Bab 4 Debutante

Tak terasa tibalah debutante yang ditunggu-tunggu. Kekayaan keluarga kerajaan dikerahkan pada pesta kali ini. Aula istana dihias penuh kemegahan dengan cahaya dari lampu gemerlapan. Jamuan telah tertata rapi di meja. Tamu undangan berbincang-bincang tak sabar menunggu bintang debutante pada malam ini.

Julliane berdiri tegap penuh kepercayaan diri di depan pintu aula istana. Berada di kerumunan orang sudah menjadi kebiasaan Julliane di kehidupannya yang lalu, jadi pesta ini bukanlah masalah baginya. Gaun berwarna biru dengan pernak-pernik menonjolkan kecantikan Julliane.

Berbeda dengan kakaknya, kegugupan menyelimuti hati Ellaine yang merasa gugup. Semua mata akan tertuju padanya dan kakaknya. Ia tidak terbiasa dengan semua itu. Meski dengan raut muka yang seperti itu, wajahnya tetap cantik. Gaun berwarna merah muda dihiasi bunga-bunga membuat Ellaine terlihat menawan.

Julliane menggenggam tangan adiknya yang gemetaran. "Tenang saja, semua akan baik-baik saja." Kehangatan dari tangan Sang Kakak membuat hati Ellaine mulai tenang. Ia menatap kakaknya yang tersenyum cerah. Senyum itu menular pada dirinya. Tak ada tatapan rasa takut yang dia pancarkan seperti makan bersama.

Leroy dengan baju kerajaan dan jubahnya telah siap digandeng istrinya. Ophelia yang berdandan cantik dengan permata menghiasi telingan dan lehernya tampil penuh kebahagiaan karena putri-putrinya telah dewasa.

Edgar berada di belakang mereka sambil menunggu bintang utama pesta ini masuk. Ia tidak terlalu antusias, pesta merupakan hal yang menyesakkan baginya.

Julliane dan Ellaine masuk bersamaan. Semua mata tertuju pada mereka. Tamu-tamu saling berbisik membandingkan kecantikan antara putri pertama dan kedua. Tidak ada yang bisa memilih. Keduanya terlihat sangat cantik.

Wajah Julliane yang tegas dan penuh keceriaan memiliki daya tarik sendiri. Sedangkan aura kepolosan dan keanggunan Ellaine yang terpancarkan setiap melangkah membuat orang-orang terpesona.

Semua orang tertunduk begitu melihat Raja dan Ratu yang berjalan mengikuti putri-putri mereka. Edgar merasa tersingkirkan karena bukan tokoh utama, tetapi ia tidak peduli.

Raja berpidato singkat sebelum pesta dimulai. "Terima kasih sudah datang pada pesta debutante ini-"

Julliane tidak memerhatikan pidato dari ayahnya. Ia lebih tertarik pada keindahan yang ada di aula istana. Berkali-kali bayangan pesta berputar di benaknya tetapi tidak semegah dan semeriah ini. Jika bisa ia ingin mengabadikan momen ini dengan benda berbentuk kotak yang biasanya dibawa-bawanya ke mana pun saat kehidupannya yang lalu. Ini adalah momen yang tidak boleh terlewatkan.

Sayang sekali Julliane tidak bisa merasakan debutante selama hidupnya.

Dentingan gelas yang saling bersentuhan diiringi keriuhan dari tamu undangan menandakan pesta dimulai. Lamunan Julliane terbuyarkan dengan bangsawan berdansa dengan pasangannya masing-masing.

Banyak tawaran dansa yang ditujukan pada kakak beradik ini. Lelaki dengan pakaian tidak kalah mewah dari mereka mendekati Julliane. Kemilau rambut emasnya membuat Julliane menyipitkan matanya.

"Perkenalkan saya adalah Beckett Lortamort. Maukah Anda berdansa dengan saya, Putri Julliane?" Beckett mengulurkan tangan pada Julliane.

Salah satu kandidat tokoh utama sudah mendekatiku. Awal yang bagus.

 

Julliane melengkungkan bibirnya, menerima uluran tangan dari Beckett. "Tentu saja, Pangeran Beckett."

Mereka berdansa dengan serasi hingga membuat orang-orang iri. Beckett Lortamort, pangeran dari Kerajaan Lortamort yang menjadi pasangan Ellaine di akhir cerita. Banyak orang yang terpikat karena ketampanannya. Kebaikan hati yang diperlihatkannya pada Ellaine, membuat putri kedua menjatuhkan pilihan pada lelaki ini.

"Terima kasih, Putri Julliane." Beckett mencium tangan Jullaine. Ia segera mencari pasangan dansa yang lain yaitu Ellaine.

Tentu saja, daya tarik antar tokoh utama. Mungkin akan sulit membuatnya berjodoh denganku, tetapi tidak ada salahnya mencoba. Dia pria baik.

Ellaine menerima tawaran dansa dari Beckett. Mata Julliane yang semula memperhatikan mereka berubah haluan pada pria berambut hitam dan mata emas bertatapan tajam.

