Rencana Jahat Arya

POV Author

Arya merasa usahanya mendekati Lara terus menerus mengalami jalan buntu. Lara susah sekali didekati. Apalagi sekarang Lara sudah menjadi salah seorang selebgram terkenal yang sangat sibuk menjalani syuting disana-sini.

Terakhir bertemu Lara dan mengajak minum kopi, Lara bersikap cuek. Seakan tak peduli lagi dengan Arya lalu tak lama Ia pergi meninggalkan Arya seorang diri. Arya sudah berusaha merayu Lara namun Lara tak tergoda sama sekali. Tatapan mata Lara yang dulu begitu mencintai Arya kini bahkan tak ada lagi.

Arya merasa keadaannya semakin terancam. Setelah bertengkar dengan Anggi, posisi Arya di perusahaan mulai mengalami perubahan. Ia yang awalnya begitu disegani karena berpacaran dengan salah seorang anak pemilik perusahaan, kini tak ubahnya seperti karyawan biasa. Mengalami tekanan dan omelan dari atasan padahal sebelumnya tidak pernah sama sekali.

Arya tak mau kejadian ini terus menerpanya hingga akhirnya Ia tak mendapatkan keduanya, baik Lara maupun Anggi. Ia pun memutar otak dan akhirnya memutuskan untuk kembali dengan Anggi. Tujuan Arya tetap ingin menguasai Handaka Group, Ia sengaja mendekati Anggi lagi untuk memuluskan rencananya.

Arya pun mulai menghubungi Anggi. Memberikan Anggi yang sedang terpuruk karena kehilangan fans dengan perhatian dan dukungan yang Anggi butuhkan saat ini. Dengan uang gajinya, Arya membelikan Anggi hadiah yang lumayan mahal. Tak apa bagi Arya, ini adalah modal untuk mendapatkan yang lebih lagi.

Anggi pun berada di posisi yang sama dengan Arya. Ia tak bisa lagi menebar fitnah tentang Lara, karena kini Lara ternyata jauh lebih sukses darinya. Para fansnya yang dulu mendukung Anggi dan menyerang Lara kini malah berbalik menyerang Anggi. Followers-nya turun dan kontennya mulai sepi penonton. Ia yang tak sabaran pun mulai merasa bosan menjadi seorang selebgram.

Anggi merasa kalau selebgram bukanlah dunianya. Mamanya menyuruhnya untuk kembali fokus untuk merebut perusahaan milik Papa Handaka. Anggi pun menurut.

Sore itu Arya mengajak Anggi jalan-jalan. Menuruti setiap kemauannya dan mulailah Arya bermain kata-kata.

"Gi, aku sebenarnya ingin menikah muda. Sekarang aku sudah punya pekerjaan. Meski tak terlalu mapan namun pekerjaanku adalah pekerjaan tetap yang banyak orang idamkan. Kalau kamu gimana?" tanya Arya membuka percakapan.

"Aku? Aku kemarin sebenarnya sudah lumayan menghasilkan uang saat menjadi selebgram. Sayangnya, aku butuh modal karena setiap membuat konten pasti aku menghabiskan banyak uang. Jadinya apa yang aku dapat dengan apa yang aku keluarkan hanya selisih sedikit. Aku enggak bakat bekerja. Aku bakatnya menghabiskan uang saja." jawab Anggi.

"Berarti kita cocok ya, Gi. Kalau kita menikah, aku yang akan mencari uang dan kamu yang menghabiskannya. Tapi kalau aku cuma karyawan biasa saja seperti ini, mana bisa aku membiayai gaya hidup kamu yang tinggi, Gi?" Arya menunduk seakan menyesali keadaannya, padahal itu hanya triknya saja untuk menarik simpati Anggi.

"Memangnya kamu mau menikahi aku?" tanya Anggi sambil menahan debaran jantungnya yang berdebar tak karuan. "Bukankah kamu hanya menyukai Lara seorang?"

"Sejak kapan aku menyukai Lara? Dari dulu sampai sekarang aku enggak pernah menyukai Lara sama sekali. Aku saja tak peduli kalau Ia mau bunuh diri. Pernahkah kamu lihat aku menjenguknya? Enggak kan? Kemarin kamu salah paham. Aku ingin bicara sama Lara agar tidak menghalangi hubungan kita. Kamu sudah emosi duluan." Arya memutarbalikkan fakta, Anggi yang bodoh dengan mudahnya terkena tipu daya Arya.

"Maafkan aku, aku terlalu mudah mengambil kesimpulan. Kamu mau kan maafin aku?" Anggi begitu menyesali perbuatannya.

