Seperti biasa, Mawar pergi mengaji pada waktu Mami nya dan penghuni rumah besar sedang sibuk sibuknya berdandan.
Sore itu gerimis turun sejak siang hari.
Mawar berjalan pelan merangkul tas nya menuju ke gerbang rumah.
Meskipun ibunya telah melarangnya berangkat, tapi saat ibunya lengah, ia diam diam berangkat mengaji.
Meskipun hujan ia tetap ingin mengaji.
Hari ini banyak pertanyaan di benaknya yang ia ingin tanyakan pada pak kyai Usman.
Krekkkk...
Gerbang dibuka oleh Mawar, dan segera ia berlari keluar menjauh dari rumah.
Meskipun hanya gerimis, itu sudah bisa membuat Mawar basah kuyup sesampainya di masjid.
Saat sampai di gerbang masjid, Mawar menghentikan langkahnya.
Ia sengaja menunggu anak anak lain selesai mengaji, karena itulah syarat dari warga, jika ia ingin mengaji, Mawar tak boleh mengaji bersama anak anak mereka bahkan hanya untuk bertegur sapa dengan mereka.
Ia harus mematuhinya jika ia masih ingin mengaji dan tidak di usir oleh warga dari masjid.
Pak kyai Usman yang melihat Mawar menunggu di tengah gerimis merasa iba.
Untuk membantunya, pelajaran mengaji hari ini ia usaikan lebih awal.
"Shodakallah hull azimm", ucap pak kyai Usman menyelesaikan bacaan surah surah pendeknya.
"Pelajaran kita hari ini sampai di sini ya, ingat...!!, pelajari dan amalkan apa yang kyai ajarkan barusan", ucap kyai Usman.
"Siap pak kyai, Assalammualaikum", ucap anak anak serempak sambil berbaris bergiliran mencium punggung tangan kyai Usman.
"Walaikumsalam, hati hati di jalan, pakai payungnya ya", ucap kyai Usman.
Setelah semua anak keluar dari gerbang Masjid, saat itulah Mawar berani mendekati kyai Usman.
"Assalammualaikum kyai", ucap Mawar dengan badan kedinginan.
"Walaikumsalam", ucap kyai Usman.
Mawar lalu duduk dan mengeluarkan kerudungnya dari dalam tas dan memakainya, tas Mawar tak terlalu basah, karena sepanjang jalan ia memeluknya dengan erat.
"Saya sudah siap mengaji pak Kyai", ucap Mawar dengan senyumnya yang penuh semangat.
"Mawar sendiri..??, hujan hujan seperti ini..??, kenapa gak di antar ibuk..??", ucap kyai merasa khawatir.
Mawar terdiam beberapa saat, jika ia jujur apakah kyai akan marah..??, kalau ia berbohong ia akan berdosa, Mawar bingung.
"Mawar...??, apakah ibuk mengizinkanmu berangkat ke masjid..??", tanya pak kyai lagi.
"Sebenarnya ibuk gak tau kalau Mawar berangkat mengaji pak kyai", ucap Mawar menundukkan pandangannya, ia merasa bersalah saat itu.
"Mawar..., ibuk melarang kamu mengaji karna memang cuaca sedang hujan, nanti kamu bisa sakit", ucap kyai Usman menjelaskan.
"Maaf pak Kyai, Mawar ingin masuk surga...??, katanya ibuk, kalau anak baik dan rajin mengaji insyaallah masuk surga", ucap Mawar dengan polosnya.
Pak kyai tersenyum.
"Memang Mawar tau, Surga itu seperti apa..??", ucap pak kyai.
"Kata ibuk, Surga itu tempatnya bagusss sekali pak kyai, banyak bunga, banyak makanan sama banyak teman teman dan juga banyak permennya, tapi hanya orang yang berhati baik yang boleh masuk ke sana kata ibuk", ucap Mawar dengan kepolosannya.
Pak kyai tertawa mendengar penjelasan Mawar akan Surga.
"Memang surga itu seperti apa sih pak Kyai..??, kenapa ibuk ingin nanti aku sama ibuk bisa sama sama masuk surga..??", ucap Mawar.
"Surga itu, tempat yang suci dan indah Mawar, tidak ada yang mengetahui dan melihat surga secara langsung, kecuali Allah dan rasullullah, tapi Allah menggambarkan sedikit keindahan surga kepada umatnya melalui Al quran, dan menjanjikannya hanya untuk orang yang senantiasa di jalan Allah, umpamanya gini, Mawar sangat menyukai mengaji dan permen ya kan..??, nah apapun yang menjadi kesukaan Mawar pasti akan ada di surga kelak bersama Mawar, asalkan Mawar selalu di jalan Allah, jauhi larangannya, pasti surga dan semua yang indah itu akan di berikan Allah kepada Mawar di akhirat kelak", ucap Kyai Usman menjelaskan.
"Jadi kita harus jadi orang baik dulu ya pak kyai, kayak ibuk dan pak kyai, bu ratna dan Azizah", ucap Mawar dengan tersenyum menghadap pak kyai.
"Insyaallah Mawar", ucap pak kyai.
"Lalu apa itu anak haram pak kyai..??, apakah jika Mawar sudah menjadi orang baik, sedangkan Mawar itu anak haram, masih bolehkah Mawar masuk surganya Allah..??", ucap Mawar penuh keingintahuan.
Masyaallah, pak kyai di buat diam dan terkejut dengan pertanyaan Mawar.
Anak sekecil Mawar harus di olok olok sebagai anak haram, sedangkan dia sendiri tak tahu artinya itu.
"Mawar anak baik, tidak usah menghiraukan perkataan orang orang yah.!!, hanya Allah yang menentukan siapa yang pantas masuk surganya Allah", ucap pak kyai tak bisa berkata apa apa lagi.
"Kalau gitu Mawar juga punya cita cita masuk surga deh kayak ibuk", ucap Mawar dengan senyumnya yang lebar.
Pak kyai hanya tersenyum dengan mata berkaca kaca menatap Mawar.
Semoga engkau melindungi anak ini selalu ya Allah, doa pak kyai dalam hati.
" Yuk, pak kyai antar pulang, sebelum makin deras, ibumu pasti khawatir", ucap kyai membuka payungnya.
Mawar pun mengangguk setuju.
Hari ini seorang anak yang masih berusia dini, sudah memiliki cita cita mulia, yaitu masuk surganya Allah, dengan pemikirannya dan keputusannya sendiri.
......#Allahu akbar#......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Sena judifa
miara cinta kita hadir thor
2023-10-07
1
Sena judifa
betul
2023-10-07
1
Sena judifa
kasihanya😐😐
2023-10-07
1