Mengembalikan Kepercayaan yang Hilang

Lara

Rupanya saran yang diberikan oleh Bima lumayan efektif untuk mencegah lebih banyak lagi hujatan demi hujatan yang masuk di kolom komentarku. Namun, meredakan fitnahan yang sudah bergulir itu nggak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Posisiku pun kembali lagi seperti semula. Sudah mulai berkurang followerku dan banyak yang malah memfollow Anggi.

Aku dan Bima tak kehabisan akal. Kami belum ada kontrak kerjasama lagi dengan Kusuma Corporation, jadi kami akan membuat konten sendiri agar followersku yang tak lagi banyak tetap terjaga.

Masalahnya adalah, aku sudah tidak difasilitasi oleh Papa lagi. Kartu ATM milik Papa sudah aku kembalikan. Modal kami berdua hanyalah uang hasil kerjasama dengan Kusuma Corporation kemarin.

Aku juga harus mengeluarkan biaya untuk mengirimkan paket hadiah giveaway ke berbagai daerah. Sesuai janji, semua giveaway yang kami berikan free tanpa ada biaya pengiriman sama sekali.

Hasilnya memang lumayan. Kolom komentarku dibanjiri oleh lebih dari 5000 komentar. Bayangkan saja, 1 orang akan tag 5 orang temannya. Berarti dalam satu akun, mereka akan memberitahu kepada 5 orang temannya bahwa menebar fitnah itu tidak baik, lebih baik menebar kebaikan.

Aku menargetkan 100 buah lipstik yang artinya 500 buah akun yang akan di tag nantinya. Namun ternyata, peminatnya jauh lebih banyak. Setiap yang di tag oleh orang tersebut maka dia akan mengajak orang lain lagi. Alhasil, kami harus memilih siapa yang beruntung mendapatkan lipstik hadiah yang selama ini aku simpan.

Usahaku lumayan berefek meski akhirnya aku kehilangan sebagian followers yang sudah susah payah dibantu oleh perusahaan milik Ditya. Tak apalah, toh masih ada yang berminat dengan konten yang aku buat.

Setelah acara pembagian giveaway selesai, aku dan Bima berniat membuat konten baru. Kali ini, aku akan mengecat rambut dengan warna yang berbeda. Aku juga membuat make over dari tas lama milik Mama.

Tas tersebut adalah tas yang terlihat vintage namun sayangnya meski harganya mahal tetap saja terlihat jadul. Aku pun merubahnya menjadi lebih baik lagi. Aku ambil baju panjang mama lalu mulai memodif nya. Membuat dress dengan model seperti kemben lalu potongan dari dress tersebut aku buat pita di tas jadul milik Mama. Hasilnya bagus, dress yang kukenakan dengan tas jadulnya jadi matching.

Konten seperti ini saja masih ada yang menonton, aku sudah sangat bersyukur sekali. Meskipun terpaan fitnah dari Anggi terus mendera, rupanya kalau konten kita inspiratif banyak juga yang akan menyukai dan menontonnya juga.

****

Hari ini adalah hari wisuda kelulusanku. Aku hanya datang berdua dengan Papa tanpa didampingi oleh Tante Sofie maupun Anggi yang beralasan ada urusan. Tak masalah bagiku, aku tak mau ada foto mereka berdua dalam satu pigura yang sama. Mereka bukan keluargaku!

Papa masih terlihat marah padaku. Tak banyak senyum dan kata yang beliau ucapkan hari ini. Papa menjadi salah satu tamu kehormatan dalam wisuda angkatanku. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Arya. Ia datang menghampiriku dan mengucapkan selamat atas kelulusanku. Ia juga menyapa Papa yang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Bukan Arya namanya kalau tidak bermuka tembok. Ia mendekatiku dan mengajakku untuk makan bersama sehabis acara wisuda selesai. Aku menolak. Papa dengan jelas melihat kalau aku tidak mau lagi didekati oleh Arya.

Papa yang menolongku. Ia mengajakku langsung pulang ke rumah. Papa pun perlahan sikapnya mulai mencair. Ia menyadari kalau aku berkata jujur dan tak berniat merayu Arya sama sekali.

