu rantai yang di pasangkan oleh Mommy Vivian padanya.

"Sudah ku katakan jika seharian ini aku akan bersamamu." Noa langsung duduk dengan bersemangat.

"Aku akan mandi lalu kita pergi Tuan." Noa bergegas berdiri lalu berjalan ke kamar mandi dengan selimut yang menjuntai di lantai.

Och manisnya. Lucas beranjak lalu berjalan menuju teras kamarnya untuk membuka jendela dan pintu. Dia berjalan keluar seraya memperhatikan keadaan sekitar.

Matanya tajamnya memicing ketika terlihat jelas tiga orang tengah memperhatikan kamarnya dengan sebuah teropong dari arah bawah. Telinga tajamnya bergerak-gerak dan dengan jelas mendengarkan obrolan ketiga lelaki bertubuh besar itu.

"Dia bukan Nino." Ujar salah satu dari mereka.

"Mungkin saja kamar Noa sudah di tempati orang lain."

Aku bukan orang tapi aku Suaminya. Dasar manusia sialan!! Tangan kanan Lucas mengeluarkan sinar lalu mengarahkannya ke arah lelaki yang tengah memperhatikannya. Teropong yang di pegangannya terhempas dan masuk ke parit besar yang ada di sana.

"Ach sial!!! Kenapa kau buang teropongnya!!" Protesnya.

"Itu tertiup angin." Jawabnya merasakan angin cukup kuat hingga sanggup mengerakkan teropong tersebut.

"Mana ada angin!!" Ketiganya memperhatikan sekitar yang sejak tadi tenang tanpa angin.

"Iya tapi aku merasa ada angin yang mendorong teropong itu."

"Bodoh!!! Omong kosong!!! Kau saja yang tidak becus membawanya." Si pembawa teropong menggaruk kepalanya yang tidak gatal sebab merasakan keanehan yang memang terjadi dalam sekejap." Cepat beli yang baru." Imbuhnya.

Salah satu dari mereka pergi untuk membeli teropong baru sementara dua lainnya masih bertengger di depan parkiran apartemen.

Lucas memilih masuk ketika pintu kamar mandi terbuka. Dia menutup lagi pintu juga jendela, lalu berjalan menghampiri Noa.

"Sudah?" Tanyanya seraya berdiri di belakang Noa dan mencumbu tengkuknya lembut.

"Egh! Tuan mau itu?" Noa memejamkan matanya. Tubuh Lucas terasa hangat dan menimbulkan medan magnet yang membuat tubuh Noa ingin terus menempel.

"Tidak." Sangat ingin Baby. Tapi aku tidak mau membuatmu sakit.

"Hentikan jika Tuan tidak ingin. Tuan membuatku kotor lagi." Protes Noa masih menikmati sentuhan Lucas yang terasa lain dari sentuhan manusia.

Lucas tersenyum, mengakhiri cumbuannya dengan kecupan singkat di pipi.

"Ganti bajumu. Lalu kita pergi ke tempat sesuai keinginanmu."

"Hm Tuan." Padahal aku tidak ingin dia berhenti. Dia membuat milikku basah lagi. Noa mengambil gaun yang tergantung lalu membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

"Dia membakar hasrat ku Ayah." Secepat kilat Lucas mengambil kaos santai lalu memakainya dan duduk menunggu Noa. Maniknya kembali teralihkan. Ketika Noa baru saja keluar dari kamar mandi." Aku suka gaya rambutmu Baby. Kau terlihat semakin cantik." Puji Lucas sanggup membuat wajah Noa memerah.

"Aku bermaksud menyamar Tuan tapi rasanya itu tidak berpengaruh."

"Niatkan itu untuk membahagiakan aku."

"Tentu saja Tuan." Noa hanya menepuk-nepuk wajahnya. Dia tidak memiliki kosmetik dan berniat membelinya hari ini." Aku sudah siap Tuan." Lucas berdiri dan merangkul pundak Noa." Apa kita pesan taksi online." Imbuh Noa bertanya.

"Tutup matamu." Noa tidak banyak bertanya dan menutup matanya.

Dengan cepat tubuh keduanya berpindah pada mobil mewah milik Lucas yang terparkir.

"Sudah Baby." Noa mulai terbiasa meski dia masih merasa aneh.

"Kenapa tidak turun dengan lift saja Tuan." Lucas menunjuk kedua orang anak buah Mommy Vivian yang masih memperhatikan lobby apartemen.

Nafas Noa terbuang kasar dengan wajah tertunduk. Dia tahu jika mungkin selamanya hidupnya akan berada di bawah tekanan para anak buah Mommy Vivian yang mengintainya.

"Mereka tidak akan sadar." Ucap Lucas berusaha menenangkan. Tangan kanannya mulai menyetir sementara tangan kirinya meraih jemari Noa.

"Aku muak melihat mereka Tuan." Noa menurunkan sedikit tubuhnya agar para anak buah Mommy Vivian tidak melihatnya.

"Anggap tidak melihat siapapun. Aku bersamamu." Noa menegakkan posisi duduknya ketika mobil sudah keluar dari lokasi apartemen.

Tidak ada yang kebetulan. Mungkin jika aku tidak bertemu dengan Tuan. Aku tidak akan bisa terlepas dari sana seperti sekarang. Terimakasih Tuhan..

Memang tidak ada yang kebetulan Baby. Semuanya sudah tertulis di garis tangan kita masing-masing. Jika kamu menganggap aku sebagai penyelamat yang di kirim Tuhan. Aku akan menganggap mu sebagai titipan Tuhan yang wajib ku lindungi.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Zaskia Kurniawan

Zaskia Kurniawan

sweet bgt..krkter lucas bgs,dia sgt kuat dan sgt lmbut

2022-04-02

4

Aing Saha

Aing Saha

Next thor😊

2022-03-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!