Beberapa hari berlalu, Vier yang masih saja di kejar - kejar paparazi mencoba untuk tak menampakan dirinya di tempat umum. Bukan takut dia hanya tak ingin di cecar dengan pertanyaan yang menurutnya kadang tak masuk akal.
Sedangkan Andra yang juga menjadi bahan gosip, langsung di sembunyikan pihak keluarga. Bagaimanapun keluarga Andra adalah keluarga yang memiliki firma hukum yang sangat terkenal di kota metropolitan. Bahkan di seluruh kota besar sang ayah sangat tersohor akan kinerjanya sebagai seorang pengacara.
Andra sendiri yang merupakan seorang chef artis di negeri gajah putih juga cukup terkenal di indonesia. Karena ia memliki ribuan fans di media sosialnya, siapa para gadis dan ibu ibu modern yang tak mengenal chef tampan ini.
***
Pernikahan merupakan hal yang sangat di nantikan oleh para pencinta dunia komitmen. Tapi untuk yang tak suka justru pernikahan akan menjadi momok yang sangat menakutkan. Terbukti banyaknya orang - orang diusia matang bahkan lanjut yang tetap betah dengan kesendiriannya. Karena bagi mereka melajang adalah sebuah kebahagian. Tapi bagaimana pun setiap manusia pasti di ciptakan berpasangan walau entah di pertemukan di dunia nyata atau di dunia gaib sekalipun.
Reza sang calon pengantin, seminggu yang lalu meminta Vier untuk membuatkannya konsep foto prewedding. Vier yang sudah berjanji akan membantu pernikahan kakak sepupunya itu menerima semua permintaan Reza dengan baik.
"Apa kakak baik - baik saja?" tanya Alisha pada Vier yang sedang meriasnya.
"Maksud Alisha, apa?" tanya Vier dengan bahasa tubuhnya yang khas.
"Tentang pemberitaan itu," lanjut Alisha.
"Oh," Vier mengangguk.
"Sudah cantik," ujar Vier. Alisha tersenyum menatap pantulannya di kaca. Pria dihadapannya ini memang sangat bisa diandalkan.
"Kakak baik - baik saja. Yah, walau wartawan masih suka curi - curi kesempatan untuk menanyai kakak. Mereka udah kaya pemburu," Vier menggelengkan kepalanya.
"Maaf ya aku banyak tanya."
"Nggak masalah. Bagaimanapun kita akan jadi saudara," Alisha mengangguk dan tersenyum sambil menarik rambut dan ia selipkan disebalik telinganya.
"Sudah sayang?" tanya Reza yang sudah siap dengan pakaian pantainya.
"Sudah Mas, lihat? hasil make up Kak Vier sangat natural 'kan?" tanya Alisha
"Iya, kamu cantik," tutur Reza menyelipkan rambut Al yang keluar dari ikatannya.
"Drer dret"
Getar ponselnya membuat Reza melepaskan rengkuhannya pada Alisha, "Sebentar ya," Reza keluar tenda dan mengangkat telponnya.
"Halo?"
"Ha halo?" ucap seseorang di seberang sana.
"Maaf saya berbicara dengan siapa?" Reza tak mengenal nomor itu bahkan suara penelponnya.
"Saya teman Arav!" Reza mengernyit. "arav?" benaknya.
"Tut tut"
Panggilan terputus tiba tiba.
"Teman Arav," gumam Reza.
"Ada apa, Mas?" Alisha menyusul Reza keluar tenda.
"Nggak apa - apa sayang. Sepertinya salah sambung," lanjutnya. Alisha mengangguk mengerti tak ingin bertanya lebih jauh. Karena dia sangat percaya Reza tak mungkin menyembunyikan sesuatu darinya.
"Kita foto sekarang ya?" Vier mengistruksikan kepada Reza dan Alisha agar mereka langsung menuju ke tepi pantai.
"Cekrek cekrek"
Fotografer mengabadikan setiap momen adegan bermain air itu. Alisha nampak begitu polos begitupun dengan Reza yang memang keduanya bukan seorang model tetapi harus menjadi model dadakan untuk hari besar mereka berdua.
"Danis, siapkan baju selanjutnya!" seru Vier kepada karyawannya. Danis langsung masuk ke tenda dan melakukan tugasnya.
"Ganti baju, Rez!" teriak Vier. Reza dan Alisha yang mendengar teriakan Vier langsung berjalan cepat ke arah tenda untuk mengganti kostum mereka.
"Bagus!" ucap Vier sambil menepuk pundak kang foto.
"Bos, anginnya kenceng nih!" ujar fotografernya sedikit lantang.
"Anginnya tiba tiba keceng bos!" serunya. Vier pun langsung berdiri dari duduknya dan mengamati sekitar.
"Awas!" teriak Vier.
Angin seperti ****** beliung namun kecil tiba tiba datang dan mendekat ke arah tenda bersamaan dengan Alisha keluar dari dalam. Vier segera berlari dan mengangkat tubuh alisha untuk menjauh. Sedangkan Reza yang mendengar teriakan sepupunya pun langsung keluar mencari tahu apa yang terjadi.
"Mata Al perih kak!" serunya di dalam dekapan Vier. Mata Alisha terlanjur terkena pasir pantai yang terbawa angin tadi.
