Kehadiran Ibu

"Kak Rissa!" sapa kedua gadis kembar berusia 8 tahun berlari memeluknya.

"Kalian di sini?" tanyanya pada keduanya.

"Apa kabar, Nak?" sapa Claudia memeluk putrinya.

"Baik, Bu!" Clarissa memaksakan tersenyum. "Kau di sini juga," ucapnya menatap saudara tirinya.

"Aku terpaksa mengikuti mereka," sahutnya ketus.

"Mari silahkan masuk!" ajak Clarissa pada keluarganya.

"Kau tinggal di sini?" Raya melihat sekeliling ruangan apartemen Clarissa.

"Iya," jawab Clarissa.

"Sempit sekali, percuma saja artis tapi tidak mampu beli rumah mewah," ucap Raya menyindir.

"Kau tinggal sendiri di sini, Rissa?" tanya Ardian.

"Tidak, Paman. Aku bersama kedua temanku," jawabnya.

"Ke mana mereka?" tanya Claudia.

"Mereka lagi keluar, nanti malam mereka akan kembali," jawabnya lagi.

Ardian mengajak seluruh keluarganya untuk menikmati makan siang di sebuah restoran, kebetulan sekali mereka datang Clarissa tidak lagi ada pekerjaan.

"Rissa, apa benar hubunganmu dengan pria yang diberitakan itu?" tanya Claudia.

Clarissa meletakkan sendoknya, ia lalu mengambil air putih dan meminumnya. "Mau Ibu, bagaimana?"

"Kenapa balik bertanya?" Claudia tersenyum menatap putri kandungnya.

"Aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan dia," jawab Clarissa.

"Baguslah, lagian juga kalau ibunya tahu siapa dirimu mungkin dia takkan merestui kalian," sindir Raya.

"Raya, jaga ucapanmu!" tegur Ardian.

"Memang kenyataannya, kan?" Raya tampak masa bodoh dengan ucapannya, dia tidak peduli dengan perasaan Clarissa dan ibunya.

-

-

Apartemen milik Rey, hari ini ia kedatangan kedua orang tuanya. Ia menyambutnya begitu senang. Namun raut wajah kesal ia lihat dari mimik Mama Siska.

"Mama, kenapa Pa?" tanya Rey pada papanya.

"Papa juga tidak tahu," jawab Papa Robi.

"Baru juga bertemu dengan anaknya sudah cemberut begitu," ucap Rey.

"Ada hubungan apa kau dengan artis itu?" tanya Siska.

"Kami cuma berteman, Ma. Dia model di perusahaan Arta Fashion," jawab Rey.

"Mama tidak suka kau dekat dengannya!" ucap Siska tegas.

"Kenapa Ma?"

"Dia anak seorang wanita yang sudah menghancurkan rumah tangga orang lain," jawab Siska.

"Ibunya yang bersalah. Kenapa melimpahkan kesalahan kepadanya?" tanya Rey.

"Dia sama saja seperti Ibunya!" ucap Siska tegas.

...----------------...

Bulan kelima kerjasama antara Clarissa dengan Arta Fashion. Syuting iklan selanjutnya akan dilakukan di sebuah taman yang cukup luas. Kebetulan hari ini sangat cerah.

Devan juga hadir untuk melihat jalan syuting. Ia berdiri menatap Clarissa yang tampak begitu cantik. Tetap dengan masker penutup mulut dan sarung tangan.

Saat pengambilan gambar model anak-anak, Clarissa duduk beristirahat ia menikmati makanan yang disediakan oleh tim kerja. Ia melihat Devan berdiri tanpa duduk sama sekali. Ia mencari keberadaan Hilman disekitar Presdir dari jarak jauh. Karena tak nampak ia pun menghampiri pria itu.

"Tuan, mau kue!" Clarissa menyodorkan piring berisi kue.

"Tidak!" tolaknya

"Anda tidak capek berdiri saja," ujar Clarissa melihat di belakang Devan ada sebuah kursi.

"Tidak!"

"Apa sekretaris anda tidak ikut?" tanyanya kembali.

"Tidak!"

Clarissa mengambil tisu lalu mengelap kursi tersebut. "Tuan, duduklah. Kursi sudah saya bersihkan," ucapnya.

Devan tetap berdiri dan diam, Clarissa mendorong tubuh pria itu hingga terduduk lalu ia tersenyum. "Saya tadi sudah cuci tangan, jadi anda tak perlu khawatir!"

Devan hanya menatap Clarissa tanpa berkata apa-apa.

"Anda ingin minum?" tawarnya.

"Biar Hilman saja yang melayani saya," jawab Devan.

