Bab 2 - Posesifnya Sang Wakil CEO

Sudah hampir tiga hari sang kekasih berada di kota Pelajar untuk meninjau lokasi proyek, dan sudah tiga hari pula Alisha tak dapat tenang karena sang kekasih yang terus saja mengiriminya pesan hampir satu jam sekali, sungguh pacar yang posesif.

"Nggak makan siang lu?" ucap Luna sang sahabat yang datang ke lantainya.

"Bentar deh!" ucapnya masih fokus dengan komputer yang ada di hadapannya.

"Gue udah pesen gado-gado sama mas Dono, bentar lagi juga di anter!" ucapnya.

"Lo memang sahabat terbaik!" ucap Alisha mencubit pipi Luna gemas.

"Merah Alisha!" rengek Luna megusap pipinya, sedangkan Alisha justru tertawa melihat wajah cemberut sahabatnya.

Luna adalah teman Alisha dari mereka di bangku kuliah, walau mereka berbeda jurusan namun tak membuat mereka menjauh justru semakin dekat, bahkan Alisha juga sangat dekat dengan kedua orang tua Luna. Alisha menganggap orang tua Luna bagai orang tua sendiri mengingat ia sudah tak memiliki keduanya, Alisha kini hanya memiliki satu kakak kandung yang tinggal bersama suaminya di Bandung.

"Sampai kapan pujaan hati lo di Jogja?" tanya Luna.

"Satu minggu katanya! tapi berasa dia gak di Jogja!" cetus Alisha sambil menggelengkan kepalanya.

"Maksud lo!" tanya Luna.

"Ya, seperti biasa Lun, satu jam sekali dia bakal kirim pesan atau telepon kalau waktunya ada!" Luna tertawa terbahak.

"Posesif banget sih, Pak Reza. Nggak nyangka, mantan Playboy bisa begitu!" serunya, Alisha hanya bisa menggelengkan kepalanya malas.

"Permisi, Mbak Luna!" seorang OB yang bernama Dono datang membawakan pesanan Luna, Alisha yang sudah lapar langsung menghentikan pekerjaannya dan langsung melahap si gado-gado.

Tanpa terasa Jam makan siang usai, Luna yang memiliki pekerjaan banyak segera pamit dan kembali ke ruangannya yang berada di lantai 5.

"Al, keruangan saya!" Asisten pak Ryan memanggilnya lewat sambungan telepon.

"Baik, Pak!" Alisha berdiri dan merapikan kemejanya.

"Permisi, Pak Bagas!" Alisha masuk dan berdiri di depan meja.

"Kamu tolong cek berkas yang barusan saya kirim via email, tolong di lihat detailnya dan rapikan setelah itu berikan ke saya dalam berkas jadi!"

"Baik, Pak!" Alisha mengangguk, maaf pak saya belum bisa menjenguk Ibu Ninda.," lanjut Alisha.

"Tidak apa-apa nanti saja jika pekerjaanmu longgar!" jawabnya sambil tekekeh.

"Kapan longgarnya, Pak!" jawabnya Alisha dengan wajah sedihnya.

"Terimakasih atas kiriman kadonya, bermanfaat sekali!" ujar Bagas.

"Sama-sama Pak, itu sesuai seperti apa yang di katakan kakak saya, apa saja kira-kira yang di butuhkan bayi baru lahir!" ucap Alisha seraya tersenyum.

"Saya doakan semoga jodohmu juga disegerakan, agar bisa segera menyusul!" ucap pak Bagas mendoakan Alisha.

"Terimakasih, Pak." Alisha mengangguk.

***

Suara ketikan menggema cukup keras di ruangan yang sepi itu, Alisha yang sedang fokus mengerjakan tugas dari asisten Ryan, mendesah kesal karena ulah sang kekasih yang menghubunginya terus menerus.

"Mas Reza nih apa-apaan sih!" geramnya

"Iya, halo Mas!"

"Kenapa lama sih sayang, 5 kali loh!" serunya.

"Pekerjaan aku banyak, Mas. Ini aku lagi rapiin berkas!" jawabnya menahan kesal.

"Oke kalau begitu! aku akan kirim pesan satu jam lagi, langsung balas oke?" ujarnya.