Arya tersenyum senang, Anggi memang mudah dibodohi. Sedikit rayuan saja sudah membuatnya jadi bucin.

"Aku mau hubungan kita berlanjut sampai tahap lebih jauh lagi. Aku mau kamu menjadi ibu dari anak-anakku. Aku mau menghabiskan hidupku bersama kamu. Apakah kamu mau?" Arya pun melancarkan serangan telak yang membuat Anggi tak kuasa menolak.

"Mau! Aku mau!" jawab Anggi tanpa pikir panjang.

"Tapi bagaimana aku bisa menghidupi kamu dengan gajiku yang kecil ini? Maafkan aku yang terlahir miskin ini. Orangtuaku bukan seperti Papa kamu yang kaya raya. Orangtuaku tak bisa memberikanku modal untuk berbisnis. Padahal aku sangat ingin membahagiakan kamu dan membuat kamu bangga memiliki calon suami seperti aku." Arya terlihat bersedih. Ia mulai menarik simpati Anggi.

"Ini bukan salah kamu, Sayang! Tenang saja, aku akan meminta Papa agar kamu diberikan posisi yang bagus di perusahaan. Anak Papa semuanya perempuan, tentu menantunya lah yang akan ditugasi untuk memimpin perusahaan. Kamu tenang saja, Lara kan jomblo. Pasti kamu yang akan memimpin perusahaan kalau kita menikah kelak!" ujar Anggi penuh semangat.

"Benarkah? Apa aku sanggup?" Arya mencoba tarik ulur agar tidak terlalu mencolok di mata Anggi yang bodoh itu.

"Kamu pasti sanggup. Aku akan bicara dengan Papa!"

****

Lara begitu sibuk dengan serangkaian syuting dan endorse yang menginginkan dirinya sebagai model iklan. Hari-harinya disibukkan di luar rumah. Syuting dari pagi sampai pagi.

Lara tak merasa terbebani. Ia menyukai dunianya kini. Dikenal dan bisa memotivasi banyak orang itu yang Ia mau.

Malam ini, Lara menyempatkan diri untuk makan malam bersama di rumah. Seluruh anggota keluarga berkumpul di meja makan. Anggi juga sudah kembali lagi ke rumah, tak bersembunyi di apartemen lagi.

Lara menatap Anggi dengan tajam dan penuh intimidasi. Anggi yang ketakutan terus berlindung di bawah perlindungan Tante Sofie. Sadar kalau Lara akan menerkamnya karena sudah melancarkan fitnah yang hampir saja menghancurkan karir selebgramnya.

"Papa senang kita semua berkumpul di meja makan malam ini. Rasanya sudah lama sekali kita tidak seperti ini." Papa Handaka lalu menatap ke arah Lara. "Kamu jangan terlalu sibuk, Ra. Luangkan waktu untuk makan bersama seperti hari ini." tegurnya.

"Iya, Pa. Akan Lara usahakan." jawab Lara yang menyunggingkan senyumnya pada Papa Handaka.

"Kamu juga Anggi, kalau ada masalah dibicarakan. Jangan malah bersembunyi dan membuat gaduh dengan postingan kamu. Lara itu saudara kamu. Kalian harus akur sebagai saudara." nasehat Papa.

"Iya, Pa. Anggi sudah salah paham, Pa. Anggi akan mundur dan tak lagi menjadi selebgram, Pa." semua yang mendengar perkataan Anggi pun kaget. Termasuk Tante Sofie.

"Loh kenapa Sayang? Bukankah itu impian kamu?" tanya Tante Sofie.

"Anggi... Anggi mau menjadi istri yang baik saja untuk suami Anggi kelak."

"Istri? Maksudnya apa sih? Kamu mau menikah?" Tante Sofie memotong perkataan Anggi dan memberondongnya dengan pertanyaan.

Anggi mengangguk. "Bukan sekarang, Ma. Anggi kan bilangnya akan."

Papa dan Lara menyimak percakapan antara Anggi dan Tante Sofie. Biar Tante Sofie saja yang menanyai anaknya.

"Lalu?"

"Jadi begini, Pa. Anggi dan Arya sudah balikkan. Kami sadar kalau kami saling mencintai. Arya mau kami menikah secepatnya. Papa tau kan bagaimana keadaan Arya? Arya hanya seorang karyawan biasa di perusahaan Papa," Anggi berbicara langsung pada Papa Handaka dan mengacuhkan Mamanya sendiri.

"Arya adalah karyawan yang rajin dan punya bakat. Kalau Arya diberi kesempatan untuk memimpin sebuah bagian pasti Arya akan melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Papa mau kan memberi Arya kesempatan itu?" tanya Anggi dengan takut-takut.

