Disinilah Inggris

"Bang Billi...." Teriak Bella sambil memeluk abangnya setelah sampai di bandara Heathrow, bandara International tersibuk di Inggris.

Bang Billi sudah menunggunya di bandara tersebut dan Bella langsung menghambur ke pelukannya.

"Bella kangen bang..." sambung Bella.

"Bang Billi juga kangen kelinci kecilku..." kata bang Billi sambil menyambut pelukan adik kesayangannya.

Kelinci kecil adalah panggilan kesayangan Bang Billi sejak Bella lahir. Mereka sudah 2 tahun lebih tidak bertemu. Terakhir bang Billi pulang ke Indonesia saat Bella ulang tahun ke 15 tahun. Itu sudah 2 tahun yang lalu.

"Heeeem...selalu saja kelinci kecil...Bella sudah tidak kecil lagi bang, Bella sudah dewasa tahu..." kata Bella seraya cemberut.

"Nah...dewasa apanya...sekarang saja bibirnya dimajuin 5 centimeter..." jawab bang Billi seraya terkekeh.

"Lelah kan...laper tidak...?" imbuh bang Billi.

"Bella lebih memilih tempat tidur ketimbang makanan sekarang, Bella lelah banget bang..." jawab Bella sambil menggelayut di lengan kakaknya.

Perjalanan Bella yang menghabiskan waktu kurang lebih 15 jam membuat Bella semakin manja di dekat bang Billi. Kalau orang lain melihat kedekatan mereka pasti mengira keduanya adalah pasangan kekasih.

Bang Billi adalah pria tampan berumur 27 tahun, 10 tahun lebih tua dari Bella, ia bertubuh tegap berisi, tingginya mencapai 185 centimeter melebihi tinggi badan orang Indonesia pada umumnya, sangat tinggi buat ukuran orang Indonesia. Bang Billi sudah memiliki kekasih, kekasih bulenya bernama Stephanie berasal dari negara London yang akan ditinggali Bella sekarang.

Bang Billi membawa Bella ke apartemen mewah miliknya, Luxury London Apartments. Apartemen yang memiliki segala fasilitas mewah di Inggris.

Kelelahan Bella hilang seketika saat mereka menyusuri jalan menuju apartemen, bagaimana tidak Bella dimanjakan dengan pemandangan indah di depannya, gedung gedung cantik serta lampu lampu jalanan yang indah menghiasi kota London tersebut.

Akhirnya sampai juga Bella ke apartemen abangnya yang sangat cantik menurut Bella. Saat sudah masuk ke dalam apartemen, Bella lebih memilih tidur di salah satu kamar bang Billi ketimbang makan malam, karena makan malam pun sudah terlewatkan, sekarang sudah menunjukan pukul 11 malam waktu London. Bang Billi juga mengizinkan Bella untuk tidur.

"Selamat malam kelinci kecilku..." kata bang Billi sambil mengecup kening Bella.

"Selamat malam bang..." jawab Bella dan langsung terlelap.

Sikap kakaknya sama persis seperti dulu saat memperlakukan Bella saat masih kecil. Pria itu sulit mengubah kebiasaannya untuk menganggap Bella sebagai gadis yang semakin dewasa. Namun Bella juga sama sekali tidak keberatan dengan sikap kakaknya yang selalu memanjakannya tersebut.

*****

Keesokan harinya...

Bella sudah merasa segar kembali, ketika sarapan Bella lebih suka berbincang bincang dengan abangnya. Banyak sekali pertanyaan Bella buat bang Billi. Kalau ayahnya tahu Bella banyak bicara saat di meja makan, pasti pantatnya akan di pukul dengan tongkat golf.

"Bagaimana kabar kakak iparku bang, Stephanie?" Bella memulai pembicaraan.

"Seperti biasa sayang...baik..." jawab bang Billi.

"Kapan kalian menikah..." lanjut Bella.

"Ayolah...kelinci kecilku...jangan mengubah mood abangmu sekarang, married no way," jawab bang Billi tegas.

