Bab 7. Terusir

"Jangan pedulikan tatapan mereka, Xiao Yin! Kita akan segera sampai," ucap Liwei ketika melihat Fang Yin terus menundukkan wajahnya saat berjalan.

Fang Yin hanya menjawabnya dengan anggukan.

Sebenarnya Fang Yin menunduk bukan karena malu atau tidak percaya diri melainkan karena dia takut salah satu dari penduduk desa itu ada yang mengenalinya.

Jika mereka bisa melihat dengan teliti, mereka akan tahu jika pakaian yang dikenakan oleh Fang Yin adalah tenunan terbaik yang biasanya hanya bisa dimiliki oleh kalangan bangsawan dan raja-raja.

Fang Yin berharap jika mereka tidak akan mengetahuinya dan berharap Liwei dan Mao Zhan akan memberinya hanfu yang sederhana saja dan memberinya kesan sebagai orang biasa.

Mao Zhan yang berjalan paling depan, memasuki sebuah halaman rumah yang cukup luas. Di depan pintu terdapat sebuah plankan nama bertuliskan 'Keuarga Mao'. Itu berarti rumah itu adalah tempat tinggal Mao Zhan dan Liwei.

Fang Yin masih berdiri mematung di depan pintu meskipun Mao Zhan sudah membuka pintu untuknya dan masuk lebih dulu.

"Masuklah, nak." Liwei memegang bahu Fang Yin dan sedikit mendorongnya agar mengikutinya untuk masuk ke dalam rumah.

"Maaf merepotkanmu, Bibi. Apakah bibi hanya tinggal berdua bersama paman saja di rumah ini?" tanya Fang Yin sambil melihat ke sekeliling ruangan.

"Tidak. Ada anak-anak kami juga di belakang. Ikutlah denganku, aku akan mengenalkanmu pada mereka."

Liwei membawa Fang Yin berjalan melewati ruang tamu dan membuka sebuah pintu yang menampakkan sebuah halaman yang dikelilingi oleh beberapa ruangan yang saling terhubung satu sama lain.

Rumah keluarga Mao terbilang sangat besar untuk kalangan penduduk desa. Bisa di bilang mereka adalah orang kaya di desanya mengingat rumaah-rumah lain di sekelilingnya yang terlihat biasa.

Samar-samar terdengar suara orang sedang bercakap-cakap di sebuah ruangan. Liwei membawa Fang Yin memasuki ruangan itu. Fang Yin menahan napas yang dihirupnya untuk sejenak lalu menghembuskannya perlahan, dalam hati dia berharap anak-anak dari Liwei bisa menerima kehadirannya di rumah itu.

"Ibu!" panggil salah seorang putri Liwei, beranjak dari duduknya dan diikuti yang lainnya.

Ada empat orang anak di dalam ruangan itu, dua anak laki-laki dan dua anak perempuan.

"Kalian duduklah. Ibu akan memperkenalkan kalian pada anggota baru keluarga kita." Liwei meminta keempat anaknya untuk duduk kembali.

Mereka berempat pun menurut dan kembali duduk lesehan di lantai.

"Xiao Yin, kamarilah!" panggil Liwei.

Fang Yin melangkah masuk lalu duduk di samping Liwei, berhadapan dengan keempat orang anaknya.

"Dia Mao Chen, anak sulungku." Liwei menunjuk seorang pemuda kira-kira berusia 17 tahun.

Fang Yin terlihat berkaca-kaca selah melihatnya karena teringat akan kakaknya Gu Qian Fan.

Fang Yin membungkuk memberi hormat pada Mao Chen dan Mao Chen membalas hormatnya.

"Dia Mao Shen, anak keduaku." Liwei kembali menunjuk seorang anak laki-lakinya yang berusia kira-kira 15 tahun.

Lagi-lagi Fang Yin kembali teringat akan kakak keduanya Gu Yu Wen.

Fang Yin kembali membungkuk untuk memberi hormat pada Mao Shen dan Mao Shen pun membalasnya.

"Dan kedua gadis ini adalah si kembar Mao Lian dan Mao Niu." Liwei menunjuk kedua anak gadisnya yang kira-kira sebaya dengan Fang Yin.

Saat Fang Yin ingin membungkuk memberinya hormat, Mao Niu bergerak seperti sedang mendorong maju ke depan untuk menghentikannya.

"Tidak perlu terlalu sopan pada kami, Xiao ... Xiao ...." Niu tampak mengingat-ingat nama panjang Fang Yin.

"Xiao Yin," ucap Liwei.

"Iya, Xiao Yin." Niu tersenyum ramah pada Fang Yin.

Lain dengan Niu, Lian terlihat pendiam dan terkesan acuh.

Setelah perkenalan selesai, Liwei meminta kedua putrinya untuk menunjukkan di mana tempat pemandian dan kamar mereka. Rumah itu tidak punya banyak ruang kosong, sehingga Fang Yin harus tidur bersama dengan Niu dan Lian. Fang Yin sangat senang karena mereka menerimanya dengan baik di sana.

Hari-hari Fang Yin di dalam keluarga Mao terasa menyenangkan. Dia lebih sering menghabiskan waktu bersama Mao Zhan dan Liwei ketimbang keempat anaknya. Fang Yin sering diajak untuk keluar mencari tanaman obat di perbukitan dan lembah yang biasa mereka kunjungi.

Di rumah itu, Fang Yin juga di minta untuk membantu Mao Zhan dan Liwei meramu obat. Keempat anak mereka tidak tertarik untuk membantu pekerjaan orang tuanya. Mereka memilih untuk mengerjakan pekerjaan lain yaitu menjual tanaman obat dan beberapa resep manjur hasil racikan orang tua mereka.

