Arya
Hubunganku dengan Anggi semakin akrab saja. Anggi sangat mencintaiku dan memberiku apa saja yang kuinginkan. Namun aku merasa semua itu tak cukup.
Melepaskan Lara dan mendapatkan Anggi sebagai gantinya tentu sangat menguntungkan untukku. Anggi cantik dan juga anak keluarga Handaka.
Sejak awal aku memang sudah mengincar Anggi dibanding Lara. Anggi dan Lara adalah kakak beradik yang berasal dari keluarga Handaka yang terkenal kaya itu. Anggi sangat sulit untuk kudapatkan, karena itu aku memilih Lara yang mudah untuk dibohongi.
Ternyata setelah aku pikir-pikir, mungkin Lara hanyalah seorang anak tiri dari keluarga Handaka. Untuk jajan saja, Lara harus bekerja. Dari segi fisik jelas Anggi yang menang. Kenapa aku harus mempertahankan Lara kalau aku bisa saja mendapatkan Anggi?
Aku lalu mulai mendekati Anggi dan mencari celah di saat Ia sedang terpuruk karena patah hati. Perhatian demi perhatian yang aku berikan membuat Anggi merasa nyaman dan akhirnya jatuh cinta padaku. Dengan mudahnya aku menendang Lara dari hidupku dan menggantikannya dengan Anggi yang jauh segala-galanya.
Aku tak peduli saat mendengar berita dari Anggi kalau Lara sampai nekat bunuh diri. Toh akhirnya Ia selamat kan? Tak masalah dong?
Aku membujuk Anggi agar aku bisa diterima di perusahaan milik Papanya. Tentu saja, permintaanku dikabulkan oleh Anggi. Aku boleh bekerja di perusahaan milik Handaka Group bahkan sebelum aku menerima ijazah kelulusanku. Dengan jalur express, aku masuk ke perusahaan yang menurut banyak orang sangat sulit untuk dimasuki.
Perlakuan terhadapku juga berbeda, meskipun aku anak baru namun karena aku pacar Anggi maka karyawan di sana terlihat lebih menghormatiku. Bagaimana ya kalau seandainya aku ini menantu keluarga Handaka? Pasti aku bisa menjadi pimpinan perusahaan ini.
Kedua anak Handaka adalah perempuan, pasti menantunya yang akan terpilih sebagai pemimpin di perusahaan ini. Aku semakin gencar untuk mendekati Anggi. Jalanku pasti mulus. Anggi cinta mati denganku. Hanya perlu memberinya perhatian dan mendengarkan segala keluh kesahnya, maka aku akan mendapatkan perusahaan ini.
Rencana yang sempurna sudah tersusun di kepalaku. Hanya membutuhkan kesabaran dalam menjalaninya, karena Anggi adalah tipikal anak manja yang semua keinginannya harus dituruti. Beda sekali dengan Lara, yang harus berusaha hanya demi mendapatkan uang jajan.
Semua yang kupikir sudah sesuai dengan rencana, tiba-tiba harus hancur karena ternyata aku salah informasi. Aku sedang makan siang di kantin ketika teman-temanku ramai membicarakan tentang anak pemilik perusahaan ini.
Aku sih senyum-senyum saja mendengarnya, memang Anggi itu terlihat cantik sekali di kamera. Jumlah viewers-nya juga banyak dan kontennya banyak yang menyukai. Wajar kalau kekasihku itu begitu terkenal.
Namun ternyata, aku salah. Yang mereka bicarakan bukan Anggi kekasihku melainkan Lara, mantan pacarku yang sudah aku buang begitu saja.
"Lara?" tanyaku heran pada teman satu timku Doni.
"Iya. Kakaknya Anggi, pacar lo. Jadi selebgram dia sekarang. Malah katanya duluan Lara dibanding Anggi." aku merebut Hp Doni dan melihatnya.
Ini Lara?
Beda sekali dengan Lara yang kukenal!
Lara sekarang bukanlah Lara cupu yang kutinggal selingkuh sambil menangis. Lara berubah. Terlihat lebih cantik dari sebelumnya namun tetap Anggi jauh lebih cantik sih.
Namun bukan itu masalahnya. Kontennya kini disponsori oleh perusahaan milik PT Kusuma Corporation. Bahkan Anggi saja tidak mendapat kesempatan emas seperti itu.
"Tetap saja cantikkan Anggi!" kataku dengan ketus.
"Iya sih!" Doni mengambil Hp miliknya dari tanganku. "Tapi Lara tuh adalah berlian yang belum diasah. Dia juga adalah tuan putri sesungguhnya." kata Doni dengan suara yang direndahkan.
"Tuan putri yang sesungguhnya? Maksudnya apa?" tanyaku bingung.
Doni lalu membisikkan sesuatu ke telingaku. "Lara itu adalah putri kandung Pak Handaka. Kalau Anggi, cuma anak tiri saja."
