Bukan kebetulan belaka, drama pertemuan tak di sengaja ini adalah bagian dari drama yang Shara buat.
Shara memang sengaja membeli koper dengan size, merek, dan warna yang sama. Bahkan, Shara membelinya di tempat yang sama saat Zif mengajaknya berjalan-jalan membeli koper tersebut.
Shara telah menjadi bagian dari keluarga dokter Garry yang dermawan, maka fasilitas pun sudah Shara dapatkan.
Apa lagi sekarang Gerald rela masuk kantor lagi demi menjamin kebutuhan gadis cantik yang dia anggap seperti adiknya.
...Visual Zif Prabaswara...
Zif tersenyum lalu menukar koper di tangannya dengan koper yang Shara pegang "Maaf, aku tidak sengaja mengambil milik mu!" Katanya ramah.
Shara mengangguk "Tidak apa, sepertinya aku yang lebih dulu mengambil koper mu, lihatlah koper kita sama persis, aku sampai bingung membedakan nya!" Ujarnya berkilah.
Zif lagi-lagi menyunggingkan senyum kecil "Ok, kalo begitu, aku pamit Nona, semoga di lain waktu kita bisa di pertemukan lagi dalam keadaan sehat!" Ucapnya.
Shara tersenyum "Iya, semoga saja, tapi sebelum itu perkenalkan, nama ku Cantik, panggil saja Cantik!" Katanya seraya mengasong tangannya.
Zif dengan senang hati menerima jabat tangan gadis itu "Zif Prabaswara, panggil saja, ..." Belum lagi selesai ucapan laki-laki itu Shara sudah lebih dulu menimpali.
"Zif, panggilannya Zif kan?"
Zif menurunkan pandangan seraya mengulas senyum malu-malu "Iya, Zif. Senang berkenalan dengan mu Nona!" Ucapnya.
Zif beranjak pergi meninggalkan Shara yang masih termenung menatap punggung bidangnya "Kita akan bertemu lagi Zif, selama nyawa ku masih ada, kita akan segera bertemu lagi!" Gumamnya.
Selesai dengan rencana satu. Shara menekan earphone di telinganya dan tak ada suara apapun yang terdengar dari benda kecil itu.
"Kemana Bang Gerald?" Gumamnya lagi. Shara mengedarkan pandangan dan benar-benar tak ada sosok tampan yang biasanya mengawasi dirinya.
"Apa Bang Gerald ke toilet?" Shara berjalan ke sembarang arah mencari sosok tinggi Abang angkatnya.
...🖋️••••••••••••🖋️...
Beberapa saat lalu, di tempat persembunyian nya, Gerald masih setia mengawasi Shara bercakap-cakap dengan Zif, pemuda itu terlihat elegan dengan pakaian kasual serba hitam nya. Celana jeans, t-shirt, juga kacamata dan sepatu hitam.
Dalam fokus netra nya tak sengaja Gerald menoleh ke arah lain, dan sosok cantik yang telah lama singgah di hatinya menyetak pandangan.
Di lihatnya Mei Anjar berjalan gontai menuju Zif dan Shara, Mei ialah istri ke dua ayah Zif 'Hardika Prabaswara', yaitu ibu sambung Zif Prabaswara.
"Tante Mei!" Celetuk Gerald. Tak perlu waktu lama, pemuda itu melepas dan menonaktifkan earphone di telinganya kemudian berjalan cepat menuju sosok mungil wanita dewasa itu.
"Tante!" Panggil nya, lama tak bersua akhirnya ada kesempatan bertemu lagi, Gerald takkan menyia-nyiakan nya.
Sesekali Gerald melirik ke arah Shara yang masih bercengkrama dengan Zif. Sejenak Gerald beralih sebab masih ada Jho yang mengawasi lewat CCTV.
"Tante!" Di panggilan ke dua Mei menoleh, terlihat jelas di sana mata Mei membulat penuh saat menangkap sosok tampannya.
