Kegalauan Brey

Keesokan harinya...

Hari ini adalah hari keberangkatan Bella ke Inggris. Ketiga sahabat Bella sudah mengantarkan Bella ke bandara dengan isak tangis perpisahan yang mengiringi keberangkatan Bella.

Ketiga sahabatnya telah izin terlambat datang ke sekolah kepada wali kelas. Karena kelas XII sudah tidak ada kegiatan setelah pengumuman kelulusan. Untung saja mereka mendapatkan izin dari wali kelas tersebut. Setelah pesawat Bella sudah lepas landas, barulah ketiga sahabatnya kembali ke sekolah.

*****

Brey yang dari pagi menunggu kedatangan Bella, sampai saat ini tak kunjung menemukan wanita itu, Brey semakin frustasi.

Ia terus terusan bolak balik di bawah tangga jurusan IPA dengan gelisah. Berharap bisa bertemu dengan Bella dan menjelaskan semuanya.

"Hari ini aku harus bertemu Bella, dan mengungkapkan semua perasaanku," pikir Brey.

Cukup lama Brey berada disana, ia terkejut saat mendengar teriakan seorang wanita.

"Sini loe cowok brengsek...!" tiba tiba Mili datang, berteriak dan menarik lengan Brey ke tempat yang lebih sepi.

Plaaakkkk...

Tamparan keras melayang pada pipi Brey. Brey emosi sambil memegang pipi kanannya yang sakit. Ini kedua kalinya ia kena tamparan keras dari wanita.

"Apa apaan sih loe, maen tampar orang aja, loe kira gak sakit apa... jangan loe kira loe perempuan, gue gak berani ya..." bentak Brey.

"Sini tampar balik kalo loe berani..." tantang Mili.

"Loe emang pantes ditampar, harusnya loe dapet yang lebih sakit dari ini..." sahut Anyelir.

Mendengar kata kata Mili dan Anyelir, Brey sadar bahwa Bella pasti sudah menceritakan kejadian kemarin.

"Mana Bella, gue harus ketemu sama dia, gue mau minta maaf dan jelasin semuanya ke dia," kata Brey.

Mili justru tertawa, "sampai loe mati juga gak bakal ketemu lagi sama Bella, Bella udah pergi jauh dari Indonesia. Itu semua gara gara cowok playboy kurang ajar kayak loe," jawab Mili kesal.

"Apa maksud loe...?" tanya Brey.

Tapi Mili dan Anyelir hanya berdesis seraya meninggalkan Brey begitu saja.

"Tunggu... kemana Bella pergi, tolong kasih tau gue," pinta Brey lagi.

"Loe kan cowok populer dan pinter, jadi cari aja sendiri," jawab Anyelir.

Keduanya pun melanjutkan langkahnya meninggalkan Brey begitu saja.

*****

Brey semakin galau, ia terus saja uring uringan. Setiap ada yang menyenggolnya walaupun sedikit saja, ia langsung membentaknya, kedua temannya juga tidak ada yang mendukung, semuanya malah menyalahkannya.

Ya...memang benar ini salahnya... Brey makin menggila atas ucapan Mili dan Anyelir sahabat Bella.

"Bella...dimana kau pergi? benarkah ini karena ulahku kemarin? Bella, mengapa kau meninggalkanku begitu saja? Meninggalkan Indonesia artinya apa kau pergi keluar negeri? Lalu negara mana yang kau kunjungi?" pikir Brey sedih.

Brey terus mencari informasi dari setiap anak jurusan IPA tentang Bella, tapi semuanya NIHIL. Mereka semuanya bungkam, antara memang tidak tahu atau memang menutupinya.

Brey benar benar semakin frustasi...

"Sialan...!" umpat Brey.

Hanya seorang Bella sudah bisa memporak porandakan hatinya. Bella adalah cinta pertamanya, dan semuanya hancur karena ulahnya sendiri. Brey terus mengutuk dirinya sendiri.

