"Tak terasa, aku sudah di sini selama 4 Tahun", ucap mbak Lastri sambil memandang Mawar yang tumbuh semakin pintar dan cantik.
Sambil mengajari Mawar mengaji, mbak Lastri memandangi Mawar, yang telah di asuhnya sejak usianya 3 bulan.
Alhamdulillah, ucap mbak Lastri menyimak bacaan ayat suci al quran, yang di lantunkan oleh Mawar.
Mendengarkan Mawar yang dengan syahdunya membaca Surat Al Alaq ayat 1-5,
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١
Iqra` bismi rabbikallażī khalaq
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢
Khalaqal-insāna min 'alaq
Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣
Iqra` wa rabbukal-akram
Artinya: "Bacalah, dan Tuhan mulah Yang Mahamulia,"
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤
Allażī 'allama bil-qalam
Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥
Allamal-insāna mā lam ya'lam
Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
"Shodakallah hull azhim......", ucap Mawar mengakhiri bacaannya.
"Subhanallah", ucap mbak Lastri dengan mata berkaca kaca dengan langsung memeluk Mawar, anak kesayangannya itu.
"Gimana buk..., bacaan Mawar", ucap Mawar dengan senyum manisnya.
"Bagus sayang, masyaallah, ibuk bangga sama kamu nak", ucap mbak Lastri.
Mawar sejak bisa mengenali seseorang pada usia 1 tahun, yang pertama ia kenal ialah mbak Lastri.
Sehingga Mawar menganggap mbak Lastri itu ibunya sendiri.
Meskipun begitu, mbak Lastri tetap mengenalkan Mami Geyna itu adalah ibu kandung Mawar.
Ia menjelaskan bahwa yang melahirkan Mawar ialah Mami Geyna.
Meskipun Mami nya sendiri jarang sekali menemui Mawar bahkan hanya sekedar mengajaknya bermain sejenak.
"Buk, kenapa Mami gak pernah ajak main Mawar ya...??, ucap Mawar sambil memandangi mbak Lastri.
"Mami mungkin sibuk sayang, kamu kan udah sama ibuk", ucap mbak Lastri mencoba membuat Mawar tidak memikirkan hal yang aneh aneh tentang mami nya.
"Tapi, kenapa ibuk gak bolehin aku mengaji saat ada mami, kenapa aku harus belajar dan mengaji dengan sembunyi..??", ucap Mawar mulai ingin tahu semuanya.
Mbak Lastri mulai kebingungan dengan pertanyaan yang sering muncul dari diri Mawar akhir akhir ini.
Ia harus menyembunyikan kenyataan yang belum siap ia terima mengenai mami nya.
"Gak apa apa sayang, kan ibuk pernah ajarin Mawar, kalau kita mengaji gak boleh di pamerkan pada orang lain, itu namanya sombong sayang, ya kan..??", ucap mbak Lastri mencoba mencari cari alasan.
"Iya buk", ucap Mawar tanpa curing dengan ucapan ibunya itu.
Kenyataan sebenarnya ialah, mbak Lastri ingin mengajari Mawar mengenal islam tanpa di ketahui oleh Geyna maupun penghuni rumah lainnya.
Bahkan jika perlu, sebuah tembok rumah besar pun tak harus tahu bahwa Mawar belajar mengaji selama ini.
Mawar tumbuh menjadi anak yang cerdas di bawah didikan mbak Lastri.
Selama ini Mawar belum pernah mbak Lastri ajak keluar dari pagar rumah besar ini.
Ia takut, para tetangga mengolok ngolok Mawar, sehingga mawar bisa saja mengetahui semuanya sebelum waktunya tepat.
____
"Mbak..!!, teriak Gea dari serambi rumah besar, memanggil mbak Lastri.
Saat itu mbak Lastri sedang bersih bersih di halaman belakang Paviliun, sehingga ia tak mendengar panggilan Gea.
Mawar yang sedang bermain boneka di teras Paviliun mendengar teriakan Gea yang memanggil manggil ibunya.
Ia menengok ke kiri dan ke kanan, tak ada tanda tanda ibunya berada.
