Sesuai janji, Bima datang ke rumahku sekitar pukul 10 pagi dengan mengendarai mobil sedan miliknya. Aku menghampiri Bima sambil tersenyum.
Di tanganku sudah ada 1 buah tas besar berisi berbagai macam peralatan untuk membuat konten hari ini. Kami pun pergi ke tempat yang telah dijanjikan kemarin. Sebuah cafe milik teman Bima yang kebetulan hari ini agak sepi karena jam sekolah.
"Cafe ini tuh biasanya rame, Ra. Cuma, karena anak-anak masih sekolah dan anak mahasiswa juga masih pada kuliah ya jadi ramainya kalau sore atau siang. Makanya, aku ngajak kamu kesini pagi hari. Kita bisa pakai cafe ini untuk shooting konten kamu. Temen aku baik kok. Ya paling kita pesan makanan aja kali ya. Enggak enak kalau numpang semua gratisan." ujar Bima.
"Tentu saja. Nanti kita makan makanan disana yang banyak. Kalau perlu kita mukbang ha...ha...ha..." Bima pun ikut tertawa denganku.
Kami pun sampai di sebuah cafe milik teman Bima. Cafe dengan konsep alam dan banyak spot foto keren di dalamnya. Bima lalu memesan makanan dan minuman lalu membawaku ke tempat paling sepi yang temannya rekomendasikan.
Hari ini Bima mengenakan kaos dan celana jeans dengan kacamata hitam yang menghiasi wajahnya yang enak dilihat. Kuperhatikan penampilanku hari ini. Aku memang memakai baju yang kubeli kemarin, lebih modis namun tetap saja wajahku masih cupu.
Perawatan di klinik kecantikan tidak bisa instan. Apalagi wajahku kusam karena selama ini tak pernah terurus. Ini saja wajahku mulai ganti kulit karena menurut dokter, sel-sel kulit matiku akan diregenerasi dengan sel-sel kulit baru. Kulit wajahmu memerah karena efek perawatan yang kulakukan.
Kami pun melanjutkan diskusi saat di mobil tadi sambil menikmati minuman dan makanan yang sudah datang.
"Jangan membuat konten mukbang dulu. Nanti saja. Kita buat konten make over dulu, gimana?" usul Bima.
"Memang kenapa enggak boleh?" tanyaku bingung.
"Coba kamu perhatikan konten selebgram milik Agni, deh. Kamu terinspirasi dengan Agni kan?" tanya Bima.
Deg...
Bagaimana mungkin aku tidak mengenal Agni? Selebgram baik itu yang sudah menolongku.
"Mm... Iya sih awalnya." jawabku.
"Kalau kamu mau membuat konten, fokus di satu hal dulu. Misalnya konten awal kamu tuh adalah make over, ya kamu make over dulu. Kamu tuh salah langkah saat kemarin membuat konten belanja. Itu nanti saja, kita ajarin followers kamu cara make over barang-barang jadul punya kamu jadi baru dan lebih keren. Nanti baru kita melangkah ke step selanjutnya." ujar Bima. "Simpan dulu hadiah giveaway kamu. Kita bisa pakai nanti!"
Benar juga yang Ia katakan. Aku terlalu terburu-buru sehingga konten milikku berantakan dan tak beraturan.
"Kamu benar, Bim. Aku terlalu semangat membuat konten biar kesannya kayak selebgram lain yang pamer kekayaan tapi malah jatuhnya makin sepi viewers aku." kataku dengan sedih.
"Tenang saja. Semua bisa diperbaiki. Kita mulai lagi dengan konsep awal kamu. Semalam aku nonton channel kamu, konten pertama kamu malah make over baju jadul jadi baju keren. Itu viewersnya lumayan kalau di Youtube. Artinya konten kamu itu menarik. Lalu konten kamu yang belanja, meski kamu ngasih giveaway tetap saja tak ada yang tertarik. Kamu tau kenapa?"
Aku menggeleng.
"Karena kesannya kamu pamer. Kamu coba perhatikan selebgram lain yang memang tajir. Mereka pamer di sosmed namun tak terlihat pamer. Misalnya mereka membeli mobil mewah seakan membeli permen. Kayak hal biasa aja buat mereka. Kamu kurang dapat feel-nya. Aku tanya sama kamu, sebelumnya kamu sering shopping?" tanya Bima lagi.
