13

Setelah Noa selesai reservasi tempat. Lucas berdiri seraya mengulurkan tangannya. Noa tidak bergeming dengan wajah tertunduk. Anak buah Mommy Vivian masih berada di sana bahkan menatapnya dengan bola mata yang hampir keluar.

"Tuan lebih baik kita lapor polisi saja." Lucas kembali duduk untuk merajuk Noa yang terlihat ketakutan.

"Katamu mereka banyak?" Noa mengangguk dan sesekali melirik ke anak buah Mommy Vivian." Percaya padaku. Tidak akan terjadi sesuatu." Imbuh Lucas menyakinkan Noa.

"Mereka punya senjata api Tuan.".

"Kamu lupa aku siapa Baby."

"Iya aku tahu. Tapi itu senjata api." Jawab Noa menekan kata-katanya." Kita menghilang saja atau lapor polisi."

"Di sini terlalu ramai. Aku tidak bisa memakai kekuatanku untuk menghilang." Noa memperhatikan sekitar yang ramai dengan pasangan muda." Ayo. Kamu akan tahu aku seperti apa." Lucas meraih kedua jemari Noa dan memaksanya berdiri." Jangan lihat mereka. Pura-pura saja tidak tahu." Lucas menggiring Noa berjalan perlahan ke arah mobilnya.

"Mereka bertiga Tuan. Nanti jangan melewati jalan yang sepi ya." Pinta Noa ketika Lucas mulai melajukan mobilnya.

Aku memang ingin lewat jalan yang sepi..

Sesuai dugaan. Mobil Lucas langsung di buntuti seperti yang terjadi pada Sigit dulu. Apalagi sekarang hari menjelang malam. Noa setengah mati ketakutan karena trauma akan kejadian itu. Dia tidak ingin ada korban yang terjatuh yang di sebabkan olehnya.

"Tuan! Tidak!!" Kepanikan Noa bertambah, saat mobil Lucas berbelok ke jalan memotong yang terkenal angker. Sehingga bisa di pastikan jika jalanan itu jarang di lalui orang.

"Di sana macet Baby. Kita bisa lewat sini agar bisa cepat sampai ke penginapan."

"Tapi Tuan. Ini jalan yang sepi. Lebih baik terjebak macet daripada harus.." Noa menoleh kebelakang dan melihat mobil anak buah Mommy semakin mendekat." Tuan mereka menyusul. Ayo putar balik. Cepat." Pinta Noa seraya menggoyang-goyang lengan Lucas.

Ciiiiiiiiiiiittttttttttttt!!!

Lucas mengerem mendadak, ketika mobil anak buah Mommy Vivian memotong jalan.

Ya Tuhan tidak lagi.

Noa memegang erat lengan Lucas dengan wajah khawatir. Maniknya mulai berkaca-kaca bahkan hampir menangis.

"Tuan jangan turun." Ucap Noa dengan wajah memohon.

"Kamu tahu aku bukan manusia. Untuk apa setakut ini." Lucas menyentuh dagu Noa lalu mellumat bibirnya lembut namun Noa melepaskannya begitu saja.

"Aku akan menghubungi polisi." Lucas mengambil ponsel dari tangan Noa dan melemparkannya ke belakang.

"Aku bisa mengatasi ini."

"Mereka punya..." Dengan gerakan cepat Lucas keluar. Mobil terkunci otomatis sehingga Noa tidak bisa menyusul." Tidak!!! Tuan!! Keluarkan aku!!" Teriak Noa berusaha membuka pintu tapi tentu saja tidak berhasil.

"Kenapa kalian memotong jalan ku." Tanya Lucas menghampiri tiga lelaki bertubuh besar itu. Dia terlihat lebih tinggi, meski untuk ukuran tubuh, Lucas kalah telak.

"Wanita itu buronan Bos kami." Ucapnya seraya melirik ke arah Noa yang masih berusaha keluar dari mobil.

"Dia Istriku. Bagaimana mungkin kalian bilang dia buronan." Ketiganya tertawa renyah dan tanpa aba-aba langsung menyerang Lucas.

Noa menggedor pintu mobil dengan air mata yang mulai membasahi wajahnya.

Duaaaak!!!!

Satu pukulan dari Lucas mampu membuat salah satu dari mereka terpental dan jatuh tepat di mobilnya hingga body mobil penyok.

Dua lainnya melongok, menatap satu temannya terkapar tidak berdaya dengan erangan panjang menahan sakit pada tulangnya yang terasa remuk.

Mereka tidak juga merasa takut dan terus akan menyerang meski Lucas bisa menghindar dengan gerakan cepat bahkan tidak tersentuh sedikitpun.

Keduanya terlihat kelelahan dengan serangannya sendiri. Tubuh Lucas seolah angin yang tidak mudah untuk di serang.

"Siapa kau sebenarnya!!!" Teriaknya geram.

"Aku Lucas, Suami Noa. Sebaiknya kalian pergi dan berhenti memburunya seperti itu. Aku tidak ingin melukai siapapun di sini."

"Dia buronan Bos kami!! Kami tidak akan pergi tanpa dia!!" Lucas mengangguk seraya tersenyum.

