2

"Noa... Keluar!!! Percuma saja kau sembunyi. Kami akan terus memburu mu." Teriak salah satu anak buah Mommy Vivian.

Mommy Vivian adalah seorang gerrmo yang memperkerjakan wanita penghibur kelas kakap untuk para pengusaha dan para Sultan.

Noa termasuk salah satu dari anak buahnya yang di juluki sebagai anak emas. Julukan itu di berikan karena Noa banyak di cari para pengusaha. Mereka mau membayar mahal asal Noa bisa menemani malam sepi mereka.

Noa di pungut dari sebuah desa terpencil. Mommy Vivian punya kerja sama dengan seorang lintah darat di desa tersebut. Sehingga Noa di bawa paksa karena kedua orang tuanya tidak mampu membayar hutang.

Rasanya sungguh kejam. Noa mirip sebuah barang yang bisa di perjual belikan. Dia sempat menolak namun dengan tega, anak buah Mommy Vivian membiusnya hingga kini dia tenggelam dalam dunia pellacuran.

Awalnya Noa merasa pasrah karena anak buah Mommy Vivian tidak segan-segan melukainya saat dia berusaha melawan. Tapi semakin hari, dia semakin di perbudak. Bukan hanya satu atau dua orang yang harus di layani tapi sepuluh orang bahkan lebih harus mampu di layani dalam waktu satu malam.

Ya Tuhan... Apa aku akan mati secepat ini..

Noa bergelayut pada batang sebuah akar pohon tepat di samping jurang sedalam 50 meter. Bajunya robek tidak beraturan, tercabik ranting kayu di sepanjang perjalanannya tadi. Kakinya yang terluka mengucurkan darah begitu deras.

Jantungnya berdegup kencang, ketika terdengar sebuah langkah kaki mendekat. Noa tertunduk saat melihat seorang anak buah Mommy Vivian tengah berdiri tepat di atasnya dan membelakanginya.

Pergi.. Ku mohon pergi.. Jangan menoleh ke belakang.. Aku sudah lelah.. Aku sangat lelah jika harus berkerja seperti itu setiap waktu.. Hiks.. Hiks.. Hiks... Tuhan tolong aku.. Ku mohon Tuhan. Meskipun aku berlumur dosa tapi ini semua di luar kuasa ku.. Tolong bantu aku Tuhan.

Seolah doa di kabulkan. Lelaki yang berdiri kini melangkah pergi sehingga Noa bernafas lega.

"Emm ahh.." Rintihnya berusaha meraih rating agar bisa naik ke permukaan. Baru saja, Noa mendongakkan kepalanya. Dia setengah mati terkejut ketika ternyata anak buah Mommy Vivian sedang memperhatikannya.

"Nah mau lari kemana kamu!! Noa di sini!!" Teriaknya keras. Sontak Noa panik hingga pegangan tangannya terlepas.

"Agggggghhhhhhhhh....." Mata Noa melebar seraya terjun ke bawah.

"Agh sial!!!" Umpat si anak buah yang tidak berhasil meraih tangan Noa.

"Mana dia?" Tanya yang lain.

"Dia jatuh ke dasar jurang."

Plaaaaaakkkkkk!!!!

"Bodoh!!! Mommy bisa marah jika begini!!"

"Aku mau menolongnya tapi tanganku tidak cukup panjang."

"Bilang saja dia sudah mati dan memilih bunuh diri! Ayo kita pergi." Segerombolan lelaki itu pergi meninggalkan lokasi.

Teriakan Noa tertangkap oleh telinga tajam Lucas. Bahkan bau darahnya terendus begitu harum menggelitik rasa laparnya.

"Ini pasti seorang wanita." Gumamnya seraya kembali berubah menjadi asap untuk mencari sumber suara.

"Ugh! Ugh!!! Ahhh!!!" Beberapa kali tubuh Noa terbentur ranting pohon besar hingga seluru tulangnya remuk. Noa masih bisa merasakan sakitnya dan bahkan masih bisa melihat jelas sebuah rating runcing siap menerima tubuhnya. Tuhan maafkan segala dosaku. Noa memejamkan mata. Meringis kesakitan dan mulai pasrah dengan nyawanya.

Tepat saat ranting runcing itu akan menembus punggungnya. Secepat kilat Lucas meraih tubuhnya dan menyelamatkannya.