Dengan inisiatifnya sendiri, Mawar berjalan menuju tempat Gea yang sedang memanggil manggil ibunya.
"Mbak, ibuk lagi gak ada, mbak butuh apa..??", ucap Mawar dengan berdiri di depan Gea.
"Mawar..??", ucap Gea memandangi Mawar sambil memegang rokoknya yang masih menyala.
Mawar hanya mengangguk tanpa bersuara, ia sedikit takut dengan Gea.
Karna bagi Mawar, Gea itu orang asing.
Meskipun Mawar sering melihat para gadis dari depan paviliun, tapi ia tak pernah mengenal orang selain mbak Lastri dan Mami Geyna ibu kandungnya.
"Kamu udah besar ya, cantik lagi, masih kecil udah cantik banget gimana besarnya nanti", ucap Gea mengitari Mawar sambil terkekeh.
Mawar hanya berdiri memeluk bonekanya.
Gea tiba tiba menyembulkan asap rokok di muka Mawar.
Seketika Mawar terbatuk batuk dan menangis.
Mbak Lastri yang muncul dari dalam paviliun dan melihat Mawar tak ada di teras, menjadi panik.
Ia berlari lari memanggil Mawar.
Teriakannya terhenti saat ia mendengar Mawar menangis.
Dan melihatnya berdiri di serambi rumah besar.
"Astaga Mawar..!!", ucap Mbak Lastri terkejut, dan segera berlari ke arah rumah besar.
Mbak Lastri mendekati Mawar dan memeluknya.
"Kamu gak apa apa kan sayang..??", ucap mbak Lastri memeluk erat Mawar dan memeriksa tubuh Mawar, antisipasi kalau Gea berani menyakiti Mawar.
"Ibukkk", tangis Mawar di pelukan ibunya.
"Heyy...!!, kamu datang datang seolah olah aku menyakiti Mawar", teriak Gea menunjuk mbak Lastri dengan kasarnya.
Mbak Lastri yang memendam marah seketika ingat jika ia tak boleh macam macam selama masih ingin melindungi Mawar dari mereka.
"Maaf mbak, saya permisi, saya akan bawa Mawar pulang ke paviliun, maaf jika ia mengganggu mbak Gea", ucap mbak Lastri terpaksa menundukkan pandangannya dan meredakan emosinya.
"Pergi sana...!!", ketus Gea sambil berlalu masuk ke rumah besar.
Mbak Lastri menenangkan Mawar di dalam kamar.
"Mawar, ibuk kan sudah bilang, jangan kesana kalau gak ada ibuk", ucap mbak Lastri mengelus rambut Mawar.
"Maaf buk, tadi mbak Gea manggil ibuk, jadi aku kesana", ucap Mawar masih sesenggukan.
"Ya udah, kamu istirahat dulu ya, yang tadi gak usah di ingat ingat, okee",ucap mbak Lastri menenangkan Mawar.
"Buk kenapa pakaian mami dan teman temannya seperti itu ...?, kata ibuk kita harus menjaga aurat kita..??" ucap Mawar semakin memiliki rasa ingin tahu tentang apa yang ia lihat.
"Anjuran dari Allah memang begitu sayang, tetapi semua keputusan benar dan salah, hati kita sendiri yang putuskan, jika kita taat pasti allah memberikan surga pada kita. Tapi jika kita lalai nerakalah tempat kita, jadi itu semua tergantung pilihan kita sendiri", ucap mbak Lastri menjelaskan yang bisa di mengerti Mawar.
"Jadi mami dan Mbak Gea akan masuk neraka buk..??", ucap Mawar.
"Hanya Allah yang tau sayang, alangkah lebih baiknya jika kita bisa lebih baik dari mami dan mbak Gea ya..", ucap Mbak Lastri.
Mawar hanya mengangguk dan memeluk ibunya.
Ya Allah lindungilah Mawar ku ini, gumam mbak Lastri dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
neng ade
Mawar cantik dan pintar .. di usia nya yg masih balita dia udh bisa baca Al qur'an.. mksh mbak Lastri..
2023-12-13
1