Shopping? Boro-boro! Buat jajan saja aku harus bekerja sambilan di toko roti.
Aku menggelengkan kepalaku lagi.
"Itu yang bikin konten kamu kesannya pamer. Enggak natural. Aku minta kamu take down konten kamu yang belanja itu. Bisa?" tanya Bima.
Aku mengangguk. "Bisa, tentu saja." kuturuti setiap masukan dari Bima.
"Oke. Hari ini kamu bawa baju-baju jadul kamu?" tanya Bima.
"Bawa dong!"
"Bagus. Kita buat konten dari itu saja. Hmm... Tapi ada yang kurang. Penampilan kamu! Penampilan kamu yang pertama itu terlihat cupu banget, maaf kalau aku jujur Ra. Namun itu daya jual kamu. Penonton kamu mikirnya begini, "Nih orang cupu bisa apa?" Pas tau hasil make over kamu keren, mereka semangat nonton sampai habis. Tapi saat lihat video kedua kamu yang kesannya pamer itu, mereka malas. Hasilnya adalah banyak dislike dibanding like. Penonton pun turun." ujar Bima.
Wow aku tak menyangka kalau Bima sepintar itu. Ia juga pengamat sejati rupanya, memperhatikan setiap detail dengan jeli.
"Jadi kamu mau aku berdandan cupu lagi gitu?" tanyaku.
"Pintar! Kita buat konsep dari selebgram cupu jadi selebgram cantik. Bagaimana?" usul Bima.
"Keren banget konsep kamu, Bim. Aku enggak nyangka ide kamu sekeren itu." pujiku.
"Itu bukan ide aku. Itu ide kamu! Cuma kamu terlalu cepat saja berubahnya. Siapa tau banyak orang di luar sana yang berada di posisi kamu saat ini? Justru perubahan kamu yang drastis enggak seru. Kayak permainan make-up saja jadinya. Kalau kamu berubahnya step by step malah mereka yakin kalau mereka juga bisa berubah kayak kamu!"
"Ih kamu pinter, Bim. Enggak sia-sia aku join sama kamu! Oke, aku berubah dulu ya! Aku pakai kacamata jadul aku juga enggak?" tanyaku, kebetulan aku bawa semua.
"Tentu saja. Aku tunggu!"
Aku pun mengganti bajuku yang modis dengan baju cupu yang kubawa. Tak lupa mencuci muka agar make up tipis yang kukenakan hari ini terhapus semua. Kukepang rambutku dan tak lupa memakai minyak rambut. Kacamata bingkai besar menghiasi wajahku yang mungil.
"Kayak begini?" tanyaku.
"Asli kamu beda banget sama yang tadi! Kalau kayak begini malah aku lebih setuju dan pasti menarik perhatian penonton. Baiklah, mari kita mulai. Pakai kamera kamu aja ya, mumpung masih baru. Kamu mau buat apa dari baju jadul itu?"
Aku ambil rok panjang jeans milik Mama. "Bikin rok mini dong!"
"Lalu atasannya?"
Aku ambil sebuah kaos tangan panjang warna biru. "Aku akan gunting jadi kaos panjang ini dan mengubahnya menjadi kaos dengan satu lengan saja."
"Konsepnya jadi agak seksi gitu ya bajunya?" tanya Bima.
"Iya. Gimana?" aku mau tau pendapat Bima.
"Boleh aja asal jadinya keren. Ayo kita mulai bekerja!"
Bima menyalahkan kamera dan aku pun mulai menyapa followersku.
"Hi Cantik! Ketemu lagi dengan aku, Lara Handaka. Hari ini kita mau make over rok panjang jadul peninggalan almarhum Mama aku dan kaos tangan panjang punyaku jadi baju yang... seksi! Mau tau kayak gimana hasilnya? Yuk ikutin aku!"
"Cut!" ujar Bima. "Gila, kamu udah sering bikin konten, Ra? Fasih banget ngomong depan kamera! Enggak ada gugupnya sama sekali! Keren ini sih!"
"Bisa aja kamu, Bim. Aku masih pemula ini. Sudah ayo kita lanjut lagi!"
Bima pun merekam bagaimana aku memakai rok jadul Mama dan kaos panjang sebelum aku make over. Ia mengambil gambar saat aku berputar-putar di salah satu spot cafe dengan penampilan cupuku.
