Licik....

Zif melanjutkan langkah menuju ruangan Hans, sementara Indar cepat-cepat memanfaatkan kesempatan untuk melakukan hal buruk yang telah dia rencanakan.

Satu perempuan berseragam office girl menemui dirinya dengan membawa pesanan yang Indar minta dari beberapa menit yang lalu.

"Ini Nona, air cabe nya. Di jamin deh air cabe nya pedas, dan langsung membakar kulit saingan Nona." Ucap perempuan bernama Agi itu.

"Ya udah, makasih!" Indar merebut nya dari tangan Agi "Sekarang pergi dari sini!" Ketusnya.

Indar memasuki ruangan Zif lalu berjalan cepat menuju sofa dimana Shara masih duduk membaca-baca majalah "Heh, perempuan sundal tidak tahu diri!" Ketusnya melotot.

Shara menoleh lalu beranjak dari duduknya hingga kini keduanya saling berhadap-hadapan, inilah waktunya dia tunggu, yaitu bermain-main langsung dengan perusak rumah tangganya.

"Kenapa? Kamu memanggil ku sundal? Kamu tidak berkaca siapa kamu sebenarnya?" Shara mencuatkan wajahnya.

Indar melotot, rupanya ada wanita yang berani menantangnya "Dasar binal, tidak tahu sopan santun. Kamu pikir kamu cantik hah? Aku tidak yakin cantikmu alami, kamu pasti buatan operasi ayah mu kan?" Tuduhnya mencela.

Meskipun murka, Shara berusaha tidak terpancing, sebab jika meledak, berarti dia sama psikopatnya.

"O ow, kamu iri yah? Kamu mau cantik seperti ku hmm? Kamu mau punya body kencang seperti ku hmm? Yakin mampu? Menjual dua ginjal mu saja kamu tidak akan sanggup melakukan operasi di klinik ekslusif sekelas Daddy ku, jadi menurut mu, gimana hasilnya, sempurna kan?" Ujar Shara dengan tangan yang menunjukkan liukan tubuhnya.

Melihat sikap arogan Cantik, Indar semakin naik pitam, kini tangannya bersiap menumpahkan air cabai pada wajah cantik Shara.

Namun, belum sempat terlaksana mata Indar tak sengaja menangkap sosok gagah Zif berjalan gontai menuju ruangan berdinding kaca tersebut.

Indar menghentikan aksinya, seketika itu juga ia urungkan niatnya, tapi kemudian Shara merebut botol berisi air cabai itu dan menyiramkan nya pada dadanya sendiri.

Indar terkesiap menatap Shara, sejujurnya Indar tak tahu apa sebenarnya maksud dan tujuan Cantik melakukan hal tersebut.

Ceklek.....

Suara Zif membuka pintu, drama baru saja di mulai, Shara meletakkan botol itu ke atas meja lalu berteriak histeris "Aaa, pedas, panas, sakit, pedih!"

Indar semakin membesarkan matanya, dia baru menyadari bahwa dirinya berada pada posisi yang di jadikan tersangka oleh korban bunuh diri "Gila kamu hah!" Pekik nya gusar.

Zif berjalan cepat menuju Shara dia panik menatap isterinya menutup mata erat seperti kepedihan "Kamu kenapa Cantik?" Gusarnya.

Cantik mengucek mata secara cepat "Zif, calon istri mu menyiramkan air pedas padaku Zif, aku tidak bisa melihat. Hiks." Akting, yah Shara hannya akting, dalam hati dia menertawakan dirinya sendiri, kenapa bisa sepintar ini bersiasat. Ini pasti karena kebanyakan asupan zat licik dari Gerald dan Ethan.

Zif melototi Indar "Apa-apaan kamu hah? Sudah gila kamu! Kamu mau mencelakakan Cantik?" Bentaknya.

Indar menggeleng "Tidak Zif, aku tidak melakukan apapun, dia sendiri yang menyiram air itu padanya, bukan aku!" Sanggah nya.

"Bagaimana bisa aku segila itu, dia yang membawanya dari luar lalu menyiramkan padaku, dia bilang aku sundal, binal, hiks." Sela Shara sambil mengusap matanya sesekali. Melihat wajah ter_dzolimi Indar, Shara sangat puas.

Zif mendongak kan wajah Shara, dia buka mata Shara lalu mengusap nya dengan tisu basah steril "Aku bersihkan dulu." Ucapnya.

Shara menggeleng "Sudah Zif, mataku tidak terlalu banyak terkena, tapi lihatlah, bajuku kotor, ini air cabe, pasti setelah ini kulit ku panas!" Shara menunjukkan baju kotornya.

Indar benar-benar dibuat tak mampu berkata-kata, trik licik Shara seperti sudah di rencanakan jauh sebelum dirinya merencanakan penyerangan "Zif, kamu percaya kan padaku, aku tidak melakukan yang binal ini tuduhkan padaku!" Rengek nya.

"Diam!" Zif mengeraskan rahangnya menatap tajam Indar sementara tangannya merangkul tubuh isterinya "Keluar! Keluar kataku!" Zif menunjuk ke arah pintu.

Indar menghentakkan satu kakinya seraya melengos pergi "Kamu kejam Zif!" Teriaknya menangis.

Shara menyeringai.

