Geyna duduk di depan cermin.
Mengagumi kecantikan wajah dan tubuhnya.
"Tak salah kalau para lelaki itu tunduk di kakiku", senyumnya sambil menyisir rambut.
"Mami...???", ucap seorang gadis masuk ke kamar Geyna.
"Haii cantik...", ucap Geyna yang sekarang telah menjadi Mami rumah bordir, menggantikan mami Seryl.
"Mi, bagi duit dong..??", ucap gadis itu sambil menengadahkan tangan.
"Buat apa sihh..??", ucap Mami Geyna.
"Buat beli alkohol, di rumah abis", ucap gadis itu.
"Abis...??, kok bisa telat sihh...??", ucap Mami Geyna meletakkan sisir rambutnya.
"Ya gak tau mi, gak ada yang belanja, mami juga gak nyuruh", ucap gadis itu.
"Masak sihh semua harus mami yang turun tangan..??", ucap mami Geyna sambil mengambil uang dari brankas.
Gadis itu menunggu sambil memakai make up riasan Mami.
"Tuh cukup kan, sama rokoknya sekalian ya", ucap mami Geyna menyodorkan segepok uang ke gadis itu.
"Thank you mami", ucapnya sambil mencium pipi mami Geyna.
" Iya.,iya sana...!!, keburu sore tamu pada dateng", ucap mami sambil duduk kembali di depan meja riasnya.
Ia memandang lagi ke cermin, melamunkan suatu hal yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Ia memandang wajahnya yang seiring berjalannya waktu akan menjadi tua dan keriput, meskipun usianya masih terbilang muda, 27 tahun.
Tapi, jika ia meninggal menyusul mami Seryl.
Siapa yang akan meneruskan rumah bordil ini...??, gumamnya dalam hati.
"Mami Seryl menganggapku sebagai anak, sehingga aku yang meneruskan rumah ini, lalu siapa yang akan menjadi penerusku nanti..??", ucapnya di depan cermin.
Berfikir dan berfikir.
"Kenapa aku tidak memiliki anakku sendiri..??, aku bisa melakukan semuanya sesukaku karna dia anakku", ucapnya lagi berbicara dengan diri sendiri.
Ia berusaha mencari jalan keluar tentang hal itu.
Ia tak mau menikah, lagi pula siapa yang mau menikah dengan kupu kupu malam sepertiku??, gumamnya dalam hati sambil tersenyum dengan pemikirannya sendiri.
Berdiri dari tempat duduknya.
"Kenapa aku harus memikirkan hal yang semudah itu .??, bodoh sekali kau Geyna.., kamu bisa dengan mudah memilih benih lelaki yang datang ke rumah bordil ini, aku juga tak harus menikah untuk mendapatkan anak, aku hanya butuh anak bukan suami", ucapnya sambil terkekeh.
Ia pun bergegas ke kamar mandi, bersiap siap untuk malam ini.
Ia punya satu tujuan malam ini, memiliki penerus, memiliki anaknya sendiri.
______
Malam itu mami Geyna terlihat mempesona lebih dari biasanya, sehingga para lelaki masih mengantri padanya.
Tapi untuk malam ini, dia menolak lelaki yang tidak sesuai kriterianya, menjadi sumber benih bagi rahimnya.
"Hay Cantikkk, kamu mempesona sekali malam ini, temani aku ya..??", ucap seorang lelaki datang memeluk dan menggoda mami.
Seolah seorang harimau siap menerkam mangsanya.
"Sorry sayang, malam ini aku sudah punya janji dengan seseorang, lain kali ya..??, pilihlah wanita lainnya, masih banyak gadis cantik di dalam", ucap mami sambil mengecup bibir lelaki itu.
"Okeyyy", berlalu pergi, lalu dengan sigap menggandeng wanita lain yang ia temui.
Mami duduk di teras rumah sambil merokok.
Tak lama, sebuah mobil berwarna merah menepi di teras rumah bordir.
Pandangan mami tertuju pada seorang lelaki muda yang turun dari mobil merah itu.
Seorang lelaki tampan dan menawan.
Dalam sekali pandang, Mami jatuh hati padanya.
Rokok di tangannya segera di buang, ia merapikan rambutnya yang terurai.
Lelaki itu mendatangi Mami yang saat itu sudah siap menyambutnya.
"Hay tampan ...??", ucap mami dengan genitnya.
Lelaki itu memandang ke arah mami, melihatnya dari atas ke bawah.
Seakan ia juga tertarik dengan tubuh mami.