Sampai suatu ketika, seluruh keluarga itu berkumpul untuk membagi hasil penjualan tanaman obat yang mereka jual. Itu biasa mereka lakukan setelah uang hasil penjualan sudah terkumpul banyak. Keempat anak Mao Zhan biasanya akan sering berebut saat pembagian berlangsung.

Malam itu, mereka bertujuh berkumpul di ruang santai tempat biasa mereka berkumpul. Di ruangan itu ada sebuah meja, mereka bertujuh duduk melingkar mengelilingi meja itu. Tanpa banyak berbasa-basi, Mao Zhan selaku kepala keluarga, meletakkan sebuah kantong berisi uang hasil penjualan di atas meja.

Keempat anak Liwei terlihat tidak sabar untuk menerima bagian mereka.

Mao Zhan tampak sedang menghitung koin emas dan koin perak yang dia keluarkan dari dalam kantong kain yang sebelumnya dia taruh di atas meja.

Fang Yin tidak terlalu heran dengan banyaknya uang yang ada di hadapannya. Walaupun dia bukan seorang putri lagi, namun di dalam cincin penyimpannya dia memiliki lebih dari 10 kali lipat uang yang ada di hadapannya. Berbeda dengan Fang Yin, keempat anak Mao Zhan tidak berkedip melihat banyaknya uang itu.

Rupanya, hasil penjualan bulan ini jumlahnya lebih banyak dari bulan sebelumnya. Mereka berharap akan memperoleh bagian yang lebih banyak dari bulan lalu.

Mao Zhan mulai memilah koin emas dan koin perak itu menjadi 7 bagian yang berbeda-beda.

Keempat anak Mao Zhan terlihat tidak senang ketika melihat Fang Yin yang baru menjadi anggota keluarga mereka sekitar dua minggu itu juga mendapat bagian yang hampir sama dengan mereka. Bagian Fang Yin hanya selisih sedikit saja dengan bagian keempat anaknya. Kejadian ini membuat percikan-percikan api kecemburuan dan kebencian mulai tumbuh di hati keempat anak Mao Zhan.

Fang Yin belum menyadari tentang perubahan sikap keempat saudara angkatnya itu. Dia berusaha bersikap seperti biasa dalam menjalankan aktifitasnya. Mao Zhan dan Liwei terlihat semakin menyayangi Fang Yin karena berkat bantuannya, mereka bisa mendapatkan tanaman obat dengan kualitas yang bagus. Bukan itu saja, Fang Yin juga memberikan mereka trik-trik khusus dalam mengolah bahan obat agar tidak mengurangi kandungannya saat dikeringkan.

Saat Fang Yin pergi membantu Mao Zhan dan Liwei mencari tanaman obat, keempat anak Mao Zhan berkumpul untuk mengeluarkan unek-unek mereka tentang Fang Yin.

Mereka berencana untuk menyingkirkan Fang Yin dari rumah mereka dengan cara licik. Kedua orangtuanya tidak mungkin mengijinkan Fang Yin pergi dari rumah itu jika mereka tidak membuat Fang Yin melakukan kesalahan yang membuat orangtuanya marah.

Sore itu, seperti biasa, Fang Yin mengeluarkan hasil pencarian mereka dan menyimpannya dengan baik di sebuah ruangan khusus. Ada beberapa jenis tanaman obat yang memiliki sifat mudah rusak jika tidak segera diangin-anginkan. Semuanya dipilah-pilah dan diperlakukan dengan cara yang berbeda oleh Fang Yin dengan baik.

Tanpa Fang Yin sadari, Mao Shen sejak tadi mengawasi gerak-geriknya dan menunggu Fang Yin keluar dari sana. Setelah Fang Yin keluar, Mao Shen segera masuk ke ruangan itu dan memasukkan kembali semua tanaman obat yang didapatkan hari itu. Dengan begitu, seluruh tanaman obat itu akan rusak dan tidak memiliki nilai jual lagi.

Mao Shen tersenyum senang dan sangat merasa usahanya kali ini akan berhasil. Dia segera pergi menemui ketiga saudaranya dan menceritakan apa yang telah dia buat. Mereka bertiga bersorak senang ketika mendengar kabar itu dan tidak sabar lagi untuk menunggu hari esok.

Keesokan harinya, Mao Zhan memang mendapati tanaman obat yang mereka kumpulkan masih berada di dalam keranjang penampungan miliknya. Awalnya dia menduga jika Fang Yin melupakan tugasnya dan ingin marah padanya. Saat dia akan pergi menemui Fang Yin, tiba-tiba dia melihat beberapa tanaman obat tercecer di tempat biasa Fang Yin menyimpannya. Mao Zhan jadi tahu jika ada yang sengaja memasukkan kembali tanaman obat itu ke dalam keranjangnya.

Fang Yin tidak menyadari apa yang terjadi karena dia merasa telah melakukan tugasnya dengan baik.

Keempat anak Mao Zhan terlihat kecewa ketika Mao Zhan tidak memarahinya dan malah mengajaknya kembali untuk pergi mencari tanaman obat.

"Kak Shen, apakah kamu benar-benar telah melakukan tugasmu dengan baik?" tanya Lian setelah orang tua mereka pergi keluar bersama Fang Yin.

"Aku sangat yakin. Kalau tidak percaya, ayo kita periksa ke gudang penyimpanan itu!" ajak Shen pada ketiga saudaranya.

