Setelah Bella berusaha menenangkan diri dan menguatkan hati jika pulang nanti, ketiga sahabatnya mengajak Bella ke kantin sekolah.
"Ayolah Bell, sekali ini saja... kau tidak akan mati kok kalau makan makanan di kantin," ujar Mili terlihat kesal.
"Iya Bell... papi mu tidak akan tahu kalau kamu ke kantin sekolah. Percaya deh sama aku," sambung Anyelir
"Kita beli yang sehat sehat saja di kantin, lagian mbak Ida itu orangnya sangat bersih kok," timpal Tika.
Bella menghela nafasnya, lalu menatap ketiga sahabat, "baiklah," jawabnya pasrah.
Mereka akhirnya tersenyum karena berhasil memaksa Bella untuk ke kantin. Dan keempatnya pun berjalan menuju kantin sekolah.
*****
Rundingan tentang perayaan kelulusan di Pub pun sudah selesai. Mereka bertiga asyik menikmati minuman bersoda dan sudah bersiap siap untuk berangkat. Namun sebelum mereka pergi, ketiganya tiba tiba saja membahas bunga sekolah yang tidak lain adalah Bella.
"Bro... loe tau gak cewek tercantik di sekolah kita ini, jarang terlihat tapi namanya terkenal banget..." Amir mengusik lamunan Brey.
"Loe kira ini cewek hantu sekolah apa, jarang terlihat... hadeh..." jawab Brey malas.
"Serius bro... gue denger nih cewek gak mau keluar kelas, gak mau ke kantin, gak mau gaul pokoknya, tapi katanya pinter dan cantik banget. Masa loe gak pernah denger sih," sambung Rafa.
"Loe orang pernah liat anaknya apa, yakin banget tercantik di sekolah, sapa tau ia sembunyi karena mukanya kayak itik buruk rupa. Gue bukannya gak pernah denger, tapi emang gak yakin kalau gosip itu bener, lagian 3 tahun sekolah masa iya gak ada yang pernah liat," celetuk Brey sambil melepaskan tawanya membuat teman temannya pun terkekeh geli.
"Gimana mau liat gue... orang gak pernah keluar kelas...jurusan IPA itu dijaga ketat banget, gak boleh anak jurusan laen maen kesana. Tapi gue denger sih, ada beberapa orang yang pernah liat kalau cewek itu pulang sekolah, tapi entahlah bener apa gak," sambung Amir kesal.
"Tapi besok kan apel pengumuman nilai terbaik, kita liat aja antara loe ma cewek itu siapa yang paling terbaik nilainya, karna cewek itu terkenal cerdas juga, dan loe juga selain ganteng dan playboy, loe juga cerdas banget diantara anak IPS. Walaupun gue masih bingung kenapa loe milih IPS dibanding IPA...?" kata Rafa penasaran.
"Loe orang kebanyakan ngehayal sih...
Gue gak peduli banget sama cewek yang loe orang omongin. Dan soal jurusan, jurusan apapun menurut gue bagus. Penentu akhirnya setelah loe lulus kuliah. Mau dibawa kemana keterampilan loe, udah yuk kita bubar ganti baju dan ketemu di Pub jam 7 malem..." jawab Brey panjang lebar.
Ketika Brey dan kedua temannya ingin pergi. Brey tidak sengaja menabrak tubuh seseorang, hingga terdengar suara jatuh yang lumayan keras terdengar.
"Aduuuuh...!!!" teriak Bella kesakitan.
Brey terkejut melihat seorang perempuan yang terjatuh tersebut. Bukannya pria itu menolongnya, justru Brey termangu melihatnya. Bahkan mulutnya ternganga lebar tanpa sadar.
"(Bidadari darimana ini)..." pikir Brey melayang.
"Wooooyyy.... gila loe ya..." teriak Mili membuyarkan lamunan Brey.
Ketiga temannya membantu Bella bangun. Brey mengulurkan tangan untuk ikut membantu perempuan tersebut namun seketika ditepis oleh Mili.
"Sorry... sorry... gue bener bener gak sengaja," kata Brey tanpa mengalihkan tatapannya pada Bella.
"Loe gak punya mata ya? Kalau jalan liat liat dong," sambung Mili.
"Bukannya nolongin malah melongo," sambung Anyelir.
"Sok kegantengan sih, walaupun emang ganteng sih," sambar Tika seraya terkekeh.
