Bab 11 Menuju Kerajaan Yuvinere

"Ternyata wajah Pangeran yang asli tampan juga ya."

"Benar, bekas lukanya membuat wajah Pangeran terlihat kejam dan mengerikan."

Pelayan saling bergosip di istana Constain. Tanpa sadar, orang yang dibicarakan mendengar percakapan mereka. Ian berdeham hingga terdengar ke telinga pelayan yang bergosip itu. Pelayan-pelayan yang terpegoki menunduk lalu segera kembali mengerjakan tugas bebersih.

Bibir Ian melengkung. Ia tidak perlu dipandang jijik atau pun dikasihani lagi karena bekas lukanya. Dengan bangga ia dapat berjalan-jalan di istana dan bertemu dengan siapa pun. 

Semua ini berkat ajaran dari Julliane. Semula Ian pergi ke pesta debutante hanya untuk menyelamatinya, tetapi pulang dari sana ia mendapat pelajaran baru. Pelajaran yang sangat berguna baginya.

Penyesalan saat datang ke debutante berubah menjadi rasa syukur. Kebahagiaan yang disegel ketat berhasil terlepas kembali. 

Ian melanjutkan perjalanannya menuju lapangan latihan. Ia berlatih sampai semua keringatnya bercucuran. Dari kejauhan gadis-gadis bangsawan mengamati pangeran dari balik pilar. Terlena karena ketampanan dan kekerenan Ian, ada beberapa yang pingsan.

Ian merasa kesal akan gangguan ini. Tangannya meraih handuk, menyeka seluruh keringat di wajahnya. Bekas lukanya terpampang kembali. Mata Ian berkilat-kilat menatap gadis-gadis itu. Gadis-gadis bangsawan itu terkesiap. Mereka kabur begitu melihat wajah asli Ian. 

Ian tidak menyukai gadis-gadis bangsawan itu. Dari merekalah rumor buruk tentang dirinya tersebar. Mereka datang ke sini karena memerlukan topik baru untuk dibicarakan. 

Namun, ada satu yang masih bertahan. Gadis itu mulai keluar dari tempat persembunyiannya, mendekati Ian. Wajah gadis itu merah merona.

Gadis itu memberi salam kepada Ian. Ian menerima salamnya karena keberanian gadis ini. Ia menghormati setiap orang yang tidak lari dan merasa jijik begitu melihat wajah aslinya.

"Kenapa Anda masih di sini, Nona?" tanya Ian.

"Saya menyukai Pangeran. Apakah Pangeran ingin berkencan dengan saya?" Gadis itu menatap Ian lekat-lekat.

"Maafkan saya, Nona. Saya tidak bisa menerima perasaan Anda. Terima kasih karena telah menyukai saya. Semoga Anda dapat bertemu dengan orang yang mencintai Anda," tolak Ian dengan lembut.

Air mata membasahi pipi gadis itu. Gadis itu menatap Ian dengan tatapan terluka. Gadis itu segera berbalik, pergi meninggalkan Ian. 

Gadis itu dianggap sebagai angin lalu bagi Ian. Tak ada yang menarik hatinya selama ini. Semua gadis sama saja menurut Ian, manja, banyak maunya dan cengeng. 

Ian melangkah ke kamarnya menutup bekas lukanya kembali. Suara ketukan pintu terdengar.

Seorang pelayan masuk sambil menunduk hormat. "Ada surat untuk Anda, Pangeran."

'Pasti dari gadis-gadis yang ingin menemuiku. Ini menyebalkan,' batin Ian.

"Terima kasih, kamu bisa kembali." Ian menerima surat itu. Pelayan itu keluar.

Begitu sendirian, Ian mengamati surat itu. Lebih tepatnya, segel lilin yang tertera di amplop berwarna kuning itu. Setelah menyadari orang yang mengirim surat itu, ia segera membukanya.

Kata demi kata ia baca. Bibirnya tersenyum. Niat sebenarnya dari surat ini dapat ditangkap oleh Ian. Julliane meminta bantuannya dengan dalih membantu Ian membalas Beckett.

'Sungguh pandai merangkai kata-kata.'

Ian meraih pena menuliskan balasan untuk Julliane. Ia akan ke Kerajaan Yuvinere, membalas penghinaan pada dirinya di pesta. Alasan sebenarnya adalah Ian ingin bertemu dengan Julliane lagi. 

Ian bangkit menuju ruang kerja Raja. Raja yang berkutat dengan dokumen-dokumen negara menghentikan pekerjaannya begitu melihat putranya datang. Ratu yang sedang berkunjung di ruang kerja Raja, segera menoleh ke arah Ian. Mereka berdua tersenyum melihat Putra tersayang mereka yang tidak bersedih lagi.

