Mendekati Sang Artis

Rey Arkana, pemuda berusia 25 tahun. Ia merupakan cucu keponakan Oma Fera, ia adalah pria pemain wanita. Ibunya adalah seorang pengusaha di bidang kuliner. Ia di kirim ke luar negeri agar berhenti mengejar wanita dan fokus belajar bisnis.

Rey sedari tadi ikut menyaksikan Clarissa melakukan pemotretan. Pria itu begitu mengagumi sang artis. Sampai rela jauh-jauh dari luar negeri hanya untuk dapat berkenalan dengan wanita itu.

Devan sudah mengingatkan sepupunya itu untuk tidak menjalin hubungan dengan bintang produknya, ia takut akan mempengaruhi nama baik perusahaan dan penjualan. Rey berjanji tidak akan membuat citra negatif untuk keduanya baik pada perusahaan milik Oma Fera maupun karir Clarissa.

"Rissa, ada yang mencarimu!" ucap Yuna.

"Siapa?" tanyanya yang sedang bersiap untuk pulang.

"Pria yang menolong kau tadi," jawab Yuna.

"Aku akan menemuinya," ucap Rissa. Ia menyerahkan tas miliknya pada Yuna untuk di bawa ke mobil dan ia menemui Rey.

Pria itu sudah menunggu di parkiran mobil yang tak jauh dari mobil milik Clarissa.

"Hai!" sapa Rey saat Rissa menghampirinya.

Rissa menjawab sapaan Rey dengan tersenyum. "Maaf, aku baru mengucapkan terima kasih padamu!"

"Tidak apa," ucapnya. "Perkenalkan namaku Rey," pria itu mengulurkan tangannya.

Clarissa pun menyambut uluran tangan Rey. "Kau pasti sudah tahu siapa namaku," ujarnya.

"Ya, aku sudah tahu. Tadi aku melihat pemotretan bersama Devan," ucap Rey.

"Iya, aku juga tahu. Ada hubungan apa dirimu dengan Presdir?"

"Dia sepupuku," jawab Rey.

"Oh, begitu. Ada lagi yang ingin dibicarakan?" tanya Clarissa.

"Tidak," jawab Rey.

"Kalau begitu, aku permisi pulang!" pamit Clarissa lalu ia membalikkan tubuhnya.

"Tunggu!" Rey menarik lengan tangan Clarissa dengan cepat ia lepaskan. "Maaf!" ucapnya.

"Ada apa lagi?" tanya Clarissa.

"Apa kau ada waktu untuk malam ini?"

"Untuk malam ini tak bisa, ada syuting di salah satu televisi," jawabnya.

"Bagaimana kalau besok?" tanya Rey berharap.

Clarissa berpikir sejenak lalu menjawab, "Sepertinya bisa."

"Apa aku bisa minta nomor teleponmu?" pinta Rey memberikan ponselnya.

Clarissa mengambil ponsel tersebut lalu mengetiknya. "Ini!" ucapnya mengembalikan ponselnya pada Rey.

Rey mengambil ponselnya dengan wajah senang.

...----------------...

Rey mengendarai mobil mewah berwarna hitam dengan hati yang gembira. Pagi ini ia akan bekerja di Arta Fashion. Selain itu, Clarissa membalas pesannya.

Sesampainya di Arta Fashion, ia menyapa para karyawan dengan senyuman. Hal itu membuat karyawan wanita tersipu malu. Ia melangkah sambil bersiul, memasuki ruangan Devan.

"Bisakah kau masuk dengan mengetuk pintu?" sindirnya.

"Maaf, Devan!"

"Ruangan kerjamu bukan di sini," ucap Devan tetap fokus memeriksa berkas.

"Iya, aku tahu."

"Lalu kenapa kau ke sini?" Devan menatap sepupunya itu.

"Aku ingin memberitahumu, kalau Clarissa menerima ajakan ku makan malam," jawabnya bangga.

