Setelah lama terdiam, Zif pada akhirnya terjaga dari lamunannya, Zif meraih long mantel miliknya, lalu memakaikannya pada tubuh Shara “Kita makan siang dulu. Mulai sekarang, jangan pakai pakaian terbuka lagi, kamu sudah seksi tanpa membukanya.” Ucapnya lembut.
Kelembutan itu, acap kali menggoyahkan pertahanan Shara, tapi ini adalah bagian dari drama yang dia lakukan, Cantik ingin terlihat berbeda dari Shara yang saat ini masih di rindukan oleh Zif.
"Iya Zif."
Zif merangkul Shara keluar dari ruangan, kemudian menuruni lantai dengan lift ekslusif, tiba di lobby mereka masih berjalan beriringan bahkan saling bergandengan tangan. Di saksikan seluruh pasang mata yang berkeliaran.
Keduanya memasuki mobil milik Zif, dan beranjak pergi meninggalkan gedung perkantoran tersebut, tak ada pembahasan menarik di sela perjalanan sebab perasaan Zif sendiri sedang tidak baik.
Semakin dia menjalani hubungan intens dengan Cantik, semakin Zif teringat pada Shara isterinya, dahulu Shara selalu menolak saat Zif lepas kendali dan ingin menyentuhnya, sekarang Cantik terkesan menyerahkan diri padanya.
Zif pikir, Shara memang gadis yang sangat berbeda, tak ada satupun wanita yang seperti Shara nya. Senyum manis nya, kata lembutnya, manjanya, hanya dengan itu saja Zif bahagia.
Kesederhanaan itu yang membuat Zif jatuh cinta, meskipun ada Cantik, tetap Zif masih belum bisa berpindah ke lain hati.
Tertarik nya Zif pada Cantik hanya karena Cantik sangat mirip dengan Shara, itu saja.
Setengah jam kemudian.
Tibalah mobil mereka di sebuah restoran fine dining, Zif turun dari mobil lalu berjalan memutar membukakan pintu untuk Cantik.
Cantik turun kemudian menerima sodoran tangan Zif "Terimakasih." Ucapnya.
Tak ada jawaban, sebab Zif masih asyik dengan pergulatan batin yang tak kunjung berhenti. Cantik merasakan hawa dingin yang Zif berikan padanya.
Zif dan Cantik berjalan beriringan memasuki bangunan tersebut, mereka duduk di kursi VVIP yang sudah Zif pesan sebelumya "Mau makan apa?" Zif menunjuk satu sofa untuk Cantik.
Cantik duduk "Cumi rica, capcay kuah. Minumnya, lemonade." Pesanan yang sama seperti Shara dahulu.
Zif mendengus "Pesan yang lain saja, kan masih banyak menu lainnya, kenapa harus itu?" Ketusnya. Zif bosan terus menerus bernostalgia dengan kenangan Shara yang entah kemana.
"Tapi aku sukanya itu Zif, kamu kenapa sih? Dari tadi sikapmu dingin padaku? Kamu gak suka?" Sambung Cantik yang juga ketus.
Zif menyugar rambut belah duanya dengan gerakan malas "Come on Cantik, bukan begitu, aku cuma, ..." Belum lagi selesai penjelasan Zif Shara sudah lebih dulu menimpali.
Shara beranjak dari duduknya "Kamu makan sendiri saja, kerjasamanya kita batalkan saja. Kamu pasti sedih kan meninggalkan calon istri mu sendiri di kantor sementara kita makan siang? Aku yang harusnya tidak terlalu percaya diri, aku hanya orang ketiga dalam hubungan kalian!" Berang nya lalu pergi.
"Cantik!" Zif beranjak dari duduk, mencoba mengejar namun gadis itu berlari menuruni anak tangga setelah melepas sepatu heels miliknya.
"Cantik! Dengar dulu penjelasan ku!" Zif meremas rambut pekatnya dengan kedua tangan ketika Cantik terus berlari keluar dari restoran ini "Sial! Kenapa aku lemah sekali, kenapa sulit sekali aku move on dari Shara." Gumamnya berdecak.
"Bahkan mengawali hubungan dengan wanita secantik Cantik saja aku masih ragu." Tambahnya kesal.
"Jadi gimana dengan pesanannya Bapak?" Satu pelayan bertanya pada Zif.
Zif menoleh "Pesanan kekasih ku barusan. Bungkus saja!" Titahnya.
Selang beberapa menit, Zif berjalan gontai menuju kasir, ia mengambil pesanan yang sudah terbungkus rapi. Membayar dan pergi menenteng makanannya.
Zif langsung kembali ke kantor dan makan siang di ruang kerjanya tanpa siapapun.
...🖋️••••••••••••🖋️...
Malam harinya, tepatnya pukul 00:30.