"Saya adalah Kyler Orsin. Perkenankan saya berdansa dengan Putri Julliane." Dia menyilangkan salah satu tangannya meminta kesempatan untuk berdansa dengan Putri Pertama.

Julliane mengizinkan Duke muda ini berdansa dengannya. "Dengan senang hati, Duke Orsin."

Pancaran aura Kyler yang menakutkan membuatnya dan Julliane dijauhi oleh orang-orang. Kyler terkenal kejam tetapi sangat berbakat. Ia memenangkan kompetisi pedang di Kerajaan Yuvinere. Salah satu tokoh favorit Julliane di masa lalu.

"Saya undur diri, Putri Julliane."

Begitu selesai, Kyler undur diri menghilang dari sekumpulan orang yang berdansa. Julliane berharap bertemu dengannya lagi. Tak lama ada tangan lain datang lagi. Lelaki berambut panjang berwarna cokelat, lengkap dengan kacamata membuat matanya terlihat menawan. Julliane bersedia berdansa dengannya.

"Terima kasih, Putri Julliane. Lioney Crowley tidak akan mengecewakan Anda."

Lioney menggenggam tangan Julliane yang mungil. Julliane terkesan dengan sifat lembut dari anak Count terkaya di Kerajaan. Senyumnya meluluhkan hati Julliane. Dansa dengan Lioney membuatnya tak sadar waktu. Meski enggan Julliane melepaskan tangan Lioney.

"Dansa yang sangat menyenangkan, Putri Julliane." Lioney menyungginkan bibirnya sambil berlalu.

Ketiga kandidat tokoh utama tertarik padaku. Tinggal mencari jodohku.

Banyak tangan yang tersodor di depan Julliane begitu Lioney pergi. Julliane mengamati mereka satu persatu sambil mengingat deskripsi tokoh yang sama dengan orang-orang antusias ini tetapi hasilnya nihil. Ia hanya mengingat ketiga kandidat tokoh utama. Kebingungan mulai menerpanya. Jika menerima semuanya pasti tubuhnya tidak mampu bertahan hingga pesta selesai.

Julliane memilih satu satu lelaki yang meyakinkan. Namun, tangannya terhenti karena pintu aula terbuka lebar hingga menimbulkan suara yang keras.

Brak...

Semua pandangan mengarah ke sana. Tatapan kejijikan dan permusuhan dilontarkan pada lelaki itu. Lelaki dengan luka di wajah, mata merah dengan sorotan tajam dan rambut perak yang memantulkan cahaya dari lampu. Ia mendekati Julliane. Sorakan ejekan dan hinaan terdengar di seluruh ruangan.

"Pergilah!"

"Kembalilah ke Kerajaanmu!"

"Tidak ada tempat untukmu di sini!"

Lelaki itu mengabaikannya tetap menuju tujuannya. Ia adalah Ian Constain, pangeran dari kerajaan Constain. Mantan tunangan Julliane saat berumur delapan tahun. Sebelumnya mereka bertunangan untuk memperkuat hubungan kedua kerajaan.

Julliane bergeming. Ellaine mendekati, menggoyang-goyangkan lengan Julliane, untuk menyadarkan sang kakak agar menjauh dari lelaki itu. Ia takut Ian melakukan sesuatu pada kakaknya.

Jarak di antara mantan pasangan tunangan ini semakin sempit. Ian berhenti tepat satu langkah di depan Julliane. Ia menatap mata hijau zamrud Julliane penuh dengan sorotan siap membunuhnya.

"Selamat atas debutante Anda sekalian, Putri Julliane dan Putri Ellaine." Ian menundukkan kepalanya sambil mengulurkan tangan ke depan.

Ia mendongak menatap tajam Julliane, orang yang telah membuatnya menerima bekas luka di wajah.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