"Iya, Mas!" jawab Alisha lembut.

"Haah!" Alisha mengacak rambutnya geram.

"Selalu begini!" serunya kesal.

Disebuah Butik dan salon kecantikan ternama di ibu kota seorang pria sedang memandang matahari sore yang sedang memancarkan sinarnya di sebalik awan yang menggumpal dari balik tirai ruangannya.

Kedua netra matanya memandang jauh, entah apa yang sedang dipikirkannya, sesekali helaan nafas terdengar seperti sebuah kelelahan namun juga seperti sebuah rasa kecewa.

"Apa yang harus aku lakukan?" lirihnya bertanya pada dirinya sendiri.

Bahkan dering ponsel tak membuat lamunannya terhenti, sedangkan seorang diseberang sana mengumpat kesal karena tak ada satu jawabanpun dari si pria ini yang sudah ia hubungi lebih dari sepuluh kali.

"Aku tahu perasaan yang ada padaku memang aneh, tapi aku tidak tahu ini kesembuhan atau hanya kegundahaan ku saja!" gumamnya.

Dimana hari ia bertemu Alisha, di hari itu ia baru tiba di indonesia setelah pulang dari singapura untuk berobat, bukan penyakit berbahaya, namun jika tak di obati akan berdampak buruk untuknya dan karirnya.

"Halo?" ucapnya menjawab telepon yang terus berdering.

"Astaga kemana saja kau Vier?" seru seorang lelaki diseberang sana.

"Apa mau mu?" tanyanya.

"Kita harus bicarakan ini, kau tak bisa memutuskan sepihak hubungan kita!" pekiknya.

"Dari awal semua langkah yang kita ambil salah Andra!" jawabnya penuh kesedihan.

"Tapi aku mencintaimu! rasa ini tidak salah!" bujuknya.

"Maaf!" jawabnya pelan.

"No, jangan ucapkan maaf! kita lanjutkan hubungan ini, ok! pungkasnya.

"Aku tidak bisa, aku mau sembuh!" lirihnya.

" Kita tidak sakit, sayang!" jawabnya mencoba merayu.

"Tolong! sementara jangan ganggu aku!"

"Tut tut." panggilan berakhir.

Pria bernama Vier itu menatap ponselnya dengan penuh kesedihan, dilema di dalam hati serta tubuhnya membuatnya melangkah dalam kubangan yang kini sulit ia hindari.

Tok tok

"Masuk!"

"Permisi, Bos!" ucap salah satu karyawannya.

"Ada apa?"

"Ada, Nyonya besar, Bos!"

"Mami?" Vier terkejut.

"Kenapa?" Seru wanita paruh baya yang di panggil Mami oleh Vier.

"Permisi Nyonya," pamit karyawan Vier. Wanita paruh baya itu mengangguk dan tersenyum.

"Ada apa, Mi?" tanya Vier sang anak lelaki satu-satunya.

"Apa iya harus ada masalah dulu baru mami datang ke tempat anak mami sediri?" serunya.

"Bukan gitu, Mi. Biasanya Mami yang nyuruh Vier ke rumah," elaknya.

"Kapan kamu akan menikah Vier? rumor itu semakin menyebar, apa kamu tidak takut karirmu hancur?"

"Biar saja! toh itu hanya rumor, Mih!" jawabnya sambil mendekat ke arah sang mami duduk.

"Ryan sudah punya anak satu, kamu kapan?"

"Ya ampun, cari istri dulu Mi! anak ntar nyusul!" jawabnya sambil tersenyum

"Rubah penampilan centil kamu ini, Vier!" geram sang mami.

"Mih, ini sudah jadi identitas Vier!" ucapnya sambil menyibakkan rambut indahnya itu.

"Ya sudah terserah kamu, Mami kesini cuma mau minta kamu datang ke rumah om Raja!"

" Om Raja bukannya lagi di jerman ngantar tante Nadine?" tanya Vier memastiakan,

"Bulan depan mereka pulang, si Reza mau lamar pacarnya!" ketus sang ibu.

"Sejak kapan Reza punya pacar?" pertanyaan bodoh yang membuat snag ibu semakin dibuat geram.

