Bab 12 - Menuju Sah

Seorang wanita dengan tampilan cukup berantakan serta memakai pakaian haramnya sedang mondar - mandir tak jelas. Dia bingung harus memulai semuanya darimana. Pacar sahabatnya yang dia gadang - gadang bisa membantunya justru hanya bisa membuatnya semakin kebingungan.

Sesekali dia usap perut rampingnya yang sekarang terlihat membuncit. Akibat hasrat yang seharusnya bisa dia kendalikan justru kini membuatnya dalam kesusahan. Apalagi beberapa waktu lalu dia juga mendapat kabar dari pacar sahabatnya, jika pria itu akan segera melangsungkan pernikahannya dalam waktu dekat ini.

Sambil menjambak rambutnya dia mulai berteriak kesetanan, "Sial!" pekiknya.

"Kalau aku bilang ini anaknya apa dia percaya. Sedangkan pagi itu jelas - jelas ia tahu bahwa aku sudah..

"Aargh! br*eng*sek!" wanita itu mengamuk membanting selimut lebar itu ke lantai dengan naasnya.

"Apa yang harus aku lakukan? " racaunya.

Wanita itu terus bergumam, meracau hingga membuat dirinya mirip seperti orang yang sedang tidak waras. Kejadian yang mengakibatkan adanya janin didalam rahimnya sungguh membuat hidupnya hancur berserakan.

"Kalau aku tahu dia ada lebih awal. Aku bisa membuangnya!"

"Kalau sekarang, sama saja aku bunuh diri. Dan itu nggak akan terjadi."

Satu ide cermelang terlintas di pikirannya, "Aku kirim saja hasil medis itu. Bagaimana tanggapan pria itu pikir nanti saja. Yah begitu," ucapnya yakin. Dia mengambil hasil kertas medis yang dia dapat dari salah satu klinik dan memfotonya.

"Terkirim"

***

"Rez!" panggil Ryan sedikit keras.

"Kenapa lo?" tanya Ryan sambill menarik kursi dan duduk didepan sang wakil CEO.

"Nggak. Gue baik," singkatnya.

Ryan menautkan alisnya melihat heran ke Reza, "Lo tuh mau kawin sama orang yang lo cintai. Bukan perjodohan kaya gue. Kusut amat, sih!" seru Ryan.

Ryan yang tak mendapati Reza berkeliling seperti biasanya bingung. Kenapa sejak pagi sahabatnya ini lebih banyak diam. Biasanya ia bisa beberapa kali mengunjungi Ryan di ruangannya berdalih menanyakan perkerjaan. Padahal hanya mau mengintip sang kekasih yang sedang bekerja.

"Kenapa sih?" ulangnya.

"Banyak kerjaan saja Yan. Banyak dateline tuh sebelum hari pernikahan gue."

"Ya udah, kalau lo mau libur lebih cepet, ntar kerjaan lo biar Bagas yang pegang. Suruh Rizal ketemu Bagas nanti., Reza sedang tak bersemangat hanya mengangguk saja. Tak menimpali saran Ryan atasan sekaligus sahabatnya itu.

**

"Gimana prewed lo?" tanya Luna.

"Udah selesai. Cuma ngambil di beberapa tempat aja. Terakhir kemarin tuh di pantai," jawab Alisha.

"Ntar kasih lihat hasilnya yah?"

"Buat apa?" tanya Alisha yang terkadang tak mengerti dengan sikap aneh sahabatnya itu.

Luna mengangkat ponselnya dan menunjukkan itu ke depan wajah Alisha, "Mau gue pasang di story gue dengan judul sahabat tercinta gue kewong!" Alisha yang mendengar itu hanya bisa merotasikan kedua bola matanya.

"Nggak usah aneh - aneh. Gue aja nggak pamer kemana mana, ntar temen - temen kuliah pada heboh!" seru Alisha.

"Biar saja, biar mereka dulu yang hina lo langsung kicep tahu lo nikah sama anak keluarga Pratama pemilik warung berlian itu,"

"Warung? bagusan dikit kek. Kedai gitu."

"Sama saja, Alisha!" seru Luna.