semangat otor 😘

2022-12-01

0

Elwi Chloe

Elwi Chloe

like dan favorit
mampir ya

2022-04-13

1

Lee

Lee

Udah difavorit kak..
nyicil dlu ya..
main jg ke karyaq..
mksih

2022-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Masuk ke Dalam Dunia Novel
2 Bab 2 Menjadi Putri Terkutuk
3 Bab 3 Rencana Cadangan
4 Bab 4 Debutante
5 Bab 5 Pangeran Buruk Rupa
6 Bab 6 Mengajari Pangeran
7 Bab 7 Ketiga Kandidat Tokoh Utama
8 Bab 8 Penculikan
9 Bab 9 Interogasi Penculik
10 Bab 10 Tawaran Menikah
11 Bab 11 Menuju Kerajaan Yuvinere
12 Bab 12 Kedatangan Pangeran
13 Bab 13 Pesta Berburu
14 Bab 14 Menangkap Basah
15 Bab 15 Duel
16 Bab 16 Waktu Luang Diganggu
17 Bab 17 Ancaman Duke Orsin
18 Bab 18 Kemurkaan
19 Bab 19 Penebar Rasa Takut
20 Bab 20 Hadiah
21 Bab 21 Rencana
22 Bab 22 Ditolak
23 Bab 23 Hadiah yang Hancur
24 Bab 24 Hari Terakhir di Kerajaan Yuvinere
25 Bab 25 Kutukan
26 Bab 26 Orang Terkasih
27 Bab 27 Perbuatan Usil
28 Bab 28 Calon Putri Mahkota
29 Bab 29 Danau
30 Bab 30 Gencatan Senjata
31 Bab 31 Menuju Kerajaan Constain
32 Bab 32 Perasaan atau Keuntungan
33 Bab 33 Terpaan Masalah
34 Bab 34 Pertengkaran
35 Bab 35 Obrolan Tentang Anak Terkutuk
36 Bab 36 Ide Baru
37 Hiatus Revisi
38 Bab 37 Proses Baik
39 Bab 38 Ingkar Janji
40 Bab 39 Adik Yang Dikucilkan
41 Bab 40 Teman Palsu
42 Bab 41 Serangan Monster
43 Bab 42 Serangan Balik
44 Bab 43 Penuduhan
45 Bab 44 Kebenaran Serangan Istana
46 Bab 45 Pundi Uang
47 Bab 46 Pemecatan
48 Bab 47 Keraguan
49 Bab 48 Ulang Tahun Ellaine
50 Bab 49 Pelarian
51 Bab 50 Selamat Tinggal Ellaine
52 Bab 51 Tipu Muslihat
53 Bab 52 Pertemuan
54 Bab 53 Jantung Berdebar
55 Bab 54 Gara-Gara Alergi
56 Bab 55 Terpaksa Kembali
57 Bab 56 Pengusiran dan Ketakutan
58 Bab 57 Akhir atau Awal?
59 Bab 58 Putus Asa
60 Bab 59 Kerelaan
61 Bab 60 Menjalani Hidup
62 Bab 61 Mencari Restu
63 Bab 62 Hidup Berbahagia (End)
64 Ucapan Terima Kasih dan Curhat
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 Masuk ke Dalam Dunia Novel
2
Bab 2 Menjadi Putri Terkutuk
3
Bab 3 Rencana Cadangan
4
Bab 4 Debutante
5
Bab 5 Pangeran Buruk Rupa
6
Bab 6 Mengajari Pangeran
7
Bab 7 Ketiga Kandidat Tokoh Utama
8
Bab 8 Penculikan
9
Bab 9 Interogasi Penculik
10
Bab 10 Tawaran Menikah
11
Bab 11 Menuju Kerajaan Yuvinere
12
Bab 12 Kedatangan Pangeran
13
Bab 13 Pesta Berburu
14
Bab 14 Menangkap Basah
15
Bab 15 Duel
16
Bab 16 Waktu Luang Diganggu
17
Bab 17 Ancaman Duke Orsin
18
Bab 18 Kemurkaan
19
Bab 19 Penebar Rasa Takut
20
Bab 20 Hadiah
21
Bab 21 Rencana
22
Bab 22 Ditolak
23
Bab 23 Hadiah yang Hancur
24
Bab 24 Hari Terakhir di Kerajaan Yuvinere
25
Bab 25 Kutukan
26
Bab 26 Orang Terkasih
27
Bab 27 Perbuatan Usil
28
Bab 28 Calon Putri Mahkota
29
Bab 29 Danau
30
Bab 30 Gencatan Senjata
31
Bab 31 Menuju Kerajaan Constain
32
Bab 32 Perasaan atau Keuntungan
33
Bab 33 Terpaan Masalah
34
Bab 34 Pertengkaran
35
Bab 35 Obrolan Tentang Anak Terkutuk
36
Bab 36 Ide Baru
37
Hiatus Revisi
38
Bab 37 Proses Baik
39
Bab 38 Ingkar Janji
40
Bab 39 Adik Yang Dikucilkan
41
Bab 40 Teman Palsu
42
Bab 41 Serangan Monster
43
Bab 42 Serangan Balik
44
Bab 43 Penuduhan
45
Bab 44 Kebenaran Serangan Istana
46
Bab 45 Pundi Uang
47
Bab 46 Pemecatan
48
Bab 47 Keraguan
49
Bab 48 Ulang Tahun Ellaine
50
Bab 49 Pelarian
51
Bab 50 Selamat Tinggal Ellaine
52
Bab 51 Tipu Muslihat
53
Bab 52 Pertemuan
54
Bab 53 Jantung Berdebar
55
Bab 54 Gara-Gara Alergi
56
Bab 55 Terpaksa Kembali
57
Bab 56 Pengusiran dan Ketakutan
58
Bab 57 Akhir atau Awal?
59
Bab 58 Putus Asa
60
Bab 59 Kerelaan
61
Bab 60 Menjalani Hidup
62
Bab 61 Mencari Restu
63
Bab 62 Hidup Berbahagia (End)
64
Ucapan Terima Kasih dan Curhat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!