POV AUTHOR
Usaha yang Lara dan Bima lakukan tidak sia-sia. Bima yang cerdas pun melakukan promosi besar-besaran tentang image baru Lara. Semua akun gosip di-tag oleh Bima. Alhasil, berita tentang perubahan Lara dari sosok gadis cupu menjadi gadis cantik ramai diperbincangkan.
Fans Anggi mulai bergerak melancarkan fitnahan demi fitnahan untuk menjatuhkan nama Lara. Mereka mengatakan kalau Lara melakukan operasi plastik sehingga berubah menjadi cantik secara drastis seperti itu.
Bima sudah menduga kalau ada banyak pihak yang akan menjatuhkan Lara lagi. Ia tidak tinggal diam, Ia pun mengupload video versi full ke akun YouTube milik Lara. Di video yang Ia upload, lengkap dengan klinik kecantikan yang selama ini Lara datangi beserta video dan bagaimana Lara membayar sendiri serta berapa biaya yang dihabiskan di klinik tersebut. Lengkap dan bukan settingan sama sekali.
Lara tak sia-sia selama ini rajin membuat video perubahan dirinya sedikit demi sedikit. Semua video sudah digabungkan oleh Bima menjadi satu kesatuan video yang bisa dinilai sendiri oleh netizen kalau perubahan Lara adalah murni karena perawatan di klinik kecantikan bukan karena operasi plastik seperti yang dituduhkan oleh fans Anggi.
Lara langsung mendapat julukan sebagai salah seorang selebgram hot yang banyak dicari untuk endorse produk. Bima bahkan sampai kewalahan karena semakin banyak saja yang mengajukan untuk mengendorse Lara mulai dari produk kecantikan, makanan sampai fashion.
Lara dan Bima berjingkrak kegirangan melihat usaha mereka berhasil. Meskipun sudah diterpa cobaan fitnah yang kejam oleh Anggi, mereka bisa membuktikan kalau mereka bisa bangkit kembali bahkan jauh lebih sukses dari sebelumnya.
Lara pun mulai wara-wiri di televisi nasional. Ia dianggap sebagai salah seorang selebgram yang memiliki pengaruh terhadap masyarakat. Caranya mengedukasi masyarakat sudah benar. Cantik bukan dengan cara instan seperti operasi plastik atau perawatan yang merusak wajah dengan harga yang murah. Cantik karena rajin dan sabar perawatan adalah kuncinya.
Bahkan, Lara mendapat tawaran untuk syuting iklan di TV. Lara semakin terkenal saja, membuat Anggi malah semakin kehilangan followers. Netijen yang awalnya membenci Lara kini malah mulai menonton video yang Lara upload dari awal. Jumlah like jauh lebih banyak daripada jumlah dislike.
Followers Lara meningkat dalam waktu singkat. Lara dan Bima mulai disibukkan dengan berbagai syuting produk maupun endorse yang mereka terima. Tak ada waktu untuk bersenang-senang. Setiap hari mereka sibuk dengan bekerja dan bekerja. Lara bahkan tak pulang ke rumah dan ketiduran di kamar Bima.
Bima yang memang sudah jatuh hati sejak mereka masih berada di bangku sekolah SD, memperlakukan Lara dengan penuh kasih sayang. Ia bahkan memindahkan Lara yang ketiduran di lantai ke atas tempat tidurnya lalu menyelimutinya dengan bedcover. Ia tersenyum menatap wajah Lara yang cantik.
Lara adalah cinta pertama Bima. Dulu, Lara suka membela Bima kalau Bima dijahati oleh teman-temannya. Dulu Bima begitu penakut dan selalu berlindung di belakang Lara. Siapa yang menyangka kalau mereka akan kembali bertemu dan posisinya pun berubah. Bima yang kini melindungi Lara dari segala permasalahan dan cobaan hidupnya.
Namun Bima sadar, tak pernah ada namanya di hati Lara. Bima pun ikhlas menerimanya. Baginya, melihat Lara bahagia sudah cukup dan Bima bertekad Ia akan sukses bareng bersama Lara.
Bima melanjutkan lagi pekerjaannya. Ia memutuskan untuk begadang agar besok semua pekerjaannya sudah selesai. Bima membaca satu demi satu DM yang masuk takut ada tawaran endorse yang terlewatkan. Ia lalu mencatat dan menyeleksi tawaran yang akan mereka ambil.
Bima terpaku pada sebuah tawaran yang masuk. Lagi-lagi Kusuma Corporation mengajukan penawaran untuk mengendors Lara. Nama Lara yang kembali pulih membuat mereka ingin memakai jasa Lara kembali.
Seharusnya Bima menolaknya karena Bima sadar kalau Lara menaruh hati dengan Ditya pemimpin Kusuma Corporation. Namun, kalau Lara menerima job dari Kusuma Corporation, karir Lara akan semakin meningkat. Bima dihadapkan pada dua pilihan dan Ia terus memikirkan pilihan apa yang akan Ia ambil.
Bima kembali melihat ke arah Lara yang tertidur pulas. Tak tega rasanya menghancurkan harapan Lara. Ia pun membalas email untuk perusahaan Ditya dan setuju bekerja sama kembali dengan mereka.