"Jangan sampai pertemuan kalian, mempengaruhi penjualan," ucap Devan.

"Kau tenang saja!"

"Kalau begitu, pergi ke ruanganmu dan bekerjalah," titah Devan.

"Baik, Tuan!" ucap Rey tersenyum.

-

-

Malam harinya, Clarissa pergi ke restoran tempat yang dijanjikan Rey. Dia diantar oleh sopir karena ia sangat lelah untuk mengemudi mobil seorang diri.

Rey menunggunya dengan harap-harap cemas, ia melihat arloji di tangannya.

"Selamat malam, Tuan Rey!" sapa Clarissa sesampainya dirinya di restoran.

"Malam juga, Clarissa!" ucapnya gugup. "Kau cantik sekali malam ini," pujinya.

Clarissa tersenyum tipis. "Aku memang cantik, Tuan!" ucapnya bangga.

"Ya, aku tahu itu. Makanya kau menjadi bintang," ujar Rey.

Clarissa membalas ucapannya dengan tersenyum.

"Aku berharap kau bisa menjadi bintang hatiku," rayu Rey.

"Apa aku boleh makan?" tanya Clarissa.

"Ya, silahkan."

"Aku sangat lapar sekali, bisakah kau menambahkan menu?" pinta Clarissa sambil memotong steak daging dan mengunyahnya.

"Bisa, kau mau makan apa lagi?" tanya Rey.

"Kentang goreng, salad buah, spaghetti juga boleh," jawabnya. "Oh, ya satu lagi jus jeruk!" lanjutnya.

"Baiklah, aku akan memesannya," ucap Rey.

Beberapa menit kemudian, pesanan berikutnya telah tersaji di meja. Tanpa ada rasa malu dan sungkan, Clarissa melahap semua makanan yang ada.

Rey yang melihatnya hanya menelan saliva dan menggelengkan kepalanya. "Apa sebanyak ini kau makan?" tanyanya.

"Kadang," jawab Clarissa singkat.

"Baru kali ini aku bertemu wanita sebanyak ini makannya," ucap Rey.

"Wah, ternyata kau playboy juga," ujar Clarissa sambil menyedot jus jeruknya.

"Tidak juga, cuma mereka saja yang mengejarku," ucapnya sombong.

"Oh, ya!"

"Ya, Nona Clarissa. Apa kau ingin menambah lagi?" tawarnya.

"Boleh juga untuk kedua temanku," jawab Clarissa.

"Kau pesan saja aku akan membayarnya," ucap Rey.

Clarissa pun memesan beberapa menu untuk kedua sahabatnya dan sopirnya.

Selesai menikmati makan malam bersama, Clarissa menolak diantar Rey karena ia akan pulang bersama sopirnya.

"Ini buatmu," Clarissa menyodorkan sebungkus spaghetti pada sopirnya sesampainya di parkiran apartemen.

"Terima kasih, Nona!"

"Ya, sama-sama." Ia pun turun menenteng bungkusan makan.

Sesampainya di apartemen kedua temannya memandangi tangan kanan Clarissa yang membawa sesuatu.

"Kau bawa apa?" tanya Yuna.

"Aku membawa makanan untuk kalian!" jawabnya tersenyum.

"Sebanyak ini, Rissa. Kau menghabiskan uang pria itu!" ucap Tina.

"Tidak, dia yang menawarkan. Ya sudah, aku terima saja," tutur Clarissa.

Tina membuka isi bungkusan dan menyusunnya di meja, Yuna sudah bersiap duduk sambil memandangi makanan itu. Ada 5 kotak berisi makanan yang dibawa Clarissa.

"Wah, aku tak sabar ingin memakannya!" ucap Yuna memandangi ayam goreng asam manis.

"Kalian nikmati makanan ini, aku mau tidur!" ujar Clarissa berlalu.

