Lelaki Cantik Itu Jodohku

Lelaki Cantik Itu Jodohku

Bab 1- Tidak Sengaja

Seorang wanita cantik memakai pakaian rapi sedang mengumpat kesal karena jalanan yang sangat padat hari ini,padahal pukul sembilan ia harus segera sampai di bandara untuk menyerahkan berkas yang tertinggal.

Sang atasan yang hari ini akan meninjau lokasi pembangunan real estate di kota Surabaya melupakan salah satu berkas penting yang seharusnya sudah ada dalam genggamannya.

"Sudah dimana Al?" sebuah pesan. masuk di aplikasi hijaunya dari sang bos.

"Halo, Pak!" tidak membalas, namun wanita itu memilih langsung menghubunginya.

"Iya Al?" jawabnya diseberang sana.

"Lima belas menit lagi saya tiba, Pak!" ucapnya

"Ya sudah,saya tunggu!" jawabnya

Lima belas menit kemudian wanita cantik ini sampai di bandara, tanpa melihat kanan kiri ia melajukan langkahnya agar tepat waktu sampai di tempat sang bos menunggu. Namun,,

Bruk

Tak sengaja tubuh kecilnya menabrak seorang lelaki yang sedang menyeret kopernya dari arah ruang tunggu bandara.

Pria berwajah tampan, rambut panjang bagai artis iklan shampo ini menatap wanita yang menabraknya lekat, lewat sorot mata di balik kaca mata hitam yang ia pakai.

"Maaf Mbak, Mas ! aduh ! "Si wanita bingung, karena penampilan pria di depannya ini mirip seorang perempuan, sedangkan si pria yang ada dihadapannya menarik sudut bibirnya, tersenyum.

"Maaf, saya gak sengaja!" lanjutnya sambil mengambil map yang terjatuh.

Pria di depannya ini hanya terdiam, tak menanggapi permintaan maaf si gadis, namun dengan teliti ia melihat seorang hawa di depanya menelisik, "cantik, manis," gumamnya dalam hati.

Alisha yang canggung memilih undur diri, "saya permisi!" ujarnya sambil merapikan blazer yang dipakainya, ia berjalan ke arah sebaliknya si pria berjalan.

Si pria cantik juga ikut berlalu, dan tanpa mereka berdua sadari, pertemuan ini akan membawa keduanya ke situasi yang tak pernah mereka duga.

"Pak Ryan!" Panggil Alisha, sang bos yang bernama Ryan Permana Wijaya itu menoleh.

"Maaf pak, saya tidak terlambatkan?" sang bos tersenyum dan menggeleng, sekertarisnya ini selalu bisa di andalkan dalam segi apapun.

"Saya masuk dulu, baru saja ada panggilan untuk penerbangan saya!" Alisha mengangguk.

"Hati-hati, Pak!" Ryan pun menjawab dengan anggukan dan senyum manisnya. Alisha yang lelah, memilih duduk sebentar untuk menetralkan deru nafasnya.

"Tadi yang aku tabrak, perempuan apa laki ya?" gumamnya mengingat kejadian tak sengaja beberapa saat lalu.

Tring

"Sudah di bandara, sayang?" sebuah pesan singkat dari sang kekasih yang sudah ia miliki kurang lebih selama dua tahun ini.

"Sudah, sekarang mau balik ke kantor." Balasnya disana.

"Ya sudah, kita ketemu di kantor saja!" ujarnya.

Alisha yang sudah lebih tenang, berdiri dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar karena sopir perusahaan menunggunya di tempat parkir.

"Kita langsung ke kantor, Mbak Alisha ?" tanya sang sopir.

"Iya, Pak! kalo bisa cepet ya, kerjaan saya banyak hari ini setelah jam makan siang saya harus mimpin rapat bersama Pak Reza, menggantikan Pak Ryan,"

"Baik, Mbak Al!" ujar sang sopir sambil mulai memutar setirnya. Dan benar saja, dengan keahlian sang sopir serta hafalnya jalan tiap sudut kota metropolitan, membuatnya membawa Alisha dengan cepat tiba di kantor.

"Bapak kok nggak lewat jalan yang tadi kita lewati?" tanya Alisha.

"Kalau berangkatnya gak bisa lewat situ mbak, itu jalan satu arah," ucap sang sopir.

"Oh!" jawab Alisha ber oh saja.