Lara kini mengerti apa mau Anggi. Anggi sudah melepaskan karirnya sebagai selebgram dan Ia kini bekerja sama dengan Arya untuk menguasai perusahaan. Tamak sekali mereka.

Lara menatap Anggi penuh kemarahan. Laki-laki yang dulu mengkhianatinya akan menjadi menantu Papanya dan mereka berencana menguasai harta kekayaan Papa Handaka. Lara sangat marah, Ia merasa kecolongan dan membiarkan Arya dan Anggi merencanakan sesuatu di belakangnya.

Lara melirik ke arah Tante Sofie yang juga paham apa maksud anaknya. Senyum di wajah Tante Sofie menunjukkan dukungan atas apa yang anaknya lakukan.

Lara lalu melihat ke arah Papanya. Dalam hati Lara berdoa agar Papa Handaka menolak rencana Anggi. Namun ternyata...

"Papa sudah memperhatikan Arya sejak Ia datang. Papa akui kalau hasil pekerjaannya bagus dan Ia anak yang rajin. Ia memang memiliki bakat dalam memimpin perusahaan. Papa akan beri Arya jabatan sesuai permintaan kamu. Arya akan menjadi manager produksi mulai sekarang. Jadi, kamu bisa segera menikahi Arya!"

Lara begitu terkejut saat tahu Papanya malah membuka jalan setan di sekelilingnya untuk menguasai perusahaannya.

"Tidak bisa, aku tak akan tinggal diam!" batin Lara. "Aku akan mencegah semua itu terjadi. Apapun caranya!"

****

Yuk jangan lupa like, komen, vote dan add favorit novel ini ya! Novel ini mengandung zat ketagihan dan senyum-senyum sendiri. Kapan Thor? Segera... Makanya tetap baca novel ini ya 🥰