Mereka berempat bergegas pergi ke gudang dan membuktikan ucapan Shen. Di dalam gudang itu tidak ada tanaman obat hasil pencarian mereka kemarin. Mereka juga tidak menemukan di mana tanaman obat yang telah rusak, mungkin ayah mereka telah membuangnya.

"Ayah dan ibu memang benar-benar telah berubah. Mereka sangat menyayangi gadis jelek itu daripada kita sampai-sampai tidak mempermasalahkan dan mengabaikan hal sebesar ini." Mao Chen terlihat begitu marah.

Mereka berempat kembali mengatur siasat untuk menjebak Fang Yin. Kali ini mereka meminta Lian dan Niu sebagai pihak yang terlibat masalah. Mereka ingin membuat Fang Yin seolah-olah mencuri pakaian milik mereka berdua.

Meskipun kepulangan Fang Yin masih lama, mereka segera memulai rencana jahatnya. Niu dan Lian meletakkan pakaian kesukaan mereka di tempat penyimpanan pakaian Fang Yin yang berisi pakaian yang juga merupakan pemberian mereka sebelumnya. Mereka berempat sangat yakin jika rencana kali ini pasti akan berhasil.

Sore hari, Fang Yin langsung bergegas untuk mengambil gantinya sebelum pergi mandi sepulang dari mencari tanaman obat.

"Bersiaplah, Niu, Lian! Permainan kedua kita akan segera dimulai," ucap Mao Chen.

Niu dan Lian mulai memainkan dramanya dengan berpura-pura kebingungan mencari pakaiannya yang hilang.

Liwei yang hendak pergi untuk beristirahat, merasa terganggu dengan tangisan putri kembarnya.

"Ada apa ini?" tanya Liwei ketika dia membuka pintu kamar Niu.

Niu mengadukan apa yang terjadi pada Liwei, ketiga saudaranya yang lain ikut menimpali dan memberikan bumbu penyedap untuk memperkeruh masalah ini.

Liwei mendengarkannya dengan seksama lalu tersenyum dengan lembut pada kedua anak gadisnya.

"Mengalahlah sedikit pada Xiao Yin! Kasihan dia sudah tidak memiliki keluarga. Mungkin dia hanya ingin meminjamnya sebentar saja."

Jawaban Liwei membuat tubuh mereka berempat seakan mati lemas karena kecewa. Lagi-lagi usaha mereka untuk menyingkirkan Fang Yin harus gagal.

Fang Yin yang sudah selesai mandi dan mendengar semua percakapan mereka dari luar kamar itu sejak tadi, namun mereka tidak menyadarinya. Merasa ada yang tidak beres, Fang Yin berpikir untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Terlalu dini baginya untuk menyimpulkan jika keempat saudara angkatnya itu tidak menyukainya.

Fang Yin pura-pura tidak tahu apa-apa dan bersikap biasa lalu segera masuk, ketika Liwei dan kedua anak lelakinya sudah pergi dari kamar yang dia tempati bersama Niu dan Lian.

Niu dan Lian berpura-pura sudah tidur ketika Fang Yin masuk ke dalam kamar. Mereka menunggu Fang Yin tidur untuk pergi keluar dan melakukan diskusi bersama kedua kakak lelakinya. Melihat Fang Yin sudah tidak bergerak dan tidur dengan nyenyak, mereka berdua mengendap-endap keluar dari kamarnya.

Diam-diam Fang Yin yang sebenarnya belum tidur mengikuti mereka berdua di belakang. Ternyata benar dugaannya, empat bersaudara itu bersekongkol untuk menjebaknya. Fang Yin juga baru tahu dari percakapan mereka jika sebelumnya mereka merusakkan tananan obat demi memfitnah dirinya.

Mao Zhan ternyata juga sedang mencuri dengar dari tempat yang berbeda dengan Fang Yin.

Tanpa sengaja tangan Fang Yin menyenggol sebuah guci besar yang ada di sisinya. Walaupun guci itu tidak pecah namun menimbulkan suara keras yang mengundang perhatian keempat bersaudara itu. Mereka keluar dari tempat mereka berkumpul.

"Rupanya ada penguping di sini!" seru Chen.

Bukannya merasa bersalah, mereka malah menunjukkan rasa ketidaksukaannya pada Fang Yin.

"Jadi kalian ...." ucapan Fang Yin terpotong ketika melihat tangan Chen terangkat untuk mengisyaratkan agar dia terdiam.

"Iya, benar. Kami tidak menyukai kehadiranmu di sini. Tidak untuk hari ini, besok dan seterusnya, Gadis buruk rupa!" seru Chen.

Mereka tidak tahu jika wajah Fang Yin di balik cadarnya sangatlah cantik.

Fang Yin terdiam menunduk mendengar kata-kata Chen. Setelah itu, semuanya bergiliran mengungkapkan ketidaksukaannya pada Fang Yin. Fang Yin akhirnya mengalah dan berjanji pada mereka untuk pergi dari sana malam itu juga tanpa membawa apa-apa.

Keempat bersaudara itu juga melarang Fang Yin berpamitan dengan kedua orangtuanya agar meninggalkan kesan buruk bagi mereka. Fang Yin tidak dapat menolak. Mungkin ini memang jalan terbaik untuknya karena selama tinggal di tempat itu dia tidak dapat berkultivasi.

Di tempat yang tersembunyi, Mao Zhan mendengar semuanya. Sebenarnya dia sangat ingin menahan Fang Yin yang merupakan aset berharganya, namun itu tidak dia lakukan. Dia tidak ingin anak-anaknya berbuat yang lebih nekat lagi untuk menyakiti Fang Yin di luar pengawasannya.