"Salam kepada Raja dan Ratu." Ian menunduk hormat pada orang tuanya.

"Tidak perlu seformal itu, Ian. Duduklah, apa yang ingin kamu bicarakan?" Raja berdiri, menuju kursi di samping istrinya. Ia ingin melihat putranya lebih dekat.

Ian segera duduk di hadapan ayah dan ibunya. Tanpa basa-basi ia menyatakan tujuannya. "Aku ingin berkunjung ke Kerajaan Yuvinere, Ayah, Ibu."

Raja segera mengepalkan tangannya dengan erat, menahan amarahnya. "Untuk apa? Apa yang kunjunganmu sebelumnya masih belum cukup? Kami melarangmu sebelumnya tetapi kamu tetap pergi. Mereka sangat lancang dan tidak tahu terima kasih. Aku tidak setuju."

Benar, Ian pergi diam-diam ke Kerajaan Yuvinere karena penasaran dengan sikap Julliane padanya. Apakah Julliane masih takut dan membencinya? Ataukah malah melupakan Ian? Tidak ada yang benar. Julliane malah mendekatinya berusaha menghiburnya, bahkan membuatnya serasa hidup kembali.

"Ibu juga tidak setuju, Ian. Niat baikmu untuk menyelamati Putri Pertama dan Kedua malah dibalas dengan hinaan dan caci maki. Pasti kunjunganmu kali ini akan sama saja," timpal Ratu.

"Tidak kali ini pasti akan berbeda. Julliane berada di pihakku."

"Putri yang membuat wajahmu terluka? Dia bahkan tidak mau melihatmu saat kamu sedang kritis. Aku tidak akan mengizinkanmu." Raja tetap bersikukuh pada pendiriannya.

"Dia sudah berubah Ayah. Dialah orang yang mengajariku menutupi bekas lukaku." 

"Bagaimana jika dia mempunyai niat tersembunyi, Ian?" tanya Ratu khawatir.

"Itu tidak mungkin, Ibu. Jika dugaanku salah aku akan segera kembali. Aku hanya ingin membalas orang-orang yang menghinaku. Setelah kembali aku berjanji akan setuju menjadi Putra Mahkota."

Ian selalu menunda penobatannya sebagai Putra Mahkota. Ketidak percayadirian menggerogoti hatinya. Ia takut akan pendapat rakyat tentang Raja masa depan yang buruk rupa. Semua itu tidak penting lagi, ia sudah tahu cara untuk jalan keluar dari masalah-masalah itu.

Raja dan Ratu saling bertatapan. Lalu menoleh ke arah Ian. Mereka merasa tidak bisa menang dari Ian. Mereka bingung sifat keras kepalanya ini berasal dari siapa.

"Baiklah sebulan saja. Kalau kamu sudah tidak betah berada di sana segera pulanglah," ujar Raja mengalah. 

"Baik, terima kasih, Ayah, Ibu." Ian tersenyum lalu berpamitan. Ia segera mengirimkan surat balasan Julliane. 

Dengan semangat Ian mempersiapkan semuanya. Keesokan harinya ia berangkat dengan kereta kuda. Raja dan Ratu melepas kepergian Sang Pangeran dengan berat hati. Ian menatap keluar jendela. Ia tidak sabar bertemu dengan Julliane.

Terpopuler

Comments

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Kayaknya Ian ini yg cinta sejati Julie

2023-06-03

2

nia kurniawati

nia kurniawati

makin seru

2022-05-19

1

Lee

Lee

Mampir lgi ya kak othor.