Terpopuler

Comments

Dewi Cakradonya Ishak

Dewi Cakradonya Ishak

Papa nya si Lara rada rada konyol ya 🤣

2023-02-13

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

sehat selalu

2022-10-03

0

ᗩGEᑎᑕY🍀𝐀𝐬𝐦𝐚°𝐫𝐚 E𝆯⃟🚀

ᗩGEᑎᑕY🍀𝐀𝐬𝐦𝐚°𝐫𝐚 E𝆯⃟🚀

dasar cowo gatau malu , bisanya cuma manfaatin orang aja 😤

2022-07-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bunuh Diri
2 Sebuah Pengkhianatan
3 Awal Perubahan
4 Menghabiskan Uang Papa Untuk Modal
5 Bertemu Ditya
6 Darimana Keberanian Ini Berasal?
7 Konten Yang Sepi
8 Rekan Membuat Konten
9 Konten yang Memiliki Konsep
10 Tawaran Endorse Pertama
11 Kerjasama dengan Kusuma Corporation
12 Menjalin Keakraban
13 Salah Sasaran
14 Fitnah yang Amat Keji
15 Menghadapi Terpaan Fitnah
16 Mengembalikan Kepercayaan yang Hilang
17 Sebuah Transformasi
18 Menjadi Selebgram Hot
19 Rencana Jahat Arya
20 Double Job
21 Kecurigaan Ditya
22 Perjodohan Dadakan
23 Rasanya Diinginkan
24 Kencan Sebelum Menikah
25 De Javu
26 Tanda Tangan-1
27 Tanda Tangan-2
28 Konten yang Bermanfaat-1
29 Konten yang Bermanfaat-2
30 Rasa Ingin Tahu Tante Sofie
31 Syuting di Panti Asuhan
32 Aku Dilamar
33 Jadi Ini yang Membuat Lara Kesepian?
34 Jatuh Hati
35 Batam I'm In Love
36 Takkan Pernah Menyesal
37 Pagi Bersamamu
38 Kecurigaan Bima
39 Kunjungan Keluarga Kusuma
40 Kunjungan Keluarga Kusuma-2
41 Di Kamarku
42 Fitting Baju
43 Wedding Day
44 Resepsi Super Megah
45 Bukan Malam Pertama
46 Pagi Bersamamu
47 Rumah Keluarga Kusuma
48 Menjenguk Bima
49 Menyadari Adanya Kepribadian Lain
50 Melamun
51 Membuka Kenangan Masa Lalu
52 Detektif Bima
53 Menceritakan Semuanya
54 Bima Sahabat Terbaikku
55 Emosi dan Gairah
56 Mimpi Tuan Putri
57 Aku Bukan Pencuri
58 Pembagian Harta-1
59 Pembagian Harta-2
60 Sogokan
61 Papa
62 Pemakaman Papa
63 Foto Kenangan
64 Misteri Selembar Foto
65 Mimpi yang Nyata
66 Tertangkap Basah
67 Kenyataan Sebenarnya
68 Om Wisnu
69 Kemarahan Bima-1
70 Kemarahan Bima-2
71 Meninggalkan Indonesia
72 Belanda
73 Tawaran Kerja Sama
74 Terlambat
75 Lily
76 Kembali ke Indonesia
77 Bertemu Kembali
78 Menggoda Istri
79 Gagal Memata-matai
80 Lengah
81 Kesempatan Dalam Kesempitan
82 Mencairkan Kesalahpahaman
83 Cerita Dirya-1
84 Cerita Ditya-2
85 Kembali Menjadi Agni
86 Bertemu Pemilik Panti yang Sebenarnya
87 Cerita Om Wisnu
88 Aku Akan Mengikuti Kemanapun Kamu Pergi
89 Meluapkan Rasa Rindu
90 Lily Meet Ditya
91 Opa dan Oma Kusuma
92 Agni = Lara
93 Amelia Agni Putri
94 Semua Sayang Lara
95 Konten Jujur
96 Pemakaman Umum
97 Lara Handaka si Selebgram Hot
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bunuh Diri
2
Sebuah Pengkhianatan
3
Awal Perubahan
4
Menghabiskan Uang Papa Untuk Modal
5
Bertemu Ditya
6
Darimana Keberanian Ini Berasal?
7
Konten Yang Sepi
8
Rekan Membuat Konten
9
Konten yang Memiliki Konsep
10
Tawaran Endorse Pertama
11
Kerjasama dengan Kusuma Corporation
12
Menjalin Keakraban
13
Salah Sasaran
14
Fitnah yang Amat Keji
15
Menghadapi Terpaan Fitnah
16
Mengembalikan Kepercayaan yang Hilang
17
Sebuah Transformasi
18
Menjadi Selebgram Hot
19
Rencana Jahat Arya
20
Double Job
21
Kecurigaan Ditya
22
Perjodohan Dadakan
23
Rasanya Diinginkan
24
Kencan Sebelum Menikah
25
De Javu
26
Tanda Tangan-1
27
Tanda Tangan-2
28
Konten yang Bermanfaat-1
29
Konten yang Bermanfaat-2
30
Rasa Ingin Tahu Tante Sofie
31
Syuting di Panti Asuhan
32
Aku Dilamar
33
Jadi Ini yang Membuat Lara Kesepian?
34
Jatuh Hati
35
Batam I'm In Love
36
Takkan Pernah Menyesal
37
Pagi Bersamamu
38
Kecurigaan Bima
39
Kunjungan Keluarga Kusuma
40
Kunjungan Keluarga Kusuma-2
41
Di Kamarku
42
Fitting Baju
43
Wedding Day
44
Resepsi Super Megah
45
Bukan Malam Pertama
46
Pagi Bersamamu
47
Rumah Keluarga Kusuma
48
Menjenguk Bima
49
Menyadari Adanya Kepribadian Lain
50
Melamun
51
Membuka Kenangan Masa Lalu
52
Detektif Bima
53
Menceritakan Semuanya
54
Bima Sahabat Terbaikku
55
Emosi dan Gairah
56
Mimpi Tuan Putri
57
Aku Bukan Pencuri
58
Pembagian Harta-1
59
Pembagian Harta-2
60
Sogokan
61
Papa
62
Pemakaman Papa
63
Foto Kenangan
64
Misteri Selembar Foto
65
Mimpi yang Nyata
66
Tertangkap Basah
67
Kenyataan Sebenarnya
68
Om Wisnu
69
Kemarahan Bima-1
70
Kemarahan Bima-2
71
Meninggalkan Indonesia
72
Belanda
73
Tawaran Kerja Sama
74
Terlambat
75
Lily
76
Kembali ke Indonesia
77
Bertemu Kembali
78
Menggoda Istri
79
Gagal Memata-matai
80
Lengah
81
Kesempatan Dalam Kesempitan
82
Mencairkan Kesalahpahaman
83
Cerita Dirya-1
84
Cerita Ditya-2
85
Kembali Menjadi Agni
86
Bertemu Pemilik Panti yang Sebenarnya
87
Cerita Om Wisnu
88
Aku Akan Mengikuti Kemanapun Kamu Pergi
89
Meluapkan Rasa Rindu
90
Lily Meet Ditya
91
Opa dan Oma Kusuma
92
Agni = Lara
93
Amelia Agni Putri
94
Semua Sayang Lara
95
Konten Jujur
96
Pemakaman Umum
97
Lara Handaka si Selebgram Hot

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!