Sebuah Transformasi

Lara

"Gimana Bim dengan followersku? Kenapa makin menurun ya? Masa sih kita harus bagi-bagi giveaway terus? Aku sih memang sudah dikasih uang sama Papa, tapi aku nggak mau tenar karena bantuan Papa. Aku mau usaha sendiri, Bim!"

Aku sedang curhat dengan Bima di kamarnya yang luas ini. Kamar Bima sudah seperti basecamp bagiku. Selain bisa bermain PS bersama, kami juga mengedit video dan membuat konsep konten disini. Orangtua Bima juga sudah mengenalku dan selalu menyambutku dengan hangat.

"Aku juga mikirnya mau kasih giveaway lagi untuk memikat netijen dan berharap acara giveaway akan membuat netizen semakin cerdas dan bisa membedakan mana yang fitnah dan mana yang berita benar. Namun ternyata dari pihak Anggi terus saja menebar fitnah. Sia-sia saja usaha kita kalau begini terus." keluh Bima.

"Aku mau menjebak Anggi agar mengakui kalau selama ini Ia hanya menebar fitnah. Sayangnya, Anggi udah lama nggak pulang ke rumah. Sepertinya, Tante Sofie menyewakannya sebuah apartemen agar terbebas dari keharusan untuk bertemu denganku. Tante Sofie sadar kalau Anggi ketemu aku, pasti aku akan membalas anak itu! Ia sengaja menyembunyikan anaknya agar Papa terus merasa kalau aku ini adalah anak yang jahat sampai membuat Anggi tertekan dan tak mau pulang ke rumah." kataku dengan kesal.

"Tapi Papa kamu tahu kan mana yang benar dan mana yang bohong?" tanya Bima dengan penuh kekhawatiran.

"Papa tahu kok Bim. Malah Papa kasih modal aku buat bikin konten lagi. Papa bilang, biarkan saja Anggi berulah. Nanti kalau seandainya aku sudah mentok usaha sendiri, Papa bersedia membantu membiayai seluruh kontenku."

"Bagus dong! Kamu nggak usah susah payah lagi sekarang. Kalau punya Papa kaya mah enak. Apapun yang kamu minta bisa dituruti!" celetuk Bima

"Tapi aku nggak mau kayak gitu kok Bim. Aku mau berhasil dari hasil usaha aku sendiri. Aku nggak mau nyusahin Papa terus-menerus. Tujuan awal aku menjadi selebgram adalah untuk melindungi Papa, bukan menghamburkan semua uang Papa."

"Yaudah, kita mulai lagi aja dari awal. Tak baik terlalu lama bersedih. Kalau memang konten kamu tentang makeover sudah tak lagi laku, kita buat konten yang lain. Kamu udah coba konten makeover, konten belanja di mall serta bagi-bagi giveaway. Sekarang waktunya kamu tunjukin muka asli kamu setelah perawatan." ujar Bima.

"Kamu serius mau ngebuka muka asli aku sekarang, Bim?" selama ini aku masih bersembunyi dengan dandananku yang lama. Sesuai permintaan Bima, Jangan sampai aku dikenali sebagai selebgram yang sebenarnya sudah berubah menjadi lebih cantik, lebih baik aku terlihat cupu.

Karena itu, kalau kemana-mana aku masih berdandan seperti Lara si cupu. Padahal, kini mukaku sudah lebih baik lagi. Jauh terawat dan hanya tinggal menunjukkan pada seluruh dunia kalau aku sebenarnya adalah Lara Handaka yang aslinya cantik.

"Iya. Kamu baca nggak komentar netizen? Mereka tuh ngatain kamu tahu enggak?! Mereka bilang, udah cupu jadi pelakor pula! Aku gemes tau, Ra. Mereka nggak tahu aja betapa cantiknya kamu!" perkataan Bima barusan membuat wajahku memerah karena tersipu malu.

"Memangnya aku secantik itu? Aku biasa aja tau, Bim." jawabku malu-malu.

"Kamu tuh cantik, Ra. Waktu SD saja, kamu yang terlihat paling bening di antara yang lain. Makanya saat aku ketemu kamu, aku tuh nggak ngenalin lagi. Kamu tuh di antara teman-teman kita adalah yang paling cantik. Aku ingat banget, kamu dikuncir dua dengan kulit kamu yang putih dan ada pita di rambut kamu. Terlihat manis dibanding yang lain. Kenapa kamu jadi berubah kayak gini? Kenapa kamu malah nggak mengutamakan penampilan kamu seperti cewek lain? Kalau alasan kamu karena Arya, kayaknya kamu tuh memang rugi banget tahu enggak Ra!"