Setibanya di perusahaan, Alisha yang merasa sudah membuang waktu langsung berjalan menuju lift dan segera naik ke lantai dimana ia menghabiskan waktunya untuk bekerja.

"Hai sayang!" sapa laki laki blesteran Jerman- Indonesia, bermata coklat yang sangat Alisha cintai. Dia merupakan wakil CEO di perusahaan ini, Reza Fahri Pratama nama lengkapnya.

"Hai!" Alisha tersenyum menatap sang kekasih yang berada di depannya.

"Capek banget, ya?" sambil mengusap buliran keringat dari kening Alisha.

"Panas!" jawab Alisha sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahnya.

"Maaf ya, untuk sementara aku gak bisa antar jemput kamu. Besok pagi harus ke jogja untuk meninjau pembangunan resort yang bermasalah itu !" ujarnya dengan nada yang sungguh menyesal.

"Nggak apa, Mas. Besok juga asisten pak Ryan sudah masuk, jadi kamu gak perlu kawatir," ucapnya meyakinkan sang kekasih agar tak perlu mengkhawatirkannya secara berlebihan.

"Aku nggak pernah kawatir tentang pekerjaan, kamu selalu bisa di andalkan!"

"Lalu, apa?" tanyanya.

"Aku khawatir kamu di bawa kabur sama laki laki lain!" pungkasnya.

Alisha tertawa kecil mendengar penuturan sang kekasih. "Astaga! justru aku yang seharusnya khawatir, di kantor ini saja sudah berapa wanita yang mencoba merayumu?" sambil mencubit hidung mancung Reza.

"Tapi selama ini aku tidak pernah menanggapinya, 'kan?" jawabnya.

"Iya-iya, si laki-laki paling setia!" ujar Alisha tertawa.

"Sekarang bisakah Anda tidak merayu saya, pekerjaan saya cukup banyak, Bapak wakil CEO!"

"Baiklah, nanti kita makan siang sama-sama, ya?" Alisha mengangguk.

Karena tidak ingin menganggu sang kekasih lebih lama lagi, Reza pun pamit undur diri kembali ke ruangannya.

****

Setelah makan siang bersama didalam ruangan sang kekasih, Alisha yang harus lebih dulu ada di ruangan meeting segera menyelesaikan makan siangnya. Dan meninggalkan Reza disana.

"Selamat siang!" sapa Alisha pada kepala staf disetiap divisi yang ikut dalam rapat kali ini.

"Selamat siang, Ibu Alisha!" jawab mereka.

"Bagaimana, apa masih ada yang belum hadir?" tanya Alisha sambil melihat ke arah peserta rapat.

"Pak Reza, belum datang Bu!" Alisha tersenyum, jelas belum datang sekarang ia sedang merapikan bajunya setelah ke usilan yang dia lakukan pada saat waktu makan siang tadi, tanpa sengaja jus alpukat yang ada di tangan Alisha tumpah mengenai baju sang kekasih hingga mengotori celananya.

"Kita tinggal saja, mungkin pak Reza sedang ada sesuatu yang dilakukannya," ujar Alisha

"Kalau begitu kita mulai dari Divisi Humas saja!" ucap Alisha sambil membuka macbook yang ia bawa serta beberapa berkas yang ada di hadapannya.

Pak Wira dari divisi humas membawa map yang ia pegang dan berjalan ke arah depan, dia mulai menjelaskan tentang proyek pembangunan apartemen yang sudah masuk ke jadwal periklanan, dia juga menjelaskan bahwa sampai detik ini, para pemesan sudah sangat banyak, padahal pembangunan apartemen itu baru berjalan 30 persen.

"Berarti penilaian masyarakat tentang Real Estate kita masih sangat bagus ya? ini akan menjadi laporan yang bagus jika pak Ryan kembali nanti," ucap Alisha menanggapi penjelsan dari pak Wira.

Brak

Pintu ruang rapat di buka dengan tergesa oleh seseorang.

"Maaf saya terlambat!" Alisha memandang sang kekasih sambil mengulum bibirnya menahan tawa.

"Tidak apa-apa, Pak Reza." Alisha menegaskan perkataanya.

"Sudah sampai dimana pembahasannya?" tanya Reza yang sudah duduk manis tepat di sebelah Alisha.

"Baru kita mulai dari divisi humas, Pak!" Alisha menyerahkan map yang di bagikan pak Wira tadi kepada Reza.