"Sejak Nabi Adam lahir!" ketus sang mami membuat Vier tertawa keras.

" Dulu kamu selalu nurut sama mami, kenapa sekarang gak, kamu merubah Vier!" sambil mengusap lelehan air mata yang tak sengaja menetes.

"Nah kan, pasti leleh es krimnya?" ujar Vier mencoba bercanda agar sang mami tak larut dalam kesedihan dan kekecewaannya.

"Kamu, ih!" memukul dada Vier pelan.

"Doakan saja Vier tetep sehat mih, insha Allah kalau Tuhan berkehendak jodoh pasti datang,"

" Jodoh yang sesungguhnya," batin Vier.

"Ya sudah, Mami akan terus berdoa agar kamu diberikan jodoh yang baik dan cantik," tuturnya.

"Vier sayang Mami," sang mami mengangguk dan mencium kening anak kesayangannya lembut.

"Ah ya, mami jadi lupa. Mami datang sekarang sengaja untuk ngingetin kamu, karena semua persiapan tante Nadine mau kamu yang kerjakan," tutur sang Mami.

"Iya Mih, Vier akan masukkan agenda,"

"Jangan lupa!" sang anak mengangguk memastikan.

Obrolan ibu dan anak itu berlanjut begitu saja, Vier yang selalu menjadi pendengar setia setiap curhatan sang mami hanya mendengarkan dan sesekali menimpali, semenjak sang ayah meninggal beberapa tahun silam hanya ia yang menjadi pendengar setia sang mami, karena kakak perempuannya memilih mengikuti sang suami ke Singapura untuk melebarkan bisnisnya disana.

...🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤...

Hai readers....🥰🥰🥰🥰

aku sarankan jangan membaca novel ini lompat lompat ya,agar dapat feel nya gitu,karena ada beberapa bab yang menceritakan satu waktu.jadi mohon jangan di skip ya...

Terimakasih sudah bersedia mampir...🙏🙏🙏

dukungan kalian adalah penyemangat ku...🥰🥰🙏🙏

Lope Lope sekebonnn....💕💕

Terpopuler

Comments

nenk 'yLa

nenk 'yLa

maksud y vier itu g*y ya??

2023-04-04

0

Memyr 67

Memyr 67

banyak yg like, kok yg komen dikit?

