Perpisahan Kembali

Sejak lamaran itu, setiap hari Brey mengantar dan menjemput Bella di kampus. Brey semakin posesif padanya, ia tak pernah membiarkan pria manapun untuk menatap Bella. Kecemburuan besar itu terkadang membuat Bella tertawa geli.

Awalnya memang sangat sulit meyakinkan kakaknya untuk percaya pada Brey. Bang Billi tentu saja ikut trauma dengan kejadian yang menimpa Bella sebelumnya. Namun dengan usaha Bella, akhirnya kakaknya pun menyerah. Tapi ancaman bang Billi cukup menakutkan bagi Bella.

"Kali ini... jika terjadi sesuatu lagi padamu, abang akan membunuh pria itu. Walaupun abang harus masuk penjara, abang tidak perduli lagi."

Itulah ucapan bang Billi sebelum akhirnya ia menyetujui Bella menjalin hubungan dengan Brey.

Brey mampu membuat Bella bahagia, wanita itu tak menyangka, jika Brey yang terkenal playboy saat di sekolah dulu ternyata sangat romantis. Pria itu sangat menjaga dan melindungi Bella dari bahaya apapun di depannya. Berbagai macam hadiah selalu Bella terima setiap hari.

Bella juga sudah berkunjung ke restoran milik keluarga Brey yang ada di Inggris untuk makan malam.

"Brey... sebenarnya aku belum mengatakan kepada bang Billi apalagi kepada papi tentang rencana lamaranmu," kata Bella.

Sudah hampir seminggu sejak malam dimana Brey mengatakan ingin menikahi Bella, Bella masih belum berani mengatakan kepada keluarganya.

"Bukankah aku bilang akan membawa orang tuaku minggu ini sayang. Aku bahkan sudah mengatakannya pada papa dan mama. Tapi kau malah belum mengatakannya pada keluargamu," ujar Brey kecewa.

"Aku tidak berani Brey... Meminta izin supaya menjalin hubungan denganmu saja, susahnya setengah mati."

"Apa aku kurang pantas buatmu?"

"Mengapa kau berkata seperti itu? Tentu saja bukan itu masalahnya."

"Aku berniat baik untuk menjagamu disisiku, apa sesulit itu mengatakannya?"

"Iya aku tahu, tapi masalah lamaran atau pernikahan adalah sesuatu yang sangat serius, aku benar benar takut untuk mengatakannya."

"Heeeem... baiklah sayang... Jika kau tak bisa mengatakannya, makanini akan menjadi urusanku...aku yang akan bilang pada abangmu tentang niat baikku ini. Bella, kau harus tahu, menunda itu bukan hal yang baik," kata Brey meyakinkan Bella.

"Jangan Brey... Kau tidak mengenal bang Billi dengan baik, ia sangat keras kepala sama persis seperti papa. Begini saja, biar aku coba lagi besok, aku akan memberanikan diri untuk mengatakannya pada bang Billi."

Brey menghela nafasnya, "baiklah... kali ini aku kembali percaya padamu. Aku harap kau tidak menundanya lagi Bell."

Bella pun menganggukkan kepalanya.

*****

Keesokan harinya...

Bella mendatangi apartemen kakaknya, ternyata Stephanie ada disana. Bella berbicara banyak dengan pacar kakaknya itu, namun ia masih belum berani mengatakan soal lamaran yang ingin dilakukan oleh Brey. Dua jam berlalu, Stephanie pun berpamitan pulang, kakaknya mengantarkan wanita itu hingga membuat Bella menunggu cukup lama di apartemennya.

Bang Billi akhirnya kembali. Pria itu melihat ada yang aneh pada adiknya.

"Kau kenapa? Apa pria itu menyakitimu?" tanya bang Billi.

Bella menggelengkan kepalanya.

"Lalu ada apa Bell? Kau tidak biasa biasanya datang ke apartemen abang."

"Bang... sebenarnya ada yang ingin Bella katakan. Tapi aku takut abang marah."

Bang Billi menyipitkan matanya.

"Jangan jangan adikku hamil," pikir bang Billi.

"Aku akan membunuh pria yang menyentuhmu itu," celetuk bang Billi.

Bella terbelalak, "hah? apa maksud abang?"

"Kau hamil kan?"

Seketika Bella tersedak, "ya Tuhan... apa yang abang pikirkan. Demi apapun, aku masih suci."

Mendengar jawaban Bella membuat bang Billi sangat lega.

"Lalu apa yang ingin kau katakan? Mengapa kau membuat abang penasaran sih?"

Bella menghela nafasnya seraya menatap kakaknya dengan takut.

"Jadi begini..."

Bella mulai mengatakan niat Brey tersebut pada kakaknya, namun tanggapan bang Billi membuatnya terkejut. Kakaknya justru sangat marah mendengarnya.

"Apa kau sudah gila Bella?" bentak bang Billi.

"Brey orang baik bang, niatnya juga baik," kata Bella.

"Apa karena pria itu baik, abang akan menyerahkan kau begitu saja?"

"Tapi ia yang menyelamatkan Bella malam itu bang, ia hanya ingin melindungi Bella."