"Gerald!" Mei berputar haluan, ia urung melanjutkan langkah ke arah yang awal.
Seperti yang sudah-sudah, Mei berusaha menghindari pemuda itu. Kedekatan mereka cukup lama bahkan sempat menggila, beruntung Gerald bukan predator pemakan buah haram.
Gerald memang memiliki kecenderungan terhadap perempuan yang usianya lebih dewasa, tapi tidak lantas mengambil keuntungan dari hubungan tersebut.
Sempat sesekali terlibat ciuman panas saat keduanya lepas kendali di sebuah diskotek, itupun tak berangsur lama sebab Ethan datang mengganggu mereka.
Melihat rumah tangga Garry dan Ranti harmonis, Gerald menjadi ter_sugesti untuk mencari istri yang lebih tua seperti dulu ayah dan ibunya.
Wanita cantik bertubuh mungil itu terus mempercepat langkahnya, sepertinya Mei menyadari keberadaan Gerald yang sengaja mengejar dirinya.
"Tante, Tante Mei!" Panggil Gerald lagi seraya melepas kacamata "Tunggu, Gerald mau ngomong!" Tambahnya.
Kesal dengan sikap acuh wanita itu, Gerald menarik paksa pergelangan tangannya hingga kini keduanya saling bertatap muka "Lepas Gerald!" Pekik Mei melotot. Tangannya ia tarik namun sayang, Gerald tak membiarkan dirinya begitu saja.
"Jangan pergi lagi, Gerald masih butuh penjelasan! Dari mana saja Tante? Nomor, dan semua akun media sosial milikku, Tante blokir kan?" Gerald berkata lirih namun penuh penekanan di setiap katanya.
Tujuh bulan terakhir Mei menghilang dari pandangan, semua akses silaturahmi nya pun di blokir begitu saja. Padahal sebelumnya kedekatan mereka cukup intens.
"Ini tempat umum Gerald, lepasin tangan Tante!" Titah Mei berang.
Kedatangan Mei ke sini untuk menjemput putra tiri keduanya, bukan untuk bersenang-senang dengan berondong manis seperti Gerald.
"Katakan dulu apa salah Gerald? Kenapa tiba-tiba Tante bersikap dingin seperti ini?" Sambung Gerald.
Mei melepas smirk "Kamu tahu kan Gerald, aku sudah punya suami, punya anak, apa pantas kamu bertanya seperti itu padaku? Hubungan kita sudah berakhir!" Putusnya.
"Tante!" Sela Gerald mengernyit "Bagaimana bisa? Gerald benar-benar tidak mengerti dengan arah pikiranmu, dulu Tante dekati Gerald, kasih harapan, sekarang apa?" Sungut nya.
"Just for fun!" Celetuk Mei enteng "Hubungan kita hanya sebatas mencari kesenangan saja! Lagi pula Tante tahu di belakang ku, kamu juga menjalin hubungan dengan beberapa gadis kan?" Tanyanya menyudutkan.
"Berbeda, aku berhubungan dengan mereka just for fun, tidak pernah punya sedikitpun niat serius dengan salah satu dari mereka! Gerald menolak menikahi mereka karena Gerald hanya menunggumu Tante! Dulu Tante bilang, Tante mau bercerai bukan?" Sambung Gerald mengungkit.
"Astaga Gerald!" Mei tersentak dengan hati polos berondong manis ini "Kamu masih muda, tampan, gagah, kaya raya, cari yang seumuran atau lebih muda, Tante tidak pantas kamu serius kan!" Pekiknya.
Di sekitarnya berpasang-pasang mata menyaksikan perdebatan sengit mereka. Seperti perdebatan ibu dan anaknya.
"Seperti kamu yang selalu menjalin hubungan dengan para gadis untuk hiburanmu! Begitulah sebenarnya Tante menganggap mu Gerald! Kamu hanya pemuda yang aku datangi saat aku merasa bosan pada perlakuan membosankan suamiku! Lalu setelah aku kembali lekat dengan suamiku, kita bukan siapa-siapa lagi! Just for fun, yah, begitulah hubungan kita, Gerald!" Jelas Mei sekali lagi.