****

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Ni Ketut Patmiari

Ni Ketut Patmiari

Duh kasihan Fang Yin, di istana kena fitnah... baru ktemu keluarga baik eh malah kena fitnah lagi...

2023-11-04

4

K4k3k 8¤d¤h

K4k3k 8¤d¤h

🙏❣❣❣❣❣🙏

2023-05-07

0

K4k3k 8¤d¤h

K4k3k 8¤d¤h

mantab thor lanjut terus update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali

2023-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Sidang Istana
2 Bab 2. Serangan Pemberontak
3 Bab 3. Jiwa Baru di Tubuh Fang Yin
4 Bab 4 Keterpurukan Fang Yin
5 Bab 5. Memakai Cadar
6 Bab 6. Bertemu Pencari Tanaman Obat
7 Bab 7. Terusir
8 Bab 8. Menjadi Budak
9 Bab 9. Mencuri Hati Majikan
10 Bab 10. Pembebasan
11 Bab 11. Pergi ke Akademi
12 Bab 12. Dikucilkan
13 Bab 13. Berpura-pura Bodoh
14 Bab 14. Ujian Fisik
15 Bab 15. Mulai Beratih
16 Bab 16. Binatang Roh
17 Bab 17. Kristal Naga Pelangi
18 Bab 18. Hari Kelulusan
19 Bab 19. Bertemu Pendekar Es
20 Bab 20. Melatih Jurus Terbang
21 Bab 21. Sebuah Syarat
22 Bab 22. Jurus Perisai Es
23 Bab 23. Terkena Racun
24 Bab 24. Mengambil Kultivasi Lawan
25 Bab 25. Belum Saatnya
26 Bab 26. Jurus Badai Es
27 Bab 27. Jurus Badai Es 2
28 Bab 28. Berpisah
29 Bab 29. Bertemu Jian Heng
30 Bab 30. Sebuah Rahasia
31 Bab 31. Mencoba Peruntungan
32 Bab 32. Dunia Ilusi
33 Bab 33. Ingatan Palsu
34 Bab 34. Melatih Jurus
35 Bab 35. Pemilik Kitab
36 Bab 36. Bertemu Murid
37 Bab 37. Tidak Jera
38 Bab 38. Tidak Ingin Menyerah
39 Bab 39. Kekejaman Fang Yin
40 Bab 40. Kekejaman Fang Yin 2
41 Bab 41. Akhir Pertarungan
42 Bab 42. Bisakah Kamu Membantuku?
43 Bab 43. Sebuah Undangan
44 Bab 44. Siapa Paman Xi?
45 Bab 45. Salah Paham
46 Bab 46. Dilema
47 Bab 47. Aku Percaya Padamu
48 Bab 48. Kembali ke Penginapan
49 Bab 49. Simbol Dewi Naga
50 Bab 50. Mengatakan Rahasia
51 Bab 51. Pergi Bersama
52 Bab 52. Dalam Perjalanan
53 Bab 53. Pertarungan Sengit
54 Bab 54. Titik Kelemahan
55 Bab 55. Akhir Hidup Ular Legenda
56 Bab 56. Sampai di Sekte
57 Bab 57. Meminta Ijin
58 Bab 58. Menyerap Qi Kristal Biru
59 Bab 59. Merasa Gagal
60 Bab 60. Di Tepi Kolam
61 Bab 61. Bermain-main
62 Bab 62. Menjadi Bahan Lelucon
63 Bab 63. Menghibur Diri
64 Bab 64. Ruang Rahasia
65 Bab 65. Pil Penjelajah Jiwa
66 Bab 66. Halaman Pertama
67 Bab 67. Merindukan
68 Bab 68. Datang Membantu
69 Bab 69. Pendekar Cadar Perak
70 Bab 70. Menyembunyikan Luka
71 Bab 71. Sebuah hadiah
72 Bab 72. Ternyata Dia ....
73 Bab 73. Merasa Bosan
74 Bab 74. Gagal Bertanya
75 Bab 75. Masih Misteri
76 Bab 76. Terbongkar sudah
77 Bab 77. Waspada
78 Bab 78. Penyelamat Misterius
79 Bab 79. Kemunculan Ketua Lama
80 Bab 80. Mutasi Yuan Wong
81 Bab 81. Ikut Campur
82 Bab 82. Bertarung Bersama
83 Bab 83. Pertarungan Berakhir
84 Bab 84. Tidak Bisa Mengelak
85 Bab 85. Gulungan Pil Rahasia
86 Bab 86. Mengumumkan Status Fang Yin
87 Bab 87. Terlambat Menyadari
88 Bab 88. Membuka Ingatan
89 Bab 89. Sebuah Kesempatan
90 Bab 90. Panggil Aku Kak Feng!
91 Bab 91. Lembah Tengkorak
