Bab 18 Kemurkaan

Julliane memanggil Letta. Roh yang tidak menyukai manusia ini muncul sambil menguap. Uapannya terhenti begitu melihat kejadian yang ada di depannya. Begitu melihat hal ini ia semakin membenci manusia. Manusia yang hanya mementingkan diri sendiri hingga tidak ragu-ragu melukai sesamanya, itu adalah jenis manusia yang paling dibenci Letta.

"Serang dia, Letta, tetapi jangan sampai lukai Elle," perintah Julliane.

Letta segera menuruti Julliane. Ia tidak bersungut-sungut seperti sebelumnya. Menurutnya Kyler perlu diberi hukuman yang setimpal.

Letta mengeluarkan gelembung air berukuran besar di kepala Kyler. Napas Kyler tercekat. Tangan yang membungkam mulut Ellaine mengendur. Tangan lain mulai terlepas. Ellaine melepas diri sambil terbatuk-batuk untuk mengatur napasnya.

Tangan Julliane menarik Ellaine menjauh dari Kyler. Ellaine yang ketakutan bersembunyi dibalik punggung kakaknya. Julliane merasakan getaran dari tangan Ellaine yang berada di bahunya. Ia menoleh dan menggenggam tangan adiknya. Melihat mata kakaknya yang hangat hatinya jadi lebih tenang. Julliane menatap Kyler yang mulai kehabisan napas. Tangan Kyler menggaruk-garuk leher. Orang yang ada di depannya ini memang muakkan, tetapi Julliane tidak sampai ingin membunuhnya.

"Hentikan, Letta."

Air mulai terjun membasahi tanah. Tubuh Kyler roboh ke tanah, ditopang oleh kedua tangnnya. Ia mengeluarkan air yang berada di kerongkongannya. Terus terbatuk-batuk sambil melotot ke arah Julliane.

Suara langkah kaki terdengar. Carlos berlarian bersama dengan Edgar. Mereka diberitahu oleh pelayan yang tadi disekap oleh Kyler. Pengawal Ellaine ini mengeluarkan pedangnya untuk melindungi tuannya. Edgar menghampiri kakak-kakaknya. "Kak Juli, Kak Elle kalian tidak apa-apa?"

"Aku tidak apa-apa, tolong bawa Elle ke dalam Ed," pinta Julliane.

Edgar mengangguk. Ia merangkul Ellaine menopangnya ke istana selir. Carlos yang melirik ke arah tuannya berharap tidak terjadi apa pun.

"Sialan, kau." Kyler mulai bangkit menghunuskan pedangnya pada Carlos. Ia melampiaskan kekesalannya karena diperlakukan seperti penjahat. Serangan Kyler mampu dihalau Carlos walau dengan susah payah.

Letta membantu dengan menciptakan air yang mengikat kedua kaki Kyler. Tak mampu menjaga keseimbangan, Kyler tersungkur ke tanah. Julliane mendekat, melihat seorang bangsawan yang kelakuannya sangat rendahan.

"Pulanglah Kyler," perintah Julliane.

"Aku tidak mau." Sorot mata Kyler semakin tajam terarah pada Julliane. Ia mengarahkan pedangnya pada putri kerajaan. Namun, tangannya malah jatuh ke tanah terikat oleh air.

Tak mampu lagi melihat kelancangan Kyler, Carlos segera menancapkan pedang di samping leher Kyler. Ia berusaha menahan diri untuk tidak membunuhnya.

"Anda sudah kelewatan melukai Putri Kerajaan!" teriak Carlos.

"Aku tidak salah." Kyler masih bersikeras tidak mau mengakui kesalahannya.

"Meskipun kamu seorang Duke, Raja tidak akan mengampuni hal ini," tambah Julliane.

"Kalau begitu menikahlah denganku, maka masalah ini akan usai Putri Julliane."

Dasar orang tidak tahu diri. Sudah melukai adikku dan ingin membunuhku, dia masih ingin menikahiku?

"Letta bungkam mulut orang ini, lalu keluarkan dia dari istana." Julliane berbalik tidak mau melihat wajah Kyler.

"Baik, Julliane." Letta pun juga merasa kesal segera menjalankan permintaan orang yang memanggilnya.

Air mulai membopong Kyler. Mulutnya yang hendak berteriak dibekap. Ia tak mampu berbuat apa pun hingga dimasukkan ke kereta kuda. Kereta kuda pun berjalan menjauhi istana. Merasa tugasnya sudah selesai, Letta kembali ke dunianya.

