8

Lucas menyayat pergelangan tangannya lalu mengucurkan darah segar ke dalam sebuah gelas. Keduanya sudah syah di mata agama, namun belum untuk bangsa vampir yang harus bertukar darah untuk di minum sebagai ritual pernikahan.

"Minum ini agar kamu bisa memiliki ku seutuhnya." Pinta Lucas memberikan darah darinya untuk Noa minum.

Bagaimana rasanya? Pasti sangat anyir.

"Kita sudah menikah sesuai sesuai aturan manusia. Sekarang giliran menikah menurut cara bangsa ku." Dengan ragu-ragu Noa mengambil gelas yang berisi darah. Dia tidak langsung meminumnya. Kedua tangannya memegang erat gelas tersebut untuk mengumpulkan keberanian.

"Apa aku bisa menelannya Tuan." Tanyanya lirih.

"Harus bisa jika kau mencintaiku. Darah kita akan menjadi satu dan itu simbol untuk sebuah kesetiaan."

"Tuan akan bersama ku dan tidak akan membiarkan aku tertangkap oleh anak buah Mommy Vivian?" Lucas meraih jemari kiri Noa dan menciuminya lembut.

"Mereka tidak akan bisa menyentuh ujung rambutmu apalagi menangkap mu." Noa menghela nafas panjang kemudian cepat-cepat meneguk habis darah di dalam gelas.

"Hoooooeeeek!!" Noa membungkam mulutnya seraya menggelengkan kepalanya cepat.

"Minum ini." Lucas menyodorkan segelas air putih.

"Terimakasih Tuan." Noa meneguk habis air putih itu dan bernafas lega ketika anyir darah sudah tidak terasa di lidah.

"Och Baby. Kamu milikku sekarang." Lucas melanjutkan cumbuannya yang sempat terhenti tadi siang.

Noa memejamkan matanya, sesekali mendesis ketika Lucas terlalu kuat mencumbui tubuhnya hingga ranjang mengeluarkan decitan padahal percintaan baru saja di mulai.

"Ahh Tuan sedikit lembut." Pinta Noa saat putting miliknya terasa di hisap kuat.

"Ini sudah lembut." Lidah Lucas menjulur panjang dan sesekali matanya menyala merah ketika benda keras yang ada di bawahnya berkedut seolah tidak sabar.

Awalnya Lucas bisa mengendalikan hasratnya agar dia bisa mendengar dessahan Noa lebih lama. Tapi benda miliknya meronta hingga dia langsung memasukkannya tanpa aba-aba.

"Ahhh Tuan." Rintih Noa merasakan perbedaan yang begitu jauh dengan benda panjang milik manusia yang biasanya memasukinya.

"Siapkan tubuhmu Baby."

"Siapkan dari... Ah ah ah." Lucas menggerakkan pinggangnya dengan ritme pelan untuk pemanasan. Namun sudah sanggup menggetarkan ranjang hingga bunyi decitan semakin keras.

Dessahan yang keluar dari bibir Noa. Membuat Lucas semakin tidak terkendali. Pinggangnya bergerak cepat di iringi dengan geraman dan mata menyala merah.

Dessahan Noa berubah menjadi rintihan sehingga Lucas meredam itu semua dengan cumbuan dan lummatan bibir. Tubuh Noa bergetar hebat saat tumbukan senjata Lucas semakin menghantam dinding rahimnya.

Lucas menggerang keras, berdiri secepat kilat dengan gerakan pinggang yang tidak juga berhenti.

"Benda apa ini Babe." Tanya Lucas seraya terus bergerak. Dia merasakan terdapat benda asing yang tengah menghalangi miliknya untuk lebih masuk.

"Em ahh itu Tuan ahhh.. Agar tidak hamil."

Lucas mengeraskan gerakkannya hingga benda penghalang itu patah. Lucas mencabut miliknya sejenak. Menidurkan Noa, agar benda penghalang itu bisa di keluarkan. Setelah keluar, dia kembali memasukkan miliknya dengan gerakan semakin brutal.

"Kau harus hamil anakku. Agar Ayahku memberikan kita restu. Ahhh baby, nikmat sekali."

"Em ahh Tuan ah ah ah akuuu mulai lelah." Lucas tersungging, mendekap tubuh Noa yang mungkin tidak setangguh fisik bangsanya.

"Kamu tidak boleh lelah Baby.. Aku akan meminta ini setiap hari bahkan setiap saat."

Noa berbaring lemah seraya memperhatikan wajah Lucas yang bahkan tidak berkeringat. Padahal tenaganya kini terkuras habis akibat ulah Lucas. Percintaan kali ini, setara dengan melayani sepuluh orang pelanggannya.

Tapi dia Suamiku..

"Dan kamu Istriku." Ucap Lucas membelai telinga Noa hingga membingkai senyuman pada bibir Noa meski keringat membanjiri wajahnya.

Paling tidak aku memiliki pelindung..

"Tugasku memang melindungi mu. Tahan Baby, ini akan sampai."

Tubuh Noa bergerak setara dengan gerakan pinggang Lucas yang masih juga belum berhenti. Noa tidak lagi mampu merintih dan hanya mampu mengigit pundak tegap Lucas dan sesekali melepaskannya untuk menghirup oksigen banyak-banyak.

Kraaaaaaaaakkkkkkkkkk!!!

Bruuuuuuukkkkk!!!

Kaki ranjang patah bersamaan dengan erangan panjang yang lolos dari bibir Lucas.