"Ok, silahkan dilanjutkan!" Alisha mengangguk.

Rapat dilanjutkan, tiap divisi bergantian menjelaskan tentang perkembangan proyek yang sedang berjalan, Reza sebagai wakil CEO juga memberikan pendapat dan saran untuk para kepala divisi mengenai setiap laporan yang di hasilkan.

"Oke! kalau begitu rapat kita sudahi, kita akan lanjutkan setelah pak Ryan kembali dari Surabaya." ujar Alisha.

"Baik, Bu!" ucap mereka penuh hormat, karena bagaimana pun Alisha di berikan wewenang setara, jika Ryan atau sang asisten tidak berada di tempat, maka Alisha lah yang akan menjadi perwakilan mereka. Satu-persatu para staf keluar dari ruangan besar nan mewah itu sedangkan Reza dan Alisha masih berada disana.

"Pulang kerja mau kemana?" tanya Reza berjalan berdampingan dengan Lisha menuju pintu keluar ruangan meeting.

"Langsung pulang, Mas! besok aku akan bertemu klien pagi-pagi sekali."

"Yang dari Jepang itu?" Alisha mengangguk.

"Ya sudah!" pesawatku juga akan terbang pagi besok.

"Maaf ya, mungkin satu minggu aku gak akan ada disini!" ucapnya

"Ya ampun, Mas. Lebay deh! bukannya biasa kamu pergi keluar kota, seperti nggak pernah aja," ucap Lisha.

Reza mendekat ke arah Alisha dan memegang pundak Alisha lembut, sebuah kecupan di kening Alisha, Reza sematkan dengan penuh kasih sayang. Alisha pun memejamkan matanya meresapi setiap sentuhan Reza padanya.

"Tenang saja aku bakal nunggu kamu disini, oke!" Alisha mengusap pipi Reza tak kalah lembut.

"Aku nggak sabar pengen cepet nikahin kamu," Reza mulai merengek.

"Kan kemarin kita sudah sepakat, nunggu Mami kamu selesai berobat kan?" Lisha mencoba membuat Reza tenang, dan tak terus merengek padanya.

"Ya sudah!" ucapnya pasrah.

...🖤🖤🖤🖤🖤🖤...

Assallamualaikum wr.wb

hai readers ...😊😊😊

Terima kasih sudah bersedia mampir... jangan lupa like, vote serta komennya ya...

Beberapa bab selanjutnya akan aku mulai revisi, agar lebih nyaman dan tak terganggu dengan tanda baca yang masih amburadul..

Sebelumnya aku minta maaf, maklumi aku sebagai pemula ya...🙏🙏

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

apa reza akan mati? kecelakaan pesawat?

