POV Author
Anggi terus saja bergelayut manja pada Arya. Jelas saja Arya merasa risih. Mereka berada di kantor dan apa yang Anggi lakukan membuat banyak pasang mata menatap ke arah mereka.
Arya memang mendapat bantuan dari Anggi untuk bekerja di perusahaan milik Pak Handaka. Namun, Arya juga mau menunjukkan kepada semua orang yang ada di kantor kalau Ia memang memiliki bakat. Bukan hanya karena rekomendasi dari Anggi semata.
Dalam rencana yang Arya buat, tujuannya mendekati Anggi maupun Lara adalah agar Ia bisa memiliki akses untuk masuk ke perusahaan milik Pak Handaka yang memang terkenal besar. Namun, Arya juga ingin membuktikan pada semua orang kalau Ia mampu dan bisa untuk memimpin perusahaan itu nantinya.
Tingkah Anggi yang terus-menerus menunjukkan pada semua orang kalau Arya adalah kekasihnya malah membuat Arya terlihat seperti tak memiliki kemampuan sama sekali. Padahal, Arya bekerja keras bahkan sampai lembur hanya untuk dihargai usahanya.
Arya tak bisa menolak Anggi begitu saja, banyak jasa Anggi dalam pekerjaannya kali ini. Kalau Ia sampai dipecat bagaimana? Setidaknya, Ia harus memiliki Lara disisinya jika ingin posisinya aman.
"Kamu mau nggak makan malam di rumah aku malam ini?" tanya Anggi, "Aku mau mengenalkan kamu sama Papa, biar Papa lebih kenal siapa pacar aku dan juga aku mau memanas-manasi Lara agar anak itu tidak terlalu sombong jadi orang!"
Arya langsung mengiyakan ajakan Anggi. Ini adalah kesempatan emas baginya. Ia bisa bertemu dengan Lara dan mungkin bisa merayu Lara kembali.
Maka, malam itu Arya pun ikut makan malam di rumah Anggi. Tante Sofie menyambut kedatangan Arya dengan senyum di wajahnya. Melihat Arya yang tampan Tante Sofie merasa Anggi tidak salah pilih, apalagi setelah mendengar dari Anggi kalau Arya adalah mantan pacar Lara yang berhasil Ia rebut.
Lara datang ke meja makan agak telat. Ia belum lama pulang dan sempat ketiduran karena lelah. Dengan memakai hotpans dan kaus kebesaran, Lara yang rambutnya dikuncir kuda duduk di kursi miliknya.
Ia baru menyadari kalau ada orang lain yang ikut makan malam bersama mereka. Lara terkejut mendapati Arya berada di meja makan yang sama. Namun, Lara sekuat mungkin menyembunyikan kalau dirinya terkejut. Ia pun bersikap biasa saja.
"Kamu lelah sekali sepertinya?" tanya Papa pada Lara.
"Iya, Pa. Syutingnya hari ini di dua lokasi. Di studio dan di taman. Lelah tapi seru." jawab Lara seraya menyendokkan nasi dan lauk dalam pirinya. Tak Ia pedulikan Arya yang terus menerus menatapnya dengan kagum.
Ya, Arya hampir saja tidak mengenali Lara. Dandanan Lara yang santai menghilangkan sisi cupu miliknya. Rambutnya yang biasa dikepang rapi dibiarkan kuncir kuda, malah membuatnya terlihat girly.
"Kita kedatangan tamu. Kamu kenal tidak dengan Arya? Arya bekerja di perusahaan Papa. Anggi yang merekomendasikannya." kata Papa.
Lara hanya melirik sekilas lalu kembali fokus pada makanannya. "Kenal, Pa. Arya ketua senat di kampus." jawab Lara dengan dingin.
"Karena jadi ketua senat makanya Arya banyak yang nyukain, Pa. Anggi beruntung banget bisa disukain sama Arya!" kata Anggi tanpa ditanya, seakan memamerkan pada Lara kalau kini Arya adalah miliknya.
Lara bersikap acuh. Ia lapar dan tak peduli lagi dengan Arya. Masa lalu mereka yang kelam membuat Lara ingin mengubur kisah mereka.
Lara tak lagi peduli. Melihat Arya tak membuat degup jantungnya berdetak kencang seperti saat melihat Ditya. Biasa saja rasanya. Entah kemana perginya rasa cinta yang sampai membuatnya rela mengakhiri hidupnya tersebut?
"Bagaimana rasanya bekerja di kantor?" Papa kini bertanya pada Arya, mengacuhkan Anggi yang membanggakan Arya. "Betah?"
"Betah, Pak. Lingkungan kantor juga nyaman, membuat saya bisa belajar lebih banyak." jawab Arya seakan mencari muka di depan Papa Handaka.
"Bagus! Belajarlah yang benar. Nanti kamu juga akan semakin hebat!" puji Papa.
Lara yang sudah menghabiskan makannya pun pamit duluan. "Lara duluan ya, Pa. Ngantuk! Enakkan tidur di kamar!"
"Iya, Sayang! Kamu lelah sekali sepertinya. Jangan lupa minum vitamin. Papa nanti akan belikan vitamin yang bagus buat kamu. Jangan terlalu lelah bekerja. Kamu belum lama sembuh!" Arya memperhatikan bagaimana Papa Handaka begitu perhatian dan menyayangi Lara. Berbeda dengan Anggi yang bicara pun dicuekkin. Semakin yakin Arya kalau Lara adalah putri yang sebenarnya.