92 Bab 92. Belum Berakhir
93 Bab 93. Sebuah Tipuan
94 Bab 94. Pilihan Terbaik
95 Bab 95. Tempat Asing
96 Bab 96. Mencari Jalan Keluar
97 Bab 97. Tumbuhan yang Bersinar
98 Bab 98. Tanaman Cantik
99 Bab 99. Sebuah Goa
100 Bab 100. Tentara Iblis Darah
101 Bab 101. Jurus Pedang Iblis Darah
102 Bab 102. Pertarungan Ganda
103 Bab 103. Aku Lapar
104 Bab 104. Tempat yang Indah
105 Bab 105. Pendekar Seribu Mata
106 Bab 106. Hawa Tubuh yang Sama
107 Bab 107. Cerita Kelam
108 Bab 108. Pil Pemanggil Roh
109 Bab 109. Kembali Pulang
110 Bab 110. Teriakan Fang Yin
111 Bab 111. Aku Baik-baik saja
112 Bab 112. Pergi ke Suatu Tempat
113 Bab 113. Ruang Rahasia
114 Bab 114. Melakukan Kesalahan
115 Bab 115. Melanjutkan Misi
116 Bab 116. Pil Bekerja
117 Bab 117. Satu Kitab Selesai
118 Bab 118. Saatnya untuk Berpisah
119 Bab 119. Terasa Berat
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
203 Bab 203
204 Bab 204
205 Bab 205
206 Bab 206
207 Bab 207
208 Bab 208
209 Bab 209
210 Bab 210
211 Bab 211
212 Bab 212
213 Bab 213
214 Bab 214
215 Bab 215
216 Bab 216
217 Bab 217
218 Bab 118
219 Bab 119
220 Bab 220
221 Bab 221
222 Bab 222
223 Bab 223
224 Bab 224
225 Bab 225
226 Bab 226
227 Bab 227
228 Bab 228
229 Bab 229
230 Bab 230
231 Bab 231
232 Bab 232
233 Bab 233
234 Bab 234
235 Bab 235
236 Bab 236
237 Bab 237
238 Bab 238
239 Bab 239
240 Bab 240
241 Bab 241
242 Bab 242
243 Bab 243
244 Bab 244
245 Bab 245
246 Bab 246
247 Bab 247
248 Bab 248
249 Bab 249. Dalam Perjamuan
250 Bab 250. Ketahuan
251 Bab 251. Alibi
252 Bab 252. Siapakah Dia?
253 Bab 253. Perpustakaan Pribadi
254 Bab 254. Tak Akan Menyerah
255 Bab 255. Hancur
256 Bab 256. Cermin
257 Bab 257. Yang Hui
258 Bab 258. Phoenix Api dan Es
259 Bab 259. Bejana Jiwa Suci
260 Bab 260. Berkorban
261 Bab 261. Satu Purnama
262 Bab 262. Mengejutkan
263 Bab 263. Menara Energi
264 Bab 264. Ying Ruo menghilang
265 Bab 265. Teknik Lintas Dimensi
266 Bab 266. Formasi Sembilan Matahari
267 Bab 267. Kota Kecil
268 Bab 268. Diagram Pembebas Jiwa
269 Bab 269. Melanjutkan Perjalanan
270 Bab 270. Sebuah Kisah
271 Bab 271. Sampai di Lembah Maut
272 Bab 272. Merasa Bimbang
273 Bab 273. Pertarungan Sengit
274 Bab 274. Kematian Yao Dong
275 Bab 275. Sebuah Tawaran
276 Bab 276. Mencari Jalan Keluar
277 Bab 277. Perpisahan
278 Bab 278. Kekacauan
279 Bab 279. Kesalahpahaman
280 Bab 280. Pertemuan Tak Terduga
281 Bab 281. Terbuka
282 Bab 282. Latihan Selesai
283 Bab 283. Tiba di Gunung Perak
284 Bab 284. Keharuan
285 Bab 285. Rasa Iri
286 Bab 286. Yu Ruo
287 Bab 287. Guan Xing
288 Bab 288. Pertarungan Serius
289 Bab 289. Perang Roh Pendamping
290 Bab 280. Berakhir
291 Bab 281. Bersatu Kembali
292 Bab 292. Rumah Sederhana
293 Bab 293. Suasana Damai
294 Bab 294. Misteri Daratan Utara
295 Bab 295. Sebuah Rencana Penting
296 Bab 296. Tempat Asing
297 Bab 297. Racun Sihir
298 Bab 298. Ingin Bebas
299 Bab 299. Kebangkitan Dewi Qin Gongni
300 Bab 300. Giok Hitam
301 Bab 301. Pil Kabut Embun
302 Bab 302. Tinggal Sementara