Julliane dan Carlos bergegas menemui Ellaine dan Edgar. Ellaine duduk bersebelahan dengan Edgar yang berusaha menenangkannya. Julliane segera mendekati mereka, mengamati dan menyentuh seluruh tubuh adiknya dengan tergesa-gesa. "Apa kamu tidak apa-apa, Elle?"

"Aku tidak apa-apa. Terima kasih sudah menyelamatkanku Kak Juli." Ellaine yang bingung berusaha memahami sikap kakaknya.

Julliane bernapas lega. Lalu memeluk adiknya dengan erat. Edgar ikut memeluk kedua kakaknya ini. Ia merasa lemah tidak bisa melindungi kakaknya. Kejadian ini membuatnya lebih bersemangat untuk berlatih pedang.

Carlos mengepalkan tangannya. Tuannya terluka dan ia hampir tidak bisa berbuat apa-apa. Tanpa Julliane, ia tidak mampu menyelematkan tuannya sendirian. Ia berjanji akan melindungi Julliane juga.

Ellaine melepas pelukan saudara-saudarinya. Ia berusaha tersenyum agar tidak membuat keduanya khawatir. "Aku bertindak terlalu gegabah tadi, tetapi sekarang aku sudah baikan. Terima kasih Kak Juli, Ed."

"Ini bukan salahmu Elle, aku yang menolak Kyler. Tindakannya adalah tanggung jawabku. Aku akan membalasnya untukmu. Aku janji." Julliane menangkup wajah adiknya menatapnya lurus-lurus. Semua orang yang berani melukai adiknya akan mendapat balasan berkali-kali lipat. Ellaine yang menyadari keteguhan dan kepedulian kakaknya segera mengangguk. "Baik, Kak Juli. Sebisa mungkin aku juga akan membantu."

"Aku juga." Edgar ikut-ikutan.

Ellaine segera kembali ke kamarnya di antar oleh Carlos. Carlos terus menggenggam tangan tuannya hingga ke kamar. Ia tidak mau melepaskannya. Kekhawatirannya masih belum hilang. Matanya menatap nanar Ellaine.

Ellaine tersenyum ke arah Carlos sambil melepas genggaman tangan pengawalnya. "Aku baik-baik saja Carlos. Tidak perlu menyalahkan dirimu."

"Tidak ini salah saya karena tidak berada di samping Anda, Tuan Putri. Saya juga tidak bisa mengalahkan orang yang melukai Anda sendirian." Carlos semakin tertunduk.

"Sudahlah, sekarang keadaan sudah aman. Dengan dirimu yang mengkhawatirkanku saja aku sudah senang." Ellaine mengarahkan wajah Carlos untuk menatapnya.

Sorot mata Ellaine membuat Carlos tenang. Perlahan bibir Carlos tersenyum. "Terima kasih, Tuan Putri. Saya tidak akan mengulanginya lagi."

Ellaine segera masuk ke kamarnya segera berbaring di kasur. Ia menyentuh tangannya sambil tersenyum kegirangan. Sedangkan Carlos terus menatap pintu kamar tuannya. Keberadaan tuannya seolah-olah masih berada di depan matanya.

Julliane yang masih berada di ruang tamu dengan Edgar membicarakan rencana membalas Kyler. Keduanya saling menyeringai.

Lihat saja, aku akan membuatmu ketakutan dan menanggung malu melebihi Beckett, Kyler.

 

