"Maaf atas ketidaknyamanan ini, Pangeran Ian." Julliane membungkuk memberi maaf.
Ian segera menghentikannya, karena orang yang salah bukan Julliane. "Anda tidak perlu meminta maaf, Putri Julliane."
"Mari saya antar ke ruang tamu."
Julliane segera memandu Ian menuju ruang tamu istana selir. Ian berada di belakangnya mengikutinya. Mata Ian terus tertuju pada punggung Julliane yang mungil. Punggung yang dulu terlihat rapuh kini berdiri tegak.
Mereka telah sampai dan duduk saling berhadapan. Hembusan napas panjang Julliane memenuhi ruangan. Ia mulai bercerita tentang masalahnya mengenai lelaki yang mendekatinya. Letta tidak mau mendengar keluh kesahnya ini. Begitu mendengar Julliane mengeluh tentang ketiga kandidat tokoh utama, Letta langsung menghilang. Julliane perlu seorang teman yang bisa mendengar ceritanya, Ian menjadi orang yang tepat.
"Jadi kita akan bekerja sama untuk membuat mereka malu, apa kamu setuju?" tanya Julliane setelah menyelesaikan ceritanya.
"Baiklah aku setuju, Julliane."
"Aku mendengar rumor tentang Beckett yang manja dan pemalas. Akan kubuktikan bahwa rumor itu benar."
Teman-teman Ellaine yang memberitahu keburukan dari Beckett. Ellaine yang merasa khawatir menyampaikan hal ini pada kakaknya. Julliane tentu saja mempercayai ucapan adiknya. Ia juga sudah melihat sifat Beckett, hanya tinggal menyebarkannya pada semua orang.
"Apa kamu sudah punya rencana, Julliane?"
"Sayangnya rencanaku semuanya gagal. Kukira dia adalah orang yang lemah ternyata dugaanku salah. Aku sedang memikirkan cara lain." Tangan Julliane memijat kepalanya. Ia berharap ide segera muncul.
"Bagaimana kalau mengadakan pesta berburu?"
Julliane mulai teringat pesta berburu yang diadakan oleh Ellaine di novel Bunga Istana. Ini salah satu kegiatan yang termasuk di dalam sayembara Ellaien. Barang siapa orang yang mendapatkan hewan terbanyak dan terbesar maka dialah pemenangnya.
Dalam novel Bunga Istana, Julliane mengacau di perburuan pada saat pengumuman pemenangnya. Ia ingin menunjukkan diri di hadapan orang banyak. Meski tahu bakal dibenci, dihina dan dikucilkan, Julliane tetap melakukannya karena ingin mencari cinta sejatinya. Terlebih ia ingin acara yang diadakan Ellaine hancur. Sayembaranya pun diundur tetapi ketiga kandidat tokoh utama terus mendekati Ellaine tanpa kendur.
Namun, kali ini berbeda. Julliane-lah yang akan mengadakan perburuan untuk menjebak Beckett.
Beckett pasti memenangkan perburuan ini dengan cara licik. Aku akan membongkarnya.
"Ide bagus, Ian." Julliane mengangguk mantap.
"Aku juga akan ikut dalam pesta berburu ini." Ian menatap Julliane meminta persetujuan.
"Baiklah, akan kuyakinkan Ayahku untuk mengadakan perburuan ini."
Mereka kedua saling tersenyum. Keduanya membicarakan rencana untuk mempermalukan Beckett hingga tidak berani menampakkan diri di istana lagi.
***
Dalam seminggu pesta berburu diadakan. Banyak bangsawan yang ikut dalam perburuan ini. Kaum lelaki akan memberikan hewan buruan untuk menujukkan rasa sukanya pada orang yang didekati. Sedangkan kaum perempuan akan menyemangati lelaki yang disukai dengan memberikan sebuah sapu tangan.
Ian berada di tenda perburuan miliknya. Tak ada yang memberikan sapu tangan untuknya. Ia sudah menduganya. Meski wajahnya sudah ditutupi dengan riasan, bangsawan Yuvinere masih memusuhinya.
