Setelah hari itu, Tetua Song sebagai ketua akademi memanggil seluruh para tetua untuk berkumpul. Awalnya dia menceritakan tentang kemampuan Fang Yin yang sangat luar biasa, tetapi lama-kelamaan ucapan itu bukan untuk memujinya. Tetua Song menganggap kejeniusan Fang Yin akan sangat mengancam bagi seluruh murid dan guru di akademi.
Semua tetua saling berpandangan satu sama lain, mereka belum menangkap ke mana arah pembicaraan Tetua Song.
Melihat wajah kebingungan dari semua tetua, Tetua Song kembali melanjutkan penuturannya. Dia menceritakan jika Fang Yin telah menguasai Jurus Merendahkan Bayangan dalam waktu singkat, bahkan dia mampu memodifikasinya hingga menjadi lebih sempurna. Murid biasa butuh waktu tidak kurang dari setahun untuk bisa mempelajarinya demi menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa berakibat fatal.
Mereka semua terkejut mendengarnya kecuali Tetua An. Di antara semua tetua, hanya dia yang sedikit berbelas kasihan pada Fang Yin. Jika saja dia membuka semua yang diketahuinya tentang Fang Yin di hadapan para tetua, mungkin nyawa Fang Yin akan terancam.
Seperti di ketahui jika Kitab Sembilan Naga merupakan kitab yang paling di cari di seluruh negeri. Jurus pedang yang dimainkan Fang Yin saat belajar bersamanya merupakan Jurus Pedang Bintang Tiga. Jurus itu terdapat di dalam Kitab Sembilan Naga bagian ketiga yang menghilang bersama pemegangnya yang menghilang beberapa ratus tahun yang lalu.
Wajah Tetua An sangat gelisah ketika Tetua Song meminta pendapat para tetua lain untuk mengirim Fang Yin mencari binatang roh di Hutan Kenestapaan sebagai syarat kelulusan.
Mengirim Fang Yin tanpa guru pendamping, baginya terasa sangat kejam. Di dalam Hutan Kenestapaan banyak sekali bahaya yang mengancam. Selain binatang roh, medan yang sulit di tebak dan ancaman binatang buas juga ada di sana. Tentu hal itu akan sangat membahayakan bagi remaja seusianya yang belum pernah menghadapi tantangan berat.
Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Tetua An selain pasrah pada keputusan yang disepakati oleh seluruh tetua.
Binatang roh terbagi ke dalam sembilan tingkat berdasarkan kekuatan yang dia miliki. Binatang roh bintang satu sampai tiga setara dengan ranah kultivasi tingkat bumi bintang awal, binatang roh bintang empat sampai enam setara dengan kultivasi ranah bumi bintang menengah hingga atas, dan binatang roh bintang tujuh sampai sembilan setara dengan kekuatan kultivasi ranah bumi bintang atas hingga ranah langit bintang awal.
Suatu malam, Tetua An memanggil Fang Yin secara pribadi dan membawanya berbicara empat mata di ruangannya. Tanpa sepengetahuan tetua yang lain, Tetua An membekali Fang Yin dengan sebuah peta rahasia yang dia gambar sendiri. Bermodalkan peta itu, Fang Yin bisa mengetahui wilayah-wilayah yang mana saja yang harus dihindari di Hutan Kenestapaan.
'Ternyata di antara para penjilat di sini masih ada orang yang berhati nurani. Aku akan selalu mengingat kebaikanmu Tetua An. Semoga suatu saat aku bisa membalas budi padamu.' Fang Yin menatap Tetua An penuh terimakasih.
Pada hari keberangkatan Fang Yin ke Hutan Kenestapaan untuk mencari binatang roh pendamping, seluruh teman Fang Yin mengantarnya hingga ke perbatasan. Mereka sangat mengkhawatirkan Fang Yin mengingat hutan itu sangatlah berbahaya. Bahkan sebagian di antara mereka ada yang sampai menangis.
Para tetua juga mengantar Fang Yin dan memberinya pengarahan singkat tentang cara menemukan binatang roh. Fang Yin hanya mengangguk saja karena sebelumnya dia telah diberi bekal pengetahuan oleh Tetua An.
'Bersiaplah untuk mati Xiao Yin! Kamu terlihat begitu senang menanti saat-saat terakhirmu melihat matahari.' Tetua Song tersenyum senang.
Tidak ada yang tahu jika maksud senyumannya bukanlah sebuah kebanggaan melainkan senyum kelicikan.
Langkah kaki Fang Yin mulai menapaki Hutan Kenestapaan dan terus masuk ke dalam hutan. Setelah keberadaan tidak terlihat lagi oleh para tetua dan murid Akademi Tujuh Bintang, Fang Yin mengeluarkan Qi untuk membuat pedang energi. Hutan yang jarang tejamah tangan manusia itu memiliki tumbuhan perdu dan semak belukar yang cukup lebat hingga menghalangi jalan.