Noa tersungging. Akhirnya percintaan itu berakhir dengan sensasi sakit bercampur aduk dengan kenikmatan. Tubuhnya terasa remuk hingga dia masih belum juga bangun meski ranjang terobrak-abrik.

Wajah Lucas masih terlihat bugar. Setelah dia mengenakan celana. Dia segera mengangkat tubuh Noa dan menidurkannya di sofa.

"Biarkan aku tidur sebentar Tuan." Gumam Noa dengan mata terpejam. Lucas mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos Noa.

"Hm selamat beristirahat." Lucas menunduk dan mengecup kening Noa sebentar kemudian meraih kemejanya. Aku menikah hari ini dan aku harap Ayah bisa menerima Noa sebagai menantunya suatu saat nanti. Aku pergi sebentar Baby. Tidur yang nyenyak.

Sebelum pergi, Lucas membangun pelindung yang mengelilingi apartemennya. Bukan takut akan manusia tapi dia takut jika ada vampir lain yang mungkin bisa menemukan Noa.

Darah Noa akan semakin harum tercium ketika darahnya sudah bercampur dengan darah seorang vampir. Apalagi Lucas termasuk keturunan kerajaan yang memiliki darah langkah dan berbau khas. Itu akan memicu kedatangan vampir dari kasta terendah atau mungkin tertinggi dari bangsanya.

🌹🌹

Mommy Vivian masih saja memikirkan tentang kejadian tadi sore yang terasa ganjil. Baju serta kemeja berserta celana Noa dan Nino masih ada di kamar tersebut tapi keberadaan keduanya belum juga di temukan.

"Bagaimana?" Tanyanya ketus menatap ke anak buahnya yang tertunduk.

"Kami tidak memiliki akses untuk masuk ke apartemen elit tersebut Mommy."

"Kalian sudah ke rumahnya?" Tanya Mommy mengira jika Noa di bawa kabur oleh Nino.

"Sudah Mom. Hanya ada Istri dan anaknya." Mommy Vivian mendengus mendengarnya.

"Kemana dia membawa lari ATM ku!!! Teriak Mommy Vivian geram bersamaan dengan di ketuknya pintu." Coba lihat siapa yang datang." Pintanya duduk di kursi kokohnya.

Salah satu anak buahnya keluar untuk memeriksa dan kembali dengan membawa lelaki bernama Alexander. Pelanggan VIP Mommy Vivian yang selalu memberikan emas batangan untuk membayar setiap wanita malam yang terpilih untuk di beli.

"Ouch Tuan Alex." Sambut Mommy Vivian ramah.

Alex tersenyum simpul dan segera duduk di hadapan Mommy Vivian.

Tak!!!

Dua buah emas batangan di letakkan. Mommy Vivian segera memungutnya dengan senyuman mengembang.

"Saya butuh dua orang untuk ku pilih malam ini." Pintanya tersenyum tipis.

Mommy Vivian tersenyum lalu memberikan isyarat anak buahnya untuk memanggil beberapa wanita yang sudah di siapkan.

Sesaat setelah itu. Delapan orang wanita masuk dan berdiri berjajar dengan gaya menggoda. Bagi mereka, ini sebuah kehormatan sebab rumornya. Tuan Alex akan mempersunting mereka untuk di jadikan selir.

Para gadis yang kebanyakan berasal dari perdesaan. Tidak mempermasalahkan itu asalkan hidup bergelimang harta mereka dapatkan setelahnya.

"Mereka masih bersegel?" Tanya Alex mulai berdiri untuk memilih.

"Tentu saja." Alex mendekati satu persatu wanita yang di sebutkan masih gadis. Namun hidung tajamnya tidak dapat di tipu. Meski tidak bersegel, mereka yang terbaik.

Aku tidak bisa kau tipu sialan!!

Alex mengandeng dua orang gadis pilihannya sebab hanya mereka yang masih bersegel meski tidak seberapa cantik.

Tuan Alex selalu saja bisa memilih gadis yang tepat. Hanya mereka berdua yang masih bersegel. Aku tidak tahu bagaimana caranya mengetahui itu.

"Aku memilih mereka."

"Pilihan yang bagus Tuan."

"Saya bawa mereka langsung."

"Silahkan Tuan. Saya tunggu orderan selanjutnya." Alex tersenyum simpul kemudian mengiring kedua gadis yang langsung menempel padanya karena aura pengikat yang terpancar pada tubuh Alex.

Mobil mewahnya melaju meninggalkan tempat pellacuran, menyisir daerah pedesaaan. Kedua gadis itu saling menatap satu sama lain dengan tatapan heran sebab jalan gelap yang harus mereka lalui.

"Ini mau ke mana Tuan?" Tanya salah satu dari mereka.

"Ke istanaku tentunya." Mata Alex berubah merah dengan senyuman mengerikan seraya mendekap erat kedua gadis di sampingnya. Supir hanya fokus menatap jalan seolah dia sudah tahu dengan apa yang akan di lakukan Alex pada kedua gadis itu.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Qovella_94

Qovella_94

ke inget sama edward sama bella
kaki ranjang smpek patah kamar berasa kena badai

2023-07-23

0

🄸🅂🅃🅁🄸🄻🄴🄴🄼🄸🄽🄷🄾❣️

🄸🅂🅃🅁🄸🄻🄴🄴🄼🄸🄽🄷🄾❣️

kedua wanita yg dibawa alex pasti jadi korban

2022-08-08

1

Pspta_24

Pspta_24

Alex dokter yg dri kerajaan vampir itu ga sii

2022-04-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!