Bab 19 Penebar Rasa Takut

Kyler datang ke istana lagi keesokan harinya. Ia tidak terima atas kejadian kemarin. Seorang lelaki harus terlihat kuat dan tidak boleh diinjak-injak harga dirinya oleh perempuan. Julliane telah melukai harga diri yang telah Kyler bangun. Dengan langkah penuh kemarahan Kyler masuk ke istana.

Di lorong menuju istana selir, Kyler bertemu dengan Ian yang sudah menunggunya. Kyler melewatinya begitu saja karena ada keperluan yang lebih penting.

"Ternyata kamu seorang pengecut, Kyler."

Mendengar ejekan Ian, Kyler langsung berbalik. Ian menyeringai memandang remeh Kyler.

"Apa maumu, Pangeran Ian?" ujar Kyler dengan geram.

"Bukannya kamu sendiri yang menantangku bertarung jika kita bertemu lagi? Seperti kamu takut kalah, lebih baik aku pulang saja." Ian membalikkan badan melangkah menjauhi Kyler.

Duke yang tidak dapat menahan lagi amarahnya segera mengambil pedangnya lalu menerjang Ian. Sang Pangeran berhasil menghindarinya, menjegal Kyler. Kyler terjatuh. Gertakan giginya terdengar keras. Ia menoleh ke samping untuk melihat Ian. Ian tidak ada di sampingnya, ia sudah berlari menjauhi Kyler.

'Sebenarnya siapa yang pengecut?' batin Kyler.

Kyler bangkit mengejar Ian. Ian berhenti di depan sebuah gudang. Halaman di depan gudang itu sangat luas berbeda dengan lorong sempit menuju istana selir. Ian mencari tempat bertarung yang menguntungkan dirinya.

Kyler pun menyadari hal ini tetapi tidak takut. Ia malah menyerang Ian dengan membabi buta. Ian menangkis seluruh serangan Kyler. Serangan Kyler lebih kuat dan tidak beraturan sangat berbeda dengan serangan Beckett yang teratur dan cepat. Banyak sekali celah pada serangan Kyler.

Ian mengarahkan pedangnya pada tubuh sebelah Kyler. Kyler yang kewalahan menghalau serangannya. Terdorong ke tanah. Pedang Ian mengarah ke leher Kyler. Pemenangnya adalah Ian.

"Aku yang menang." Ian tersenyum sambil menyarungkan pedangnya

Masih tidak terima akan kekalahannya, Kyler berdiri menyerang Ian. Serangan Kyler sama sekali tidak mengandung ancaman. Ini serangan penuh keputus asaan. Ian yang tak tahan melihat hal yang menyedihkan ini segera menendang Kyler. Tubuh Kyler terlempar masuk ke gudang. Pintu gudang ternyata terbuka dari tadi. Ian mendekati gudang meraih gagang pintu.

"Bersenang-senanglah di dalam, Kyler."

Pintu tertutup. Kegelapan menyelimuti Kyler.

***

Malam sebelumnya

Ian memandangi langit kamarnya. Seharian ini ia tidak melakukan apa pun. Semuanya karena Julliane. Kejadian di pantai terus menghantui dirinya. Di setiap mata memandang ia hanya melihat bayangan Julliane.

Suara ketukan pintu menyadarkannya dari lamunan. Ian segera membuka pintu. Di depan matanya berdiri orang yang dipikirkannya tadi. Ia terus mengerjap-ngerjapkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Apa kamu tidak ingin menyuruhku masuk?" tanya Julliane yang telah berdiri lama.

Ian tersentak segera mempersilakan Julliane masuk. "Maafkan aku, Juli." Ia berusaha menahan kegembiraannya yang meluap-luap.

Julliane segera duduk di kursi yang bersandar di dinding. Ian menempatkan diri di hadapannya sambil tersenyum.

"Ada apa Juli?"

"Apa kamu ingin bertarung dengan Kyler?"

Ian melebarkan matanya. Ia mulai menebak-nebak alasan Julliane menanyakan hal ini.

'Jangan-jangan Juli ingin mengetesku atau masih marah gara-gara kejadian waktu itu.' batin Ian

"Soal itu lebih baik lupakan saja. Aku tidak bisa menahan amarahku." Sebenarnya ia ingin mempermalukan Kyler karena telah mengganggunya, tetapi citra baik di depan Julliane lebih penting.

"Sayang sekali, padahal aku ingin bekerja sama denganmu untuk memberinya pelajaran. Akan kuminta bantuan Edgar saja," Julliane segera berdiri, melangkah menuju pintu.

Ian segera menghentikannya. "Tunggu, Juli. Aku akan bertarung dengannya."

Ini kesempatan bagus untuk Ian. Selain dapat membuat Kyler malu, ia dapat membantu Julliane. Ia akan melindungi Julliane dari orang-orang yang mendekatinya.

Julliane segera duduk kembali sambil tersenyum. "Kyler Orsin sebenarnya seorang penakut. Dia hanya berpura-pura kuat dan kejam."

Mata Ian melebar mendengar hal ini. Menurutnya itu kabar bohong. Namun, ia mempercayai ucapan Julliane.