"Tuan, dari tadi berdiri saja nanti dehidrasi jika tak minum. Mau 'ya saya ambilkan?" tawar Clarissa dengan senyuman.

"Nona, sekarang giliran anda!" panggil asisten sutradara.

"Bisa tunggu sebentar?" tanyanya dengan lembut.

"Baiklah, Nona!" jawab asisten sutradara.

Clarissa kembali mengarahkan pandangannya pada Devan. "Tunggu di sini, saya akan ambil minuman!" ia pun mengambil air mineral dalam botol tak lupa ia mengelapnya di depan pria itu dan menyodorkannya. "Ini minumannya, Tuan!"

Devan mengambilnya lalu menenggaknya. Sementara itu Clarissa kembali melanjutkan syuting.

Tak lama kemudian, Hilman datang tergopoh-gopoh.

"Tuan, maafkan saya!" ia tertunduk bersalah.

Devan menatap sekretarisnya itu. "Gaji kau, aku potong!"

"Tuan, tolong jangan dipotong. Bagaimana saya bisa melamar kalau dipotong begini?" Hilman menunjukkan wajah memelas.

"Itu bukan urusan saya!"

"Tapi saya lihat anda baik-baik saja," Hilman melihat kursi dan botol minuman yang digenggam Devan.

"Clarissa yang melayani saya," ucap Devan membuat Hilman tersenyum.

"Kenapa senyum?"

"Nona Clarissa sepertinya cocok dengan anda!" jawab Hilman asal.

"Kau ingin dipecat?" Devan memberikan tatapan tajam.

"Tidak, Tuan!" Hilman menundukkan kepalanya.

-

Menjelang sore hari, syuting berakhir. Sebagian para model iklan telah pulang tinggal Clarissa dan timnya beserta para kru. Devan dan Hilman masih berada di lokasi syuting, mereka mengobrol dengan sutradara.

Plak...

Seorang wanita paruh baya mendaratkan telapak tangannya ke pipi Clarissa dengan keras yang saat itu hendak masuk ke dalam mobil.

"Nyonya, apa yang anda lakukan pada artis saya?" sentak Yuna pada wanita itu.

Clarissa memegang pipinya yang terasa sakit dan sedikit syok. Beruntung Tina memegang tubuhnya.

"Katakan pada artismu ini!" tunjuknya ke arah Clarissa. "Untuk tidak mengganggu putraku!" lanjutnya lagi.

"Putra anda yang mana?" tanya Clarissa yang masih menahan sakit.

"Rey!" jawab Siska.

"Nyonya, putra anda yang selalu mengejar teman kami!" sahut Tina yang mulai emosi.

"Kau dan Ibumu sama saja!" ucapnya dengan lantang sambil menunjuk wajah Clarissa.

"Tante Siska , apa yang terjadi?" tanya Devan ia menoleh ke arah Clarissa yang memegang pipinya.

"Dia menampar Clarissa, Tuan!" sahut Yuna melirik Siska.

"Apa benar itu, Tante?" tanya Devan.

"Iya, karena dia mencoba mengganggu Rey!" jawab Siska.

"Tante, Clarissa adalah bintang iklan di Arta Fashion. Jadi saya harap jangan mengusiknya!" ucap Devan.

"Kamu membelanya!" Siska tak terima jika Devan memilih artis itu.

"Mari kita bicara, biarkan dia pulang!" ucap Devan. Ia mengajak Siska ke sebuah ruangan tempat khusus untuk beristirahat para wisatawan di taman tersebut.

Clarissa dan temannya pun pulang, sementara itu Devan dan Siska berbicara berdua.

"Tante, jika memiliki masa lalu. Jangan libatkan dia dengan masalah itu. Dia tidak tahu apa-apa," ucap Devan.

"Kamu tahu apa dengan masa lalu, Tante?"

"Sedikit banyak Devan tahu," jawabnya.

"Asal kamu tahu, ibunya telah merebut Kakek Rey," ujar Siska.

"Apa benar dia pelakunya?

"Ibu Tante yang mengatakannya," jawab Siska.

"Tapi ini tidak ada hubungannya dengan Clarissa," ucap Devan.

"Kamu membelanya. Apa karena wanita itu sudah menggodamu?" tanya Siska.

"Dia bintang di Arta Fashion, Devan hanya ingin setiap model bersih dari citra negatif," jawabnya.

"Tante hanya berharap wanita itu tidak mengganggu Rey lagi," ucap Siska.

"Serahkan semua padaku, aku akan menjauhi mereka. Tante tenang saja, asal tidak mencari masalah lagi dengan Clarissa," ujar Devan menyakinkan Siska.