Dari arah belakang mereka seorang wanita berpenampilan cukup seksi berjalan mendekat, "Selamat ya! atas pernikahanmu," ucapnya sambil mengulurkan tangan. Wanita yang sempat menjabat sebagai sekretaris Reza dan cukup menggilai Reza namun tak pernah mendapat tanggapan apapun dari pria itu.

"Terimakasih Mbak Diana," ucap Alisha sambil berdiri dari duduknya.

"Semoga langgeng," ucapnya sambil tersenyum smirk dan pergi.

"Senyumnya nggak enak banget," tutur Luna memandang kepergian wanita itu. Sedang Alisha sudah cukup terbiasa mendapat tatapan dan senyum seperti itu memilih diam dan tak berkomentar.

"Em.. Lun!"

"Hem!" ucap Luna sambil mengunyah makanannya.

"Menurut lo, Mas Reza setelah menikah bakalan masih lirik sana - sini nggak?" tanya Alisha membuat Luna menggelengkan kepalanya.

"Pertanyaan apa sih!" geram Luna.

"Kenapa lo?"

Alisha menggeleng, "Takut aja gue!" ujar Alisha merasa was - was.

"Ya kali jadi pacar lo aja dia sehat. Masa udah jadi istrinya malah sakit lagi!" sarkas Luna tak mengerti dengan pikiran Alisha yang tak masuk akal.

Reza memang pria yang tak pernah memiliki pasangan atau pacar sebelum bertemu dengan Alisha. Namun begitu, dulu Reza memiliki hoby bergonta - ganti para wanita cantik hanya untuk menemaninya di sebuah pertemuan atau ke klub malam untuk bertemu dengan teman - temannya. Tapi, setelah jatuh cinta dan memilih setia bersama Alisha, Reza meninggalkan kebiasaan buruknya dan bertahan dengan cintanya pada alisha hingga menjadi Reza yang santun dan bucin seperti sekarang.

***

Malam di kostan Alisha tampak segitu sepi hanya segelintir orang saja yang masih menampakan diri mereka di teras kamar atau bersenda gurau dengan tetangga sebelahnya, mirip seperti yang sedang Alisha lakukan sekarang.

"Bentar lagi pindah ya lo?" tanya kak Ovi sembari menyenderkan kepalanya di tembok kamar Alisha.

"Masih lama Kak. Kehilangan ya?" goda alisha menaik turunkan alisnya.

"Cih! Pede amat lo!" Alisha tertawa yang melihat kak Ovi salah tinggkah.

"Setelah nikah tinggal dimana lu? di pondok mertua indah atau di istana suami?" lanjut kak Ovi bertanya.

"Belum tahu Kak, em.. mungkin di apartemen," ujar Alisha mengetuk dagunya dengan jari telunjuknya berpikir.

"Kok mungkin?"

"Yah masih wacana Kak. Masalahnya Mami Nadine minta kita tinggal di rumahnya dulu, begitu," jelas Alisha.

"Turutin deh tuh permintaan orang tua. Yah barang sebulan dua bulan. Habis itu baru deh tinggal mandiri!" ujar kak Ovi memberi saran.

Ovi dan Alisha meneruskan obrolan mereka hingga tanpa sadar lanjut menggibah para tetangga kos yang lain. Terlihat beberapa kali kak Ovi tertawa senang karena hal lucu yang mereka bicarakan. Kak Ovi sendiri adalah dedengkot kostan itu. Dia cukup disegani para penghuni kos lainnya. Bahkan pemilik kos menyerahkan keamanan kos padanya. Jika para penghuni kos menjaga jarak dengannya tidak dengan Alisha. Dan itu membuat kak Ovi senang ada orang lain yang mau memandangnya dari sudut pandang yang lain.

***

Perjalanan yang Alisha tempuh untuk mempersiapkan pernikahannya telah selesai. Minggu depan dia akan bertolak ke bandung untuk mengadakan acara ijab kabulnya disana.

Reza tambatan hatinya juga mulai mengurangi beberapa agenda pekerjaan. Karena setelah acara ijab kabul di bandung, dua hari setelahnya akan diadakan resepsi di salah satu hotel milik keluarga Subrata, orang tua dari Ryan.

"Hasil dari foto kemarin udah di kirim sama kak Vier, Mas?" tanya Al pada Reza yang sedang memangku laptopnya.