"Udahlah broo... mau sampai kapan loe kayak gini... loe gak kayak biasanya banget, tuh cewek cakep disini masih banyak, mata mereka masih gak bisa lepas dari loe, loe tinggal kedipin mata aja, mereka langsung nyantol..." canda Amir seraya terkekeh.

Bukannya Brey tertawa, ia malah menarik kerah baju Amir kuat kuat sebagai jawaban.

"Eittttsssss.... calm brooo...." sergah Rafa sebelum makin menjadi.

Rafa cepat cepat melerai keduanya.

"Gila loe... mau mukul gue cuma gara gara Bella, sialan loe Brey..." kata Amir emosi dan langsung meninggalkan Brey.

Rafa ikut beranjak dari sana untuk mengejar Amir.

"Tenangin diri loe Brey... kita gak ganggu loe dulu..." kata Rafa sebelum melangkah pergi.

Brey memejamkan matanya, mencerna semua kata kata temannya. Benar ini bukan dirinya yang seperti biasanya. Kepalanya makin mau pecah saja.

"Bella... kemanakah aku harus mencarinya, Tuhan... berilah petunjukmu," pikir Brey lagi.

Brey beranjak dan meninggalkan sekolah tanpa pamit dengan kedua sahabatnya.

*****

Sesampainya di rumah, Brey tidak bisa makan maupun tidur, kisah cinta pertamanya harus berakhir tragis dan membuat ia semakin menggila. Tiga ari lagi ia akan berangkat ke Inggris untuk melanjutkan kuliah ke Universitas ternama disana. Ya... University Of Oxford pilihannya. Persiapan sudah benar benar matang. Tapi Brey ingin menyelesaikan cinta pertamanya sebelum berangkat kesana.

Tapi inilah yang terjadi, wanita cantik itu hilang bak di telan bumi membuat Brey menggila sampai detik ini.

Brey terus mencoba memejamkan matanya. Besok adalah hari terakhirnya di sekolah untuk mengurus pengambilan ijazah, ia memilih berangkat ke Inggris tanpa mengikuti acara perpisahan sekolah.

"Gue harus menjadi yang lebih baik sambil terus mencari informasi tentang Bella," gumam Brey.

"Kemanapun loe pergi Bell, gue yakin bakal bisa nemuin loe. Kata orang cinta pertama itu bakal sulit dilupakan, dan sialnya gue sekarang benar benar mengalaminya sendiri, walaupun sebelumnya gue malah gak percaya soal cinta," gumam Brey lagi.

Brey turun dari ranjangnya, ia menatap keluar jendela. Hari semakin larut, suasana kota pun terlihat sangat sepi, hanya gemerlap lampu kota yang terlihat indah disana.

"Gak mungkin seorang Bryan Mahardika gak bisa menemukan loe. Negara manapun, gue yakin pasti bisa nemuin loe," pikir Brey.

Brey semakin frustasi, ia menggertakkan giginya seraya menghampiri sebuah guci yang terpajang di kamarnya. Pria itu mengangkat gucinya dan melemparkannya ke lantai.

Suara pecahan keras pun terdengar disana, itulah yang selalu ia lakukan jika mengalami stres berat. Setelah membuat keributan seperti itu, ia baru bisa sedikit tenang. Ia kembali ke atas ranjang, seraya berusaha memejamkan matanya kembali.

*****

Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Semaput kan lu😏

2023-02-09

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

makanya brey, apa" y di pikir dulu. mastiin sih mastiin tapi y jangan kebablasan juga hampir aja megang anu nya Bella. gimana nggak ketakutan si Bella nya 😂

2022-10-16

1

Endang Werdiningsih

Endang Werdiningsih

jelek amat tabiat cowok'a,,,dikit" banting barang,,,,untung hirang kaya,,,kalo ga,,bisa" makan pake kertas nadi karena piring habis dibantingin....

2021-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!