"Tante pegang janjimu," ucap Siska setelah itu ia pun pergi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa tinggalkan jejak 🌹

Selamat Membaca

Episodes
1 Hari Pertama Menjadi CEO
2 Pertemuan Menyebalkan
3 Kontrak Kerja
4 Aksi Balas Dendam Cantik
5 Berita Sensasi
6 Berita Yang Membawa Kebaikan
7 Insiden
8 Mendekati Sang Artis
9 Model Pengganti
10 Devan Mulai Mengatur
11 Mengejar Clarissa
12 Jadwal Ulang
13 Makan Malam Berdua
14 Mulai Suka
15 Penghargaan
16 Kehadiran Ibu
17 Menjauhi Rey
18 Mengatur Lagi
19 Rencana Gila Clarissa
20 Penolakan
21 Pemutusan Kontrak
22 Menenangkan Diri
23 Menarik Kembali
24 Membujuk Clarissa
25 Demi Perusahaan
26 Demi Perusahaan (2)
27 Gadis Kecil
28 Perhatian Clarissa
29 Kerja Sama dengan Clara
30 Cerita di Danau Pelangi
31 Clarissa Pingsan
32 Devan Khawatir
33 Dalang Penganiayaan
34 Masa Lalu Orang Tua Devan
35 Aku Pikir Mimpi
36 Uang Penyembuh
37 Foto Masa Kecil
38 Mulai Perhatian
39 Meminta Bantuan
40 Kedua Kalinya
41 Galau
42 Meminta Bantuan Hilman
43 Mengungkapkan Perasaan
44 Kembali Bergabung
45 Raya vs Rey
46 Terpaksa Berbohong
47 Dua Kejadian
48 Masih Menutupi
49 Aku Terpaksa
50 Saling Cuek
51 Foto Kalung
52 Menolak Devan
53 Restu Oma
54 Meminta Restu Orang Tua
55 Bertanya Ide Lamaran
56 Senyum-senyum Sendiri
57 Makan Malam Bersama Oma
58 Tentang Jodoh
59 Pengakuan Martha
60 Ayah Clarissa
61 Cerita Penculikan
62 Pilihan Sulit
63 Gagal Menikah
64 Aku Harus Tetap Semangat
65 Masih Bersedih
66 Pukulan Dari Rey
67 Penjelasan Claudia
68 Gosip
69 Clara Angkat Bicara
70 Menyuruh Hilman
71 Pesaing Baru
72 Berusaha Merebut Hatinya
73 Hadiah Aneh
74 Beri Kesempatan Lagi Untukku
75 Kiriman Hadiah Lagi
76 Apa Aku tak Boleh Membelamu?
77 Mencari Restu Orang Tua Rey
78 Oma Tak Merestui
79 Akhirnya
80 Hari Yang Ditunggu
81 Menagih Janji Liburan
82 Cappadocia
83 Aku Ingin Menjaga Hatimu
84 Penggoda
85 Pria Menakutkan Masa Lalu
86 Masa Sekolah Clarissa
87 Hubungan Roland dan Tina
88 Mencoba Meluruskan Masalah
89 Clarissa Cemburu
90 Menjaga Devan Dari Penggoda
91 Jangan Mengambil Kesempatan
92 Perusak Suasana
93 Penggoda (2)
94 Keributan Raya dan Intan
95 Memohon Pada Devan dan Istrinya
96 Jangan Mempermalukan Dirimu
97 Pernikahan Raya dan Rey
98 Sindiran Yang Menyakitkan
99 Oma Berbicara
100 Pura-pura
101 Kontrak Buat Intan Lagi
102 Mengaku Salah
103 Bersikaplah Profesional
104 Claudia Vs Martha
105 Permintaan Clarissa
106 Devan ke dapur?
107 Pembuat Onar
108 Pembuat Onar (2)
109 Ke Kota Mertua
110 Menerkam
111 Salah Paham
112 Berdebat dengan Intan
113 Mulut Tajam Siska
114 Nikita Vs Intan
115 Hukuman Nikita
116 Kabar Bahagia Raya
117 Menjawab Ocehan Siska
118 Kebahagiaan Keluarga Artama
119 Lahiran Raya
120 Kembali Ke Kantor
121 Pemilihan Brand Ambassador
122 Berita Intan dan Dion
123 Cerita Patah Hati
124 Dion dan Intan
125 Selesai
126 S2-MCST bg.1
127 S2-MCST bg.2
128 S2-MCST bg.3
129 S2-MCST bg.4- Raisa Bekerja di Arta Fashion
130 S2-MCST bg.5-Pemilihan Model Arta Fashion