Video berikutnya adalah saat aku sedang make over bajuku dan rok yang kubuat sesuai konsep awal yang kusepakati dengan Bima tadi.
"Penasaran hasilnya kayak gimana? Aku coba ya!" kataku di depan kamera. Lalu aku mengganti baju yang kupakai dengan baju hasil make over.
"Taraaaa! Keren dan modis bukan?! Kalau kalian suka channel aku kalian bisa like, subscribe dan komen ya! Nantikan video aku berikutnya ya bye-bye Cantik muaachh!"
"Cut!" teriak Bima dengan penuh semangat. "Keren gila kamu, Ra!"
"Bisa aja kamu, Bim!" kataku malu-malu.
"Ganti dulu bajunya, Ra. Terlalu seksi ha...ha...ha..." protes Bima.
"Seksi tapi cupu ya ha...ha...ha... Aku ganti baju dulu ya, Bim!"
Sehabis ganti baju aku memperhatikan Bima mengedit videoku. Beberapa kali Bima menanyakan pendapatku tentang ini dan itu. Video ini benar-benar buah pikiran kami berdua. Hasil kerjasama kami berdua.
"Oke! Done!" ujar Bima.
Aku memeriksa kembali hasil editannya dan begitu terpukau. Bagaimana bisa videoku bisa sekeren ini?
"Aku langsung upload nih?" tanyaku.
"Gass! Semoga kali ini viewersnya bertambah!" doa Bima.
"Aamiin!"
****
Video yang kuupload rupanya menambah jumlah followersku meski tak banyak. Aku tak bisa promosi banyak karena temanku juga sedikit.
Bima menyemangatiku. Ia bilang, ini kemajuan. Aku harus bersabar. Bima yang akan bantu promo di sosmed miliknya. Rupanya Ia pandai bergaul, followersnya banyak. Aku percayakan promosi padanya.
Tak sia-sia aku bekerja sama dengan Bima. Ia multi talent. Semua bisa Ia lakukan, dari merekam gambar, edit sampai marketing. Tenang saja Bim, aku akan bagi dua pendapatan aku dengan kamu nanti!
Aku baru saja sampai rumah setelah membeli beberapa benang serta aksesoris seperti pita dan manik-manik untuk keperluan make overku. Anggi langsung menyindirku.
"Ma, tau enggak! Masa anak cupu itu mau jadi selebgram!" sindir Anggi.
"Jadi selebgram? Mau jadi artis gitu? Memangnya ada yang tertarik liat anak cupu macam dia?" ujar Tante Sofie dengan mulut pedasnya.
"Yaelah paling cuma satu dua orang!" kata Anggi meremehkanku.
"Coba kamu buat, Sayang. Biar anak cupu itu tahu diri! Sok cantik banget jadi orang! Dia tuh jauh sama kamu, bagai bumi dan langit." ujar Tante Sofie dengan kejamnya.
Seperti yang diperintahkan Mamanya, Anggi pun membuat konten sepertiku. Bedanya adalah Ia membuat konten belanja dan pamer seperti yang Bima bilang dulu.
Hasilnya? Viewersnya bertambah dan banyak yang menontonnya. Berbeda denganku, jelas saja. Aku tak sering belanja. Beda dengan Anggi yang memang hobinya belanja.
Huft... Apa aku mundur saja ya jadi selebgram? Aku merasa tak percaya diri jadinya. Aku berkecil hati akan bisa sukses.
Namun Bima terus menyemangatiku, "Tenang saja, Ra. Berapa lama Ia akan bertahan dengan konten seperti itu, apalagi dengan budget belanja yang terbatas. Meski kita lambat, namun lebih terprogres. Kamu harus semangat ya, Ra! Aku yakin kamu pasti bisa lebih sukses. Percaya sama aku!"
Aku pun mempercayai Bima. Aku terus berusaha dan berharap kalau Aku akan sukses nantinya. Tak ada usaha yang sia-sia kan?
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
sehat selalu
2022-10-03
0
Winda Nurmayani
suka dgn bima
2022-07-17
0
iin
Yg dibutuhkan Lara tuh sebenernya satu teman setia yg akan selalu support seperti Bima. Jd saat sedang download, gak bakal mikir mati karena masih ada satu org yg support 😊
2022-06-17
0