Seketika Mili memukul kepala Tika dengan kesal.
"Sudah, sudah teman teman... aku tidak apa apa kok, aku baik baik saja..." kata Bella dengan lembut.
"Astaga suaranya gila lembut banget, bahasanya juga santun banget," pikir Brey.
"Gue bener bener minta maaf, gak liat banget, dan loe orang bertiga... temen loe aja gak apa apa, kenapa loe orang pada nyolot..." kata Brey angkuh sambil nunjuk ketiga sahabat Bella.
Sebelum keadaan semakin tidak terkendali, teman teman Brey memisahkan mereka, begitu juga dengan Bella yang tidak suka keributan sama sekali.
"Santai bro... calm... mereka ini cewek..." kata Amir.
"Iya sudah teman teman... aku benar benar tidak apa apa... tadi hanya kaget saja, makanya sampai terjatuh..." kata Bella menimpali.
Bella memandang ke arah Brey yang terus terpaku padanya, Bella mulai risih dipandangi seintens itu. Bella pun mulai menggeser tubuhnya agar sedikit menjauh dari pria tersebut.
"Gue Brey... cewek yang kayak bidadari ini datang darimana ya? Maaf banget udah bikin bidadari terjatuh," kata Brey sambil mengulurkan tangannya ke Bella.
Sebelum Bella mengulurkan tangan ke Brey, Mili menarik Bella mencari tempat duduk dan meninggalkan mereka.
"Jangan ganggu temen polos gue, dasar palyboy..." celetuk Mili sambil melangkahkan kakinya membawa Bella.
"Sialan...!" Gagal kenalan gara gara teman temannya yang galak galak itu," pikir Brey.
Brey masih memikirkan siapa gadis itu. Kenapa ia tidak pernah melihatnya sama sekali. Cantik sekali seperti bidadari menurutnya.
"Ditolak brooo..." ejek Amir membuyarkan lamunan Brey.
"Itu gara gara temen temennya yang galak itu," jawab Brey.
"kayaknya cewek itu yang gue sama Rafa maksud. Cewek tercantik dan pinter dari jurusan IPA deh..." imbuh Amir.
"Kayaknya sih emang gitu, ini pertama kalinya cewek itu keliatan kemari. Ada angin apaan yak," sahut Rafa.
"Siapapun cewek itu, jangan panggil gue BRYAN MAHARDIKA kalo gak bisa dapetin bidadari itu..." ucap Brey seraya tertawa dan teman temannya ikut tertawa.
Ketiganya pun mulai melangkahkan kakinya meninggalkan kantin mbak Ida. Namun Brey kembali menoleh ke belakang untuk melihat perempuan tadi. Tapi sayang sekali, ia tak kelihatan membuat Brey hanya bisa menghela nafasnya dan melanjutkan langkahnya.
*****
"Kau tidak apa apa kan Bell?" tanya Tika.
"Heeeem... aku tidak apa apa kok tik... terima kasih," jawab Bella.
"Dasar playboy kelas kakap, bisa bisanya mau godain kau Bel," sambung Mili yang kesal.
"Aku tahu banget tuh cowok...terkenal banget kalau suka mainin cewek di sekolah..." Anyelir menimpali.
"Tapi wajar sih, emang cowok itu ganteng banget," ujar Tika membuat Mili kembali memukulnya.
"Ssssstttt.... sudah ah gosipnya...aku tidak bisa lama lama disini...aku harus segera pulang... siap siap sama amukan papiku..." kata Bella seraya menghela nafasnya.
Ketiga sahabatnya menatap iba pada Bella. Namun mereka bingung harus bagaimana untuk membantunya.
"Kau mau makan apa Bel?" tanya Mili.
"Apa saja yang sehat," jawab Bella.
Mili menganggukkan kepalanya seraya memesan makanan pada mbak Ida. Keempatnya pun menikmati makanan kantin tersebut dengan santai, setelah selesai keempatnya berpisah untuk kembali ke rumah masing-masing.
*****
Happy Reading All...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Edah J
Seneng ya punya teman saling melindungi😘
2023-02-09
0
𝕸y💞 Ree🍏
akankah mereka berjodoh? bella brey, kalo dari nama nya keren juga double B😄 jodoh deh kayak nya
2022-10-19
0
𝕸y💞 Ree🍏
ada typo dsini momy ku syg
2022-10-19
0