131 S2-MCST bg. 6-Eza Mandala
132 S2-MCST bg.7- Raisa Ingin Jadi Model
133 S2-MCST bg.8-Devan Posesif
134 S2-MCST bg.9-Syuting Bersama
135 S2-MCST bg.10-Eza Patah Hati
136 S2-MCST bg.11-Eza Vs Devan
137 S2-MCST bg.12-Disuruh Menjauh
138 S2-MCST bg.13-Menjauh
139 S2-MCST bg.14-Pura-pura Menjadi Kekasih
140 S2-MCST bg.15-Raisa Ikut Kata Papa Saja
141 S2-MCST bg.16-Terjebak Di Lift
142 S2-MCST bg.17- Jauhi Putriku!
143 S2-MCST bg.18- Mantan Kekasih Kembali
144 S2-MCST bg.19-Berita Eza Tersebar
145 S2-MCST bg.20-Lagi Patah Hati Dia
146 S2-MCST bg.21-Mabuk
147 S2-MCST bg.22-Devan Marah
148 S2-MCST bg.23- Mengundurkan Diri
149 S2-MCST bg.24-Raisa Pergi
150 S2-MCST bg.24-Pembicaraan Antara Dua Pria
151 S2-MCST bg.25-Berbicara Pada Clarissa
152 S2-MCST bg.26-Bertemu Raisa
153 S2-MCST bg.27-Devan Murka
154 S2-MCST bg.28-Izin Dari Sang Papa
155 S2-MCST bg.29-Cemburu
156 S2-MCST bg. 30- Masalah Baru
157 S2-MCST bg.31- Masalah Baru (2)
158 S2-MCST bg. 32- Tak Ingin Bertemu
159 S2-MCST bg.33- Maukah Kamu Menikah Denganku?
160 S2-MCST bg.34-Kemarahan Devan
161 S2-MCST bg.35-Menemani Raisa Berobat
162 S2-MCST bg.36- Kepulangan Raisa
163 S2-MCST bg.37- Lamaran
164 S2-MCST bg.38-Hari Pernikahan
165 S2-MCST bg.39- Mengantar Raisa ke Kantor
166 S2-MCST bg.40- Obrolan Devan dan Clarissa
167 S2-MCST bg.41-Liburan (End)
168 promo cerita baru Jangan Mengejarku, Cantik!
169 promo Novel Baru (Bertahan Walau Terluka)
170 Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
171 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Hari Pertama Menjadi CEO
2
Pertemuan Menyebalkan
3
Kontrak Kerja
4
Aksi Balas Dendam Cantik
5
Berita Sensasi
6
Berita Yang Membawa Kebaikan
7
Insiden
8
Mendekati Sang Artis
9
Model Pengganti
10
Devan Mulai Mengatur
11
Mengejar Clarissa
12
Jadwal Ulang
13
Makan Malam Berdua
14
Mulai Suka
15
Penghargaan
16
Kehadiran Ibu
17
Menjauhi Rey
18
Mengatur Lagi
19
Rencana Gila Clarissa
20
Penolakan
21
Pemutusan Kontrak
22
Menenangkan Diri
23
Menarik Kembali
24
Membujuk Clarissa
25
Demi Perusahaan
26
Demi Perusahaan (2)
27
Gadis Kecil
28
Perhatian Clarissa
29
Kerja Sama dengan Clara
30
Cerita di Danau Pelangi
31
Clarissa Pingsan
32
Devan Khawatir
33
Dalang Penganiayaan
34
Masa Lalu Orang Tua Devan
35
Aku Pikir Mimpi
36
Uang Penyembuh
37
Foto Masa Kecil
38
Mulai Perhatian
39
Meminta Bantuan
40
Kedua Kalinya
41
Galau
42
Meminta Bantuan Hilman
43
Mengungkapkan Perasaan
44
Kembali Bergabung
45
Raya vs Rey
46
Terpaksa Berbohong
47
Dua Kejadian
48
Masih Menutupi
49
Aku Terpaksa
50
Saling Cuek
51
Foto Kalung
52
Menolak Devan
53
Restu Oma
54
Meminta Restu Orang Tua
55
Bertanya Ide Lamaran
56
Senyum-senyum Sendiri
57
Makan Malam Bersama Oma
58
Tentang Jodoh
59
Pengakuan Martha
60
Ayah Clarissa
61
Cerita Penculikan
62
Pilihan Sulit
63
Gagal Menikah
64
Aku Harus Tetap Semangat
65
Masih Bersedih
66
Pukulan Dari Rey
67
Penjelasan Claudia
68
Gosip
69
Clara Angkat Bicara
70
Menyuruh Hilman
71