"Ya udah terus aku mesti gimana? Aku udah nggak usah dandan kayak gini lagi nih? Aku harus jadi kayak gimana dong? Kita udah harus merubah konsep kita semua gitu?"

"Kalau memang sekarang waktunya kamu berubah jadi diri kamu yang sebenarnya, kenapa nggak? Kita ubah total penampilan kamu. Kemarin kamu membuat konten tentang make over, make over dan make over. Sekarang kamu tunjukkan sama semua orang hasil make over kamu. Biar aku yang edit video saat kamu perawatan di salah satu klinik kecantikan. Aku akan menghubungi klinik kecantikan kamu dan menawarkan mereka untuk mengendorse kamu. Kalau tidak, aku mengancam akan menutupi nama salonnya."

"Kamu serius?

"Aku sangat serius, Ra! Klinik kecantikan kamu yang akan mengendorse kita kali ini. Kamu akan berubah menjadi selebgram yang mm.... seksi? Gaya? atau hot? Kamu pilih yang mana?"

"Hmm... kalau selebgram seksi itu udah banyak. Kalau selebgram yang gaya juga banyak. Seksi itu lebih ke arah terbuka. Kalau gaya lebih ke arah pamer. Aku lebih mendukung menjadi selebgram hot. Hot itu kan bisa saja pemikirannya itu hebat atau gayanya juga berbeda dari yang lain atau mungkin juga bisa jadi trend maker. Aku lebih setuju menjadi selebgram hot. Gimana menurut kamu? "

"Oke! Aku setuju! Sekarang Lara Handaka menjadi selebgram hot! Selamat kamu sekarang sudah keluar dari zona aman dan kita masuk ke zona yang penuh tantangan!" ujar Bima dengan senyum penuh harapan.

Aku dan Bima lalu memulai lagi semuanya dari awal. Mengubah konsep dari konten yang aku buat sebelumnya. Jika selama ini hanya konten tentang make over, sekarang adalah tahap selanjutnya yaitu hasil dari make over yang aku lakukan selama ini. Ternyata video awal saat aku sedang ke klinik kecantikan, bisa menjadi konten aku selanjutnya.

Aku dan Bima mendatangi klinik kecantikan langgananku. Kami bertemu dengan pemilik klinik kecantikan tersebut dan menawarkan kerjasama. Awalnya, pemilik klinik langgananku itu tidak mau endorse karena isu tentang aku sebagai seorang pelakor sudah tersebar luas.

"Baiklah, sebenarnya yang kami tawarkan ini kerja sama yang sangat menguntungkan. Meskipun saat ini nama Lara tercemar, namun keadaan akan kami balik. Sebenarnya, klinik kecantikan ini akan cepat terkenal karena klinik ini yang berjasa mengubah Lara dari si cupu menjadi seorang selebgram yang cantik. Kalau klinik ini tidak mau endorse Lara ya kami tak memaksa." Bima selaku marketing dan tangan kananku mulai bekerja. Ia memang pandai berkata-kata. "Bukan kami yang akan merugi, justru klinik kecantikan ini. Coba Bapak lihat transformasi Lara sebelum dan sesudah perawatan di klinik ini."

Bima lalu menunjukkan video diriku sebelum dan sesudah ke klinik. Ia juga menunjukkan video yang aku rekam saat berada di klinik. "Hasilnya Bapak lihat sendiri kan? Lara berubah drastis karena perawatan di klinik ini. Kalau followers Lara melihat pasti akan tertarik. Mereka akan datang ke klinik ini dan klinik kalian juga akan terkenal. Itu kalau kalian mau mengendorse Lara, tapi kalau tidak kami akan blur semua nama klinik. Siapa yang rugi di sini? Lara atau klinik anda?"

Pemilik klinik kecantikan itu terlihat memikirkan kata-kata Bima. Ia juga mengamati wajahku yang kini sudah cantik berkat perawatan di klinik miliknya. Tak tahu saja orang di luar sana, berapa uang yang aku habiskan selama menjalani perawatan di klinik ini. Bima bilang, mereka yang harus mengganti semua biaya yang aku keluarkan.

"Baiklah. Saya setuju untuk endorse Lara. Kalian buat saja persetujuannya seperti apa, kami akan mengikuti jika syarat dan ketentuannya kita sepakati bersama." aku menghela nafas lega setelah tahu kalau Bima berhasil membuat pemilik klinik kecantikan setuju untuk mengendorseku.