Sebuah pesan masuk ke ponselnya, Clarissa membacanya lalu ia mencampakkan ke ranjangnya. Ia pergi ke kamar mandi lalu membersihkan diri setelah itu ia tidur.

Setelah dari restoran dan berkencan dengan Clarissa, Rey pergi ke rumah Devan.

"Permisi, Tuan. Tuan Rey ingin bertemu dengan anda!" ucap pelayan meminta izin.

"Suruh dia masuk!"

"Baik, Tuan!" pelayan pun pamit memanggil sepupu atasannya itu.

Rey muncul dengan wajah sumringah. "Kau sedang apa, Van?" tanyanya menghampiri Devan yang sedang menikmati udara malam di atas balkon rumahnya.

"Bagaimana makan malam kau dengannya?" Devan tidak menjawab pertanyaan Rey malah balik bertanya.

"Clarissa, wanita yang berbeda," jawab Rey tersenyum.

"Bukankah tiap wanita kau bilang berbeda?"

"Ini berbeda, Devan. Sepertinya aku jatuh cinta padanya," jawab Rey.

"Rey, aku sudah bosan dengan ucapanmu tentang jatuh cinta," ucap Devan.

"Van, kau tak pernah tahu rasanya jatuh cinta. Hidup kita terasa berwarna, pastinya lebih semangat menghadapi hidup," jelas Rey menggebu.

"Tak perlu berlebihan," ucap Devan.

"Aku tidak berlebihan, coba saja kau jatuh cinta. Pasti dirimu akan merasakan apa yang sedang aku rasakan," tutur Rey.

Devan tersenyum tipis mendengar ucapan sepupunya itu. "Apa kau ingin minum?" tawarnya.

"Boleh!" jawab Rey.