Edgar yang menceritakan hal ini pada Julliane. Ellaine juga membenarkannya. Mereka mendengarnya saat berkumpul dengan teman-teman, meski kebenarannya masih diragukan. Edgar awalnya ingin melawan Kyler, tetapi Julliane melarangnya karena tidak ingin adiknya terluka. Ia bukannya tidak percaya pada adiknya, tetapi kekejaman Kyler membuatnya khawatir. Awalnya Julliane berniat meminta Carlos membantu Edgar, tetapi kemungkinan rencana mereka berhasil sangat sedikit. Terlintas satu orang yang bermusuhan dengan Kyler dan lebih kuat darinya di kepala Julliane. Oleh karena itu sekarang Julliane berada di sini.

Julliane menceritakan seluruh rencananya pada Ian. Rencana yang akan membuat Kyler Orsin jera.

***

Julliane melihat pertarungan Ian dan Kyler dari dari kejauhan. Ia keluar dari persembunyian menuju gudang. Ian menunggu Julliane menuntaskan rencana mereka. Mereka berdua terlihat senang.

Berbedaa dengan Letta yang bertengger di bahu Julliane sambil bergumam penuh kekesalan. Tentu saja Julliane dapat mendengarnya. Letta memang sengaja menunjukkan kekesalan karena terus dipanggil beberapa hari ini hanya untuk diperintah.

"Ini terakhir kalinya aku meminta bantuanmu dalam sebulan ini, Letta. Tolong buat Kyler ketakutan," pinta Julliane.

"Ditambah jangan panggil aku dalam seminggu." Letta segera terbang mendekati pintu gudang.

"Setuju."

Cara untuk membuat Kyler ketakutan yaitu dengan sihir ilusi. Sihir yang menampilkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dan merupakan hayalan dari orang yang melihatnya. Sihir ilusi roh lebih kuat karena menyerang otak. Orang yang terkena akan tetap merasakan sensasi sentuhan seolah-olah benar-benar terjadi, berbeda dengan sihir ilusi manusia yang tidak bisa disentuh.

Kerumunan kecoa mulai merayapi kaki Kyler. Kyler menghentak-hentakkan kakinya untuk membunuh dan menyingkirkan kecoak-kecoak itu. Namun, jumlah mereka semakin banyak. Seluruh tubuhnya mulai merinding. Ketakutan mulai menjalari hati Kyler. Inilah ketakutan terbesarnya.

"Keluarkan aku!" teriak Kyler.

Tangannya terus menerus menggedor pintu. Sebuah cahaya meneranginya dan memperlihatkan tikus-tikus yang sedang mencari makanan. Gerombolan tikus itu segera menyerang orang penakut ini. Ia menggeliat, tetapi tikus-tikus mulai menggigiti bajunya. Kecoak-kecoak terus merayapi tubuh Kyler hingga wajahnya. Tubuhnya gemetaran. Dan celananya basah. Ia tidak mampu berkata-kata lagi. Kegelapan mulai menyelimutinya lagi. Lantas cahaya mulai memasuki ruangan itu. Pintu mulai terbuka.

Kyler segera keluar. Ia berlarian menyusuri istana tanpa memperhatikan orang-orang yang melihatnya. Harga dirinya tidak dipedulikan lagi yang terpenting adalah segera menjauh dari ketakutannya.

Orang-orang geli melihat Duke ketakutan hingga masuk ke kereta kuda. Kekejaman Duke luntur seketika. Mereka tidak perlu takut lagi kepada Kyler. Dengan cepat Kyler menyuruh kusir untuk menjalankan kuda. Ia gemetaran meringkuk di dalam.

Julliane menggeleng-gelengkan kepalanya menyaksikan hal ini. Ian pun tidak bisa berkata-kata. Mereka tidak menyangka Kyler sampai kencing di celana. Ini kejadian paling memalukan yang pernah mereka lihat.

***

Di kamar Julliane, Ia mendesah berat. Satu nama tercoret lagi dalam daftar cinta sejati Julliane. Lama kelamaan daftar cinta sejatinya tercoret semua. Julliane masih memandangi nama Lionel Crowley.

Orang ini sepertinya akan kucoret juga.