Gerald terperangah menatap Mei, sakit sekali mendengar penuturan rekognisi wanita dewasa itu, pelampiasan, hiburan, rupanya selama ini dia hanya di jadikan tempat persinggahan sementara Mei saja.
"Tante tega mempermainkan perasaan ku?" Setelah lama terdiam Gerald lirih mengatakan itu.
Mei mengelus pundak bidang Gerald, ada gurat terenyuh yang Gerald tangkap dari mimik wanita itu "Gerald, dengar Tante, kamu masih muda, kamu baik, keturunan dari keluarga baik-baik, cari istri yang benar-benar baik dan pantas untuk mu, sayang! Tante bukan orang yang tepat! Maaf jika selama ini Tante mengecewakan dirimu!" Ucapnya.
Mei pergi meninggalkan Gerald dalam keadaan bergeming, sungguh tak pantas di lanjutkan hubungan yang tidak lazim ini.
Mulanya Mei hanya merasa bosan pada Hardika yang terlalu acuh padanya. Segala gundah, kesah, gulana, hilang ketika berdekatan dengan pria manis seperti Gerald.
Melihat potensi masa depan berantakan, Mei mundur pelan-pelan berusaha menghindari kekacauan yang mungkin terjadi.
Bagaimana jika sampai Hardika si arogan tahu hubungan mereka? Sudah pasti Gerald akan mendapat masalah. Mei tak mau bilamana itu terjadi.
...🖋️••••••••••••🖋️...
Dari kejauhan, Zif sempat menyaksikan perseteruan ibu sambung dan pemuda tak di kenal. Gerald memang bukan laki-laki yang terkenal seperti dirinya.
Zif menoleh pada Hans, sang asisten pribadi "Siapa pemuda yang mendekati Mamah? Apa dia pemuda miskin yang tidak tahu diri menggoda Tante kaya?" Tanyanya.
Tangan Zif mengepal kuat ketika seorang pemuda berusaha menggoda ibu sambung kesayangannya.
Hans menggeleng "Bukan Tuan muda, dia Gerald Van Houten, owner kedua perusahaan raksasa nomor satu di Indonesia, Jack group!" Jawabnya.
Zif tercengang "Jack group?" Kejutnya. Pemuda kaya mendekati tante-tante? Tidak masuk di akal!
"Bukannya pemilik Jack group itu Dylan dan CEO nya Nathan putra sulungnya?" Tanya Zif kembali mencecar.
Hans mengangguk "Iya benar Tuan, tapi Tuan Gerald juga pemilik perusahaan itu, dia adik tiri Tuan Dylan, sebab modal awal Jack group di bangun dari nyonya Ranti dan atas nama Ranti, maka setelah Nyonya Ranti tiada, perusahaan besar itu di bagi dua!" Jelasnya.
Lagi-lagi Zif di buat tergagu. Rupanya berondong tampan milik ibu sambungnya ialah pemuda yang kaya raya "Tuan muda Gerald?" Gumamnya. Dia bahkan tak pernah melihat wajah pemuda itu di sosial media.
...🖋️••••••••••••🖋️...
...Bersambung... Dukung author dengan Like vote komen dan hadiah nya... Terimakasih atas kunjungan dan dukungan yang tiada habisnya... Aku terharu, kalian menemani ku merintis cerita ini dari nol....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Yuyu sri Rahayu
gerald cintanya sama wanita dewasa seperti ayahnya dl/Facepalm/
2025-01-15
0
Nanik Kusno
Ya Ampun Gerald..... berondong tampan... tajir.... sukanya ma emak2...…🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2025-02-17
0
yeni NurFitriah
Ada Shara didepan mata,malah ngejar tante" sih Gerald 🤦♀️
2025-01-11
0