POV Author
Video yang diunggah Anggi pun masuk di beberapa akun gosip. Netijen mencari tahu dan tersebarlah siapa saudara Anggi. Nama belakang Anggi Handaka berarti berhubungan dengan pengusaha Handaka yang terkenal dan akhirnya didapatilah informasi mengenai Lara Handaka.
Nama Lara Handaka masuk dalam top pencarian. Trending topik dengan judul: Pertikaian dua anak keluarga Handaka memperebutkan seorang cowok.
Netijen yang hanya melihat sesuatu dari satu pihak tanpa menelaah dahulu langsung menyerbu akun milik Lara. Berbagai hujatan dan kata-kata makian ramai memenuhi kolom komentar di Instagram Lara. Videonya di Youtube juga dibanjiri unlike.
Anggi sukses menjatuhkan usaha Lara dalam sekejap. Anggi menjatuhkan image yang susah payah Lara bangun dengan fitnah yang keji. Akankah Lara mampu melawannya?
Lara terbangun keesokan harinya karena suara Hp miliknya yang terus berdering. Dengan malas Lara melihat siapa yang sudah menghubunginya. Ada lebih dari 20 panggilan tidak terjawab dari Bima.
Lara pun duduk dengan tegak. "Ada apa ini? Tidak biasanya Bima menghubungi sesering ini? Pasti sudah ada yang terjadi, tapi apa?" gumam Lara.
Lara pun menelepon balik Bima, hanya dalam satu nada dering Bima langsung mengangkat telepon dari Lara. "Ra, gawat Ra! Coba kamu lihat di Instagram kamu! Buka kolom komentar. Kamu diserang Ra. Anggi udah melancarkan fitnah sama kamu. Fansnya dengan bar-bar langsung menyerang semua akun kamu."
"Anggi fitnah aku?" Lara yang baru bangun tidur tidak mengerti apa yang sudah terjadi. Ia bingung. "Kenapa aku yang harus diserang sama fansnya Anggi?"
"Aduh nih anak, pasti baru bangun tidur ya? Udah, aku kirimin aja link beritanya sama kamu. Anggi tuh sengaja playing victim biar terkesan seolah-olah kamu yang udah merebut pacarnya. Tunggu sebentar aku kirimin dulu!"
Tak lama kemudian link yang Bima kirimkan telah sampai. Lara langsung membuka link tersebut dan terkejut dengan apa yang Anggi sampaikan ke depan publik.
"Kenapa bisa ada foto Arya dan aku disini?" gumam Lara. "Pasti Anggi yang sudah mengambilnya diam-diam!"
Hp Lara kembali berbunyi. Bima lagi yang menelepon. "Gimana, udah lihat?"
"Udah. Gila ini sih Bim! Ini tuh semalam Arya memang makan malam disini karena Anggi yang ngundang. Tapi kenapa jadi aku yang kena fitnah? Aku enggak mengundang Arya ke kamarku loh! Malah Arya yang mengajakku berbicara! Harus aku balas nih Anggi! Seenaknya saja dia memfitnahku!" ujar Lara penuh emosi.
Bima langsung menghentikan Lara. "Sabar dulu, Ra. Jangan bertindak gegabah! Ini memang yang Anggi inginkan. Melihat kamu emosi dan nanti menebar fitnah keji lagi sama kamu! Tenanglah dulu. Kita fikirkan bagaimana jalan keluarnya!"
Ucapan Bima menurut Lara ada benarnya juga. Bagaimanapun antara dirinya dan Arya memang tak ada hubungan apapun. Ia harus tetap tenang menghadapi terpaan fitnah yang Anggi lakukan.
Lara lalu bangun dan mandi. Ia memikirkan bagaimana membalas Anggi dan memulihkan nama baiknya lagi.
Sayangnya, Anggi seperti sudah tau kalau bertemu dengan Lara maka Lara akan membuat perhitungan dengannya. Anggi sudah pergi sejak pagi dan tak ikut sarapan bersama Papa dan Tante Sofie.
Papa Handaka sarapan dalam diam. Lara tahu kalau Papanya diam begitu pasti menyembunyikan sebuah bom yang akan meledak suatu saat nanti.
Lara juga akhirnya diam dan menghabiskan sarapannya yang tak lagi terasa nikmat. Tante Sofie sesekali menatapnya dan tersenyum senang. Melihat ketegangan di meja makan antara ayah dan anak itu yang Ia suka.
Papa Handaka sehabis makan lalu pergi ke ruangan kerjanya di lantai atas. Lara mengikuti Papanya untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi.
"Kamu selingkuh sama Arya, pacarnya Anggi?" tanya Papa langsung saat hanya mereka berdua saja di ruangan kerjanya.
"Enggak, Pa. Justru Anggi dan Arya yang berselingkuh di belakang Lara." jawab Lara membela diri.
Papa Handaka menatap Lara dan merasa ucapannya tak masuk akal. Papa Handaka bahkan meragukan perkataan Lara.
"Mungkin Papa tak akan percaya, Lara sejak masuk kuliah dekat dengan Arya. Ternyata Lara melihat Arya berselingkuh dengan Anggi. Kemarin, Arya sedang berbicara di depan kamar Lara. Hanya bicara saja dan Lara tak menggubrisnya, bahkan Lara langsung menutup pintu kamar Lara, Pa. Kami tidak berselingkuh seperti yang dikatakan Anggi. Papa percaya sama Lara, kan?'