2023-03-24

0

Laila Umami

Laila Umami

SMA author

2022-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Tidak Sengaja
2 Bab 2 - Posesifnya Sang Wakil CEO
3 Bab 3 - Takdir Atau Kebetulan
4 Bab 4 - Mulai Merasa Kacau
5 Bab 5 - Obrolan Pasangan
6 Bab 6 - Hubungan Terlarang
7 Bab 7 - Bantuan Si Pria cantik
8 Bab 8 - Rencana Pertunangan
9 Bab 9 - Pertunangan Reza dan Alisha
10 Bab 10 - Desas Desus Sang Desainer
11 Bab 11- Foto Selembar Kertas Medis
12 Bab 12 - Menuju Sah
13 Bab 13 - SAH
14 Bab 14 - Tamu yang Tak Di undang
15 Bab 15 - Acara Resepsi
16 Bab 16 - Dukungan Vier
17 Bab 17 - Kenyataan dalam amplop
18 Bab 18 - Kebohongan Yang Kejam
19 Bab 19 - Flashback Kota Pelajar
20 Bab 20 - Menemui ibu dari calon anak suamiku
21 Bab 21 - Alisha Jatuh Sakit
22 Bab 22 - Semua tahu
23 Bab 23 - Bukan Reza,Namun Vier
24 Bab 24 - Mencoba Menjalani nya Perlahan
25 Bab 25 - Ruang Baru untuk Alisha
26 Bab 26 - Menuju 7 bulanan Kehamilan Davina
27 Bab 27 - Tentang Davina dan Acara tujuh bulanan
28 Bab 28 - Kekalutan Reza
29 Bab 29 - Alisha memilih pilihannya
30 Bab 30 - Takdir Memang tak Berpihak Pada Kita
31 Bab 31 - Perjanjian
32 Bab 32 - Mengalir Bagai Air
33 Bab 33 - Lahirnya Penerus Pratama
34 Bab 34 - Keinginan Yang Tak Sesuai
35 Bab 35 - Kejujuran memang selalu menyakitkan
36 Bab 36 - Sampai Pada Ujungnya
37 Bab 37 - Memulai dai Awal Lagi
38 Bab 38 - Acara Fashion Tahunan
39 Bab 39 - Kilometer 0 Kota Pelajar
40 Bab 40 - Mencoba Keberuntungan
41 Bab 41 - Bertemu Seseorang
42 Bab 42 - Takdir membawa ku Padamu
43 Bab 43 - Galau nya Alisha,Gembiranya Vier
44 Bab 44 - Menuju Kota Kembang
45 Bab 45 - Menjelaskan Maksud Pria Cantik itu Kepada sang Kakak
46 Bab 46 - Menyambut belahan Jiwa
47 Bab 47 - Jodoh Alisha
48 Bab 48 - Malam Pertama Versi Vier dan Alisha
49 VISUAL PEMAIN
50 Bab 50 - Menyelami Bahtera itu Bersama
51 Bab 51- Wanita dalam mobil Vier
52 Bab 52 - Tulusnya sebuah rasa cinta
53 Bab 53 - Gosip Pernikahan Sang Desainer
54 Bab 54 - Hampir Saja
55 Bab 55 - Mengumumkan Pernikahan
56 Bab 56 - Tamparan Menggema
57 Bab 57 - Pembelaan Alisha
58 Bab 58 - Manjanya Vier,Reza Pantang Menyerah
59 Bab 59 - Kedatangan Ryan
60 Bab 60 - Menjalankan misi
61 Bab 61 - Jumpa pers
62 Bab 62 - Gosip tentang Alisha
63 Bab 63 - Reza sang Penolong
64 Bab 64 - Mencari titik Terang
65 Bab 65 - Bantuan Besar
66 Bab 66 - Berjalan dua Arah
67 Bab 67 - Namun Satu Tujuan
68 Bab 68 - Kedatangan Anisa dan Keluarga
69 Bab 69 - Calon Ayah
70 Bab 70 - Vier sang Perisai
71 Bab 71 - Kebenaran yang sesungguhnya
72 Bab 72 - Balasan dari sifat egoisnya
73 Bab 73 - Menyelesaikan masalah Reza
74 Bab 74 - Cinta itu tak mungkin bersemi kembali
75 Bab 75 - Ngidam di trimester kedua
76 Bab 76 - Balada Buah Sirsak
77 Bab 77 - Kedatangan Ibu Kandung Ghaisan
78 Bab 78 - Insiden di Surabaya
79 Bab 79 - Tangisan manja istri Xavier
80 Bab 80 - Rindu yang terhalang cindera lengan
81 Bab 81 - Keputusan demi keadaan masa depan
82 Bab 82 - Undangan pesta ulang tahun
83 Bab 83 - Mencoba menghasut
84 Bab 84 - Ruang Operasi dan Kedatangan Polisi
85 Bab 85 - Baby D
86 Bab 86 - Lelaki cantik itu Jodoh ku
87 Bab 87 - Ekstra part 1
88 Bab 88 - Ekstra part 2
89 PENGUMUMAN
90 Bab 90 - Ekstra Part 3
91 Ekstra Part 4 - Cinta Gila Seorang Vier