Terpopuler

Comments

Mentari.f.v

Mentari.f.v

Semangat 💪

2022-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Masuk ke Dalam Dunia Novel
2 Bab 2 Menjadi Putri Terkutuk
3 Bab 3 Rencana Cadangan
4 Bab 4 Debutante
5 Bab 5 Pangeran Buruk Rupa
6 Bab 6 Mengajari Pangeran
7 Bab 7 Ketiga Kandidat Tokoh Utama
8 Bab 8 Penculikan
9 Bab 9 Interogasi Penculik
10 Bab 10 Tawaran Menikah
11 Bab 11 Menuju Kerajaan Yuvinere
12 Bab 12 Kedatangan Pangeran
13 Bab 13 Pesta Berburu
14 Bab 14 Menangkap Basah
15 Bab 15 Duel
16 Bab 16 Waktu Luang Diganggu
17 Bab 17 Ancaman Duke Orsin
18 Bab 18 Kemurkaan
19 Bab 19 Penebar Rasa Takut
20 Bab 20 Hadiah
21 Bab 21 Rencana
22 Bab 22 Ditolak
23 Bab 23 Hadiah yang Hancur
24 Bab 24 Hari Terakhir di Kerajaan Yuvinere
25 Bab 25 Kutukan
26 Bab 26 Orang Terkasih
27 Bab 27 Perbuatan Usil
28 Bab 28 Calon Putri Mahkota
29 Bab 29 Danau
30 Bab 30 Gencatan Senjata
31 Bab 31 Menuju Kerajaan Constain
32 Bab 32 Perasaan atau Keuntungan
33 Bab 33 Terpaan Masalah
34 Bab 34 Pertengkaran
35 Bab 35 Obrolan Tentang Anak Terkutuk
36 Bab 36 Ide Baru
37 Hiatus Revisi
38 Bab 37 Proses Baik
39 Bab 38 Ingkar Janji
40 Bab 39 Adik Yang Dikucilkan
41 Bab 40 Teman Palsu
42 Bab 41 Serangan Monster
43 Bab 42 Serangan Balik
44 Bab 43 Penuduhan
45 Bab 44 Kebenaran Serangan Istana
46 Bab 45 Pundi Uang
47 Bab 46 Pemecatan
48 Bab 47 Keraguan
49 Bab 48 Ulang Tahun Ellaine
50 Bab 49 Pelarian
51 Bab 50 Selamat Tinggal Ellaine
52 Bab 51 Tipu Muslihat
53 Bab 52 Pertemuan
54 Bab 53 Jantung Berdebar
55 Bab 54 Gara-Gara Alergi
56 Bab 55 Terpaksa Kembali
57 Bab 56 Pengusiran dan Ketakutan
58 Bab 57 Akhir atau Awal?
59 Bab 58 Putus Asa
60 Bab 59 Kerelaan
61 Bab 60 Menjalani Hidup
62 Bab 61 Mencari Restu
63 Bab 62 Hidup Berbahagia (End)
64 Ucapan Terima Kasih dan Curhat
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 Masuk ke Dalam Dunia Novel
2
Bab 2 Menjadi Putri Terkutuk
3
Bab 3 Rencana Cadangan
4
Bab 4 Debutante
5
Bab 5 Pangeran Buruk Rupa
6
Bab 6 Mengajari Pangeran
7
Bab 7 Ketiga Kandidat Tokoh Utama
8
Bab 8 Penculikan
9
Bab 9 Interogasi Penculik
10
Bab 10 Tawaran Menikah
11
Bab 11 Menuju Kerajaan Yuvinere
12
Bab 12 Kedatangan Pangeran
13
Bab 13 Pesta Berburu
14
Bab 14 Menangkap Basah
15
Bab 15 Duel
16
Bab 16 Waktu Luang Diganggu
17
Bab 17 Ancaman Duke Orsin
18
Bab 18 Kemurkaan
19
Bab 19 Penebar Rasa Takut
20
Bab 20 Hadiah
21
Bab 21 Rencana
22
Bab 22 Ditolak
23
Bab 23 Hadiah yang Hancur
24
Bab 24 Hari Terakhir di Kerajaan Yuvinere
25
Bab 25 Kutukan
26
Bab 26 Orang Terkasih
27
Bab 27 Perbuatan Usil
28
Bab 28 Calon Putri Mahkota
29
Bab 29 Danau
30
Bab 30 Gencatan Senjata
31
Bab 31 Menuju Kerajaan Constain
32
Bab 32 Perasaan atau Keuntungan
33
Bab 33 Terpaan Masalah
34
Bab 34 Pertengkaran
35
Bab 35 Obrolan Tentang Anak Terkutuk
36
Bab 36 Ide Baru
37
Hiatus Revisi
38
Bab 37 Proses Baik
39
Bab 38 Ingkar Janji
40
Bab 39 Adik Yang Dikucilkan
41
Bab 40 Teman Palsu
42
Bab 41 Serangan Monster
43
Bab 42 Serangan Balik
44
Bab 43 Penuduhan
45
Bab 44 Kebenaran Serangan Istana
46
Bab 45 Pundi Uang
47
Bab 46 Pemecatan
48
Bab 47 Keraguan
49
Bab 48 Ulang Tahun Ellaine
50
Bab 49 Pelarian
51
Bab 50 Selamat Tinggal Ellaine
52
Bab 51 Tipu Muslihat
53
Bab 52 Pertemuan
54
Bab 53 Jantung Berdebar
55
Bab 54 Gara-Gara Alergi
56
Bab 55 Terpaksa Kembali
57
Bab 56 Pengusiran dan Ketakutan
58
Bab 57 Akhir atau Awal?
59
Bab 58 Putus Asa
60
Bab 59 Kerelaan
61
Bab 60 Menjalani Hidup
62
Bab 61 Mencari Restu
63
Bab 62 Hidup Berbahagia (End)
64
Ucapan Terima Kasih dan Curhat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!