Tetangga

Apartemen kawasan elit di salah satu daerah khusus ibukota Jakarta, di sanalah Gerald dan Shara berada, bangunan mewah ini kontemporer tapi masih ada kesan estetika.

Shara mengamati keadaan di sekeliling kamar mandi, dimana dia berdiri sekarang. Dua kamar tidur di rumah ini masing-masing dilengkapi dengan kamar mandi dalam yang cukup wah dan terang ketika siang karena di beberapa bagian sisinya dibuat dari material transparan.

Pemilihan tempat yang bagus dan pasti cukup mahal. Antara kamar tidur dan kamar mandi dibatasi dengan pintu-pintu pivot kaca bening dengan rangka besi ramping.

Satu-satunya ruang terbuka tanpa batas tegas di dalam rumah ini hanya ruang keluarga yg memanjang dari depan ke belakang, bersisian dengan dua kamar tidur.

Dapur yg melekat dengan ruang keluarga pun sebenarnya masih dibatasi dinding sehingga jika berdiri dari depan, dapur tidak terlihat. Ada juga satu kamar mandi di pojok belakang yg menjadi satu bagian ruang keluarga dengan batas dinding melengkung cantik dari susunan bata ekspos setinggi kira-kira 180cm sedangkan bagian atasnya terbuka hingga ke atap.

Tak ada balkon namun Shara bisa merasakan kehangatan pagi yang indah dengan berjemur di balik kaca transparan tersebut.

Shara berjalan menuju sisi kaca transparan, lalu memandangi unit apartemen di seberangnya "Ini keren, sangat keren!" Celotehnya.

Gerald duduk menyilang kaki pada sofa yang teronggok di sisi kaca-kaca transparan, dia menatap Shara yang masih memandangi apartemen di seberang sana "Itu, apartemen suamimu!" Jelasnya.

Shara menoleh sambil ternganga "Apa?" Kejutnya "Jadi Zif yang tinggal di sana? Jadi kegiatan ku bisa dia lihat dari sana?" Tanyanya lalu Gerald memberi anggukan.

Gerald merogoh kocek dari tas pinggang miliknya, ia letakkan beberapa kartu pada permukaan meja dan di antara nya ada blackcard dan KTP "Ini identitas baru mu, oya, kamu juga sudah terdaftar di kartu keluarga dokter Garry Van Houten sebagai anak angkat. Jadi berusahalah menjadi putri yang baik, ada nama besar dokter Garry yang menyertai mu, jangan kecewakan Daddy kita." Ucapnya.

Shara memandang wajah tampan Gerald dengan gurat haru "Terimakasih Abang!" Ucapnya seraya berlari dan memeluk. Ternyata di balik peristiwa malang enam bulan lalu, hikmah Shara ialah bertemu dengan laki-laki sebaik Gerald.

Mata Gerald membulat, merasai raganya menyatu dengan tubuh sintal Shara, debar jantung mulai berdetak kencang, Gerald takut Shara menyadarinya hingga tanpa sadar dirinya mendorong Shara kuat-kuat "Jangan memeluk ku!" Pekiknya dan Shara terlepas.

"Aw!" Shara mengelus lengan yang di hempas tangan Gerald serampangan "Kejam sekali Abang? Aku cuma mau kasih pelukan terimakasih sebagai seorang adik, kenapa malah mendorong ku? Jahat!" Keluhnya merengut.

Gerald terdiam sejenak, ada gurat sesal telah menyakiti gadis itu "Emm, t-tidak usah, aku, aku tidak suka!" Ketus tapi terbata.

"Baiklah, tidak akan ku peluk, tapi terimakasih ya!" Shara tersenyum.

"Hmm." Angguk Gerald "Aku pergi dulu, aku harus pulang ke kantor, kamu hati-hati di sini, di luar ada beberapa pengawal yang akan membantumu, jangan sungkan memakai jasanya, kalo ada apa-apa hubungi aku, Bang Jho, atau I-then, semua nomor mereka ada di sini." Ujarnya, sembari memberikan satu ponsel keluaran terbaru pada adik angkatnya.

Shara menerima seraya mengangguk.

"Itu ponsel untuk mu, karena kamu memilih kembali sebagai Cantik, maka Bang Jho sudah membuatkan jejak digital palsu tentang Cantik, kamu bisa baca jejak digital yang Bang Jho tulis di semua akun media sosial mu! Itu membantu mu melancarkan langkah mu." Kata Gerald kembali yang di jawab dengan anggukan kepala gadis itu.

Gerald memakai kacamata hitamnya lalu berjalan keluar dari apartemen dan Shara menutup dan mengunci pintu.

"Huuuhh!" Shara berkeluh tapi bersamaan dengan itu ponsel di tangannya bergetar bahkan berangsur bersuara, Shara mengalihkan pandangan ke arah gawai tipis barunya "Siapa yang menelpon ku?" Gumamnya.

...🖋️••••••••••••🖋️...