Bella tertawa terbahak bahak, pembahasan yang selalu ditolak abangnya, yang memandang menikah adalah hal paling mengerikan baginya membuat Bella selalu tertawa geli. Padahal ayahnya selalu mendesak abangnya untuk segera menikah, makanya bang Billi lebih memilih tinggal di London agar tidak terus terusan dipaksa menikah oleh ayahnya. Abangnya lebih memilih pacaran yang bebas bersama Stephanie.

"Teruslah tertawa Bell...aku akan menelpon papi biar kau segera dinikahi juga..." kata abangnya yang membuat Bella seketika berhenti tertawa.

"Maaf bang...Bella cuma bercanda, Bella tidak mau menikah sekarang walau tidak setakut bang Billi soal pernikahan, tapi Bella masih ingin melajang untuk saat ini..." jawab Bella lembut.

"Eeeemmm..." hanya itu jawaban abangnya.

"Dimana abang daftarin aku kuliah...???" tanya Bella lagi.

"Oh ya bang Billi sampai lupa, nih lihat tempat kuliahmu," kata bang Billi sambil menyerahkan brosur universitasnya.

"Dari sini ke universitas itu kurang lebih 2 jam perjalanan..." lanjut bang Billi.

"Ya ampun bang...terlalu jauh jaraknya...aku bisa mati di jalan kalau harus bolak balik setiap hari, University Of Oxford adalah yang terbaik, tapi aku akan lelah bolak balik 4 jam," kata Bella.

"Heeeem..." desah bang Billi, "abang hanya memberikan yang terbaik buatmu sayang," sambungnya.

"Kalau begitu carikan tempat tinggal di oxford bang, biar Bella tidak jauh ke kampusnya," pinta Bella.

"Will not, kau cuma bisa tinggal disini deket abang, kalau papi tahu kau tinggal sendiri, abangmu ini bisa bisa tinggal nama saja," jawab abangnya tegas.

"Ayolah bang...please...Bella pasti bisa jadi anak baik," Bella memohon.

"Haissss...bang Billi mesti tanya papi terlebih dahulu soal ini..." setelah melihat raut wajah adiknya yang memelas.

"Abang pasti merayu papi deh, janji..." sambung bang Billi.

Seketika itu juga Bella tersenyum bahagia.

Negosiasi antara bang Billi dan ayahnya cukup lama. Bella terus berdoa agar ayahnya mengizinkannya mandiri. Bang Billi terus saja meyakinkan ayahnya itu yang didengar Bella dari balik pintu kamar abangnya. Setelah 1 jam kemudian, abangnya keluar dari kamarnya dan menghampiri Bella. Bella masih harap harap cemas.

"Kelinci kecil...Oxford Apartments menantimu..." kata abangnya.

"Thank you so much bang," Bella langsung memeluk abangnya kegirangan dan tak henti henti menciumi pipi abangnya.

"Cukup Bell...jika Stephanie melihat abang bisa dipotong kecil kecil," kata abangnya sambil terkekeh.

Bella pun melepaskan tawanya, "kak Stephanie kan tahu jika aku adikmu, mana mungkin ia cemburu."

"Kau bukan gadis kecil lagi Bell, berhentilah melakukan hal itu."

"Kadang dianggap dewasa, kadang dianggap kecil. Abang ini memang aneh."

Bang Billi terkekeh seraya menarik hidungnya, "kau senang kan bisa tinggal mandiri."

"Tentu saja," jawab Bella senang.

Entahlah seperti apa abangnya meyakinkan ayahnya yang sekeras baja, Bella tidak peduli lagi, yang penting Bella akhirnya bisa terlepas dari kekangan ayah maupun kakaknya. Bella tersenyum sendiri.

*****

Sementara di Indonesia, Brey sedang mempersiapkan perjalanannya ke Oxford, Inggris tempat orangtuanya tinggal dan tempat kuliahnya nanti. Suatu kebetulan karena negara itu tujuan yang sama dengan Bella.

Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

asam di gunung
garam di laut
dalam tempurung bertemu juga🎹🥁🎤
begitu juga dengan Bella dan Bryan 😁

2023-02-09

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

awas bell bakal ketemu playboy cap cicak lho. siapin hati kami y🤭

2022-10-16

1

Mirna Wati

Mirna Wati

jodoh author yg nentuin😅

2020-06-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!