Novel Bunga Istana Part Penculikan Ellaine
Tak ada amarah yang dirasakan Julliane akibat tidak diperbolehkan datang ke pesta debutante Ellaine. Ia memaklumi kalau dirinya akan mengacaukan pesta penting milik adiknya. Hanya saja ia penasaran dengan pesta debutante adiknya. Ia iri pada adiknya yang bisa keluar dengan bebas tanpa ditakuti.
Julliane menuliskan surat kepada Ellaine untuk menanyakan kemeriahan pesta debutante milik adiknya. Ia keluar dari istana selir menuju ke kamar Ellaine. Jalan sangat sepi, Julliane beruntung tidak bertemu dengan siapa pun.
Namun, langkah Julliane berhenti ketika melihat seseorang membekap mulut adiknya. Ellaine terkulai lemas dibawa oleh orang-orang berbaju hitam. Meski tadi ia merasa iri, Ellaine tetaplah adiknya. Julliane berlarian menuju ruang kerja Raja tanpa memedulikan pelayan yang menatapnya ngeri.
Raja terkejut dengan putri pertamanya tiba-tiba mendatanginya. Ia menjaga jarak seraya mendengarkan penjelasan Julliane yang tergesa-gesa. Bukannya berterima kasih, Raja malah menyalahkan Julliane.
“Kenapa kamu malah keluar dari istana selir? Akibatnya Ellaine tertimpa kesialan. Kenapa kamu tadi tidak berteriak meminta tolong? seharusnya penculikan itu bisa dicegah.”
Raja melewati Julliane tanpa menatapnya sekali pun. Ada putri lain yang dicemaskannya. Ia mengerahkan seluruh kesatria istana untuk mencari putrinya yang diculik.
Julliane tertunduk sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Ia hanya berniat membantu adiknya tetapi niatnya tidak diterima baik oleh ayahnya. Memang sebenarnya tadi Julliane bisa berteriak meminta tolong, tetapi penculik-penculik itu pasti dapat mendengarnya. Ia pasti akan ikut diculik bersama dengan Ellaine. Itulah alasan Julliane tidak berteriak.
Dua orang yang diculik akan menambah beban orang tuanya. Tidak, mungkin dipikirkan orang tuanya hanyalah Ellaine. Ia hanyalah anak yang tidak diinginkan. Julliane kembali ke kamarnya dengan menangis ditenangkan oleh Letta.
Beberapa hari kemudian, Ellaine ditemukan. Ia berhasil diselamatkan oleh Kyler Orsin. Ellaine berterima kasih pada Kyler Orsin dengan sering menghabiskan waktu dengannya. Kyler pun memberikan perhatian yang lebih pada Ellaine karena tertimpa kemalangan.
Tak ada yang memerhatikan jerih payah Julliane untuk membantu adiknya. Janjinya pada diri sendiri untuk tidak mengganggu kehidupan orang lain telah putus. Ia akan mencari cinta sejatinya meski harus merebut orang yang dikasihi adiknya.
***
Masa kini
Aku melupakannya karena terlalu banyak kejadian yang mengusikku kemarin dan hari ini.
Julliane berlari menuju istana utama. Keluarganya sedang kalut, pelayan berlarian ke sana kemari sedangkan prajurit istana mulai berkumpul di depan Raja.
“Di mana pengawal pribadi Ellaine?" tanya Raja
Seorang pria maju dengan kepala tertunduk ketakutan.
"Yang lain cepat cari Ellaine. Kalian harus menemukannya."
Leroy mendekati pengawal itu lantas melayangkan pukulan hingga membuat pengawal itu tersungkur.
"Maafkan saya, Yang Mulia." Pengawal itu bersujud dihadapan Leroy.
"Kamu dipecat, cepat pergilah aku tidak mau melihat wajahmu lagi," teriak Raja.
Pengawal itu menunduk bergegas mengemasi barang-barangnya. Ratu berusaha menenangkan suaminya sedangkan Edgar terlihat khawatir pada kakaknya.
Haruskah aku mengatakan di mana Ellaine berada? Tidak, ini malah akan membuat aku dicurigai bersekongkol dengan penculik-penculik itu. Ellaine pun juga akan diselamatkan oleh Kyler. Tetapi sifat Kyler satu itu...
Pikiran Julliane terus berkecamuk hingga dipatahkan oleh suara Edgar. "Maaf ini salahku, Ayah, Ibu tadi aku melihat orang mencurigakan masuk istana tetapi malah membiarkannya karena sibuk berlatih."
"Ini bukan salahmu, Edgar. Seharusnya jika pengawal Ellaine tidak meninggalkan tugasnya, Ellaine pasti masih berada di sini," kata Leroy menenangkan anaknya.