2023-03-24

0

buk e irul

buk e irul

mampir thor 😘

2022-09-04

1

Calon Mayat

Calon Mayat

makasih...maaf hanya mawar thor..aku tertarik

2022-04-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Tidak Sengaja
2 Bab 2 - Posesifnya Sang Wakil CEO
3 Bab 3 - Takdir Atau Kebetulan
4 Bab 4 - Mulai Merasa Kacau
5 Bab 5 - Obrolan Pasangan
6 Bab 6 - Hubungan Terlarang
7 Bab 7 - Bantuan Si Pria cantik
8 Bab 8 - Rencana Pertunangan
9 Bab 9 - Pertunangan Reza dan Alisha
10 Bab 10 - Desas Desus Sang Desainer
11 Bab 11- Foto Selembar Kertas Medis
12 Bab 12 - Menuju Sah
13 Bab 13 - SAH
14 Bab 14 - Tamu yang Tak Di undang
15 Bab 15 - Acara Resepsi
16 Bab 16 - Dukungan Vier
17 Bab 17 - Kenyataan dalam amplop
18 Bab 18 - Kebohongan Yang Kejam
19 Bab 19 - Flashback Kota Pelajar
20 Bab 20 - Menemui ibu dari calon anak suamiku
21 Bab 21 - Alisha Jatuh Sakit
22 Bab 22 - Semua tahu
23 Bab 23 - Bukan Reza,Namun Vier
24 Bab 24 - Mencoba Menjalani nya Perlahan
25 Bab 25 - Ruang Baru untuk Alisha
26 Bab 26 - Menuju 7 bulanan Kehamilan Davina
27 Bab 27 - Tentang Davina dan Acara tujuh bulanan
28 Bab 28 - Kekalutan Reza
29 Bab 29 - Alisha memilih pilihannya
30 Bab 30 - Takdir Memang tak Berpihak Pada Kita
31 Bab 31 - Perjanjian
32 Bab 32 - Mengalir Bagai Air
33 Bab 33 - Lahirnya Penerus Pratama
34 Bab 34 - Keinginan Yang Tak Sesuai
35 Bab 35 - Kejujuran memang selalu menyakitkan
36 Bab 36 - Sampai Pada Ujungnya
37 Bab 37 - Memulai dai Awal Lagi
38 Bab 38 - Acara Fashion Tahunan
39 Bab 39 - Kilometer 0 Kota Pelajar
40 Bab 40 - Mencoba Keberuntungan
41 Bab 41 - Bertemu Seseorang
42 Bab 42 - Takdir membawa ku Padamu
43 Bab 43 - Galau nya Alisha,Gembiranya Vier
44 Bab 44 - Menuju Kota Kembang
45 Bab 45 - Menjelaskan Maksud Pria Cantik itu Kepada sang Kakak
46 Bab 46 - Menyambut belahan Jiwa
47 Bab 47 - Jodoh Alisha
48 Bab 48 - Malam Pertama Versi Vier dan Alisha
49 VISUAL PEMAIN
50 Bab 50 - Menyelami Bahtera itu Bersama
51 Bab 51- Wanita dalam mobil Vier
52 Bab 52 - Tulusnya sebuah rasa cinta
53 Bab 53 - Gosip Pernikahan Sang Desainer
54 Bab 54 - Hampir Saja
55 Bab 55 - Mengumumkan Pernikahan
56 Bab 56 - Tamparan Menggema
57 Bab 57 - Pembelaan Alisha
58 Bab 58 - Manjanya Vier,Reza Pantang Menyerah
59 Bab 59 - Kedatangan Ryan
60 Bab 60 - Menjalankan misi
61 Bab 61 - Jumpa pers
62 Bab 62 - Gosip tentang Alisha
63 Bab 63 - Reza sang Penolong
64 Bab 64 - Mencari titik Terang
65 Bab 65 - Bantuan Besar
66 Bab 66 - Berjalan dua Arah
67 Bab 67 - Namun Satu Tujuan
68 Bab 68 - Kedatangan Anisa dan Keluarga
69 Bab 69 - Calon Ayah
70 Bab 70 - Vier sang Perisai
71 Bab 71 - Kebenaran yang sesungguhnya
72 Bab 72 - Balasan dari sifat egoisnya
73 Bab 73 - Menyelesaikan masalah Reza
74 Bab 74 - Cinta itu tak mungkin bersemi kembali
75 Bab 75 - Ngidam di trimester kedua
76 Bab 76 - Balada Buah Sirsak
77 Bab 77 - Kedatangan Ibu Kandung Ghaisan
78 Bab 78 - Insiden di Surabaya
79 Bab 79 - Tangisan manja istri Xavier
80 Bab 80 - Rindu yang terhalang cindera lengan
81 Bab 81 - Keputusan demi keadaan masa depan
82 Bab 82 - Undangan pesta ulang tahun
83 Bab 83 - Mencoba menghasut
84 Bab 84 - Ruang Operasi dan Kedatangan Polisi
85 Bab 85 - Baby D
86 Bab 86 - Lelaki cantik itu Jodoh ku
87 Bab 87 - Ekstra part 1
88 Bab 88 - Ekstra part 2
89 PENGUMUMAN
90 Bab 90 - Ekstra Part 3