"Pa, aku dan Arya adalah masa lalu. Aku enggak berniat sama sekali merebut Arya dari Anggi. Ini semua salah paham, Pa. Arya justru yang selama ini ingin mendekatiku lagi. Lara nggak tahu niatnya apa, tapi Lara mohon Papa percaya sama Lara. Hanya Papa yang Lara punya di dunia ini. Lara sangat menyayangi Papa. Kalau Papa marah sama Lara, Lara akan sangat bersedih. Lara nggak peduli kalau Papa mengambil ATM yang Papa berikan pada Lara. Namun saat Papa marah, hati Lara tuh sangat sakit. Lara nggak butuh semua kemewahan yang Papa miliki, Lara cuma pengen Papa percaya sama Lara dan menyayangi Lara selamanya." kataku dengan yang kini berkaca-kaca. Air mata tak lagi bisa kubendung. Mulai menetes dengan deras.

Papa pun menyesali perbuatannya karena dengan mudah mempercayai fitnah yang ditebar oleh Anggi. Ia meminta maaf padaku, bahkan tanpa aku minta pun Papa memberikanku sebuah ATM yang baru. "Papa memang berencana mengganti ATM yang Papa berikan sama kamu. ATM ini punya kamu sendiri, sembunyikan dari yang lain. Mereka tak tahu keberadaan ATM ini. Pakailah untuk menunjang karir kamu. Maafkan Papa yang masih saja meragukan apa yang kamu lakukan. Papa tahu bagaimana kamu sangat menyayangi Papa. Mulai sekarang, Papa akan lebih mempercayai kamu lagi."

Aku memeluk Papa dengan penuh rasa kasih. Hatiku sangat bahagia. Sekarang setelah Papa percaya lagi padaku, aku akan kembali merebut kepercayaan masyarakat padaku.

****

Aku dengan semangat baru akan bangkit kembali. Aku pun pergi kembali ke kantor Ditya. Aku mengajukan tawaran kerjasama namun dari pihak Ditya masih mikir-mikir terlebih dahulu. Oke. Tak masalah. Masih banyak jalan, aku tak akan putus asa!

Baru saja aku hendak meninggalkan kantornya, aku berpapasan dengan Arya yang kebetulan sedang meeting di kantor milik Kusuma Corporation. Memang Handaka Group dan Kusuma Corporation kudengar sedang menjalin kerjasama.

"Ra, Kamu sedang apa di sini?" tanya Arya sok ramah padaku.

"Aku mau melakukan apapun di sini, itu bukan urusan kamu. Sudahlah aku pergi dulu!" aku mengacuhkan Arya dan berniat meninggalkan kantor milik Ditya.

Arya tak semudah itu menyerah. Ia menarik tanganku dan menghentikan langkahku. "Aku traktir kamu minum kopi ya. Selama ini, kamu yang selalu traktir aku. Aku akan membalas semua kebaikan kamu sekarang. Aku kan udah kerja. Aku mau traktir kamu dengan uang gaji aku." aku hendak melepaskan tangannya namun Arya menatapku dengan tatapan memohon.

"Please... sekali aja. Aku mau kita ngobrol sebagai teman. Enggak ada maksud lain dalam niatku mengajak kamu selain ingin berteman dan melupakan kejadian kita di masa lalu. Kita mulai lagi semuanya dengan berteman ya." rayu Arya.

Aku hendak menolaknya lagi namun Arya kembali membujukku. Ia akan terus merengek dan merengek padahal kami sedang berada di kantor orang. Baiklah, aku akan menuruti keinginannya. Toh, di kedai kopi ramai dengan orang banyak. Mereka akan melihat kalau aku hanya berteman saja dan tidak ada hubungan sama sekali dengan Arya.

****

Ditya

Aku baru saja menerima laporan dari anak buahku kalau Lara datang dan menawarkan kerjasama kembali dengan perusahaanku. Sebenarnya, terlepas dari isu antara dirinya dengan Arya, aku cukup puas dengan konten yang kami buat bersama.

Penjualan produk kami meningkat lumayan banyak dan biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Kalau menyewa selebgram yang sudah tenar pasti biayanya lebih mahal. Dengan Lara selain lebih murah juga konten yang Ia bawakan jauh lebih berbobot dan disukai oleh masyarakat.

Aku pun berniat untuk mengejarnya. Saat aku turun ke lobby, aku malah melihat tangan Lara sedang digandeng dengan seorang cowok.

Aku terus memperhatikan keduanya. Bukankah itu adalah laki-laki yang kemarin dituduh berselingkuh dengan Lara? Lantas, apa yang mereka lakukan di depan umum seperti ini? Bukankah hal tersebut malah membuat fitnah terhadap mereka semakin meluas aja?