2022-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Masuk ke Dalam Dunia Novel
2 Bab 2 Menjadi Putri Terkutuk
3 Bab 3 Rencana Cadangan
4 Bab 4 Debutante
5 Bab 5 Pangeran Buruk Rupa
6 Bab 6 Mengajari Pangeran
7 Bab 7 Ketiga Kandidat Tokoh Utama
8 Bab 8 Penculikan
9 Bab 9 Interogasi Penculik
10 Bab 10 Tawaran Menikah
11 Bab 11 Menuju Kerajaan Yuvinere
12 Bab 12 Kedatangan Pangeran
13 Bab 13 Pesta Berburu
14 Bab 14 Menangkap Basah
15 Bab 15 Duel
16 Bab 16 Waktu Luang Diganggu
17 Bab 17 Ancaman Duke Orsin
18 Bab 18 Kemurkaan
19 Bab 19 Penebar Rasa Takut
20 Bab 20 Hadiah
21 Bab 21 Rencana
22 Bab 22 Ditolak
23 Bab 23 Hadiah yang Hancur
24 Bab 24 Hari Terakhir di Kerajaan Yuvinere
25 Bab 25 Kutukan
26 Bab 26 Orang Terkasih
27 Bab 27 Perbuatan Usil
28 Bab 28 Calon Putri Mahkota
29 Bab 29 Danau
30 Bab 30 Gencatan Senjata
31 Bab 31 Menuju Kerajaan Constain
32 Bab 32 Perasaan atau Keuntungan
33 Bab 33 Terpaan Masalah
34 Bab 34 Pertengkaran
35 Bab 35 Obrolan Tentang Anak Terkutuk
36 Bab 36 Ide Baru
37 Hiatus Revisi
38 Bab 37 Proses Baik
39 Bab 38 Ingkar Janji
40 Bab 39 Adik Yang Dikucilkan
41 Bab 40 Teman Palsu
42 Bab 41 Serangan Monster
43 Bab 42 Serangan Balik
44 Bab 43 Penuduhan
45 Bab 44 Kebenaran Serangan Istana
46 Bab 45 Pundi Uang
47 Bab 46 Pemecatan
48 Bab 47 Keraguan
49 Bab 48 Ulang Tahun Ellaine
50 Bab 49 Pelarian
51 Bab 50 Selamat Tinggal Ellaine
52 Bab 51 Tipu Muslihat
53 Bab 52 Pertemuan
54 Bab 53 Jantung Berdebar
55 Bab 54 Gara-Gara Alergi
56 Bab 55 Terpaksa Kembali
57 Bab 56 Pengusiran dan Ketakutan
58 Bab 57 Akhir atau Awal?
59 Bab 58 Putus Asa
60 Bab 59 Kerelaan
61 Bab 60 Menjalani Hidup
62 Bab 61 Mencari Restu
63 Bab 62 Hidup Berbahagia (End)
64 Ucapan Terima Kasih dan Curhat
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 Masuk ke Dalam Dunia Novel
2
Bab 2 Menjadi Putri Terkutuk
3
Bab 3 Rencana Cadangan
4
Bab 4 Debutante
5
Bab 5 Pangeran Buruk Rupa
6
Bab 6 Mengajari Pangeran
7
Bab 7 Ketiga Kandidat Tokoh Utama
8
Bab 8 Penculikan
9
Bab 9 Interogasi Penculik
10
Bab 10 Tawaran Menikah
11
Bab 11 Menuju Kerajaan Yuvinere
12
Bab 12 Kedatangan Pangeran
13
Bab 13 Pesta Berburu
14
Bab 14 Menangkap Basah
15
Bab 15 Duel
16
Bab 16 Waktu Luang Diganggu
17
Bab 17 Ancaman Duke Orsin
18
Bab 18 Kemurkaan
19
Bab 19 Penebar Rasa Takut
20
Bab 20 Hadiah
21
Bab 21 Rencana
22
Bab 22 Ditolak
23
Bab 23 Hadiah yang Hancur
24
Bab 24 Hari Terakhir di Kerajaan Yuvinere
25
Bab 25 Kutukan
26
Bab 26 Orang Terkasih
27
Bab 27 Perbuatan Usil
28
Bab 28 Calon Putri Mahkota
29
Bab 29 Danau
30
Bab 30 Gencatan Senjata
31
Bab 31 Menuju Kerajaan Constain
32
Bab 32 Perasaan atau Keuntungan
33
Bab 33 Terpaan Masalah
34
Bab 34 Pertengkaran
35
Bab 35 Obrolan Tentang Anak Terkutuk
36
Bab 36 Ide Baru
37
Hiatus Revisi
38
Bab 37 Proses Baik
39
Bab 38 Ingkar Janji
40
Bab 39 Adik Yang Dikucilkan
41
Bab 40 Teman Palsu
42
Bab 41 Serangan Monster
43
Bab 42 Serangan Balik
44
Bab 43 Penuduhan
45
Bab 44 Kebenaran Serangan Istana
46
Bab 45 Pundi Uang
47
Bab 46 Pemecatan
48
Bab 47 Keraguan
49
Bab 48 Ulang Tahun Ellaine
50
Bab 49 Pelarian
51
Bab 50 Selamat Tinggal Ellaine
52
Bab 51 Tipu Muslihat
53
Bab 52 Pertemuan
54
Bab 53 Jantung Berdebar
55
Bab 54 Gara-Gara Alergi
56
Bab 55 Terpaksa Kembali
57
Bab 56 Pengusiran dan Ketakutan
58
Bab 57 Akhir atau Awal?
59
Bab 58 Putus Asa
60
Bab 59 Kerelaan
61
Bab 60 Menjalani Hidup
62
Bab 61 Mencari Restu
63
Bab 62 Hidup Berbahagia (End)
64
Ucapan Terima Kasih dan Curhat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!