Deg...
Aku sangat terkejut mendengar informasi yang baru saja kudengar. Enggak mungkin! Jelas-jelas Lara diperlakukan bak anak tiri dan Anggi bak putri. Pasti Doni salah. "Bohong lo! Buktinya disini mereka lebih kenal sama Anggi dibanding sama Lara!"
Doni berkata dengan sangat pelan agar tak ada yang mendengar percakapan kami. "Karena Lara jarang kesini, gosipnya sih sejak Mamanya meninggal dia jadi enggak suka datang ke perusahaan. Anggi-lah yang sering datang dan bersikap seolah anak pemilik perusahaan ini yang sebenarnya. Padahal semua juga tau siapa pemilik sebenarnya. Kita semua bungkam karena Anggi bisa dengan mudah memecat siapapun yang tidak sesuai dengannya."
Aku terdiam. Aku berusaha mencerna semuanya. Jadi, Lara adalah putri kandung Handaka dan Anggi justru anak tirinya?
Oh my God! Aku salah sasaran dong?
Aku tak lagi menikmati makan siangku, kuputuskan kembali ke ruangan. Aku menyalakan komputerku dan menonton channel milik Lara.
Konten pertama masih 'Lara' banget. Cupu dan jadulnya tak berubah meski baru kembali dari rumah sakit. Konten kedua mulai terkonsep dan mengambil lokasi di tempat yang aku yakin bukan di rumahnya. Konten ketiga dan keempat sudah dapat endorse.
Gila ini sih, dapat endorse hanya dengan upload 2 konten saja? Hebat sekali dia!
Aku terus memperhatikan konten yang Ia buat. Tatapan mata Lara terlihat berbeda. Bukan lagi Lara cupu yang penurut. Yang selalu aku manfaatkan selama 4 tahun hanya demi bisa bertahan hidup di Jakarta.
Tatapan mata Lara kini penuh percaya diri dan jujur saja Lara terlihat lebih cantik dan menarik. Konten yang dibuatnya juga menginspirasi banyak orang.
Baju jadul yang dulu selalu membuatku muak dan bahkan aku menghinanya terang-terangan rupanya bisa Ia make over sampai menjadi baju yang modis. Kemana saja kemampuannya selama ini?
Aku mengeluarkan dompet pemberian Lara. Dulu Lara bilang, dompet yang bagus akan membawa rejeki yang bagus juga untukku. Doa tulus yang Ia panjatkan untuk orang sejahat aku.
Tujuanku masuk perusahaan ini adalah untuk menguasai perusahaan. Aku akan menjadi menantu Pak Handaka dan perusahaan ini akan menjadi milikku suatu hari nanti.
Namun ternyata aku malah membuang kesempatan dan salah memilih target. Anggi bukanlah anak kandung Pak Handaka, melainkan Lara yang selama ini lebih terlihat seperti anak tiri malah putri sesungguhnya.
Tidak, semua ini belum terlambat. Aku belum benar-benar kalah. Pasti mudah mendapatkan hati Lara kembali.
"Sayang! Aku datang!" kenapa Anggi datang disaat aku sedang galau seperti ini sih? Menyebalkan!
"Kenapa kamu datang saat aku sedang bekerja sih? Aku tak enak dengan karyawan yang lain!" omelku.
"Tenang saja. Tak akan ada yang berani mengomeli kamu. Mereka semua tahu kalau kamu adalah pacarku." jawab Anggi penuh percaya diri.
"Vlog kamu gimana? Banyak viewersnya?" lebih baik mengalah pada Anggi, dilawan pun aku akan tetap kalah.
"Hm... Lumayan, tapi sekarang turun. Malah si Cupu itu yang banyak viewersnya!"
"Membosankan kali isi konten kamu!" celetukku dengan pedasnya.
"Kamu kok ngomong begitu sih sama aku? Kamu enggak mendukung aku sekarang?" Anggi mulai marah.
"Ya seharusnya kamu introspeksi kenapa vlog kamu sepi. Lara saja bisa dapat endorse, makanya vlognya makin ramai!" jawabku dengan santai.
"Benar juga! Aku akan minta sama Papa ah buat endorse di akun aku! Kalau Papa yang endorse pasti aku akan lebih sukses dari Lara!" Anggi lalu memelukku erat, tak peduli kalau kami sedang ada di kantor. "Makasih ya Sayang. Ide kamu sungguh cemerlang. Aku akan membuktikan kalau konten aku lebih bagus dan menarik daripada konten miliknya yang culun itu!"
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
🇮🇩Imelda🇰🇷
Mamam tu gambreng 😂😂😂
2022-11-07
0
Larra
mampusssss lho
2022-11-05
0
fifid dwi ariani
sehat selalu
2022-10-03
0