"Mengambil dia berarti berani melangkahi mayatku dan rasanya aku lapar." Lucas menyeringai dan ingin mengambil keuntungan. Sejak pagi dia belum meminum darah sedikitpun sehingga rasa laparnya tergelitik. Sebelum bertindak, Lucas memperhatikan sekitar jalan dari radius 1 km. Setelah di rasa aman, taring runcingnya keluar dengan mata merah menyala.

Tentu saja keduanya ketakutan dan berusaha untuk lari namun Lucas terbang dan hinggap di salah satu dari mereka lalu menghisap darahnya seperti apa yang pernah di lakukannya pada Nino.

Craaaaaasssshhhhh!!!

Sinar merah muncul dari tangannya, mangsanya seketika menjadi abu yang langsung menghilang karena angin malam itu cukup kencang.

"Masih ingin lanjut?" Tawar Lucas menyapu sisa darah pada sekitar bibirnya dengan lidah panjangnya.

"Aampun.. Jangan sakiti saya." Ucapnya terbata. Kenapa Noa bisa mengenal makhluk ini?

"Katakan pada Bos mu untuk menghentikan perbuatan bodohnya atau aku akan menghabisi kalian semua seperti temanmu tadi." Ancam Lucas masih memperlihatkan gigi taringnya.

"Iya Tuan saya akan sampaikan." Untung aku punya senjata api.

Lucas tersenyum kecut lalu berjalan menjauh sementara anak buah Mommy Vivian mulai mengangkat senjatanya. Noa berteriak dari dalam mobil untuk memperingati Lucas namun pelatuk sudah di tarik. Noa menggelengkan kepalanya. Lucas menoleh dengan senyuman menangkap peluru itu dengan tangan kosongnya dan menghempaskannya kembali ke arah mobil hingga ledakkan tidak terhindarkan.

Blaaaaammm!!!!

Mobil terbakar bersama tubuh salah satu temannya. Lucas kembali secepat kilat dan berdiri tepat di hadapan si penembak yang tubuhnya terlihat bergetar hebat.

"Aku membiarkanmu hidup!!" Lucas mencengkram erat rahang bawahnya hingga mengeluarkan darah. Lidahnya kembali menjulur menghisap habis darah itu." Ini peringatan!! Katakan pada Bos mu. Jangan bertindak bodoh!!!" Tangannya menghempaskan tubuh si lelaki di aspal jalanan lalu berjalan masuk kembali ke dalam mobil.

"Ya Tuhan.. Lindungi aku.." Lelaki itu tertunduk bahkan takut untuk sekedar melirik ke mobil Lucas yang mulai melaju pergi.

Noa mengusap sisa air matanya yang terlanjur menetes. Dia tersenyum menatap Lucas yang bahkan tidak terluka sedikitpun.

"Sudah senang." Lucas meraih kedua pundak Noa dan merengkuhnya erat.

"Aku hanya takut Tuan."

"Aku bukan manusia. Senjata api itu seperti gigitan semut untukku." Noa menyadarkan kepalanya ke pundak Lucas. Dia semakin merasa aman ketika melihat bagaimana Lucas dengan mudah menghabisi anak buah Mommy Vivian.

"Kenapa tidak di hanguskan semuanya Tuan. Aku takut polisi akan menangkap Tuan nantinya."

"Itu surat cinta untuk orang yang memburu mu agar dia berhenti melakukan itu. Kamu tenang saja Baby. Aku tahu apa yang ku lakukan sekarang jadi lupakan soal polisi. Aku juga yakin mereka tidak akan berani melaporkannya karena bisnis kotor yang di jalankan."

"Ya Tuhan. Aku takut sekali."

"Kamu akan aman bersamaku." Lucas mengecup puncak kepala Noa sejenak lalu kembali fokus menyetir.

🌹🌹🌹

Wajah garang Mommy Vivian di perlihatkan saat sebuah laporan di terima. Dia tidak sabar menunggu kedatangan anak buahnya yang tengah di jemput.

Plaaaaaakkkkkk!!!

"Omong kosong apa itu!!!" Teriak Mommy Vivian geram.

"Itu bukan omong kosong Mommy. Noa sudah menikah dengan makhluk sejenis vampir yang memiliki lidah panjang." Jawabnya dengan suara bergetar. Ketakutan tergambar jelas pada raut wajah lelaki itu.

"Tidak ada makhluk seperti itu di zaman modern ini."

"Jika Mommy tidak percaya. Lebih baik Mommy ke lokasi sekarang untuk melihat tubuh Doni dan Rizal yang sudah hangus." Mommy Vivian mendengus. Dia membaca ketakutan dari anak buahnya." Lebih baik lepaskan Noa saja Mommy daripada harus memakan korban lagi."

Duaaaak!!!

Sebuah tendangan Mommy Vivian hadiahkan pada wajah anak buahnya.

"Kau saja yang payah! Aku tidak akan melepaskan Noa!! Dia harta berhargaku!!! Makhluk itu akan menyesal sudah berurusan dengan siapa." Aku akan menyuruh pembunuh bayaran untuk memburunya. Aku tidak mau melepaskan Noa begitu saja!!

🌹🌹🌹

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!