Leroy memalingkan wajah pada Julliane. "Setelah Ellaine ketemu, carilah pengawal pribadi untukmu Julliane. Aku tidak mau hal ini terjadi padamu juga."
"Tidak perlu, Ayah. Aku bisa melindungi diri dengan bantuan rohku," tolak Julliane dengan halus.
Alasan Julliane tidak ingin mencari pengawal pribadi adalah sifat prajurit istana kebanyakan bermalas-malasan, kecuali pengawal baru yang akan dipilih Ellaine setelah selamat. Ia tidak ingin merebut pengawal pribadi yang hebat milik adiknya.
"Baiklah, jangan sampai kamu diculik atau terluka, Julliane. Kalian bisa melanjutkan kegiatan masing-masing. Kita hanya bisa menunggu kabar dari prajurit istana. Aku akan meminta bantuan pada bangsawan lain kalau Ellaine tidak bisa ditemukan," kata Leroy sambil mengedarkan pandangan pada keluarganya.
Meski tahu sarannya sulit dilakukan, Leroy berusaha menenangkan keluarganya, mungkin lebih tepatnya hatinya sendiri.
Keluarga kerajaan kembali ke kegiatannya masing-masing. Julliane berpura-pura kembali ke kamarnya lantas meminta kereta kuda disiapkan. Ia tidak bisa membiarkan Ellaine diselamatkan oleh lelaki kejam seperti Kyler. Di novel pasti Ellaine menerima seluruh kelakuan buruk Kyler tanpa mempermasalahkannya karena berutang budi padanya.
Aku harus menyelamatkan Ellaine. Diculik selama beberapa hari membuat hatinya terguncang. Aku tidak akan membiarkannya menjadi penakut dan lemah.
Kereta kuda Julliane melaju hingga sampai di sebuah hutan. Ia meminta kusir menghentikan kereta kuda. Julliane menyusuri hutan itu hingga terlihat sebuah gubuk. Di gubuk itu tampak beberapa orang berjaga di luar. Julliane memanggil Letta. Roh satu ini keluar penuh kekesalan.
"Kuharap ini penting," jawab Letta ketus. Ia paling benci waktu istirahatnya diganggu.
"Ini sangat penting, Letta. Ellaine diculik, itu penculik-penculiknya." Tunjuk Julliane pada orang-orang di sana.
Kekesalan Letta sedikit mereda. "Jadi apa yang harus kulakukan?"
"Berikan sedikit kekuatanmu padaku sebentar saja. Kamu bisa tidur dengan nyenyak selagi aku membereskan mereka," usul Julliane sambil menyeringai.
"Ide bagus. Waktunya cuma 30 menit." Letta tersenyum sambil membagikan kekuatannya pada Julliane. Ia senang karena tidak perlu ikut campur pada urusan manusia.
"Kurasa itu cukup," ucap Julliane sambil melemaskan tangannya.
Letta memudar untuk melanjutkan waktu istirahatnya. Sedangkan, Julliane membekap mulut penculik-penculik itu dengan tali yang terbuat dari air. Ia memukul tengkuk penculik-penculik itu dengan keras hingga mereka pingsan.
Tangan Julliane menelapak di pintu membukanya dengan paksa. Penculik-penculik yang ada di dalam terkesiap karena terpergok dengan cepat. Mereka mulai menerjang ke arah Julliane. Dengan sigap air menarik kaki penculik-penculik itu. Mereka semua terjatuh. Sama dengan penculik yang di luar, Julliane membuat mereka pingsan. Seluruh penculik tak sadarkan diri. Julliane menepuk-nepuk tangannya sambil tersenyum kemenangan.
Selesai.
Mata Julliane tertuju pada Ellaine yang meringkuk dan diikat tali. Sayatan air memotong tali yang melilit tubuh Ellaine. Julliane mengguncang-guncang tubuh Ellaine.
"Ellaine, bangunlah, Ellaine."
Mata Ellaine masih terpejam erat akibat pengaruh obat bius yang belum melemah. Penculikan baru berlangsung beberapa jam saja. Efek dari obat bius ini sekitar 5-7 jam.
Julliane mendesah berat.
Aku harus menyeretnya dari sini hingga ke kereta kuda. Nanti malam aku bakal pegal-pegal. Tubuh Julliane tidak sekuat tubuhku di dunia nyata.
Tangan Julliane mengapit kedua lengan Ellaine. Namun, tanpa disangka-sangka ada orang di belakangnya. Orang itu siap memukul Julliane.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Ni Ketut Patmiari
seru nih ceritanya
2024-06-06
0