"Sudah sayang. Beberapa juga ada yang mas udah cetak," tutur Reza.

"Yang mana?" tanya Alisha.

"Ada lah, rahasia." Alisha manyun memajukan bibirnya tak menyukai jawaban Reza.

"Jangan manyun, Mas nggak tahan!" ucap Reza sambil memegang dadanya.

"Ish, apaan sih!" seru Alisha malu dan beralih duduk diatas tempat tidur menjauh dari Reza.

"Apa setiap hari kostan mu sepi, kalau malam?" tanya Reza, Alisha pun mengangguk.

"Mereka 'kan ada yang kerja pake shift, Mas. Ada juga yang kerjaannya memang malam. Kaya Kak Ovi!"

"Hari ini dia malah kerja sampe pagi katanya!" lanjut Alisha.

"Pagi?" Reza terkejut.

Alisha mengangguk, "Pabrik tempat dia kerja ada pengiriman barang hari ini. Jadi para satpam senior yang jaga disana termasuk Kak Ovi.

"Keren!" ucap Reza mengagumi Ovi yang notabene adalah seorang perempuan.

"Bentar lagi Al juga bakalan jadi satpam!" tegas Alisha membuat Reza menoleh kebelakang dimana kekasihnya itu tengah duduk.

"Maksud kamu?" tanya Reza tidak mengerti.

"Satpam khusus buat Mas Reza, kalau pulang malam bukan urusan pekerjaan!" Reza yang mendengar ucapan Alsha tertawa.

"Oke, Pak satpam saya nurut. Jangan pukul di kepala ya. Kepala aku masih di pakai buat bantu Ryan di perusahaan," ujar Reza sambil mengatupkan kedua tangannya menggoda Alisha.

Kekasih hatinya itu hanya bisa tertawa sambil mengusap rambut Reza agar rambut rapi itu berantakan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hotel Marina ya, Mbak?" tanya supir taksi online itu pada wanita berperut buncit yang sedang berusaha menutupi kondisinya.

" Iya pak! " jawabnya sedikit canggung namun tegas.

Terpopuler

Comments

nenk 'yLa

nenk 'yLa

badai akn sgra dtg

2023-04-04

0

buk e irul

buk e irul

eee lha dala 🤣

2022-09-04

0

Ci -imah89

Ci -imah89

nah loh ..