303 Bab 303. Bermata Biru
304 Bab 204. Menguping
305 Bab 305. Acong
306 Bab 306. Acong 2
307 Bab 307. Memulai Pelatihan
308 Bab 308. Wajah yang Mirip
309 Bab 309. Sebuah Siasat
310 Bab 310. Tenang Untuk Sejenak
311 Bab 311. Benua Timur
312 Bab 312. Secuil Perasaan
313 Bab 313. Jumawa
314 Bab 314. Ayah Angkat
315 Bab 315. Hari Kebebasan
316 Bab 316. Perpisahan
317 Bab 317. Kembali Ke Gunung Perak
318 Bab 318. Utusan
319 Bab 319. Menepi
320 Bab 320. Pengejaran
321 Bab 321. Menghadang
322 Bab 322. Kebangkitan Roh Naga Api
323 Bab 323. Selir Ning
324 Bab 324. Pengakuan Selir Ning
325 Bab 325. Berdamai Dengan Kenyataan
326 Bab 326. Alam Bawah Sadar Selir Ning
327 Bab 327. Kehidupan Kedua
328 Bab 328. Berdamai dengan Masa Lalu
329 Bab 329. Membuka Identitas
330 Bab 330. Kemampuan Tersembunyi
331 Bab 331. Seleksi Pasukan
332 Bab 332. Energi Misterius
333 Bab 333. Mustika Es
334 Bab 334. Bukan Tanda Bahaya
335 Bab 335. Kepulangan Da Xia
336 Bab 336. Kedatangan Raja Iblis Api
337 Bab 337. Penghianatan Panglima Yi
338 Bab 338. Huang Ran
339 Bab 339. Kedatangan Kaisar Jing
340 Bab 340. Sepenggal Kisah
341 Bab 341. Artefak Lentera Langit
342 Bab 342. Kemampuan Chen Chen
343 Bab 343. Kecurigaan Ning Yao Xi
344 Bab 344. Setengah Iblis
345 Bab 345. Bukit Pengasingan
346 Bab 346. Memulai Persiapan
347 Bab 347. Fang Yin vs Kaisar Ning
348 Bab 348. Di tengah Peperangan
349 Bab 349. Menanti Hukuman
350 Bab 350. Kesedihan Jian Heng
351 Bab 351. Pembuktian
352 Bab 352. Hukuman
353 Bab 353. Malu
354 Bab 364. Xiao Chang
355 Bab 355. Siapa Aku?
356 Bab 356. Masuk ke Istana
357 Bab 357. Berita Mengejutkan
358 Bab 358. Pembuatan Pil Versi Tian Feng
359 Bab 359. Berpisah Sementara
360 Bab 360. Sedarah
361 Bab 361. Kekuatan Jiwa Asing
362 Bab 362. Bukan Gong Kim
363 Bab 363.
364 Bab 364. Awal Kehancuran
365 Bab 365. Sinyal Bahaya
366 Bab 366. Mencoba Melepaskan Segel
367 Bab 367. Perpisahan
368 Bab 368. Berhasil Selamat
369 Bab 369. Bukit Salju Abadi
370 Bab 370. Perjalanan
371 Bab 371. Rencana Pernikahan
372 Bab 372. Fenomena Aneh
373 Bab 373. Mengunci Portal Dimensi
374 Bab 374. Harus Dewasa
375 Bab 275
376 Bab 376. Ayah Angkat
377 Bab 377. Hari Pernikahan
378 Bab 378. Sah
379 Bab 379. Salah Paham
380 Bab 380. Sebuah Fenomena
381 Bab 381. Berencana
382 Bab 382. Diputuskan
383 Bab 383. Serangan Mendadak
384 Bab 384. Zhen Yumao
385 Bab 385. Teknik Lidah Maut
386 Bab 286. Bangkit
387 Bab 287. Kembali
388 Bab 388. Meminta Maaf
389 Bab 389. Terganggu
390 Bab 390. Terpikirkan
391 Bab 391. Sikap Berbeda
392 Bab 392. Ling Shasha
393 Bab 393. Penemuan Baru
394 Bab 394. Rencana Licik
395 Bab 395. Mencurigakan
396 Bab 396. Cemas
397 Bab 397. Penyusup
398 Bab 398. Menahan Diri
399 Bab 399. Saling Merahasiakan
400 Bab 400. Penemuan Baru
401 Bab 401. Rencana Fang Yin
402 Bab 402. Goresan Luka
403 Bab 403. Perjalanan
404 Bab 404. Ancaman
405 Bab 405. Bertarung
406 Bab 406. Di Luar Kendali
407 Bab 407. Xi Yuen dan Xi Yufei
408 Kultivasi Dewi 2
Episodes