Episodes
1 Hari Pertama Menjadi CEO
2 Pertemuan Menyebalkan
3 Kontrak Kerja
4 Aksi Balas Dendam Cantik
5 Berita Sensasi
6 Berita Yang Membawa Kebaikan
7 Insiden
8 Mendekati Sang Artis
9 Model Pengganti
10 Devan Mulai Mengatur
11 Mengejar Clarissa
12 Jadwal Ulang
13 Makan Malam Berdua
14 Mulai Suka
15 Penghargaan
16 Kehadiran Ibu
17 Menjauhi Rey
18 Mengatur Lagi
19 Rencana Gila Clarissa
20 Penolakan
21 Pemutusan Kontrak
22 Menenangkan Diri
23 Menarik Kembali
24 Membujuk Clarissa
25 Demi Perusahaan
26 Demi Perusahaan (2)
27 Gadis Kecil
28 Perhatian Clarissa
29 Kerja Sama dengan Clara
30 Cerita di Danau Pelangi
31 Clarissa Pingsan
32 Devan Khawatir
33 Dalang Penganiayaan
34 Masa Lalu Orang Tua Devan
35 Aku Pikir Mimpi
36 Uang Penyembuh
37 Foto Masa Kecil
38 Mulai Perhatian
39 Meminta Bantuan
40 Kedua Kalinya
41 Galau
42 Meminta Bantuan Hilman
43 Mengungkapkan Perasaan
44 Kembali Bergabung
45 Raya vs Rey
46 Terpaksa Berbohong
47 Dua Kejadian
48 Masih Menutupi
49 Aku Terpaksa
50 Saling Cuek
51 Foto Kalung
52 Menolak Devan
53 Restu Oma
54 Meminta Restu Orang Tua
55 Bertanya Ide Lamaran
56 Senyum-senyum Sendiri
57 Makan Malam Bersama Oma
58 Tentang Jodoh
59 Pengakuan Martha
60 Ayah Clarissa
61 Cerita Penculikan
62 Pilihan Sulit
63 Gagal Menikah
64 Aku Harus Tetap Semangat
65 Masih Bersedih
66 Pukulan Dari Rey
67 Penjelasan Claudia
68 Gosip
69 Clara Angkat Bicara
70 Menyuruh Hilman
71 Pesaing Baru
72 Berusaha Merebut Hatinya
73 Hadiah Aneh
74 Beri Kesempatan Lagi Untukku
75 Kiriman Hadiah Lagi
76 Apa Aku tak Boleh Membelamu?
77 Mencari Restu Orang Tua Rey
78 Oma Tak Merestui
79 Akhirnya
80 Hari Yang Ditunggu
81 Menagih Janji Liburan
82 Cappadocia
83 Aku Ingin Menjaga Hatimu
84 Penggoda
85 Pria Menakutkan Masa Lalu
86 Masa Sekolah Clarissa
87 Hubungan Roland dan Tina
88 Mencoba Meluruskan Masalah
89 Clarissa Cemburu
90 Menjaga Devan Dari Penggoda
91 Jangan Mengambil Kesempatan
92 Perusak Suasana
93 Penggoda (2)
94 Keributan Raya dan Intan
95 Memohon Pada Devan dan Istrinya
96 Jangan Mempermalukan Dirimu
97 Pernikahan Raya dan Rey
98 Sindiran Yang Menyakitkan
99 Oma Berbicara
100 Pura-pura
101 Kontrak Buat Intan Lagi
102 Mengaku Salah
103 Bersikaplah Profesional
104 Claudia Vs Martha
105 Permintaan Clarissa
106 Devan ke dapur?
107 Pembuat Onar
108 Pembuat Onar (2)
109 Ke Kota Mertua
110 Menerkam
111 Salah Paham
112 Berdebat dengan Intan
113 Mulut Tajam Siska
114 Nikita Vs Intan
115 Hukuman Nikita
116 Kabar Bahagia Raya
117 Menjawab Ocehan Siska
118 Kebahagiaan Keluarga Artama
119 Lahiran Raya
120 Kembali Ke Kantor
121 Pemilihan Brand Ambassador
122 Berita Intan dan Dion
123 Cerita Patah Hati
124 Dion dan Intan
125 Selesai
126 S2-MCST bg.1
127 S2-MCST bg.2
128 S2-MCST bg.3
129 S2-MCST bg.4- Raisa Bekerja di Arta Fashion
130 S2-MCST bg.5-Pemilihan Model Arta Fashion
131 S2-MCST bg. 6-Eza Mandala
132 S2-MCST bg.7- Raisa Ingin Jadi Model
133 S2-MCST bg.8-Devan Posesif
134 S2-MCST bg.9-Syuting Bersama