Aku sudah mati.. Aku sudah mati..

"Kau belum mati." Sahut Lucas bisa membaca suara hati seseorang." Tapi setelah ini kau akan mati." Noa masih sempat mencium aroma tubuh khas dari Lucas. Begitu harum seperti aroma minyak wangi mahal." Sebab aku akan mempermudah untukmu pergi." Noa hilang kesadaran bersamaan dengan gigi taring Lucas yang mencuat keluar dan bersiap menghisap habis darahnya.

Namun saat sebuah angin kencang menyibak rambut panjang Noa. Sungguh di luar dugaan. Lucas terpanah hingga taring runcingnya kembali normal.

"You are so beautiful, Baby." Gumamnya meletakkan tubuh Noa lembut pada daun kering yang berserakan.

Lucas mendongak ke atas. Memperhatikan dengan mata tajamnya untuk melihat apa yang sebenarnya tengah menimpa Noa.

"Mereka sudah pergi. Kau akan aman bersamaku." Lucas beralih menatap Noa dengan luka parah pada sekujur tubuhnya.

Seluruh tulang punggung dan iganya remuk hingga lebam berwarna biru dan merah mulai terlihat di tubuhnya.

Lucas menyobek baju Noa untuk melakukan penyembuhan sebelum fungsi organ dalamnya berhenti.

"Ugh!!" Noa mengeluarkan darah segar pada sudut bibirnya saat tangan Lucas mulai menyentuh tubuhnya dengan gerakan kebawah.

Tulang remuk Noa kembali utuh hanya dengan sedikit tenaga dalam yang Lucas keluarkan.

Lucas menunduk dan mellumat habis darah yang keluar dari sudut bibir Noa.

"Manis sekali." Lucas jadi lupa diri hingga mellumat bibir merah itu berulang kali." Kau harus membayar biaya penyembuhan ini." Ucapnya menghentikan lummatan bibirnya lalu duduk tegak.

Aroma darah segar masih saja terendus. Dia tidak ingin aroma itu memicu datangnya Vampir lain. Lucas memeriksa bagian tubuh Noa yang sudah normal hingga matanya menangkap ranting cukup besar menembus kaki mulusnya.

Segera saja Lucas bertindak. Dia memegang ranting kayu yang sesaat berubah menjadi abu dan beralih pada kaki Noa hingga lubang akibat rating tadi menghilang.

Krrrrrusssssukkkk krrrrrusssssukkkk..

Pendengaran Lucas kembali menangkap suara. Bukan langkah kaki. Lebih tepatnya beberapa komplotan vampir anak buah Elena yang haus darah.

Cepat-cepat Lucas mengangkat tubuh Noa dan pergi seperti angin meninggalkan lokasi.

"Hmmmm ahhhh manis sekali aromanya." Ketiga anak buah Elena mengendus-endus seperti seekor hewan yang kelaparan. Salah satu dari mereka mendongak dan secepat kilat beralih pada ranting yang terdapat beberapa tetes noda darah Noa." Agggggghhhhhhhhh.. Hmmm manis sekali." Lidah panjangnya menjulur untuk menjilati darah Noa sebelum gerimis menghilangkannya." Aku ingin lagi!! Aku ingin lagi!!! Agggggghhhhhhhhh aku lapar!!!" Teriaknya histeris.

Lucas tersenyum mendengar teriakan itu. Dia memutuskan membawa Noa berteduh di dalam gua. Tanpa perapian karena dia tidak ingin anak buah Elena menemukannya.

Tubuh Noa mengigil. Tidur tanpa alas dengan baju basah yang dia kenakan. Lucas mendekat lalu mendekapnya dengan tubuh hangatnya.

"Mulai hari ini kau milikku."

Tubuh dingin Noa berangsur hangat hingga dengkuran halus keluar dari rongga hidungnya. Dia berfikir tengah berada di surga dan memutuskan untuk memejamkan mata saja.

🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

nyonya hendra

nyonya hendra

males ah Wanita nya bekas pria hidung belang ,jadi males baca

2024-01-01

0

Surya Hasiholan

Surya Hasiholan

vampir nya hangat ya... hehehe..

2022-10-13

0

ziezie

ziezie

laah emang vampir bs menghangatkan y.bukanya vampir tu dingin

2022-05-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!