Setidaknya sekarang aku sudah ada modal lagi untuk memulai menjadi selebgram. Tanpa bantuan Papa dan tanpa bantuan perusahaan Ditya. Kami memulai semuanya dari awal, menyatukan video lama dan membuat video baru.

Sesuai kesepakatan di surat perjanjian, aku menerima bayaran yang lumayan besar. Semua bahkan lebih besar daripada jumlah biaya yang aku keluarkan selama perawatan di klinik kecantikan ini. Aku dan Bima tersenyum penuh kemenangan. Kini tinggal kami buktikan kalau kami bisa bangkit kembali dan menunjukkan pada semua orang kalau aku masih eksis di dunia selebgram ini.

Kami pun mulai bekerja, tak ada kru dan hanya aku berdua dengan Ditya menggunakan kamera yang aku beli dari uang papa. Benar-benar kembali ke titik awal. Bima dan aku sampai begadang untuk mengedit video dan menyatukan beberapa potongan video sehingga menjadi satu video yang keseluruhannya menampilkan perubahan diriku yang cukup drastis ini.

"Kamu siap?" tanya Bima sebelum video yang kami buat ini kami upload ke sosial media milikku.

"Siap! Semoga kita berhasil ya, Bim!" kataku penuh harap. Bima pun mengupload video milikku. Sebuah judul Ia sematkan di Instagram milikku.

...Lara Handaka Selebgram Hot Comeback! Inilah transformasi Lara Handaka dari Si Cupu menjadi Si Cantik! Tanpa operasi dan tanpa susuk. Hmm... Masih bilang Lara si Cupu? Kamu salah Say!...

*****

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bersyukur

2022-10-03

0

ᗩGEᑎᑕY🍀𝐀𝐬𝐦𝐚°𝐫𝐚 E𝆯⃟🚀

ᗩGEᑎᑕY🍀𝐀𝐬𝐦𝐚°𝐫𝐚 E𝆯⃟🚀

Semangat 💪
Semoga kalian berhasil 🤗

2022-07-19

2

Linda Z

Linda Z

ayo semangat Lara..... hempaskan tuh si jalang Anggi. tukang fitnah aja bisax....