Atau mungkin karena Julliane tidak memberitahu keberadaan Ian pada siapa pun sehingga tidak ada seorang pun yang mengenalinya. Bangsawan hanya mendekati orang yang dapat membawa keuntungan bagi mereka. Wajah baru seperti Ian mungkin hanya dianggap batu kerikil saja.
Ian keluar dari tenda berpapasan dengan Leroy. Leroy menatapnya dengan murka dicampur bingung. "Kenapa kamu ada di sini?"
Julliane yang berada di belakang ayahnya segera maju berdiri di samping Ian. "Aku yang mengundangnya Ayah. Tidak ada salahnya membuat perburuan semakin meriah," jelas Julliane.
Amarah Leroy sedikit mereda. Ia mengira Pangeran Kerjaan Constain datang ke sini dengan niat untuk menghancurkan pesta berburu. Ini adalah perburuan milik putrinya untuk merayakan hilangnya kutukan. Putrinya berhak mengundang siapa saja meskipun musuh.
Leroy juga mendengar kedatangan Ian di istana. Awalnya ia berniat untuk mengusirnya, tetapi Ian tidak melakukan kesalahan apa pun. Bila mengusirnya sembarangan akan menyebabkan peperangan dengan Kerajaan Constain. Leroy menghindari hal ini.
"Baiklah, jangan hancurkan niat baik putriku." Leroy membuang muka lalu melanjutkan langkahnya.
Semua keluarga kerajaan Yuvinere mengikutinya dari belakang kecuali, Julliane. Julliane bernapas lega lalu menoleh ke arah Ian.
"Maafkan kelakuan ayahku, Ian."
"Tidak apa-apa, Julliane."
"Pesta perburuannya segera dimulai. Mari kita bergabung di acara pembukaan." Julliane mengulurkan tangannya pada Ian. Ian menerima uluran tangan temannya ini.
Entah mereka bisa disebut teman atau tidak. Julliane-lah yang pertama kali menyebut Ian teman. Mungkin itu adalah cara termudah memanggil hubungan mereka berdua. Ini lebih baik dibandingkan mantan tunangan.
Julliane segera menempatkan diri di tengah-tengah keluarganya. Ian berada di kerumunan peserta perburuan yang berada di depan panggung. Di samping peserta, berjajar gadis bangsawan yang menatap lelaki yang menjadi pujaan hati mereka.
Raja menyampaikan pidato singkatnya. Julliane tidak memperhatikan Ayahnya, mencari-cari Beckett. Batang hidung Beckett terlihat. Pangeran Kerajaan Lortamort itu datang terlambat. Mata Julliae terus tertuju pada Beckett untuk mengamati tindak tanduknya selama perburuan ini.
Terompet berbunyi menandakan perburuan dimulai. Peserta mulai berhamburan menuju kuda mereka. Julliane mengangguk memberi tanda pada Ian. Ian membalas anggukan Julliane, ia bergegas menaiki kudanya.
"Apa Kak Juli ingin berkenalan dengan teman-temanku?" tunjuk Ellaine dengan lirikan matanya pada gadis-gadis bangsawan yang berkumpul di salah satu meja.
Ellaine dari tadi mengamati kakaknya yang menerawang ke depan seolah-olah merasa kesepian. Ia ingin kakaknya bersenang-senang dengannya.
Julliane menatap kumpulan gadis bangsawan itu. Memperbanyak koneksi akan menguntungkan dirinya, tetapi ada masalah yang lebih penting.
"Maaf, Elle. Aku ingin berjalan-jalan saja," tolak Julliane sehalus mungkin. Ia tidak ingin melukai hati adiknya.
"Kalau begitu hati-hati jangan sampai tersesat Kak Juli," jawab Ellaine kecewa.
Ellaine berjalan menuju teman-temannya tanpa ada rasa semangat. Julliane hendak menghiburnya tetapi tangannya terhenti.
Aku akan menebusnya dengan membawa pertunjukkan yang bagus nanti dan sebuah kue besok, Elle.
Julliane menoleh ke arah peserta. Beckett menaiki kudanya menuju area perburuan. Tak ingin kehilangan jejak Pangeran Kerajaan Lortamort itu, ia segera mengikutinya diam-diam tanpa seorang pun yang tahu.
Akan kunikmati perburuan yang menyenangkan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Lee
lanjut akk
2022-04-01
1