135 S2-MCST bg.10-Eza Patah Hati
136 S2-MCST bg.11-Eza Vs Devan
137 S2-MCST bg.12-Disuruh Menjauh
138 S2-MCST bg.13-Menjauh
139 S2-MCST bg.14-Pura-pura Menjadi Kekasih
140 S2-MCST bg.15-Raisa Ikut Kata Papa Saja
141 S2-MCST bg.16-Terjebak Di Lift
142 S2-MCST bg.17- Jauhi Putriku!
143 S2-MCST bg.18- Mantan Kekasih Kembali
144 S2-MCST bg.19-Berita Eza Tersebar
145 S2-MCST bg.20-Lagi Patah Hati Dia
146 S2-MCST bg.21-Mabuk
147 S2-MCST bg.22-Devan Marah
148 S2-MCST bg.23- Mengundurkan Diri
149 S2-MCST bg.24-Raisa Pergi
150 S2-MCST bg.24-Pembicaraan Antara Dua Pria
151 S2-MCST bg.25-Berbicara Pada Clarissa
152 S2-MCST bg.26-Bertemu Raisa
153 S2-MCST bg.27-Devan Murka
154 S2-MCST bg.28-Izin Dari Sang Papa
155 S2-MCST bg.29-Cemburu
156 S2-MCST bg. 30- Masalah Baru
157 S2-MCST bg.31- Masalah Baru (2)
158 S2-MCST bg. 32- Tak Ingin Bertemu
159 S2-MCST bg.33- Maukah Kamu Menikah Denganku?
160 S2-MCST bg.34-Kemarahan Devan
161 S2-MCST bg.35-Menemani Raisa Berobat
162 S2-MCST bg.36- Kepulangan Raisa
163 S2-MCST bg.37- Lamaran
164 S2-MCST bg.38-Hari Pernikahan
165 S2-MCST bg.39- Mengantar Raisa ke Kantor
166 S2-MCST bg.40- Obrolan Devan dan Clarissa
167 S2-MCST bg.41-Liburan (End)
168 promo cerita baru Jangan Mengejarku, Cantik!
169 promo Novel Baru (Bertahan Walau Terluka)
170 Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
171 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
172 Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Hari Pertama Menjadi CEO
2
Pertemuan Menyebalkan
3
Kontrak Kerja
4
Aksi Balas Dendam Cantik
5
Berita Sensasi
6
Berita Yang Membawa Kebaikan
7
Insiden
8
Mendekati Sang Artis
9
Model Pengganti
10
Devan Mulai Mengatur
11
Mengejar Clarissa
12
Jadwal Ulang
13
Makan Malam Berdua
14
Mulai Suka
15
Penghargaan
16
Kehadiran Ibu
17
Menjauhi Rey
18
Mengatur Lagi
19
Rencana Gila Clarissa
20
Penolakan
21
Pemutusan Kontrak
22
Menenangkan Diri
23
Menarik Kembali
24
Membujuk Clarissa
25
Demi Perusahaan
26
Demi Perusahaan (2)
27
Gadis Kecil
28
Perhatian Clarissa
29
Kerja Sama dengan Clara
30
Cerita di Danau Pelangi
31
Clarissa Pingsan
32
Devan Khawatir
33
Dalang Penganiayaan
34
Masa Lalu Orang Tua Devan
35
Aku Pikir Mimpi
36
Uang Penyembuh
37
Foto Masa Kecil
38
Mulai Perhatian
39
Meminta Bantuan
40
Kedua Kalinya
41
Galau
42
Meminta Bantuan Hilman
43
Mengungkapkan Perasaan
44
Kembali Bergabung
45
Raya vs Rey
46
Terpaksa Berbohong
47
Dua Kejadian
48
Masih Menutupi
49
Aku Terpaksa
50
Saling Cuek
51
Foto Kalung
52
Menolak Devan
53
Restu Oma
54
Meminta Restu Orang Tua
55
Bertanya Ide Lamaran
56
Senyum-senyum Sendiri
57
Makan Malam Bersama Oma
58
Tentang Jodoh
59
Pengakuan Martha
60
Ayah Clarissa
61
Cerita Penculikan
62
Pilihan Sulit
63
Gagal Menikah
64
Aku Harus Tetap Semangat
65
Masih Bersedih
66
Pukulan Dari Rey
67
Penjelasan Claudia
68
Gosip
69
Clara Angkat Bicara
70
Menyuruh Hilman
71
Pesaing Baru
72
Berusaha Merebut Hatinya
73
Hadiah Aneh
74