Semakin masuk ke dalam hutan, keadaan semakin gelap karena sinar matahari terhalang oleh tingginya pepohonan. Aura energi alam yang pekat kian terasa. Fang Yin merasakan kumparan energi yang begitu kuat ketika dia berada di samping air terjun.
Untuk melihat titik keberadaannya sekarang, Fang Yin melihat ke dalam peta yang dibawanya.
'Sepertinya tempat ini masih aman untuk berkultivasi sebentar. Latihan Jurus Merendahkan Bayangan cukup menguras Qi yang tersimpan di tubuhku. Aku harus mengisi dantianku terlebih dahulu untuk persiapan menghadapi bahaya di depanku. Binatang roh juga memiliki kecerdasan seperti manusia. Bahkan insting mereka terkadang lebih tajam. Aku harus selalu waspada dan berhati-hati dalam menghadapi mereka.'
Fang Yin bersila di atas sebuah batu di tepi air terjun dan memusatkan konsentrasinya untuk menyerap energi alam sebanyak-banyaknya. Tidak lupa dia menelan pil pengikat Qi sebelum melakukan kultivasinya. Cahaya energi warna warni menyelimuti tubuhnya dan menyelinap masuk dengan cepat seperti aliran air yang menemukan celah untuk menuju tempat yang lebih rendah.
Semakin banyak energi alam yang masuk ke dalam tubuh Fang Yin maka tubuhnya semakin tampak bersinar. Berada jauh dari keberadaan manusia lain membuatnya tidak perlu lagi khawatir jika energinya akan terlihat. Fang Yin merasa senang karena saat ini dia sudah berhasil menerobos ke ranah langit bintang empat.
'Aku tidak boleh berbangga diri. Binatang roh yang aku temui bisa saja memiliki kekuatan yang setara denganku,' gumam Fang Yin ketika dia selesai melakukan kultivasinya.
Sebelum memulai langkahnya kembali, Fang Yin membuka petanya dan melihat titik di mana dia bisa langsung menemukan binatang roh yang dia cari. Sebagai seorang Agata yang sangat cerdas dan terpelajar, Fang Yin tentu tidak langsung mengikuti petunjuk yang tergambar di dalam peta melainkan menganalisanya terlebih dahulu. Dia berpikir bagaimana caranya agar bisa memperpendek jarak tempuh untuk menghemat waktu dan tenaga.
Fang Yin tidak ingin menginap di hutan yang sangat menyeramkan itu dan ingin segera kembali membawa kristal dari bintang roh yang dia cari. Hampir setengah jam Fang Yin berjalan mondar mandir tidak jelas sambil melihat peta. Namun, tidak ada jalan keluar yang terlintas di dalam otaknya.
"Sial! Kenapa aku belum juga menemukan ide untuk pergi ke titik di mana binatang roh itu berada dengan cepat. Jika aku mengikuti petunjuk di dalam peta ini, aku memerlukan waktu hingga sore hari untuk mencapainya." Fang Yin berbicara sendiri sambil memijit-mijit pangkal hidungnya.
Bugh!
Seekor monyet liar menjatuhkan sebuah benda dari atas pohon besar yang berdiri kokoh di samping Fang Yin.
Mata Fang Yin nanar melihat benda itu mengingat siapa pemiliknya, "Ayah! Bukankah ini Giok Penghapus Bayangan milik ayah!" Fang Yin mendekap benda kecil berbingkai emas itu ke dalam dadanya.
Untuk sejenak dia menangis mengenang kepergian ayah dan saudara-saudaranya. Menurut kabar yang dia dengar, ibunya masih hidup. Namun, Fang Yin tidak ingin menemuinya sebelum dendamnya terbalaskan. Ibunya pasti tidak akan membiarkannya berada di dalam bahaya jika tahu dia masih hidup.
Meskipun saat ini di dalam tubuh Fang Yin yang bernaung adalah jiwa Agata, tetapi kedekatan emosional yang dia rasakan membuatnya merasa jika dirinya adalah Fang Yin yang sebenarnya. Agata adalah Fang Yin begitu juga sebaliknya. Seluruh cerita hidup Fang Yin yang tersimpan di dalam ingatannya membuat Agata secara total memiliki jati diri Fang Yin dan kemampuan Fang Yin.
"Apa artinya ini ayah? Di saat aku sedang putus asa benda ini datang menghampiriku." Fang Yin mendongak ke atas mencoba mencari jawaban di sana.
"Aha! Aku tahu!" Fang Yin menyapu sisa-sisa air matanya lalu bersiap untuk mengeluarkan jurus meringankan tubuh dan melompat ke atas pohon besar yang ada dihadapannya itu.
****
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 408 Episodes
Comments
~Daf r r
Thor aku cuman bisa ngasih bunga mawar ya hehheh
2023-07-13
0
art
Oi
2023-04-23
0
Ayi Hadi
up up up
2022-06-22
2