Kemarin aku lihat di salah satu postingan Lara kalau Ia susah payah memulihkan nama baiknya dengan bagi-bagi giveaway. Usaha yang menurutku bagus dan pintar karena melawan fitnahan dengan cara yang berpendidikan tanpa harus marah-marah. Tapi apa yang lara lakukan saat ini bukankah malah hanya akan membuat namanya semakin tersudutkan saja?

Sebenarnya apa sih hubungan mereka? Aku Jadi curiga! Namun kalau aku biarkan mereka berdua saja, maka kami akan terancam tidak bisa bekerjasama kembali. Sementara Lara adalah salah satu selebgram potensial yang bisa menaikkan penjualan produkku. Tidak bisa kubiarkan begini. Aku harus mencegah nama Lara semakin buruk saja akibat kebodohannya.

Akupun mengikuti Lara sampai ke kedai kopi, aku kecewa. Ternyata Lara malah baik-baik saja dengan Arya. Tidak seperti berita yang selama ini digembar-gemborkan.

Apa mungkin mereka memang sepasang kekasih? Lalu, apakah Lara hanya memanfaatkanku saja untuk mendompleng popularitas nya?

Aku yang awalnya berniat untuk menolong Lara keluar dari terpaan fitnah kini mulai meragu. Apa jangan-jangan aku ini cuma dimanfaatkan saja olehnya? Apakah karena pikiran ngacoku yang menganggap kalau Lara begitu mirip dengan Agni? Sudahlah, toh Lara bukan Agni. Ia tak perlu bantuanku. Aku pun kembali ke ruanganku dan memutuskan untuk tidak mempedulikan Lara lagi.

****

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2022-10-03

0

ᗩGEᑎᑕY🍀𝐀𝐬𝐦𝐚°𝐫𝐚 E𝆯⃟🚀

ᗩGEᑎᑕY🍀𝐀𝐬𝐦𝐚°𝐫𝐚 E𝆯⃟🚀

yah ko malah ikut sama arya sih ra 😌

2022-07-18

2

Linda Z

Linda Z

Lara.... Lara, kok ga kapok sih??