92 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1- Tidak Sengaja
2
Bab 2 - Posesifnya Sang Wakil CEO
3
Bab 3 - Takdir Atau Kebetulan
4
Bab 4 - Mulai Merasa Kacau
5
Bab 5 - Obrolan Pasangan
6
Bab 6 - Hubungan Terlarang
7
Bab 7 - Bantuan Si Pria cantik
8
Bab 8 - Rencana Pertunangan
9
Bab 9 - Pertunangan Reza dan Alisha
10
Bab 10 - Desas Desus Sang Desainer
11
Bab 11- Foto Selembar Kertas Medis
12
Bab 12 - Menuju Sah
13
Bab 13 - SAH
14
Bab 14 - Tamu yang Tak Di undang
15
Bab 15 - Acara Resepsi
16
Bab 16 - Dukungan Vier
17
Bab 17 - Kenyataan dalam amplop
18
Bab 18 - Kebohongan Yang Kejam
19
Bab 19 - Flashback Kota Pelajar
20
Bab 20 - Menemui ibu dari calon anak suamiku
21
Bab 21 - Alisha Jatuh Sakit
22
Bab 22 - Semua tahu
23
Bab 23 - Bukan Reza,Namun Vier
24
Bab 24 - Mencoba Menjalani nya Perlahan
25
Bab 25 - Ruang Baru untuk Alisha
26
Bab 26 - Menuju 7 bulanan Kehamilan Davina
27
Bab 27 - Tentang Davina dan Acara tujuh bulanan
28
Bab 28 - Kekalutan Reza
29
Bab 29 - Alisha memilih pilihannya
30
Bab 30 - Takdir Memang tak Berpihak Pada Kita
31
Bab 31 - Perjanjian
32
Bab 32 - Mengalir Bagai Air
33
Bab 33 - Lahirnya Penerus Pratama
34
Bab 34 - Keinginan Yang Tak Sesuai
35
Bab 35 - Kejujuran memang selalu menyakitkan
36
Bab 36 - Sampai Pada Ujungnya
37
Bab 37 - Memulai dai Awal Lagi
38
Bab 38 - Acara Fashion Tahunan
39
Bab 39 - Kilometer 0 Kota Pelajar
40
Bab 40 - Mencoba Keberuntungan
41
Bab 41 - Bertemu Seseorang
42
Bab 42 - Takdir membawa ku Padamu
43
Bab 43 - Galau nya Alisha,Gembiranya Vier
44
Bab 44 - Menuju Kota Kembang
45
Bab 45 - Menjelaskan Maksud Pria Cantik itu Kepada sang Kakak
46
Bab 46 - Menyambut belahan Jiwa
47
Bab 47 - Jodoh Alisha
48
Bab 48 - Malam Pertama Versi Vier dan Alisha
49
VISUAL PEMAIN
50
Bab 50 - Menyelami Bahtera itu Bersama
51
Bab 51- Wanita dalam mobil Vier
52
Bab 52 - Tulusnya sebuah rasa cinta
53
Bab 53 - Gosip Pernikahan Sang Desainer
54
Bab 54 - Hampir Saja
55
Bab 55 - Mengumumkan Pernikahan
56
Bab 56 - Tamparan Menggema
57
Bab 57 - Pembelaan Alisha
58
Bab 58 - Manjanya Vier,Reza Pantang Menyerah
59
Bab 59 - Kedatangan Ryan
60
Bab 60 - Menjalankan misi
61
Bab 61 - Jumpa pers
62
Bab 62 - Gosip tentang Alisha
63
Bab 63 - Reza sang Penolong
64
Bab 64 - Mencari titik Terang
65
Bab 65 - Bantuan Besar
66
Bab 66 - Berjalan dua Arah
67
Bab 67 - Namun Satu Tujuan
68
Bab 68 - Kedatangan Anisa dan Keluarga
69
Bab 69 - Calon Ayah
70
Bab 70 - Vier sang Perisai
71
Bab 71 - Kebenaran yang sesungguhnya
72
Bab 72 - Balasan dari sifat egoisnya
73
Bab 73 - Menyelesaikan masalah Reza
74
Bab 74 - Cinta itu tak mungkin bersemi kembali
75
Bab 75 - Ngidam di trimester kedua
76
Bab 76 - Balada Buah Sirsak
77
Bab 77 - Kedatangan Ibu Kandung Ghaisan
78
Bab 78 - Insiden di Surabaya
79
Bab 79 - Tangisan manja istri Xavier
80
Bab 80 - Rindu yang terhalang cindera lengan
81
Bab 81 - Keputusan demi keadaan masa depan
82
Bab 82 - Undangan pesta ulang tahun
83
Bab 83 - Mencoba menghasut
84
Bab 84 - Ruang Operasi dan Kedatangan Polisi
85
Bab 85 - Baby D
86
Bab 86 - Lelaki cantik itu Jodoh ku
87
Bab 87 - Ekstra part 1
88
Bab 88 - Ekstra part 2
89
PENGUMUMAN
90
Bab 90 - Ekstra Part 3
91
Ekstra Part 4 - Cinta Gila Seorang Vier
92
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!