Mami memainkan tangannya di bahu lelaki itu, lelaki itu terlihat tersenyum tak keberatan.
Lelaki yang tampan, gagah, berkelas. Cocok menjadi benih pilihanku. Gumam mami dalam hati.
"Butuh sesuatu sayang..??", ucap mami menggodanya.
"Yaaa...!, dan sepertinya aku sudah menemukan yang aku cari, Geyna", ucap lelaki itu.
"Kau tau namaku tampan...??", ucap mami.
"Namamu sudah tersohor di kalangan rekan bisnisku, selalu saja Geyna, Geyna, dan Geyna, aku jadi penasaran seperti apa layanan yang di tawarkan oleh Geyna", ucap lelaki itu.
"Tentu, kau mau mencobanya sekarang...??", ucap mami menantangnya.
"Let,s go Honey, aku sudah tak sabar", ucap lelaki itu mendekap mami.
Mami menariknya masuk, membimbingnya ke kamarnya.
Dan dengan sengaja, Geyna tak memakai alat kontrasepsi apapun, sesuai dengan rencananya semula.
Mereka bercumbu seakan telah terpanah pada pandangan pertama.
Dengan sukarela mereka bercumbu sampai puas.
Tanpa sang lelaki tahu, maksud Geyna tidur dengannya malam ini.
Setelah cukup lama bercumbu, sang lelaki telentang di sisi ranjang dengan nafas terengah engah, tenaganya sudah terkuras habis.
Hari menunjukkan pukul 2 malam.
Mami Geyna memeluk lelaki itu,
"Menginaplah malam ini,
Jika perlu, kita masih bisa bercumbu sampai subuh" ucap mami Geyna.
Lelaki itu tersenyum mendengar tawaran Mami Geyna.
"Untuk sekarang kita istirahat dulu, sungguh kau luar biasa, aku sampai kewalahan.
Nanti kita lanjutkan lagi, aku akan menginap sesuai permintaanmu", ucap lelaki itu, tak lama ia tertidur.
___
Pagi itu jam menunjukkan pukul 9 pagi.
Karna aksinya semalam, ia sangat kewalahan dan bangun dengan tergopoh gopoh.
Sedangkan mami sudah menyegarkan tubuhnya di bawah pancuran kamar mandi.
"Hai sayang, kenapa terburu buru..??", ucap mami keluar dari kamar mandi.
"Sorry, aku kesiangan, aku harus ke bandara pukul 10", ucap lelaki itu sambil berpakaian.
"Kau mau kemana...??", ucap mami.
"Aku ada urusan di luar negri, dan mungkin aku akan lama untuk datang lagi ke Indonesia", ucap lelaki itu.
Dia mau pergi..??, tak apa lah, aku sudah tak membutuhkannya lagi, gumam mami dalam hati.
"Makasih ya untuk semalam, kutinggalkan uang bayaranmu di laci", ucap lelaki itu pergi keluar dari kamar mami.
"Okey, makasih, bye....", ucap mami sambil membuka lacinya.
Betapa terkejutnya mami, uang yang dia dapatkan 3x lipat dari bayaran biasanya.
Mami tersenyum sumringah dan berkaca di cermin, ia memegangi perutnya.
Tumbuhlah sayang, jadilah kebanggaan mami.
Kau akan menjadi primadona setelah mami..Gumam mami dalam hati.
Saat dia merapikan ranjangnya, tak sadar lelaki itu menjatuhkan kartu namanya.
"Bram, Jayawijaya corp", ucap mami membaca tulisan di kartu itu.
Namanya Bram, lelaki terpandang lagi, tapi dia telah jatuh di pelukanku semalam, gumamnya dalam hati dan tersenyum sekali lagi.
Sungguh beruntung aku, mendapatkan benih dari lelaki terpandang seperti itu.
Sayangnya hanya semalam dia bisa jadi milikku.
Dan malangnya dia, calon anaknya akan aku didik menjadi sepertiku..Hatinya terus berargumen sendiri.
Seolah olah ia telah ketiban bulan hari itu.
"Aku akan shopping hari ini, merayakan apa yang aku dapat hari ini", ucap mami berganti pakaian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
neng ade
demi utk sang penerus Geyna sampai rela ingin menjerat lelaki berkelas dan tampan agar bisa dpt keturunan .. hebat juga ya mam
2023-12-13
1
Sena judifa
wah rencana mami kok sesat y
2023-09-26
1
pensi
rumah bordir itu apa ka? 🤔
2022-03-31
0