9

Mobil hitam itu masuk ke sebuah rumah besar dengan halaman luas. Bibir kedua gadis itu tersungging dan merasa bahagia. Mereka berfikir jika Alex memang seorang lelaki kaya dengan banyak Istri.

Jadi istri ke 50 pun tidak masalah. Asalkan aku tidak lagi miskin.

Astaga rumahnya besar sekali. Aku akan jadi Istri orang kaya setelah ini.

Alex tersenyum kecut, membaca isi hati dari gadis di sampingnya. Dia sengaja diam dan tidak berkomentar karena ingin memberikan kejutan apa yang ada di dalam.

Kedua gadis itu turun dan di giring menuju pintu utama. Si supir lebih memilih pergi ke kamar miliknya daripada harus mendengarkan teriakan kedua gadis itu setiap kali perkumpulan seperti sekarang terjadi.

Pintu terbuka. Kedua gadis itu melongok melihat sekitar lima lelaki dewasa nan tampan tengah duduk di ruang tamu dengan jas rapinya.

Apa ini semacam pesta? Mereka tampan-tampan sekali.

Blaaaaammm!!!

Pintu kokoh itu tertutup bahkan di kunci. Kedua gadis yang masih tidak mengerti hanya berdiam untuk menunggu instruksi dari Alex.

"Satu untuk tiga." Pinta Alex menyeringai dan memperlihatkan taring runcingnya di ikuti oleh kelima teman mainnya.

Alexander. Adik Raja Stefanus yang di usir karena melanggar telah menikah dengan manusia. Istrinya meninggal di umurnya yang ke 60 tahun. Sudah pasti dia tidak bisa mengimbangi umur Alexander yang bisa hidup jutaan tahun lamanya.

Sebelum meninggal Istrinya berpesan agar Alex menikah lagi. Namun hingga saat ini belum ada satu wanita pun yang sanggup menggantikan posisi Istrinya di dalam hatinya.

Teriakan histeris terdengar memecah keheningan tempat sunyi itu. Si supir meringkuk di ranjang sempitnya. Menutup rapat kedua telinganya. Agar dia bisa tetap berkerja dengan gaji besar meski terkadang merasa tidak tahan melihat kekejian Tuannya.

🌹🌹

Baru saja Lucas memasuki aula kerajaan. Suara Patresia menyapanya hingga terpaksa langkahnya terhenti.

"Apa kau sudah puas Lucas!!" Tuturnya geram. Lucas tersenyum tipis tanpa menatap ke wajah Patresia.

"Puas apa?"

"Membiarkan aku menikah dengan pengawal itu!!!"

"Salahkan Mamamu atas itu. Aku sudah menolak perjodohan ini tapi Mamamu tidak juga berhenti. Sudah ku katakan. Aku tidak bisa menghabiskan sepanjang hidupku dengan orang yang tidak ku cintai."

"Tapi apa harus seperti ini caranya!!!" Lucas membalas tatapan tajam Patresia.

"Lalu bagaimana katakan!!!" Sahutnya cepat." Jika kau tidak menikah dengan orang lain. Mamamu akan terus saja menekanku!! Bagaimana rasanya menikah dengan orang yang tidak kau sukai." Lucas tersenyum mengejek lalu melanjutkan langkahnya untuk masuk.

"Lucas tunggu." Cegah Elena yang baru saja datang. Lucas berhenti melangkah tanpa menoleh." Apa salah ketiga anak buahku hingga kau harus memusnahkan mereka?" Elena berdiri tepat di samping Lucas yang belum bergeming.

Mereka ingin memangsa Istriku.. Ah semoga saja dia masih tidur. Aku akan berpamitan pada Ayah untuk tinggal di sana sehingga Ayah tidak akan mencariku.

"Mama pasti tahu alasannya." Jawab Lucas pelan.

"Tapi tidak seperti itu caranya."

"Suruh mereka berhenti atau aku akan menghabisi semuanya. Bukankah Mama sudah tidak memiliki anak perempuan jadi untuk apa masih saja mengawasi ku." Lucas melangkah menaiki tangga tanpa memperdulikan panggilan dari Elena dan lebih memilih untuk menemui Ayahnya.

"Ayah tidak masalah. Tapi Ayah tidak setuju jika kamu tidak pulang sama sekali hanya karena keinginan mu mengenal kehidupan manusia seperti apa." Jawab Stefanus saat mendengar permintaan Lucas untuk menetap di kota.

"Hm baik. Aku akan pulang sebentar untuk menengok Ayah."

"Ingat dengan pantangannya. Jangan sampai kamu berakhir seperti Alexander hingga harus di asingkan oleh keluarganya sendiri." Lucas mengangguk-angguk dan merasa tersinggung dengan peringatan dari Stefanus.