Mata Zif masih enggan terpejam, sedari sore tadi Zif terus memandangi apartemen milik tetangganya. Sepertinya Cantik tak ada di rumah, sebab lampu apartemennya belum menyala.
Berkali-kali Zif mengirim pesan, tak ada satupun jawaban, sepertinya kali ini Cantik benar-benar sakit hati padanya. Beberapa kali Zif tak sengaja menyebut nama Shara di hadapan Cantik.
Siang tadi juga Zif tak sengaja berkata ketus padanya perkara pesanan yang menurut Zif mengingatkannya pada Shara.
Zif tahu ini sudah sangat keterlaluan, sebelumnya Indar berusaha menyiramkan air cabai padanya, lalu setelah itu Zif ketus padanya. Zif menyesal.
Lama tak jua melihat Shara, Zif meraih remote dan menyalakan televisi.
Untuk sejenak kakinya berjalan ke arah dapur, mengambil beberapa makanan ringan dan minuman kaleng dari lemari pendingin.
Zif duduk menyandar menghadap televisi sembari membuka minuman kalengnya.
BERITA TERKINI.
Geger dengan penemuan jasad perempuan berinisial SR. Perempuan berusia 25 tahun ini ditemukan meninggal di rumah kosong daerah Bali.
Sontak Zif mendongak menatap lekat layar televisinya "Penemuan jasad perempuan dua puluh lima tahun?" Kejutnya. Zif menyimak baik-baik berita tersebut.
Namun dari jenazah korban ada tanda-tanda sedikit janggal. Pada leher korban ditemukan seperti bekas jeratan
Seorang perempuan berwajah setengah rusak seperti terbakar, yang tinggal sebatang kara di ditemukan meninggal di rumahnya. Korban meninggal diduga dibunuh, karena saat ditemukan terdapat sebuah luka bekas jeratan di lehernya.
"Shara! Shara!" Tubuh Zif bergetar menatap televisi yang menayangkan berita penemuan mayat seorang wanita di salah satu desa, pulau Bali.
Jenazah SR kali pertama ditemukan oleh pria berinisial M yang tak sengaja lewat dan mencium aroma menusuk dari rumah kosong tersebut.
Terlihat jelas mayat perempuan yang mirip sekali dengan wajah buruk rupa Shara terpampang di layar televisi nya.
Mata Zif terbelalak. Keringat Zif mengembun seketika itu juga, napas bergemuruh, dunia seolah hening, tak ada satupun yang terdengar di telinganya "Sayang." Sebut nya lirih dan bergetar hingga minuman kaleng ditangannya jatuh bersimbah di lantai.
"Shara!" Satu butir air mata meluncur menyisir liukan wajah tampan nya. Ponsel miliknya berdering nyaring menggetarkan mejanya, Zif meraihnya secara cepat lalu menerima panggilan telepon dari salah satu antek-anteknya.
"Iya, ada berita apa?" Napas Zif berderu sebegitu hebatnya "Istri ku, apa kalian sudah menemukan istri ku hmm?" Tanyanya kembali.
📞 "Iya, Tuan. Nona Shara, di temukan dalam keadaan meninggal."
📞 "Kami sedang menunggu perintah dari Tuan muda untuk segera mengambil jasad Nona Shara di rumah sakit."
Zif bergeming, pria itu tak dapat bergerak ataupun mendengar apapun. Bukan buliran lagi, tapi lelehan air mata yang mengalir bebas membasahi pipi Zif "Shara!"
...🖋️••••••••••••🖋️...
Di kediaman utama keluarga dokter Garry, Shara, Gerald, dan Garry sendiri tengah dalam keadaan mematung bersamaan.
Baru saja, mereka menonton berita terbaru mengenai penemuan mayat perempuan berinisial SR, berwajah buruk rupa.
Shara, tergagu ketika wajah lamanya tertampil di layar televisi. Mirip sekali, bahkan bisa dibilang sangat mirip, Gerald dan Garry masih ingat bagaimana rupa Shara sebelum di operasi.
Bagaimana bisa ini terjadi? "Siapa dia Shara? Siapa mayat yang mirip sekali dengan wajah lama mu?" Gerald pada akhirnya mengawali celetukan penasarannya.
Shara menoleh "Aku tidak tahu Abang. Aku di sini, lalu SR siapa? Apakah Shara atau orang lain?" Jawabnya lirih.
...🖋️••••••••••••🖋️...
...Bersambung... Dukung author dengan Like vote komen dan hadiah nya 🤗...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Ulah siapa lagi ini...??? ada orang yang dikorbankan lagi????😡😡😡😡😡
2025-02-17
0
Yuyu sri Rahayu
apakah ini sebuah siasat indar atau hardika/Slight//Slight/
2025-01-15
0
titiek
ini siasat indar
2024-11-03
1