Beri Kesempatan Lagi Untukku
75
Kiriman Hadiah Lagi
76
Apa Aku tak Boleh Membelamu?
77
Mencari Restu Orang Tua Rey
78
Oma Tak Merestui
79
Akhirnya
80
Hari Yang Ditunggu
81
Menagih Janji Liburan
82
Cappadocia
83
Aku Ingin Menjaga Hatimu
84
Penggoda
85
Pria Menakutkan Masa Lalu
86
Masa Sekolah Clarissa
87
Hubungan Roland dan Tina
88
Mencoba Meluruskan Masalah
89
Clarissa Cemburu
90
Menjaga Devan Dari Penggoda
91
Jangan Mengambil Kesempatan
92
Perusak Suasana
93
Penggoda (2)
94
Keributan Raya dan Intan
95
Memohon Pada Devan dan Istrinya
96
Jangan Mempermalukan Dirimu
97
Pernikahan Raya dan Rey
98
Sindiran Yang Menyakitkan
99
Oma Berbicara
100
Pura-pura
101
Kontrak Buat Intan Lagi
102
Mengaku Salah
103
Bersikaplah Profesional
104
Claudia Vs Martha
105
Permintaan Clarissa
106
Devan ke dapur?
107
Pembuat Onar
108
Pembuat Onar (2)
109
Ke Kota Mertua
110
Menerkam
111
Salah Paham
112
Berdebat dengan Intan
113
Mulut Tajam Siska
114
Nikita Vs Intan
115
Hukuman Nikita
116
Kabar Bahagia Raya
117
Menjawab Ocehan Siska
118
Kebahagiaan Keluarga Artama
119
Lahiran Raya
120
Kembali Ke Kantor
121
Pemilihan Brand Ambassador
122
Berita Intan dan Dion
123
Cerita Patah Hati
124
Dion dan Intan
125
Selesai
126
S2-MCST bg.1
127
S2-MCST bg.2
128
S2-MCST bg.3
129
S2-MCST bg.4- Raisa Bekerja di Arta Fashion
130
S2-MCST bg.5-Pemilihan Model Arta Fashion
131
S2-MCST bg. 6-Eza Mandala
132
S2-MCST bg.7- Raisa Ingin Jadi Model
133
S2-MCST bg.8-Devan Posesif
134
S2-MCST bg.9-Syuting Bersama
135
S2-MCST bg.10-Eza Patah Hati
136
S2-MCST bg.11-Eza Vs Devan
137
S2-MCST bg.12-Disuruh Menjauh
138
S2-MCST bg.13-Menjauh
139
S2-MCST bg.14-Pura-pura Menjadi Kekasih
140
S2-MCST bg.15-Raisa Ikut Kata Papa Saja
141
S2-MCST bg.16-Terjebak Di Lift
142
S2-MCST bg.17- Jauhi Putriku!
143
S2-MCST bg.18- Mantan Kekasih Kembali
144
S2-MCST bg.19-Berita Eza Tersebar
145
S2-MCST bg.20-Lagi Patah Hati Dia
146
S2-MCST bg.21-Mabuk
147
S2-MCST bg.22-Devan Marah
148
S2-MCST bg.23- Mengundurkan Diri
149
S2-MCST bg.24-Raisa Pergi
150
S2-MCST bg.24-Pembicaraan Antara Dua Pria
151
S2-MCST bg.25-Berbicara Pada Clarissa
152
S2-MCST bg.26-Bertemu Raisa
153
S2-MCST bg.27-Devan Murka
154
S2-MCST bg.28-Izin Dari Sang Papa
155
S2-MCST bg.29-Cemburu
156
S2-MCST bg. 30- Masalah Baru
157
S2-MCST bg.31- Masalah Baru (2)
158
S2-MCST bg. 32- Tak Ingin Bertemu
159
S2-MCST bg.33- Maukah Kamu Menikah Denganku?
160
S2-MCST bg.34-Kemarahan Devan
161
S2-MCST bg.35-Menemani Raisa Berobat
162
S2-MCST bg.36- Kepulangan Raisa
163
S2-MCST bg.37- Lamaran
164
S2-MCST bg.38-Hari Pernikahan
165
S2-MCST bg.39- Mengantar Raisa ke Kantor
166
S2-MCST bg.40- Obrolan Devan dan Clarissa
167
S2-MCST bg.41-Liburan (End)
168
promo cerita baru Jangan Mengejarku, Cantik!
169
promo Novel Baru (Bertahan Walau Terluka)
170
Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
171
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
172
Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!