2022-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Tidak Sengaja
2 Bab 2 - Posesifnya Sang Wakil CEO
3 Bab 3 - Takdir Atau Kebetulan
4 Bab 4 - Mulai Merasa Kacau
5 Bab 5 - Obrolan Pasangan
6 Bab 6 - Hubungan Terlarang
7 Bab 7 - Bantuan Si Pria cantik
8 Bab 8 - Rencana Pertunangan
9 Bab 9 - Pertunangan Reza dan Alisha
10 Bab 10 - Desas Desus Sang Desainer
11 Bab 11- Foto Selembar Kertas Medis
12 Bab 12 - Menuju Sah
13 Bab 13 - SAH
14 Bab 14 - Tamu yang Tak Di undang
15 Bab 15 - Acara Resepsi
16 Bab 16 - Dukungan Vier
17 Bab 17 - Kenyataan dalam amplop
18 Bab 18 - Kebohongan Yang Kejam
19 Bab 19 - Flashback Kota Pelajar
20 Bab 20 - Menemui ibu dari calon anak suamiku
21 Bab 21 - Alisha Jatuh Sakit
22 Bab 22 - Semua tahu
23 Bab 23 - Bukan Reza,Namun Vier
24 Bab 24 - Mencoba Menjalani nya Perlahan
25 Bab 25 - Ruang Baru untuk Alisha
26 Bab 26 - Menuju 7 bulanan Kehamilan Davina
27 Bab 27 - Tentang Davina dan Acara tujuh bulanan
28 Bab 28 - Kekalutan Reza
29 Bab 29 - Alisha memilih pilihannya
30 Bab 30 - Takdir Memang tak Berpihak Pada Kita
31 Bab 31 - Perjanjian
32 Bab 32 - Mengalir Bagai Air
33 Bab 33 - Lahirnya Penerus Pratama
34 Bab 34 - Keinginan Yang Tak Sesuai
35 Bab 35 - Kejujuran memang selalu menyakitkan
36 Bab 36 - Sampai Pada Ujungnya
37 Bab 37 - Memulai dai Awal Lagi
38 Bab 38 - Acara Fashion Tahunan
39 Bab 39 - Kilometer 0 Kota Pelajar
40 Bab 40 - Mencoba Keberuntungan
41 Bab 41 - Bertemu Seseorang
42 Bab 42 - Takdir membawa ku Padamu
43 Bab 43 - Galau nya Alisha,Gembiranya Vier
44 Bab 44 - Menuju Kota Kembang
45 Bab 45 - Menjelaskan Maksud Pria Cantik itu Kepada sang Kakak
46 Bab 46 - Menyambut belahan Jiwa
47 Bab 47 - Jodoh Alisha
48 Bab 48 - Malam Pertama Versi Vier dan Alisha
49 VISUAL PEMAIN
50 Bab 50 - Menyelami Bahtera itu Bersama
51 Bab 51- Wanita dalam mobil Vier
52 Bab 52 - Tulusnya sebuah rasa cinta
53 Bab 53 - Gosip Pernikahan Sang Desainer
54 Bab 54 - Hampir Saja
55 Bab 55 - Mengumumkan Pernikahan
56 Bab 56 - Tamparan Menggema
57 Bab 57 - Pembelaan Alisha
58 Bab 58 - Manjanya Vier,Reza Pantang Menyerah
59 Bab 59 - Kedatangan Ryan
60 Bab 60 - Menjalankan misi
61 Bab 61 - Jumpa pers
62 Bab 62 - Gosip tentang Alisha
63 Bab 63 - Reza sang Penolong
64 Bab 64 - Mencari titik Terang
65 Bab 65 - Bantuan Besar
66 Bab 66 - Berjalan dua Arah
67 Bab 67 - Namun Satu Tujuan
68 Bab 68 - Kedatangan Anisa dan Keluarga
69 Bab 69 - Calon Ayah
70 Bab 70 - Vier sang Perisai
71 Bab 71 - Kebenaran yang sesungguhnya
72 Bab 72 - Balasan dari sifat egoisnya
73 Bab 73 - Menyelesaikan masalah Reza
74 Bab 74 - Cinta itu tak mungkin bersemi kembali
75 Bab 75 - Ngidam di trimester kedua
76 Bab 76 - Balada Buah Sirsak
77 Bab 77 - Kedatangan Ibu Kandung Ghaisan
78 Bab 78 - Insiden di Surabaya
79 Bab 79 - Tangisan manja istri Xavier
80 Bab 80 - Rindu yang terhalang cindera lengan
81 Bab 81 - Keputusan demi keadaan masa depan
82 Bab 82 - Undangan pesta ulang tahun
83 Bab 83 - Mencoba menghasut
84 Bab 84 - Ruang Operasi dan Kedatangan Polisi
85 Bab 85 - Baby D
86 Bab 86 - Lelaki cantik itu Jodoh ku
87 Bab 87 - Ekstra part 1
88 Bab 88 - Ekstra part 2
89 PENGUMUMAN
90 Bab 90 - Ekstra Part 3
91 Ekstra Part 4 - Cinta Gila Seorang Vier