Episodes
1 Bab 1 Masuk ke Dalam Dunia Novel
2 Bab 2 Menjadi Putri Terkutuk
3 Bab 3 Rencana Cadangan
4 Bab 4 Debutante
5 Bab 5 Pangeran Buruk Rupa
6 Bab 6 Mengajari Pangeran
7 Bab 7 Ketiga Kandidat Tokoh Utama
8 Bab 8 Penculikan
9 Bab 9 Interogasi Penculik
10 Bab 10 Tawaran Menikah
11 Bab 11 Menuju Kerajaan Yuvinere
12 Bab 12 Kedatangan Pangeran
13 Bab 13 Pesta Berburu
14 Bab 14 Menangkap Basah
15 Bab 15 Duel
16 Bab 16 Waktu Luang Diganggu
17 Bab 17 Ancaman Duke Orsin
18 Bab 18 Kemurkaan
19 Bab 19 Penebar Rasa Takut
20 Bab 20 Hadiah
21 Bab 21 Rencana
22 Bab 22 Ditolak
23 Bab 23 Hadiah yang Hancur
24 Bab 24 Hari Terakhir di Kerajaan Yuvinere
25 Bab 25 Kutukan
26 Bab 26 Orang Terkasih
27 Bab 27 Perbuatan Usil
28 Bab 28 Calon Putri Mahkota
29 Bab 29 Danau
30 Bab 30 Gencatan Senjata
31 Bab 31 Menuju Kerajaan Constain
32 Bab 32 Perasaan atau Keuntungan
33 Bab 33 Terpaan Masalah
34 Bab 34 Pertengkaran
35 Bab 35 Obrolan Tentang Anak Terkutuk
36 Bab 36 Ide Baru
37 Hiatus Revisi
38 Bab 37 Proses Baik
39 Bab 38 Ingkar Janji
40 Bab 39 Adik Yang Dikucilkan
41 Bab 40 Teman Palsu
42 Bab 41 Serangan Monster
43 Bab 42 Serangan Balik
44 Bab 43 Penuduhan
45 Bab 44 Kebenaran Serangan Istana
46 Bab 45 Pundi Uang
47 Bab 46 Pemecatan
48 Bab 47 Keraguan
49 Bab 48 Ulang Tahun Ellaine
50 Bab 49 Pelarian
51 Bab 50 Selamat Tinggal Ellaine
52 Bab 51 Tipu Muslihat
53 Bab 52 Pertemuan
54 Bab 53 Jantung Berdebar
55 Bab 54 Gara-Gara Alergi
56 Bab 55 Terpaksa Kembali
57 Bab 56 Pengusiran dan Ketakutan
58 Bab 57 Akhir atau Awal?
59 Bab 58 Putus Asa
60 Bab 59 Kerelaan
61 Bab 60 Menjalani Hidup
62 Bab 61 Mencari Restu
63 Bab 62 Hidup Berbahagia (End)
64 Ucapan Terima Kasih dan Curhat
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 Masuk ke Dalam Dunia Novel
2
Bab 2 Menjadi Putri Terkutuk
3
Bab 3 Rencana Cadangan
4
Bab 4 Debutante
5
Bab 5 Pangeran Buruk Rupa
6
Bab 6 Mengajari Pangeran
7
Bab 7 Ketiga Kandidat Tokoh Utama
8
Bab 8 Penculikan
9
Bab 9 Interogasi Penculik
10
Bab 10 Tawaran Menikah
11
Bab 11 Menuju Kerajaan Yuvinere
12
Bab 12 Kedatangan Pangeran
13
Bab 13 Pesta Berburu
14
Bab 14 Menangkap Basah
15
Bab 15 Duel
16
Bab 16 Waktu Luang Diganggu
17
Bab 17 Ancaman Duke Orsin
18
Bab 18 Kemurkaan
19
Bab 19 Penebar Rasa Takut
20
Bab 20 Hadiah
21
Bab 21 Rencana
22
Bab 22 Ditolak
23
Bab 23 Hadiah yang Hancur
24
Bab 24 Hari Terakhir di Kerajaan Yuvinere
25
Bab 25 Kutukan
26
Bab 26 Orang Terkasih
27
Bab 27 Perbuatan Usil
28
Bab 28 Calon Putri Mahkota
29
Bab 29 Danau
30
Bab 30 Gencatan Senjata
31
Bab 31 Menuju Kerajaan Constain
32
Bab 32 Perasaan atau Keuntungan
33
Bab 33 Terpaan Masalah
34
Bab 34 Pertengkaran
35
Bab 35 Obrolan Tentang Anak Terkutuk
36
Bab 36 Ide Baru
37
Hiatus Revisi
38
Bab 37 Proses Baik
39
Bab 38 Ingkar Janji
40
Bab 39 Adik Yang Dikucilkan
41
Bab 40 Teman Palsu
42
Bab 41 Serangan Monster
43
Bab 42 Serangan Balik
44
Bab 43 Penuduhan
45
Bab 44 Kebenaran Serangan Istana
46
Bab 45 Pundi Uang
47
Bab 46 Pemecatan
48
Bab 47 Keraguan
49
Bab 48 Ulang Tahun Ellaine
50
Bab 49 Pelarian
51
Bab 50 Selamat Tinggal Ellaine
52
Bab 51 Tipu Muslihat
53
Bab 52 Pertemuan
54
Bab 53 Jantung Berdebar
55
Bab 54 Gara-Gara Alergi
56
Bab 55 Terpaksa Kembali
57
Bab 56 Pengusiran dan Ketakutan
58
Bab 57 Akhir atau Awal?
59
Bab 58 Putus Asa
60
Bab 59 Kerelaan
61
Bab 60 Menjalani Hidup
62
Bab 61 Mencari Restu
63
Bab 62 Hidup Berbahagia (End)
64
Ucapan Terima Kasih dan Curhat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!