Updated 408 Episodes

1
BAB 1. Sidang Istana
2
Bab 2. Serangan Pemberontak
3
Bab 3. Jiwa Baru di Tubuh Fang Yin
4
Bab 4 Keterpurukan Fang Yin
5
Bab 5. Memakai Cadar
6
Bab 6. Bertemu Pencari Tanaman Obat
7
Bab 7. Terusir
8
Bab 8. Menjadi Budak
9
Bab 9. Mencuri Hati Majikan
10
Bab 10. Pembebasan
11
Bab 11. Pergi ke Akademi
12
Bab 12. Dikucilkan
13
Bab 13. Berpura-pura Bodoh
14
Bab 14. Ujian Fisik
15
Bab 15. Mulai Beratih
16
Bab 16. Binatang Roh
17
Bab 17. Kristal Naga Pelangi
18
Bab 18. Hari Kelulusan
19
Bab 19. Bertemu Pendekar Es
20
Bab 20. Melatih Jurus Terbang
21
Bab 21. Sebuah Syarat
22
Bab 22. Jurus Perisai Es
23
Bab 23. Terkena Racun
24
Bab 24. Mengambil Kultivasi Lawan
25
Bab 25. Belum Saatnya
26
Bab 26. Jurus Badai Es
27
Bab 27. Jurus Badai Es 2
28
Bab 28. Berpisah
29
Bab 29. Bertemu Jian Heng
30
Bab 30. Sebuah Rahasia
31
Bab 31. Mencoba Peruntungan
32
Bab 32. Dunia Ilusi
33
Bab 33. Ingatan Palsu
34
Bab 34. Melatih Jurus
35
Bab 35. Pemilik Kitab
36
Bab 36. Bertemu Murid
37
Bab 37. Tidak Jera
38
Bab 38. Tidak Ingin Menyerah
39
Bab 39. Kekejaman Fang Yin
40
Bab 40. Kekejaman Fang Yin 2
41
Bab 41. Akhir Pertarungan
42
Bab 42. Bisakah Kamu Membantuku?
43
Bab 43. Sebuah Undangan
44
Bab 44. Siapa Paman Xi?
45
Bab 45. Salah Paham
46
Bab 46. Dilema
47
Bab 47. Aku Percaya Padamu
48
Bab 48. Kembali ke Penginapan
49
Bab 49. Simbol Dewi Naga
50
Bab 50. Mengatakan Rahasia
51
Bab 51. Pergi Bersama
52
Bab 52. Dalam Perjalanan
53
Bab 53. Pertarungan Sengit
54
Bab 54. Titik Kelemahan
55
Bab 55. Akhir Hidup Ular Legenda
56
Bab 56. Sampai di Sekte
57
Bab 57. Meminta Ijin
58
Bab 58. Menyerap Qi Kristal Biru
59
Bab 59. Merasa Gagal
60
Bab 60. Di Tepi Kolam
61
Bab 61. Bermain-main
62
Bab 62. Menjadi Bahan Lelucon
63
Bab 63. Menghibur Diri
64
Bab 64. Ruang Rahasia
65
Bab 65. Pil Penjelajah Jiwa
66
Bab 66. Halaman Pertama
67
Bab 67. Merindukan
68
Bab 68. Datang Membantu
69
Bab 69. Pendekar Cadar Perak
70
Bab 70. Menyembunyikan Luka
71
Bab 71. Sebuah hadiah
72
Bab 72. Ternyata Dia ....
73
Bab 73. Merasa Bosan
74
Bab 74. Gagal Bertanya
75
Bab 75. Masih Misteri
76
Bab 76. Terbongkar sudah
77
Bab 77. Waspada
78
Bab 78. Penyelamat Misterius
79
Bab 79. Kemunculan Ketua Lama
80
Bab 80. Mutasi Yuan Wong
81
Bab 81. Ikut Campur
82
Bab 82. Bertarung Bersama
83
Bab 83. Pertarungan Berakhir
84
Bab 84. Tidak Bisa Mengelak
85
Bab 85. Gulungan Pil Rahasia
86
Bab 86. Mengumumkan Status Fang Yin
87
Bab 87. Terlambat Menyadari
88
Bab 88. Membuka Ingatan
89
Bab 89. Sebuah Kesempatan
90
Bab 90. Panggil Aku Kak Feng!
91
Bab 91. Lembah Tengkorak
92
Bab 92. Belum Berakhir
93
Bab 93. Sebuah Tipuan
94
Bab 94. Pilihan Terbaik
95
Bab 95. Tempat Asing
96
Bab 96. Mencari Jalan Keluar
97
Bab 97. Tumbuhan yang Bersinar
98
Bab 98. Tanaman Cantik
99
Bab 99. Sebuah Goa
100
Bab 100. Tentara Iblis Darah
101
Bab 101. Jurus Pedang Iblis Darah
102
Bab 102. Pertarungan Ganda
103
Bab 103. Aku Lapar
104
Bab 104. Tempat yang Indah
105
Bab 105. Pendekar Seribu Mata
106
Bab 106. Hawa Tubuh yang Sama
107
Bab 107. Cerita Kelam
108
Bab 108. Pil Pemanggil Roh
109
Bab 109. Kembali Pulang
110
Bab 110. Teriakan Fang Yin
111
Bab 111. Aku Baik-baik saja
112
Bab 112. Pergi ke Suatu Tempat
113
Bab 113. Ruang Rahasia
114
Bab 114. Melakukan Kesalahan
115
Bab 115. Melanjutkan Misi
116
Bab 116. Pil Bekerja
117
Bab 117. Satu Kitab Selesai
118
Bab 118. Saatnya untuk Berpisah
119
Bab 119. Terasa Berat
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202
203
Bab 203
204
Bab 204
205
Bab 205
206
Bab 206
207
Bab 207
208
Bab 208
209
Bab 209
210
Bab 210
211
Bab 211
212
Bab 212
213
Bab 213
214
Bab 214
215
Bab 215
216
Bab 216
217
Bab 217
218
Bab 118
219
Bab 119
220
Bab 220
221
Bab 221
222
Bab 222
223
Bab 223
224
Bab 224
225
Bab 225
226
Bab 226
227
Bab 227
228
Bab 228
229
Bab 229
230
Bab 230
231
Bab 231
232
Bab 232
233
Bab 233
234
Bab 234
235
Bab 235
236
Bab 236
237
Bab 237
238
Bab 238
239
Bab 239
240
Bab 240
241
Bab 241
242
Bab 242
243
Bab 243
244
Bab 244
245
Bab 245
246
Bab 246
247
Bab 247
248
Bab 248
249
Bab 249. Dalam Perjamuan
250
Bab 250. Ketahuan
251
Bab 251. Alibi
252
Bab 252. Siapakah Dia?
253
Bab 253. Perpustakaan Pribadi
254
Bab 254. Tak Akan Menyerah
255
Bab 255. Hancur
256
Bab 256. Cermin
257
Bab 257. Yang Hui
258
Bab 258. Phoenix Api dan Es
259