Pesaing Baru
72
Berusaha Merebut Hatinya
73
Hadiah Aneh
74
Beri Kesempatan Lagi Untukku
75
Kiriman Hadiah Lagi
76
Apa Aku tak Boleh Membelamu?
77
Mencari Restu Orang Tua Rey
78
Oma Tak Merestui
79
Akhirnya
80
Hari Yang Ditunggu
81
Menagih Janji Liburan
82
Cappadocia
83
Aku Ingin Menjaga Hatimu
84
Penggoda
85
Pria Menakutkan Masa Lalu
86
Masa Sekolah Clarissa
87
Hubungan Roland dan Tina
88
Mencoba Meluruskan Masalah
89
Clarissa Cemburu
90
Menjaga Devan Dari Penggoda
91
Jangan Mengambil Kesempatan
92
Perusak Suasana
93
Penggoda (2)
94
Keributan Raya dan Intan
95
Memohon Pada Devan dan Istrinya
96
Jangan Mempermalukan Dirimu
97
Pernikahan Raya dan Rey
98
Sindiran Yang Menyakitkan
99
Oma Berbicara
100
Pura-pura
101
Kontrak Buat Intan Lagi
102
Mengaku Salah
103
Bersikaplah Profesional
104
Claudia Vs Martha
105
Permintaan Clarissa
106
Devan ke dapur?
107
Pembuat Onar
108
Pembuat Onar (2)
109
Ke Kota Mertua
110
Menerkam
111
Salah Paham
112
Berdebat dengan Intan
113
Mulut Tajam Siska
114
Nikita Vs Intan
115
Hukuman Nikita
116
Kabar Bahagia Raya
117
Menjawab Ocehan Siska
118
Kebahagiaan Keluarga Artama
119
Lahiran Raya
120
Kembali Ke Kantor
121
Pemilihan Brand Ambassador
122
Berita Intan dan Dion
123
Cerita Patah Hati
124
Dion dan Intan
125
Selesai
126
S2-MCST bg.1
127
S2-MCST bg.2
128
S2-MCST bg.3
129
S2-MCST bg.4- Raisa Bekerja di Arta Fashion
130
S2-MCST bg.5-Pemilihan Model Arta Fashion
131
S2-MCST bg. 6-Eza Mandala
132
S2-MCST bg.7- Raisa Ingin Jadi Model
133
S2-MCST bg.8-Devan Posesif
134
S2-MCST bg.9-Syuting Bersama
135
S2-MCST bg.10-Eza Patah Hati
136
S2-MCST bg.11-Eza Vs Devan
137
S2-MCST bg.12-Disuruh Menjauh
138
S2-MCST bg.13-Menjauh
139
S2-MCST bg.14-Pura-pura Menjadi Kekasih
140
S2-MCST bg.15-Raisa Ikut Kata Papa Saja
141
S2-MCST bg.16-Terjebak Di Lift
142
S2-MCST bg.17- Jauhi Putriku!
143
S2-MCST bg.18- Mantan Kekasih Kembali
144
S2-MCST bg.19-Berita Eza Tersebar
145
S2-MCST bg.20-Lagi Patah Hati Dia
146
S2-MCST bg.21-Mabuk
147
S2-MCST bg.22-Devan Marah
148
S2-MCST bg.23- Mengundurkan Diri
149
S2-MCST bg.24-Raisa Pergi
150
S2-MCST bg.24-Pembicaraan Antara Dua Pria
151
S2-MCST bg.25-Berbicara Pada Clarissa
152
S2-MCST bg.26-Bertemu Raisa
153
S2-MCST bg.27-Devan Murka
154
S2-MCST bg.28-Izin Dari Sang Papa
155
S2-MCST bg.29-Cemburu
156
S2-MCST bg. 30- Masalah Baru
157
S2-MCST bg.31- Masalah Baru (2)
158
S2-MCST bg. 32- Tak Ingin Bertemu
159
S2-MCST bg.33- Maukah Kamu Menikah Denganku?
160
S2-MCST bg.34-Kemarahan Devan
161
S2-MCST bg.35-Menemani Raisa Berobat
162
S2-MCST bg.36- Kepulangan Raisa
163
S2-MCST bg.37- Lamaran
164
S2-MCST bg.38-Hari Pernikahan
165
S2-MCST bg.39- Mengantar Raisa ke Kantor
166
S2-MCST bg.40- Obrolan Devan dan Clarissa
167
S2-MCST bg.41-Liburan (End)
168
promo cerita baru Jangan Mengejarku, Cantik!
169
promo Novel Baru (Bertahan Walau Terluka)
170
Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
171
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!