91 Ekstra Part 4 - Cinta Gila Seorang Vier
92 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1- Tidak Sengaja
2
Bab 2 - Posesifnya Sang Wakil CEO
3
Bab 3 - Takdir Atau Kebetulan
4
Bab 4 - Mulai Merasa Kacau
5
Bab 5 - Obrolan Pasangan
6
Bab 6 - Hubungan Terlarang
7
Bab 7 - Bantuan Si Pria cantik
8
Bab 8 - Rencana Pertunangan
9
Bab 9 - Pertunangan Reza dan Alisha
10
Bab 10 - Desas Desus Sang Desainer
11
Bab 11- Foto Selembar Kertas Medis
12
Bab 12 - Menuju Sah
13
Bab 13 - SAH
14
Bab 14 - Tamu yang Tak Di undang
15
Bab 15 - Acara Resepsi
16
Bab 16 - Dukungan Vier
17
Bab 17 - Kenyataan dalam amplop
18
Bab 18 - Kebohongan Yang Kejam
19
Bab 19 - Flashback Kota Pelajar
20
Bab 20 - Menemui ibu dari calon anak suamiku
21
Bab 21 - Alisha Jatuh Sakit
22
Bab 22 - Semua tahu
23
Bab 23 - Bukan Reza,Namun Vier
24
Bab 24 - Mencoba Menjalani nya Perlahan
25
Bab 25 - Ruang Baru untuk Alisha
26
Bab 26 - Menuju 7 bulanan Kehamilan Davina
27
Bab 27 - Tentang Davina dan Acara tujuh bulanan
28
Bab 28 - Kekalutan Reza
29
Bab 29 - Alisha memilih pilihannya
30
Bab 30 - Takdir Memang tak Berpihak Pada Kita
31
Bab 31 - Perjanjian
32
Bab 32 - Mengalir Bagai Air
33
Bab 33 - Lahirnya Penerus Pratama
34
Bab 34 - Keinginan Yang Tak Sesuai
35
Bab 35 - Kejujuran memang selalu menyakitkan
36
Bab 36 - Sampai Pada Ujungnya
37
Bab 37 - Memulai dai Awal Lagi
38
Bab 38 - Acara Fashion Tahunan
39
Bab 39 - Kilometer 0 Kota Pelajar
40
Bab 40 - Mencoba Keberuntungan
41
Bab 41 - Bertemu Seseorang
42
Bab 42 - Takdir membawa ku Padamu
43
Bab 43 - Galau nya Alisha,Gembiranya Vier
44
Bab 44 - Menuju Kota Kembang
45
Bab 45 - Menjelaskan Maksud Pria Cantik itu Kepada sang Kakak
46
Bab 46 - Menyambut belahan Jiwa
47
Bab 47 - Jodoh Alisha
48
Bab 48 - Malam Pertama Versi Vier dan Alisha
49
VISUAL PEMAIN
50
Bab 50 - Menyelami Bahtera itu Bersama
51
Bab 51- Wanita dalam mobil Vier
52
Bab 52 - Tulusnya sebuah rasa cinta
53
Bab 53 - Gosip Pernikahan Sang Desainer
54
Bab 54 - Hampir Saja
55
Bab 55 - Mengumumkan Pernikahan
56
Bab 56 - Tamparan Menggema
57
Bab 57 - Pembelaan Alisha
58
Bab 58 - Manjanya Vier,Reza Pantang Menyerah
59
Bab 59 - Kedatangan Ryan
60
Bab 60 - Menjalankan misi
61
Bab 61 - Jumpa pers
62
Bab 62 - Gosip tentang Alisha
63
Bab 63 - Reza sang Penolong
64
Bab 64 - Mencari titik Terang
65
Bab 65 - Bantuan Besar
66
Bab 66 - Berjalan dua Arah
67
Bab 67 - Namun Satu Tujuan
68
Bab 68 - Kedatangan Anisa dan Keluarga
69
Bab 69 - Calon Ayah
70
Bab 70 - Vier sang Perisai
71
Bab 71 - Kebenaran yang sesungguhnya
72
Bab 72 - Balasan dari sifat egoisnya
73
Bab 73 - Menyelesaikan masalah Reza
74
Bab 74 - Cinta itu tak mungkin bersemi kembali
75
Bab 75 - Ngidam di trimester kedua
76
Bab 76 - Balada Buah Sirsak
77
Bab 77 - Kedatangan Ibu Kandung Ghaisan
78
Bab 78 - Insiden di Surabaya
79
Bab 79 - Tangisan manja istri Xavier
80
Bab 80 - Rindu yang terhalang cindera lengan
81
Bab 81 - Keputusan demi keadaan masa depan
82
Bab 82 - Undangan pesta ulang tahun
83
Bab 83 - Mencoba menghasut
84
Bab 84 - Ruang Operasi dan Kedatangan Polisi
85
Bab 85 - Baby D
86
Bab 86 - Lelaki cantik itu Jodoh ku
87
Bab 87 - Ekstra part 1
88
Bab 88 - Ekstra part 2
89
PENGUMUMAN
90
Bab 90 - Ekstra Part 3
91
Ekstra Part 4 - Cinta Gila Seorang Vier
92
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!