"Iya, Pa. Lara suka kok bekerja kayak begini. Walau lelah namun jika dikerjakan dengan suka hati maka hasilnya lebih membahagiakan." ujar Lara sambil tersenyum. "Lara ke kamar dulu ya Pa!"
Arya terus menatap Lara tanpa kedip. Anggi melihatnya dan tak menyukai kalau dirinya sampai kalah dari Lara.
Setelah makan, Anggi mengajak Arya ke atas untuk menikmati udara malam sambil makan cemilan. Saat Anggi mengambilkan makanan, Arya malah pergi ke depan kamar Lara mengetuk pintu kamarnya.
Lara berjalan menuju pintu kamar dengan malas, lelah yang Ia rasakan mendera sekujur tubuhnya. Lara pikir Papanya yang datang membawakan vitamin. Lara membukakan pintu dan terkejut mendapati Arya di depan kamarnya. "Mau apa?" tanya Lara dengan ketusnya.
"Ra, kamu apa kabar? Aku lihat vlog yang kamu buat sukses. Kamu hebat sekali!" puji Arya.
"Enggak usah kebanyakan basa-basi deh. Mau lo apa?" balas Lara dengan ketusnya.
"Kok kamu gitu sih, Ra. Aku kan mau menanyakan kabar kamu! Aku tuh peduli sama kamu, Ra! Apalagi saat melihat kamu begitu lelah tadi di meja makan." Arya mulai berkata manis demi meluluhkan hati Lara.
"Oh ya? Sudahlah, jangan kebanyakan akting! Aku tahu sifat kamu yang sebenarnya! Jangan lupa, kamu yang mendorong aku agar nekat bunuh diri! Tapi terima kasih, aku jadi lebih kuat sekarang. Semua berkat kamu!"
Brakk!
Lara menutup pintu kamarnya dengan kencang, menyembunyikan air matanya dan suara tangis yang Ia tahan. Ia tak mau menangisi lagi Arya, lelaki yang amat menyakiti hatinya. Ia akan menjadi kuat dan menunjukkan pada semua orang kalau Ia bukan wanita lemah.
Arya menunduk mendapati dirinya ditutupi pintu oleh Lara. Ditolak mentah-mentah tak pernah ada dalam kamus hidupnya.
Anggi yang sejak tadi merekam apa yang dilakukan oleh Arya dan Lara merasa sangat marah. Ia sadar kalau Arya kini tak lagi peduli dengannya.
Maka sepulangnya Arya, Anggi pun membuat sebuah video dan langsung membuat heboh jagat dunia maya.
"Hari ini, hatiku sangat sakit saat melihat sebuah pengkhianatan. Aku sangat mencintai kekasihku. Aku sangat memuja kekasihku. Hari ini aku mengajaknya untuk makan malam di rumah, tapi tau apa yang sudah terjadi?"
Anggi lalu menangis di depan kamera. Tangisnya terlihat begitu natural. Matanya menggambarkan kesedihan yang amat dalam.
"Kekasihku... Aku mendapati saudaraku menggoda kekasihku. Saudaraku yang iri karena aku menjadi terkenal lalu mengajak kekasihku ke kamarnya! Dia... Dia mau mengambil kekasihku huaaaa...."
Anggi kembali menangis. Aktingnya sungguh natural. Anggi lalu menunjukkan sebuah foto dimana Arya sedang berdiri di depan kamar Lara. Wajah Arya dan Lara sengaja Ia blur namun semua tahu siapa saudara Anggi. Hanya ada dua putri keluarga Handaka, Anggi pun menggiring opini publik pada Lara.
"Aku tak tahu kenapa saudaraku tega melakukan ini padaku. Aku... aku sangat mencintai kekasihku. Semua telah aku korbankan untuknya. Bahkan, aku mendukungnya selama ini,"
Anggi menghapus air mata palsu miliknya, "Apakah salah kalau aku mencintai kekasihku? Apakah salah kalau aku juga ingin bahagia? Kenapa saudaraku tak pernah ingin aku bahagia? Tak tahukah Ia, selama ini aku sangat menyayanginya? Tak tahukah Ia selama ini aku banyak mengalah padanya?"
Anggi lalu menunjukkan foto mobil miliknya dan milik Lara. "Bahkan, Ia memiliki segalanya yang tak aku miliki. Aku mengalah. Aku menerimanya. Lalu mengapa Ia masih ingin memiliki kekasih yang amat kucintai?"
Anggi mematikan kamera miliknya. Ia tersenyum puas sambil menghapus air mata palsunya. "Akan kuhancurkan siapa saja yang sudah merebut apapun yang menjadi milikku!"
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Wanda Revano
oh telek minti Kowe ngii..kudu tak jitak lho kepalamu TK jedotin nek tembok Ben sadar Kowe😬
2023-04-28
0
fifid dwi ariani
sukses selalu
2022-10-03
0
Ketut Masti
woooi kebalik x lho cmk anak tiri knp papa lara dk tahu klau si anggi bikin2 vlog kyk gtu yh
2022-10-03
0