"Jangan di kucek. Merem aja dulu ya," Vier membawa Alisha sedikit menjauh dari tenda.
"Wangi!" batin Alisha. Harum Vier menguar begitu saja menusuk indera penciuman Alisha.
"Danis!" pekiknya pada sang karyawan yang keluar dari tenda. Reza yang berada dibelakangnya mengekor berjalan mendekat ke arah Vier dan Alisha.
"Kenapa Bos?"
"Bawain air mineral. Buat cuci mukanya Alisha, cepet!" titah Vier khawatir akan kondisi Alisha. Danis pun mengangguk dan berlarin ke arah tenda untuk mengambil air kemasan yang tersedia disana.
"Kenapa ini?" tanya Reza.
"Tiba - tiba ada angin tadi pas Alisha keluar tenda. Begini deh jadinya, matanya terkena pasir," jawab Vier.
Tanpa disuruh Vier jongkok dengan satu kakinya dan meminta Alisha duduk disana. Alisha yang masih memejamkam matanya menurut dan tak mengelak. Sedangkan Reza hanya menyaksikan itu dengan sedikit rasa tak nyaman dihatinya.
"Biar aku aja Vie," minta Reza mendekat dan mencoba meraih tangan Alisha.
"Jangan bajumu nanti kusut!" cegah Vier. Tak ingin penampilan Reza menjadi tak maksimal.
Danis dari dalamn tenda berlari menghampiri mereka dengan air mineral ditangannta. "Ini bos ," ucap Danis.
"Basuh sendiri ya. Kakak tuangin airnya," ujar Vier. Alisha mengangguk
"Tapi, nanti make up Alisha rusak Kak," rengek Alisha. Mereka tidak menyadari jika pria di hadapan mereka wajahnya sudah memerah menahan sesuatu. Walau Vier tampilannya seperti wanita. Bagaimanapun sejatinya dia tetap seorang laki - laki.
"Kakak akan make up ulang, nggak masalah!" ucap Vier dengan senyum kecilnya.
Alisha pun menurut dia mulai menengadahkan kedua tangannya agar air itu jatuh di kedua tengannya dengan tepat. "Gimana, kedipkan matamu Alisha. Agar pasirnya keluar," minta Vier. Sedangkan Reza hanya memandang keduanya tanpa mengatakan apapun. Bibirnya tiba - tiba kelu entah karena apa.
"Sudah Kak!" ujar Alisha.
"Sini Mas bantu berdiri," Reza mengambil lengan Al sedikit terburu - buru membuat Alisha hampir terjatuh.
"Pelan Mas," sedangkan Alisha berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tumpuan kakinya pas.
"Maaf, sayang."
Reza menekan kata 'sayang' agar seseorang di sampingnya mendengar dengan baik. Walau sejujurnya itu tak berpengaruh apapun pada Vier.
**
Senja menunjukkan kilaunya. Di momen inilah pemotretan hari ini akan berkahir. Alisha sengaja meminta langsung kepada Vier agar ada satu foto dalam kondisi langit memerah karena senja. Dia mengatakan selalu ingin punya foto yang bagus dalam gurat merah di ufuk barat itu.
"Kami duluan, ya Kak."
Pamit Alisha kepada Vier. Sedangkan Reza yang sedikit merasa tak nyaman pada dirinya memilih masuk ke dalam mobil terlebihb dahulu.
"Iya Al. Suruh supirmu hati - hati ini mau mahgrib," Alisha mengangguk dan langsung masuk kedalam mobil menyusul Reza dan duduk di samping calon suaminya itu.
"Pak mampir masjid terdekat ya," ujar Alisha.
"Baik Nona," ujar sang sopir.
"Mas Reza capek?" tanya Al yang melihat Reza lebih banyak diam setelah pengambilan foto yang terakhir tadi.
"Nggak, Mas nggak apa - apa," Reza mencoba tersenyum agar calon istrinya itu tak berpikir yang tidak - tidak.
Perjalanan yang cukup memakan waktu membuat Alisha tertidur di samping Reza. Apalagi setelah solat mahgrib tadi. Air wudhu yang membasahi wajahnya membuat Alisha merasa segar dan juga mengantuk.
"Apa mungkin jika suatu saat, kamu bisa berpaling dengan tiba - tiba dari ku?" lirih Reza sambil memindahkan helaian rambut Alisha agar tak menutupi matanya.
***
"Dret"
Getaran dari smartphone miliknya membuat reza mengalihkan pandangan dari laptopnya.
"Foto apa ini?" gumam Reza. Dengan cepat dia memperbesar gambar tersebut. Dan..
Reza seketika membulatkan kedua matanya. Foto selembar kertas medis di kirim seseorang yang tak tau siapa. Reza langsung membanting ponselnya ke lantai hingga remuk tak berbentuk. Setelah membaca dengan seksama isi dari kertas tersebut.
"Nggak mungkin!" batinnya gusar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
nenk 'yLa
fix..tuh cwe hamidun anak lu za
2023-04-04
0
Memyr 67
reza ngehamilin cewek? apa dijebak ma cewek hamil?
2023-03-24
0
Jamilah Mila
jngn"Reza dah selingkuh trus pcrnya hmil
2022-03-15
1