Bukti nyata yang Anggi berikan bahkan membuat Papa lebih mempercayai Anggi dibanding Lara putri kandungnya sendiri.
"Papa enggak percaya sama Lara?" tanya Lara dengan sedih. Air matanya pun menetes tanpa Ia tahan lagi. Rasanya menyakitkan kalau tidak dipercaya oleh orang q¹tua sendiri. Papa meski tak bersuara namun menunjukkan kalau Ia tak mempercayai Lara.
"Di foto yang Anggi berikan, kamu terlihat sedang mengajak Arya masuk ke dalam kamar kamu. Itu yang membuat Papa meragukan perkataan kamu!" ujar Papa Handaka dengan tegas.
Air mata mulai membanjiri wajah Lara. Papanya sendiri bahkan meragukan kejujurannya. Sakit sekali hatinya.
"Baiklah, kalau Papa tak percaya dengan Lara." Lara menghapus dengan kasar air mata di wajahnya.
Lara lalu berbalik badan hendak keluar dari ruangan, namun suara Papa menghentikan langkahnya.
"Jangan lupa, nanti kartu Papa kamu kembalikan lagi. Kamu sudah punya penghasilan sendiri kan sekarang? Papa akan transfer sesuai uang bulanan kamu lagi mulai sekarang!" ujar Papa Handaka dengan tegas.
"Baik, Pa!" jawab Lara dengan suara bergetar menahan air matanya.
Lara keluar dari ruangan Papanya dengan wajah keruh. Tante Sofie yang mellihatnya tidak menyianyiakan kesempatan ini untuk menyakiti Lara.
"Gimana? Udah berakhir bermain jadi tuan putrinya?" sindir Tante Sofie dengan senyum mengejeknya.
Lara balas tersenyum. "Aku tahu semua ada campur tangan Tante Sofie. Jangan merasa menang dulu. Meski Tante Sofie mempengaruhi Papa, aku tidak takut. Aku akan membalikkan keadaan ini secepatnya!" ujar Lara sambil meninggalkan Ibu Tirinya yang kejam itu.
Lara mengembalikan kartu milik Papa lalu pergi ke rumah Bima. Mereka mencari solusi untuk memperbaiki kekacauan yang dibuat oleh Anggi.
"Gimana nih, Bim? Kolom komentar aku dipenuhi banyak hujatan. Aku juga dapet DM yang tak kalah banyak. Semua mengataiku sebagai perebut pacar orang. Apa aku matiin aja kolom komentarnya?" tanya Lara.
"Jangan. Kalau dimatiin malah kena hujat di akun gosip. Makin banyak lagi yang bakalan fitnah kamu nanti. Biarkan saja dulu. Gosip ini akan membuat nama kamu semakin terkenal saja nantinya!"
"Kamu gila, Bim! Masa sih kita memanfaatkan gosip untuk menaikkan namaku? Apa kata Kusuma Corporation kalau tau brand ambassadornya membuat skandal?"
Bima tersenyum. "Bukan kamu yang membuat skandal, tapi Anggi. Kamu enggak melakukan apapun, Ra. Kamu lagi difitnah. Kalau kebanyakan berkoar-koar, nanti kamu malah tambah kena hujat. Netijen sekarang enggak peduli kamu benar atau salah, mereka kalau sudah terdoktrin kamu salah ya bakalan salah. Ini kesempatan buat naikkin pamor kamu!"
"Caranya?"
"Kita bagi-bagi giveaway! Mana video kamu waktu belanja di Mall? Biar aku edit dan kita upload sekarang mumpung masih ramai. Lipstik yang mau kamu bagi-bagi masih ada kan?" tanya Bima.
Lara mengangguk, "Masih ada."
"Oke! Kita balas dengan bagi-bagi giveaway aja!" Bima pun mulai bekerja. Lara menurut dan mulai mempacking lipstik yang akan Ia bagikan sesuai perintah Bima.
"Jangan membalas fitnah dengan emosi. Kita balas dengan bagi-bagi rejeki. Aku sudah mengeditnya. Bagaimana?" Bima pun memutarkan video hasil editannya yang membuat Lara lagi-lagi kagum dengan hasil kerjanya.
Lara pun mengupload ke Instagram miliknya lalu menuliskan caption sesuai yang Bima katakan.
Bagi-bagi giveaway check! Yuks berbagi kebaikan daripada menebar fitnah! Aku punya 100 pc lipstik keren ini yang akan aku bagikan ke 100 orang beruntung. Caranya gampang, cukup ketik: Berbagi kebaikan lebih baik dari menebar fitnah. Lalu kalian tag 5 orang teman kalian. 100 orang yang beruntung akan aku DM untuk dikirimkan hadiahnya ya! Yuk yang mau ikutan aku tunggu ya, daripada jarinya dipakai untuk menebar fitnah, lebih baik ikut giveaway. Fighting!!!
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Dewa Dewi
papa macam apa lbh percaya sama anak tiri drpd anak kandungnya sendiri?
2024-04-23
0
Eka Islamiyatul Khaya
dari sekian cerita novel , ini novel ga meye* teges banges ga ada vulgarnya , awalnya sih ragu buat baca eh makin ke sini Alhamdulillah 🤲🏻 ga ngecewain banget , recommended banget ini 🤗🤗🌈
2023-02-02
0
Nuraishah❤💚
memang sakit sih orang yang kita sayang ngak percaya pada kita...hmm...kalau aku,kecewa banget...😣😣
2022-11-09
0