****
Ditya
Hari ini perusahaanku kembali bekerja sama dengan Lara Handaka. Selebgram Hot yang namanya kembali naik daun.
Lara sempat menghilang sesaat. Hanya video lama yang Ia upload saat fitnah menderanya. Lalu Ia seakan membalas kekalahannya dengan video baru yang langsung ramai diperbincangkan.
Tim marketingku langsung bertindak cepat menawari Lara kerjasama kembali. Tak mau Lara sampai menjadi brand ambassador produk lain.
Untungnya Lara menerima kembali kerjasama yang kami tawarkan. Aku pikir Ia akan sakit hati karena pernah kami tolak saat Ia terpuruk dulu.
Lara datang bersama Bima, asisten multi job yang selama ini selalu mendampingi Lara kemanapun Ia pergi. Aku sendiri yang menyambut kedatangan Lara.
Aku begitu terpukau dengan kecantikan Lara sekarang. Mungkin karena terbiasa melihat Ia berpenampilan cupu, agak kaget saat ternyata Lara aslinya sangat cantik.
"Hi, Ra! Kita ketemu lagi!" sambutku dengan tersenyum ramah. Aku tak mau terlalu formal di depannya.
"Hi juga, Dit! Akhirnya kita kerjasama lagi setelah kamu nolak aku!" sindir Lara dengan cueknya.
Aku jadi merasa malu dibuatnya. "Karena kamu sekarang sudah terlahir kembali makanya aku ngajak kerja sama lagi. Welcome back! Semoga kerja sama kita lebih berhasil lagi!"
Aku mengulurkan tanganku dan Lara menjabatnya sambil tersenyum. Kami tak punya banyak waktu berbasa-basi. Kami langsung bekerja hari itu juga.
Aku terus memperhatikan Lara yang sangat cantik. Make up yang dikenakan juga tak terlalu tebal. Bukti kalau perawatan di klinik kecantikannya berhasil. Wow....
Hari ini Lara bak artis terkenal yang terbiasa berakting di depan kamera. Syuting iklan kami berlangsung lancar tanpa kendala.
Aku membelikan es kopi untuknya dan menghampirinya yang sedang menghapus make up tanpa bantuan asisten sama sekali. Mandiri sekali dia.
"Buat kamu!" kataku seraya menaruh es kopi di depannya.
"Makasih." Ia langsung meminum es kopi yang kuberikan lalu mengernyit. "Hambar. Kebanyakan es batu. Aku lebih suka kalau esnya sedikit saja atau extra sugar."
Deg...
Kenapa lagi-lagi seleranya sama dengan Agni. "Aku lebih suka kalau esnya sedikit aja, Dit. Kebiasaan banget sih kamu lupa terus sama kesukaanku! Aku udah pesan extra sugar tapi tetap aja kamu enggak mau pesankan!" aku terngiang apa yang dikatakan Agni waktu itu.
"Nanti diabetes kalau kebanyakan gula!" aku mau tau apa jawaban Lara, apakah akan sama dengan Agni lagi?
"Tenang aja, aku aman kok dengan gula darahku. Toh aku jarang minum es kopi!"
Deg....
Jawabannya kali ini sama persis. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa Lara semakin mirip saja dengan Agni?
"Ih malah bengong! Aku lapar nih! Disini ada mie ayam yang enak enggak?" tanya Lara.
"Ada. Di depan kantor. Kamu mau? Biar aku pesankan!" jawabku.
"Mau! Jangan pakai kuah ya!"
Aku tersenyum. "Aku pesankan dulu!"
Aku pun memesankan mie ayam depan kantor untuk semua yang syuting hari ini. Aku mengajak Lara makan di ruanganku.
"Hmmm... Enak banget! Bisa sering-sering nih aku beli!" ujar Lara yang makan dengan lahapnya.
"Ada lagi yang lebih enak. Di depan Panti. Kalau kamu mau kapan-kapan aku ajak kesana. Mau?" ajakku.
"Mauuu! Aku suka sekali mie ayam! Kapan kita kesana? Aku yang traktir deh!"
Aku tertawa mendengarnya. "Cih sombongnya! Traktir yang mahal dong jangan mie ayam!"
"Oke, aku traktir yang mahal! Gimana kalau.... Mie ayam bakso! Itu lebih mahal loh dari mie ayam ha....ha....ha..."
Aku tertawa mendengar leluconnya. "Itu masih sodaraan tau! Bedanya cuma ditambah bakso aja!" balasku.
"Pokoknya itu mahal. Kapan nih kita ke tempat mie ayam yang kata kamu enak?" tagihnya.
"Kamu kosong syuting kapan?" tanya balik Ditya.
"2 hari lagi. Bisa?"
"Bisa. Aku jemput ke rumah kamu ya!"
"Oke!" Lara pun memberikan alamatnya setelah kami bertukar nomor Hp.
Aku tersenyum senang. Dekat dengan Lara seperti dekat dengan orang yang selama ini bersahabat denganku. Lara memang mirip Agni, namun Lara dan Agni berbeda bukan?
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
semangat selalu
2022-10-03
0
rista_su
ngenes amat nasipmu bim
2022-09-09
0
𝐀𝐬𝐦𝐚°𝐫𝐚
cinta bima bertepuk sebelah tangan , kasian 😥
2022-07-19
2