2022-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bunuh Diri
2 Sebuah Pengkhianatan
3 Awal Perubahan
4 Menghabiskan Uang Papa Untuk Modal
5 Bertemu Ditya
6 Darimana Keberanian Ini Berasal?
7 Konten Yang Sepi
8 Rekan Membuat Konten
9 Konten yang Memiliki Konsep
10 Tawaran Endorse Pertama
11 Kerjasama dengan Kusuma Corporation
12 Menjalin Keakraban
13 Salah Sasaran
14 Fitnah yang Amat Keji
15 Menghadapi Terpaan Fitnah
16 Mengembalikan Kepercayaan yang Hilang
17 Sebuah Transformasi
18 Menjadi Selebgram Hot
19 Rencana Jahat Arya
20 Double Job
21 Kecurigaan Ditya
22 Perjodohan Dadakan
23 Rasanya Diinginkan
24 Kencan Sebelum Menikah
25 De Javu
26 Tanda Tangan-1
27 Tanda Tangan-2
28 Konten yang Bermanfaat-1
29 Konten yang Bermanfaat-2
30 Rasa Ingin Tahu Tante Sofie
31 Syuting di Panti Asuhan
32 Aku Dilamar
33 Jadi Ini yang Membuat Lara Kesepian?
34 Jatuh Hati
35 Batam I'm In Love
36 Takkan Pernah Menyesal
37 Pagi Bersamamu
38 Kecurigaan Bima
39 Kunjungan Keluarga Kusuma
40 Kunjungan Keluarga Kusuma-2
41 Di Kamarku
42 Fitting Baju
43 Wedding Day
44 Resepsi Super Megah
45 Bukan Malam Pertama
46 Pagi Bersamamu
47 Rumah Keluarga Kusuma
48 Menjenguk Bima
49 Menyadari Adanya Kepribadian Lain
50 Melamun
51 Membuka Kenangan Masa Lalu
52 Detektif Bima
53 Menceritakan Semuanya
54 Bima Sahabat Terbaikku
55 Emosi dan Gairah
56 Mimpi Tuan Putri
57 Aku Bukan Pencuri
58 Pembagian Harta-1
59 Pembagian Harta-2
60 Sogokan
61 Papa
62 Pemakaman Papa
63 Foto Kenangan
64 Misteri Selembar Foto
65 Mimpi yang Nyata
66 Tertangkap Basah
67 Kenyataan Sebenarnya
68 Om Wisnu
69 Kemarahan Bima-1
70 Kemarahan Bima-2
71 Meninggalkan Indonesia
72 Belanda
73 Tawaran Kerja Sama
74 Terlambat
75 Lily
76 Kembali ke Indonesia
77 Bertemu Kembali
78 Menggoda Istri
79 Gagal Memata-matai
80 Lengah
81 Kesempatan Dalam Kesempitan
82 Mencairkan Kesalahpahaman
83 Cerita Dirya-1
84 Cerita Ditya-2
85 Kembali Menjadi Agni
86 Bertemu Pemilik Panti yang Sebenarnya
87 Cerita Om Wisnu
88 Aku Akan Mengikuti Kemanapun Kamu Pergi
89 Meluapkan Rasa Rindu
90 Lily Meet Ditya
91 Opa dan Oma Kusuma
92 Agni = Lara
93 Amelia Agni Putri
94 Semua Sayang Lara
95 Konten Jujur
96 Pemakaman Umum
97 Lara Handaka si Selebgram Hot
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bunuh Diri
2
Sebuah Pengkhianatan
3
Awal Perubahan
4
Menghabiskan Uang Papa Untuk Modal
5
Bertemu Ditya
6
Darimana Keberanian Ini Berasal?
7
Konten Yang Sepi
8
Rekan Membuat Konten
9
Konten yang Memiliki Konsep
10
Tawaran Endorse Pertama
11
Kerjasama dengan Kusuma Corporation
12
Menjalin Keakraban
13
Salah Sasaran
14
Fitnah yang Amat Keji
15
Menghadapi Terpaan Fitnah
16
Mengembalikan Kepercayaan yang Hilang
17
Sebuah Transformasi
18
Menjadi Selebgram Hot
19
Rencana Jahat Arya
20
Double Job
21
Kecurigaan Ditya
22
Perjodohan Dadakan
23
Rasanya Diinginkan
24
Kencan Sebelum Menikah
25
De Javu
26
Tanda Tangan-1
27
Tanda Tangan-2
28
Konten yang Bermanfaat-1
29
Konten yang Bermanfaat-2
30
Rasa Ingin Tahu Tante Sofie
31
Syuting di Panti Asuhan
32
Aku Dilamar
33
Jadi Ini yang Membuat Lara Kesepian?
34
Jatuh Hati
35
Batam I'm In Love
36
Takkan Pernah Menyesal
37
Pagi Bersamamu
38
Kecurigaan Bima
39
Kunjungan Keluarga Kusuma
40
Kunjungan Keluarga Kusuma-2
41
Di Kamarku
42
Fitting Baju
43
Wedding Day
44
Resepsi Super Megah
45
Bukan Malam Pertama
46
Pagi Bersamamu
47
Rumah Keluarga Kusuma
48
Menjenguk Bima
49
Menyadari Adanya Kepribadian Lain
50
Melamun
51
Membuka Kenangan Masa Lalu
52
Detektif Bima
53
Menceritakan Semuanya
54
Bima Sahabat Terbaikku
55
Emosi dan Gairah
56
Mimpi Tuan Putri
57
Aku Bukan Pencuri
58
Pembagian Harta-1
59
Pembagian Harta-2
60
Sogokan
61
Papa
62
Pemakaman Papa
63
Foto Kenangan
64
Misteri Selembar Foto
65
Mimpi yang Nyata
66
Tertangkap Basah
67
Kenyataan Sebenarnya
68
Om Wisnu
69
Kemarahan Bima-1
70
Kemarahan Bima-2
71
Meninggalkan Indonesia
72
Belanda
73
Tawaran Kerja Sama
74
Terlambat
75
Lily
76
Kembali ke Indonesia
77
Bertemu Kembali
78
Menggoda Istri
79
Gagal Memata-matai
80
Lengah
81
Kesempatan Dalam Kesempitan
82
Mencairkan Kesalahpahaman
83
Cerita Dirya-1
84
Cerita Ditya-2
85
Kembali Menjadi Agni
86
Bertemu Pemilik Panti yang Sebenarnya
87
Cerita Om Wisnu
88
Aku Akan Mengikuti Kemanapun Kamu Pergi
89
Meluapkan Rasa Rindu
90
Lily Meet Ditya
91
Opa dan Oma Kusuma
92
Agni = Lara
93
Amelia Agni Putri
94
Semua Sayang Lara
95
Konten Jujur
96
Pemakaman Umum
97
Lara Handaka si Selebgram Hot

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!