Aku bahkan sudah melakukannya Ayah. Aku sudah menikah dengan anak manusia yang menggetarkan perasaanku. Aku dulu menyalahkan paman atas perasaannya. Tapi sekarang, aku tidak ingin Noa di miliki siapapun. Aku ingin hidup bersamanya, memiliki anak dan keluarga kecil. Maafkan Aku Ayah..

"Aku mengingat itu Yah." Stefanus menepuk pundak Lucas seraya tersenyum. Dia begitu yakin pada anaknya atas kepercayaan yang di berikan meski ada sedikit ketakutan terbesit saat sumpah separah Alexander terlintas.

Suatu saat anak turun mu sendiri yang akan mencoreng kotoran pada wajahmu! Aku tidak akan meninggalkan Istriku meski kau tidak lagi mengakui ku sebagai Adik.

Stefanus menarik nafas dan menghembuskannya berat. Tidak dapat di pungkiri jika ketakutan itu kini membayangi semenjak Lucas sudah tumbuh dewasa.

Anakku tidak mungkin melakukan itu dan melanggar aturan yang sudah di buat berjuta-juta tahun yang lalu secara turun temurun. Aku yakin itu..

🌹🌹🌹

06:23 Pagi

Noa menyipitkan matanya melihat Lucas yang tengah berbaring di sampingnya dengan sebuah buku lama di tangannya.

"Sudah bangun Baby." Sapa Lucas mencium puncak kepala Noa sejenak.

Ku fikir semalam mimpi. Aku sekarang sudah memiliki Suami dan itu berarti ada yang akan melindungiku jika anak buah Mommy menemukan aku.

Lucas meraih tubuh polos Noa dan mendekapnya. Dia sudah menyembuhkan luka lebam akibat cumbuannya sehingga pagi ini Noa tidak perlu merasa sakit.

"Aku akan melindungi mu." Noa melingkarkan tangannya dan memeluk erat tubuh Lucas seraya menghirup aroma tubuhnya yang wangi.

"Iya Tuan."

"Darah kita sudah menjadi satu dan itu berarti kamu milikku mulai kemarin." Noa mengangguk seraya tersenyum. Memposisikan kepalanya agar terasa nyaman.

"Tidak ada ikrar janji suci Tuan."

"Semua bangsaku bisa melakukan pernikahan sendiri sebab yang di butuhkan hanyalah darah dari kedua mempelai. Tapi banyak dari mereka memilih Ayahku untuk melakukannya agar kehidupan pernikahan mereka di berkati." Tiba-tiba saja terlintas sebuah kekhawatiran yang seharusnya sudah sejak awal di pertanyakan.

Itu adalah kekhawatiran yang paling Noa hindari. Dia terlalu terbuai dengan paras tampan Lucas hingga baru memikirkannya sekarang.

"Sebentar Tuan." Noa langsung saja duduk dengan kedua tangan memegang erat selimut." Seharusnya aku bertanya ini lebih awal." Imbuhnya dengan raut wajah khawatir.

"Bertanya apa katakan?" Lucas ikut duduk tepat di hadapan Noa.

"Aku... Istri yang ke berapa." Kenapa aku baru memikirkan ini. Biasanya seorang anak raja selalu memiliki banyak selir yang jumlahnya banyak bahkan mungkin puluhan. Lalu aku nomer berapa?

Lucas terkekeh mendengar suara hati Noa. Sementara yang di tertawakan kini menatapnya dengan raut wajah tidak suka.

"Aku memang pellacur Tuan. Yang mungkin tidak pantas untuk mempertanyakan itu. Tapi aku punya keinginan kuat jika suatu saat aku bisa menikah dengan seseorang yang hanya melihat ke arahku saja." Celetuk Noa kesal.

Banyaknya pelanggan beristri membuatnya hanya mengidamkan seorang lelaki yang setia. Lebih baik miskin daripada harus di duakan atau di curangi dengan wanita di luaran.

"Sayangnya aku bukan orang." Noa melebarkan matanya mendengar itu.

"Lalu? Aku Istri ke berapa?" Tanyanya mulai meninggikan suaranya. Aku tahu dia bukan manusia. Tapi jika dia malah memiliki banyak Istri bagaimana.

Kenapa dia harus berkata dalam hati seperti itu? Padahal di pernikahan kemarin, sumpah sudah di ambil dari masing-masing pihak. Apa dia lupa itu atau dia terlalu cemburu?

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Zaskia Kurniawan

Zaskia Kurniawan

makin seruuu

2022-04-02

1

Arzea 21

Arzea 21

nexttttt kilattt thorrrr

2022-04-01

1

Aing Saha

Aing Saha

Next kilat thor udh ga sbr mau baca😋😊

2022-03-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!