2022-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bunuh Diri
2 Sebuah Pengkhianatan
3 Awal Perubahan
4 Menghabiskan Uang Papa Untuk Modal
5 Bertemu Ditya
6 Darimana Keberanian Ini Berasal?
7 Konten Yang Sepi
8 Rekan Membuat Konten
9 Konten yang Memiliki Konsep
10 Tawaran Endorse Pertama
11 Kerjasama dengan Kusuma Corporation
12 Menjalin Keakraban
13 Salah Sasaran
14 Fitnah yang Amat Keji
15 Menghadapi Terpaan Fitnah
16 Mengembalikan Kepercayaan yang Hilang
17 Sebuah Transformasi
18 Menjadi Selebgram Hot
19 Rencana Jahat Arya
20 Double Job
21 Kecurigaan Ditya
22 Perjodohan Dadakan
23 Rasanya Diinginkan
24 Kencan Sebelum Menikah
25 De Javu
26 Tanda Tangan-1
27 Tanda Tangan-2
28 Konten yang Bermanfaat-1
29 Konten yang Bermanfaat-2
30 Rasa Ingin Tahu Tante Sofie
31 Syuting di Panti Asuhan
32 Aku Dilamar
33 Jadi Ini yang Membuat Lara Kesepian?
34 Jatuh Hati
35 Batam I'm In Love
36 Takkan Pernah Menyesal
37 Pagi Bersamamu
38 Kecurigaan Bima
39 Kunjungan Keluarga Kusuma
40 Kunjungan Keluarga Kusuma-2
41 Di Kamarku
42 Fitting Baju
43 Wedding Day
44 Resepsi Super Megah
45 Bukan Malam Pertama
46 Pagi Bersamamu
47 Rumah Keluarga Kusuma
48 Menjenguk Bima
49 Menyadari Adanya Kepribadian Lain
50 Melamun
51 Membuka Kenangan Masa Lalu
52 Detektif Bima
53 Menceritakan Semuanya
54 Bima Sahabat Terbaikku
55 Emosi dan Gairah
56 Mimpi Tuan Putri
57 Aku Bukan Pencuri
58 Pembagian Harta-1
59 Pembagian Harta-2
60 Sogokan
61 Papa
62 Pemakaman Papa
63 Foto Kenangan
64 Misteri Selembar Foto
65 Mimpi yang Nyata
66 Tertangkap Basah
67 Kenyataan Sebenarnya
68 Om Wisnu
69 Kemarahan Bima-1
70 Kemarahan Bima-2
71 Meninggalkan Indonesia
72 Belanda
73 Tawaran Kerja Sama
74 Terlambat
75 Lily
76 Kembali ke Indonesia
77 Bertemu Kembali
78 Menggoda Istri
79 Gagal Memata-matai
80 Lengah
81 Kesempatan Dalam Kesempitan
82 Mencairkan Kesalahpahaman
83 Cerita Dirya-1
84 Cerita Ditya-2
85 Kembali Menjadi Agni
86 Bertemu Pemilik Panti yang Sebenarnya
87 Cerita Om Wisnu
88 Aku Akan Mengikuti Kemanapun Kamu Pergi
89 Meluapkan Rasa Rindu
90 Lily Meet Ditya
91 Opa dan Oma Kusuma
92 Agni = Lara
93 Amelia Agni Putri
94 Semua Sayang Lara
95 Konten Jujur
96 Pemakaman Umum
97 Lara Handaka si Selebgram Hot
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bunuh Diri
2
Sebuah Pengkhianatan
3
Awal Perubahan
4
Menghabiskan Uang Papa Untuk Modal
5
Bertemu Ditya
6
Darimana Keberanian Ini Berasal?
7
Konten Yang Sepi
8
Rekan Membuat Konten
9
Konten yang Memiliki Konsep
10
Tawaran Endorse Pertama
11
Kerjasama dengan Kusuma Corporation
12
Menjalin Keakraban
13
Salah Sasaran
14
Fitnah yang Amat Keji
15
Menghadapi Terpaan Fitnah
16
Mengembalikan Kepercayaan yang Hilang
17
Sebuah Transformasi
18
Menjadi Selebgram Hot
19
Rencana Jahat Arya
20
Double Job
21
Kecurigaan Ditya
22
Perjodohan Dadakan
23
Rasanya Diinginkan
24
Kencan Sebelum Menikah
25
De Javu
26
Tanda Tangan-1
27
Tanda Tangan-2
28
Konten yang Bermanfaat-1
29
Konten yang Bermanfaat-2
30
Rasa Ingin Tahu Tante Sofie
31
Syuting di Panti Asuhan
32
Aku Dilamar
33
Jadi Ini yang Membuat Lara Kesepian?
34
Jatuh Hati
35
Batam I'm In Love
36
Takkan Pernah Menyesal
37
Pagi Bersamamu
38
Kecurigaan Bima
39
Kunjungan Keluarga Kusuma
40
Kunjungan Keluarga Kusuma-2
41
Di Kamarku
42
Fitting Baju
43
Wedding Day
44
Resepsi Super Megah
45
Bukan Malam Pertama
46
Pagi Bersamamu
47
Rumah Keluarga Kusuma
48
Menjenguk Bima
49
Menyadari Adanya Kepribadian Lain
50
Melamun
51
Membuka Kenangan Masa Lalu
52
Detektif Bima
53
Menceritakan Semuanya
54
Bima Sahabat Terbaikku
55
Emosi dan Gairah
56
Mimpi Tuan Putri
57
Aku Bukan Pencuri
58
Pembagian Harta-1
59
Pembagian Harta-2
60
Sogokan
61
Papa
62
Pemakaman Papa
63
Foto Kenangan
64
Misteri Selembar Foto
65
Mimpi yang Nyata
66
Tertangkap Basah
67
Kenyataan Sebenarnya
68
Om Wisnu
69
Kemarahan Bima-1
70
Kemarahan Bima-2
71
Meninggalkan Indonesia
72
Belanda
73
Tawaran Kerja Sama
74
Terlambat
75
Lily
76
Kembali ke Indonesia
77
Bertemu Kembali
78
Menggoda Istri
79
Gagal Memata-matai
80
Lengah
81
Kesempatan Dalam Kesempitan
82
Mencairkan Kesalahpahaman
83
Cerita Dirya-1
84
Cerita Ditya-2
85
Kembali Menjadi Agni
86
Bertemu Pemilik Panti yang Sebenarnya
87
Cerita Om Wisnu
88
Aku Akan Mengikuti Kemanapun Kamu Pergi
89
Meluapkan Rasa Rindu
90
Lily Meet Ditya
91
Opa dan Oma Kusuma
92
Agni = Lara
93
Amelia Agni Putri
94
Semua Sayang Lara
95
Konten Jujur
96
Pemakaman Umum
97
Lara Handaka si Selebgram Hot

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!