"Apa kau merasa berhutang budi hingga harus menikahinya?" tanya bang Billi.

"Kami saling mencintai, bukan karena balas budi."

"Cukup Bell," bentak bang Billi lagi membuat Bella menangis.

"Kau membicarakan soal pernikahan semudah itu. Kau adalah satu satunya kesayanganku, kau tanggung jawab abang disini. Abang harus menyelidiki semua tentang pria yang dekat denganmu, apalagi yang akan menikahimu kelak. Abang memberimu kebebasan disini bukan berarti kau semakin liar seperti ini," ucap bang bill penuh emosi.

"Tujuan Brey baik bang, Bella juga cinta sama Brey. Bagaimana abang bisa berpikir aku liar? Kami ingin lebih serius, apa itu salah?"

"Apa kata cinta itu bisa menjamin kebahagiaanmu Bell? Kau baru saja berhubungan dengannya, tiba tiba saja kalian ingin menikah. Kalian pikir pernikahan hanya sekedar main main, hah?" ujar bang Billi seraya berdiri, "abang anggap kau tidak mengatakan apapun hari ini," imbuhnya seraya meninggalkan Bella ke kamarnya.

Bella menangis semakin keras. Ia gagal meyakinkan kakaknya. Kakaknya menganggap niat baik Brey adalah sebuah kesalahan. Entah apa yang dipikirkan oleh pria tersebut. Bella tak bisa menghentikan tangisnya, ia tak tahu harus berkata apa pada Brey tentang jawaban kakaknya.

*****

Bella memeluk lututnya di sofa. Matanya membengkak karena terus menangis. Kakaknya tiba tiba keluar dari kamarnya, pria itu langsung menarik tangan Bella untuk keluar dari apartemennya.

"Mau kemana bang?" tanya Bella bingung.

"Kembali ke apartemenmu," jawab bang Billi datar.

Bella diam, ia tidak bisa menolak jika bang Billi sudah marah seperti itu. Sesampainya di apartemen Bella, bang Billi langsung ikut masuk ke dalam.

"Sini ponselmu," pinta bang Billi.

"Ponselku? Untuk apa bang?"

"Tak usah banyak tanya, sini..." ucap bang Billi menakutkan.

Bella menyerahkan ponselnya pada bang Billi karena takut. Kakaknya langsung membuka ponsel Bella dan mematahkan kartunya. Bella terbelalak.

"Apa yang abang lakukan?" tanya Bella.

"Segera bereskan barangmu, abang akan meminta izin untuk cuti kuliahmu, besok kita kembali ke Indonesia," celetuk bang Billi membuat Bella terperangah.

"Indonesia?" pikir Bella.

"Aku tidak mau bang...!" teriak Bella.

"Kau ikut aku pulang atau akan aku patahkan kaki kekasihmu itu," ancam bang Billi.

Sontak saja Bella kembali melepaskan tangisannya.

"Setidaknya biarkan aku memberi kabar pada Brey bang," pinta Bella.

"Apa aku sedang melakukan negosiasi denganmu Bell? Cepat bereskan barangmu sebelum aku semakin kehilangan kesabaran."

Bella tak bisa berbuat apapun, ia hanya mengikuti perintah kakaknya karena takut. Ancaman kakaknya tentu akan menjadi nyata, itulah yang ia tahu selama ini. Tapi kesalahan apa yang ia dan Brey perbuat, mereka hanya ingin menikah. Tapi kakaknya sangat menentangnya.

Dengan dipenuhi air mata, Bella terus mengemas barang barangnya. Ia berharap Brey bisa segera tahu dimana ia berada nanti.

"Berhenti menangis Bell. Kau bukan anak kecil lagi," ucap bang Billi sambil menarik koper milik Bella.

Bella menghentikan tangisannya, ia sangat takut melihat kemarahan kakaknya. Ini pertama kalinya, ia menyaksikan bagaimana kakaknya kehilangan kesabaran. Bella hanya bisa menatap apartemennya untuk yang terakhir.

"Selamat tinggal Inggris. Brey... aku mohon carilah aku, aku mohon temukan aku kembali seperti yang kau lakukan sebelumnya. Jangan salah paham karena aku meninggalkanmu Brey, ini semua bukan keinginanku," pikir Bella.

"Cepatlah Bell..." perintah kakaknya mulai tidak sabaran.

Bella sedikit berlari mengikuti langkah kaki kakaknya menuju mobilnya. Mereka kembali ke apartemen milik bang Billi sebelum melakukan perjalanan kembali ke Indonesia besok.

*****

Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

𝕸y💞🌙𝐌ᵒ⃝⃟ᵒⁿ༅SUNNY☀️

𝕸y💞🌙𝐌ᵒ⃝⃟ᵒⁿ༅SUNNY☀️

gak bapak gak Abang posesif nya keterlaluan

2023-02-11

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

ujian kalian sungguh berat, semoga kalian bisa bersatu dan jodoh y

2022-10-16

1

ciby😘

ciby😘

kurang ajar si bili😡😡😡😡😡😤😤😤😤😤😤😤😤😤

2021-06-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!