Di tempat lain yang tak jauh dari apartemen Shara, Zif baru saja sampai di apartemennya.

Zif menoleh ke arah kiri dimana koper miliknya sudah sampai terlebih dahulu sebelum dirinya yang menyusul. Sudah pasti Hans yang mengatur segala kebutuhannya.

Awalnya Zif ingin tinggal lebih lama di tempat ayahnya, tapi karena Hardika memaksanya menikahi Indar, Zif lebih memilih pergi dari rumah utama.

Zif tidak punya sedikitpun niat menikahi Indar secara resmi, perasaan Zif masih sama tak pernah mencintai ataupun sekedar menyayangi wanita yang telah dia hamili.

Jauh di dasar hatinya, masih ada Shara yang dia rindukan, tapi kepergian Shara membuat Zif ingin juga melupakannya, mungkin salah satu caranya dengan mendatangkan wanita yang baru lagi untuk masuk ke dalam hatinya.

Melihat koper, Zif jadi teringat wanita cantik yang dia temui di bandara, Zif meraih ponselnya lalu membuka kembali kontak bertuliskan Cantik.

Kontak yang dia simpan dari salah satu sosial media milik Cantik, di sana tertulis Cantik sudah bergabung selama lima tahun. Fix ini akun asli Cantik. Begitu pikirnya.

"Telepon tidak yah?" Zif menghela sebanyak mungkin napas, lalu melepasnya singkat "Aku hubungi saja dia, mungkin dengan begitu rasa rinduku pada Shara sedikit berkurang!" Gumamnya.

Tuuuutt.....

📞 "Halo, siapa?" Suara khas milik Shara terdengar begitu impresif, Zif memejamkan mata menikmati setiap detik saat kerinduan dalam dirinya berangsur mengurang.

📞 "Halo, siapa?" Ulang Cantik.

Zif menghela kemudian berjalan menuju ujung tempat demi mencari suasana yang santai, kaca transparan mengelilingi bangunan "Aku, Zif, maaf lancang menyimpan nomor mu tanpa izin, aku Zif yang, ..."

📞 "Oooh, Zif, jadi ini Zif yang tadi di bandara kan? OMG, aku kira siapa." Sela Cantik.

Zif tersenyum kecil "Iyah, apa boleh aku menyimpan nomor mu?" Tanyanya.

📞 "Tentu saja boleh, lagi pula bukannya sudah di save?"

"Iyah sih." Zif bingung mau mengawali dengan obrolan macam apa, sebab canggung masih menguasai dirinya "Kamu sudah makan?" Pada akhirnya kata itu yang keluar, dia bahkan menepuk keningnya setelah menyadari kata basinya.

📞 "Belum Zif, memangnya kenapa? Kamu mau anterin aku makan?"

Zif menggigit bibir bawahnya ketika mendengar pertanyaan itu "Tinggal di mana? Mungkin aku bisa mengantarnya." Tanya baliknya.

Zif iseng menoleh ke arah kanan dan wajah cantik Shara yang masih asyik memegangi telepon terlihat di seberang sana, keduanya berhadapan hanya terpisah oleh material transparan saja yang menjadi pelindung tempat masing-masing.

Mata Zif membulat dengan bibir yang sedikit terbuka "Cantik, a-apa benar di hadapan ku ini k-kamu?" Dia memastikan dengan bertanya secara langsung.

Cantik tersenyum sembari melambaikan tangannya dan berlompat lompat kecil, seperti saat Shara melakukan hal tersebut.

📞 "Zif, jadi kau kah itu?" Tanyanya terdengar antusias, mimik wajahnya pun tak kalah bersemangat.

Senyum Zif meredup sebab yang terlihat saat ini bukanlah wajah Cantik, tapi wajah Shara yang tersenyum sangat manis padanya.

📞 "Zif, kamu sudah melihat tempat tinggal ku, jadi kamu akan menepati janji mu bukan? Kirim makanan untuk ku wahai tetangga baruku!"

Zif termangu memandangi wajah Shara yang menyatu dengan tubuh Cantik "Shara!" Pada akhirnya dia mencelos kan sebutan itu.

Di tempatnya, Shara terdiam ketika Zif memanggil dirinya dengan sebutan Shara, apakah Zif menyadari itu? Apakah semudah itu Zif tahu tentangnya? Shara bergeming dengan pergulatan batinnya.

...🖋️••••••••••••🖋️...

Bersambung... Terimakasih partisipasi komentar dan Like nya... Secepatnya Up lagi...

Terpopuler

Comments

Sharon

Sharon

Jgn bersatu ama zief thor 🙏🏻 lelaki plin plan udh gt hamilin perempuan lain lg

2023-06-05

2

Dewi Tarra

Dewi Tarra

si abang berdebar tuh shara tpi gerald nya gk peka

2023-06-02

0

Ai Cahyati

Ai Cahyati

jangan jangan Gerald suka sama Shara
mudah mudahan aja ya

2023-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!