Bab 259. Bejana Jiwa Suci
260
Bab 260. Berkorban
261
Bab 261. Satu Purnama
262
Bab 262. Mengejutkan
263
Bab 263. Menara Energi
264
Bab 264. Ying Ruo menghilang
265
Bab 265. Teknik Lintas Dimensi
266
Bab 266. Formasi Sembilan Matahari
267
Bab 267. Kota Kecil
268
Bab 268. Diagram Pembebas Jiwa
269
Bab 269. Melanjutkan Perjalanan
270
Bab 270. Sebuah Kisah
271
Bab 271. Sampai di Lembah Maut
272
Bab 272. Merasa Bimbang
273
Bab 273. Pertarungan Sengit
274
Bab 274. Kematian Yao Dong
275
Bab 275. Sebuah Tawaran
276
Bab 276. Mencari Jalan Keluar
277
Bab 277. Perpisahan
278
Bab 278. Kekacauan
279
Bab 279. Kesalahpahaman
280
Bab 280. Pertemuan Tak Terduga
281
Bab 281. Terbuka
282
Bab 282. Latihan Selesai
283
Bab 283. Tiba di Gunung Perak
284
Bab 284. Keharuan
285
Bab 285. Rasa Iri
286
Bab 286. Yu Ruo
287
Bab 287. Guan Xing
288
Bab 288. Pertarungan Serius
289
Bab 289. Perang Roh Pendamping
290
Bab 280. Berakhir
291
Bab 281. Bersatu Kembali
292
Bab 292. Rumah Sederhana
293
Bab 293. Suasana Damai
294
Bab 294. Misteri Daratan Utara
295
Bab 295. Sebuah Rencana Penting
296
Bab 296. Tempat Asing
297
Bab 297. Racun Sihir
298
Bab 298. Ingin Bebas
299
Bab 299. Kebangkitan Dewi Qin Gongni
300
Bab 300. Giok Hitam
301
Bab 301. Pil Kabut Embun
302
Bab 302. Tinggal Sementara
303
Bab 303. Bermata Biru
304
Bab 204. Menguping
305
Bab 305. Acong
306
Bab 306. Acong 2
307
Bab 307. Memulai Pelatihan
308
Bab 308. Wajah yang Mirip
309
Bab 309. Sebuah Siasat
310
Bab 310. Tenang Untuk Sejenak
311
Bab 311. Benua Timur
312
Bab 312. Secuil Perasaan
313
Bab 313. Jumawa
314
Bab 314. Ayah Angkat
315
Bab 315. Hari Kebebasan
316
Bab 316. Perpisahan
317
Bab 317. Kembali Ke Gunung Perak
318
Bab 318. Utusan
319
Bab 319. Menepi
320
Bab 320. Pengejaran
321
Bab 321. Menghadang
322
Bab 322. Kebangkitan Roh Naga Api
323
Bab 323. Selir Ning
324
Bab 324. Pengakuan Selir Ning
325
Bab 325. Berdamai Dengan Kenyataan
326
Bab 326. Alam Bawah Sadar Selir Ning
327
Bab 327. Kehidupan Kedua
328
Bab 328. Berdamai dengan Masa Lalu
329
Bab 329. Membuka Identitas
330
Bab 330. Kemampuan Tersembunyi
331
Bab 331. Seleksi Pasukan
332
Bab 332. Energi Misterius
333
Bab 333. Mustika Es
334
Bab 334. Bukan Tanda Bahaya
335
Bab 335. Kepulangan Da Xia
336
Bab 336. Kedatangan Raja Iblis Api
337
Bab 337. Penghianatan Panglima Yi
338
Bab 338. Huang Ran
339
Bab 339. Kedatangan Kaisar Jing
340
Bab 340. Sepenggal Kisah
341
Bab 341. Artefak Lentera Langit
342
Bab 342. Kemampuan Chen Chen
343
Bab 343. Kecurigaan Ning Yao Xi
344
Bab 344. Setengah Iblis
345
Bab 345. Bukit Pengasingan
346
Bab 346. Memulai Persiapan
347
Bab 347. Fang Yin vs Kaisar Ning
348
Bab 348. Di tengah Peperangan
349
Bab 349. Menanti Hukuman
350
Bab 350. Kesedihan Jian Heng
351
Bab 351. Pembuktian
352
Bab 352. Hukuman
353
Bab 353. Malu
354
Bab 364. Xiao Chang
355
Bab 355. Siapa Aku?
356
Bab 356. Masuk ke Istana
357
Bab 357. Berita Mengejutkan
358
Bab 358. Pembuatan Pil Versi Tian Feng
359
Bab 359. Berpisah Sementara
360
Bab 360. Sedarah
361
Bab 361. Kekuatan Jiwa Asing
362
Bab 362. Bukan Gong Kim
363
Bab 363.
364
Bab 364. Awal Kehancuran
365
Bab 365. Sinyal Bahaya
366
Bab 366. Mencoba Melepaskan Segel
367
Bab 367. Perpisahan
368
Bab 368. Berhasil Selamat
369
Bab 369. Bukit Salju Abadi
370
Bab 370. Perjalanan
371
Bab 371. Rencana Pernikahan
372
Bab 372. Fenomena Aneh
373
Bab 373. Mengunci Portal Dimensi
374
Bab 374. Harus Dewasa
375
Bab 275
376
Bab 376. Ayah Angkat
377
Bab 377. Hari Pernikahan
378
Bab 378. Sah
379
Bab 379. Salah Paham
380
Bab 380. Sebuah Fenomena
381
Bab 381. Berencana
382
Bab 382. Diputuskan
383
Bab 383. Serangan Mendadak
384
Bab 384. Zhen Yumao
385
Bab 385. Teknik Lidah Maut
386
Bab 286. Bangkit
387
Bab 287. Kembali
388
Bab 388. Meminta Maaf
389
Bab 389. Terganggu
390
Bab 390. Terpikirkan
391
Bab 391. Sikap Berbeda
392
Bab 392. Ling Shasha
393
Bab 393. Penemuan Baru
394
Bab 394. Rencana Licik
395
Bab 395. Mencurigakan
396
Bab 396. Cemas
397
Bab 397. Penyusup
398
Bab 398. Menahan Diri
399
Bab 399. Saling Merahasiakan
400
Bab 400. Penemuan Baru
401
Bab 401. Rencana Fang Yin
402
Bab 402. Goresan Luka
403
Bab 403. Perjalanan
404
Bab 404. Ancaman
405
Bab 405. Bertarung
406
Bab 406. Di Luar Kendali
407
Bab 407. Xi Yuen dan Xi Yufei
408
Kultivasi Dewi 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!