Zif beringsut menatap bagian dada isterinya yang kotor terkena siraman air berwarna merah, ada biji-biji cabai juga yang Zif lihat di sana "Kita langsung basuh dengan air dan sabun, sebelum kulit mu panas setelah ini." Ajaknya.

Shara mengangguk "Iya Zif." Dia ditarik oleh suaminya menuju ke kamar mandi khusus direktur utama. Kamar mandi yang cukup luas, juga ada bathub di sana.

"Kamu duduk di sini!" Zif menyuruh isterinya duduk di toilet yang tertutup.

Zif meraih sabun, juga handuk yang di basahi terlebih dahulu, dia berencana mencuci kulit Shara yang terkena siraman air cabai.

Sementara Shara melepas blouse hitam tak berlengan miliknya dan hanya menyisakan bra hitam saja, Zif terkesiap saat beralih kembali pada gadis itu.

"Cantik, kenapa di buka hmm?" Tanya Zif protes. Dia paling tidak tahan jika berurusan dengan hal seperti ini. Zif masih belum tega mengkhianati secara terang-terangan isterinya yang entah dimana.

"Bajunya terkena cabe Zif, ini menyiksa ku. Tentu saja aku membukanya." Sambung Shara mencebik.

Zif mengangguk "Iya, memang seharusnya di buka saja." Zif berjongkok kemudian mengelap bagian dada Shara yang terkena siraman air berwarna merah.

Menggosok kan sabun juga membilasnya dengan waslap, ada yang mengeras di bawah sana, namun Zif terus menepis rasa inginnya.

Sejujurnya, Shara sendiri menikmati setiap sentuhan lembut yang Zif berikan.

"Sudah selesai, sekarang pakai baju ku saja." Zif melepas kemeja miliknya kemudian memakaikannya pada tubuh Shara "Sementara pakai ini dulu, nanti setelah makan siang, kita ke butik." Ucapnya.

Baru saja Zif akan mengancingkan bajunya, Shara sudah lebih dulu mencegah "Zif, ini panas Zif, mungkin kita terlambat mencucinya, tolong tiup." Pintanya seraya menyodorkan bagian menantang tersebut.

Zif menelan saliva "Cantik, aku takut tidak bisa mengendalikan diriku, pakai bajunya." Titahnya lirih.

Shara terdiam menatap wajah tampan suaminya, ada rasa cinta yang tertinggal dan membuatnya iba, tapi Shara berpikir ulang kembali, jika saja dia masih buruk rupa, tidak mungkin Zif berlaku manis seperti ini padanya.

"Pakai baju yah, nanti kita kompres pakai air es." Zif mengaitkan satu persatu kancing baju yang dia lekat kan pada tubuh Shara "Sekarang kita keluar, kita langsung makan siang. Tanda tangan kontrak nya nanti saja setelah makan siang." Ucapnya.

Shara mengangguk "Iya Zif."

Keduanya keluar dari kamar mandi, di luar sana sudah ada Agi sang office girl. Agi membereskan ruangan Zif kembali juga mengepelnya.

"Astaga Tuan, ini air cabai nya kenapa berceceran begini? Siapa yang menumpahkan nya?" Tanya Agi.

"Itu tidak sengaja tumpah!" Sanggah Zif.

"Oh, padahal capek-capek Agi membuatnya, jus khusus dengan rebusan cabe merah setan, sama merica. Nona Indar sendiri yang menyuruh Agi membuatnya, eh malah di tumpahkan." Gerutu Agi sembari mengepel.

Zif mengepalkan tangannya, jadi rupanya benar, Indar yang sengaja ingin mencelakakan Cantik. Untung saja tidak sampai mengenai matanya.

"Ternyata seperti ini calon istri mu Zif, menghalalkan segala cara untuk membuat aku celaka, dia pasti tidak suka dengan orang yang berusaha mendekati mu." Adu Shara terisak di pelukan Zif.

Mendengar tangisan Cantik. Seketika Zif teringat pada kejadian enam bulan yang lalu. Tangisan yang sama seperti saat dia meninggalkan Shara sendiri di Bali.

"Sayang, dimana kamu sekarang?"

Seandainya saja, dahulu dia tidak terlambat menolong Shara, seandainya saja dahulu dia bersabar menunggu Shara di rumah sakit, seandainya saja dahulu dia tidak membuat Shara sakit dan pergi meninggalkan dirinya.

Pasti saat ini, Shara masih berada di sisinya, Zif menampilkan kaca-kaca di matanya "Maafkan aku sayang, maaf Shara." Gumamnya dan terdengar di telinga Shara.

Shara mendongak "Aku Cantik Zif, bukan Shara." Protesnya. Shara tahu, perlahan tapi pasti penyesalan yang Zif lalui menyiksa batinnya "Lanjut kan sesal mu Zif, sekarang sudah tidak ada lagi Shara yang kau sakiti." Sisi batinnya.

...🖋️••••••••••••🖋️...

...Bersambung Dukung author dengan Like vote komen dan hadiah nya 🤗...

Terpopuler

Comments

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

munafik zir g tega menghianati istri lah indar hamil anak siapa woy/Facepalm//Facepalm/

2025-01-15

0

🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺

🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺

sama cinta takut khilaf lha sm indar apa donk...khilaf part 1 gitu?

2025-02-27

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Buaya ini... munafik banget ya....😏😏😏😏😡😡😡

2025-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!