92 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1- Tidak Sengaja
2
Bab 2 - Posesifnya Sang Wakil CEO
3
Bab 3 - Takdir Atau Kebetulan
4
Bab 4 - Mulai Merasa Kacau
5
Bab 5 - Obrolan Pasangan
6
Bab 6 - Hubungan Terlarang
7
Bab 7 - Bantuan Si Pria cantik
8
Bab 8 - Rencana Pertunangan
9
Bab 9 - Pertunangan Reza dan Alisha
10
Bab 10 - Desas Desus Sang Desainer
11
Bab 11- Foto Selembar Kertas Medis
12
Bab 12 - Menuju Sah
13
Bab 13 - SAH
14
Bab 14 - Tamu yang Tak Di undang
15
Bab 15 - Acara Resepsi
16
Bab 16 - Dukungan Vier
17
Bab 17 - Kenyataan dalam amplop
18
Bab 18 - Kebohongan Yang Kejam
19
Bab 19 - Flashback Kota Pelajar
20
Bab 20 - Menemui ibu dari calon anak suamiku
21
Bab 21 - Alisha Jatuh Sakit
22
Bab 22 - Semua tahu
23
Bab 23 - Bukan Reza,Namun Vier
24
Bab 24 - Mencoba Menjalani nya Perlahan
25
Bab 25 - Ruang Baru untuk Alisha
26
Bab 26 - Menuju 7 bulanan Kehamilan Davina
27
Bab 27 - Tentang Davina dan Acara tujuh bulanan
28
Bab 28 - Kekalutan Reza
29
Bab 29 - Alisha memilih pilihannya
30
Bab 30 - Takdir Memang tak Berpihak Pada Kita
31
Bab 31 - Perjanjian
32
Bab 32 - Mengalir Bagai Air
33
Bab 33 - Lahirnya Penerus Pratama
34
Bab 34 - Keinginan Yang Tak Sesuai
35
Bab 35 - Kejujuran memang selalu menyakitkan
36
Bab 36 - Sampai Pada Ujungnya
37
Bab 37 - Memulai dai Awal Lagi
38
Bab 38 - Acara Fashion Tahunan
39
Bab 39 - Kilometer 0 Kota Pelajar
40
Bab 40 - Mencoba Keberuntungan
41
Bab 41 - Bertemu Seseorang
42
Bab 42 - Takdir membawa ku Padamu
43
Bab 43 - Galau nya Alisha,Gembiranya Vier
44
Bab 44 - Menuju Kota Kembang
45
Bab 45 - Menjelaskan Maksud Pria Cantik itu Kepada sang Kakak
46
Bab 46 - Menyambut belahan Jiwa
47
Bab 47 - Jodoh Alisha
48
Bab 48 - Malam Pertama Versi Vier dan Alisha
49
VISUAL PEMAIN
50
Bab 50 - Menyelami Bahtera itu Bersama
51
Bab 51- Wanita dalam mobil Vier
52
Bab 52 - Tulusnya sebuah rasa cinta
53
Bab 53 - Gosip Pernikahan Sang Desainer
54
Bab 54 - Hampir Saja
55
Bab 55 - Mengumumkan Pernikahan
56
Bab 56 - Tamparan Menggema
57
Bab 57 - Pembelaan Alisha
58
Bab 58 - Manjanya Vier,Reza Pantang Menyerah
59
Bab 59 - Kedatangan Ryan
60
Bab 60 - Menjalankan misi
61
Bab 61 - Jumpa pers
62
Bab 62 - Gosip tentang Alisha
63
Bab 63 - Reza sang Penolong
64
Bab 64 - Mencari titik Terang
65
Bab 65 - Bantuan Besar
66
Bab 66 - Berjalan dua Arah
67
Bab 67 - Namun Satu Tujuan
68
Bab 68 - Kedatangan Anisa dan Keluarga
69
Bab 69 - Calon Ayah
70
Bab 70 - Vier sang Perisai
71
Bab 71 - Kebenaran yang sesungguhnya
72
Bab 72 - Balasan dari sifat egoisnya
73
Bab 73 - Menyelesaikan masalah Reza
74
Bab 74 - Cinta itu tak mungkin bersemi kembali
75
Bab 75 - Ngidam di trimester kedua
76
Bab 76 - Balada Buah Sirsak
77
Bab 77 - Kedatangan Ibu Kandung Ghaisan
78
Bab 78 - Insiden di Surabaya
79
Bab 79 - Tangisan manja istri Xavier
80
Bab 80 - Rindu yang terhalang cindera lengan
81
Bab 81 - Keputusan demi keadaan masa depan
82
Bab 82 - Undangan pesta ulang tahun
83
Bab 83 - Mencoba menghasut
84
Bab 84 - Ruang Operasi dan Kedatangan Polisi
85
Bab 85 - Baby D
86
Bab 86 - Lelaki cantik itu Jodoh ku
87
Bab 87 - Ekstra part 1
88
Bab 88 - Ekstra part 2
89
PENGUMUMAN
90
Bab 90 - Ekstra Part 3
91
Ekstra Part 4 - Cinta Gila Seorang Vier
92
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!