Bab 5 - Obrolan Pasangan

Rasa yang tak tau harus Reza luapkan kemana menjadi perang batinnya sendiri, dia bertekad akan segera meminang Alisha tanpa menunggu kedatangan kedua orang tuanya, dulu di awal Alisha masuk ke dalam perusahaan sahabatnya ini, dia hanya memandang Alisha sebagai seorang karyawan biasa saja. Namun setelah Alisha di promosikan menjadi sekretaris Ryan membuat intensitas bertemu mereka menjadi lebih sering.

Alisha yang humble, polos dan cekatan membuat seorang Reza yang digandrungi para wanita menyerah kalah akan pesona gadis bernama Alisha yang kini resmi menjadi kekasihnya bahkan sudah dua tahun lamanya. Reza yang tak pernah memiliki kekasih lebih dari sebulan membuat kedua orang tuanya sungguh sangat mengagumi Alisha yang dapat merubah seorang paly boy seperti Reza dengan mencintai satu wanita saja.

"Sayang makan siang yuk!"

"Sebentar mas, aku matikan komputerku dulu."

"Yuk!" Alisha mengandeng lengan Reza mesra. Siapa di perusahaan ini yang tak tahu hubungan mereka, bahkan para gadis yang memuja Reza dulu sampai membuat komunitas anti Alisha hanya karena iri dengan Alisha yang tak perlu bersusah payah mendapatkan sorang Reza Partama.

"Mau makan di kantin apa di kafe depan?" tanya Reza.

"Di kantin aja ya, Mas?" pinta Alisha. Reza mengangguk dan mengikuti kemana pun langkah kekasihnya.

"Mami nanyain kamu, kenapa beberapa hari ini kamu gak telpon atau kirim pesan!" ujar Reza.

"Maaf Mas, kamu tahu sendiri kan perusahaan lagi banyak banget pekerjaan! huh!" Alisha mengusap keningnya seolah berkeringat dan membuat Reza tertawa.

"Apa setelah kita menikah, kamu mau menjadi ibu rumah tangga?" Pertanyaan ini lagi.," batin Alisha.

"Kan kemarin kita sudah sepakat setelah Pak Ryan memberikan izinnya, kamu nggak akan larang aku bekerja kan mas?" tutur Alisha membuat Reza yang sudah berjanji hanya bisa tersenyum kecut.

"Ya sudah kalo begitu, apapun asal kamu bahagia, dan jangan tinggalkan aku!" pinta Reza.

"Kamu tuh kenapa sih? dari kemarin kata-kata itu terus yang kamu ucapkan?"

"Karena aku sayang dan cinta sama kamu, kamu hidupku Al!" memegang tangan Alisha erat seakan Alisha akan pergi meninggalkannya jika ia melonggarkan ikatan itu.

"Iya mas, insha Allah aku akan terus sama kamu, kalau memang ikatan jodoh itu ada buat kita." tutur alisha bijak.

"Kalaupun ikatan itu nggak ada, aku akan berusaha membuat itu ada!" batin Reza dengan senyum menawan ia tampakan untuk Alisha.

***

Malam bertabur bintang menghiasi langit luas itu saat ini, Alisha yang merasa gundah memandangnya lekat untuk menemukan sesuatu agar ia tahu ada apa dengan kekasih hatinya saat ini. Menurut Alisha, tingkah Reza sedikit aneh, pria itu menjadi lebih posesif dan selalu kawatir berlebihan kepadanya.

"Woi!" panggil tetangga sebelah Alisha.

"Apaan sih kak Ovi! bikin buyar lamunan gue aja."

"Punya pekerjaan mapan, laki ganteng blasteran, lu nglamunin apa lagi sih?" tutur wanita tangguh tetangga Alisha.

"Ya ampun, Kak Ovi, lebay!" mendorong pundak kak Ovi sedikit keras.

" Biasa aja Al, kejengkang gue!" Alisha tertawa.

"Kak?" panggil Alisha.

"Hem!"

"Kalau, kakak punya pacar posesif, kak Ovi suka nggak?" tanya Alisha.

"Selama posesifnya sehat sih nggak apa-apa, karena kadang laki zaman sekarang posesifnya suka keluar batas, ngeri!" jawabnya sambil bergidik.

Alisha mengangguk-anggukkan kepalanya. "Emang laki lo posesif?" lanjut kak Ovi.

"Dari awal kita pacaran dia memang posesif, tapi semakin kesini semakin berlebihan!" jawab Alisha memandang ke arah depan sambil membayangkan Reza yang semakin over protectif padanya.

"Dia pernah melakukan kesalahan yang buat lo pernah mau ninggalin dia gak?" ujar kak Ovi tiba-tiba.

"Pernah!" jawab Alisha menerawang jauh kejadian lampau.

"Mungkin karena itu yang buat dia posesifnya berlebihan, dia takut jika melakukan kesalahan lagi kamu bakalan ninggalin dia!" ujar kak Ovi panjang lebar, Alisha terdiam menyimak dan meresapinya.

Saat keduanya terdiam, dering ponsel dari ponsel Alisha membuyarkan lamunan keduanya.

"Sebentar kak!" Alisha masuk kedalam kamarnya untuk melihat siapa yang menghubunginya malam malam begini.

"Halo, Al!" sapa seseorang diseberang sana.

"Iya, Mas Praja, ada apa?"

"Kakak mu sudah lahiran, tadi sore. Maaf baru kasih kabar," terdenngar nada menyesal disana.

"Alhamdulillah! laki-laki, kan Mas?" tanya Alisha antusias.

"Iya al, gembul kaya kakak mu!" Alisha tertawa keras, awas kedengaran mbak Anisa loh!" sang kakak ipar tertawa.

"Ya sudah, mas mau kabari itu aja, nanti kalau ada waktu jangan lupa kunjungi kakak mu ya, bawa Reza sekalian!" pinta sang kakak ipar.

"Baik mas, nanti Al kasih kabar ya!" walaikum salam!" alisha menjawab salam dan menutup sambungan telponnya.

Setelah menikah selama 5 tahun baru sekarang Anisa sang kakak mendapatkan momongan setelah berikhtiar kemana-mana, bahkan segala macam nasihat dari berbagai teman atau saudara ia lakukan.

Dua tahun lalu ia juga menjalani bayi tabung, namun usahanya gagal karena alergi yang Anisa miliki membuat beberapa macam obat yang tak cocok dalam tubuhnya bereaksi berlebihan, tetapi setelah kesabaran yang panjang itu, kini kedua kakaknya tengah meneguk kenikmatan yang tak bisa di ganti dengan apapun.

"Lah kemana, Kak Ovi?" Alisha celingukan mencari tetangga kost nya itu.

"Hem, pantes, jam 10. Ya molor dia!" Alisha cekikikan, lalu kembali ke dalam kamarnya untuk segera ikut mengarungi mimpi.

***

Semburat sinar warna kuning ke emasan menghiasi langit di ufuk timur, beberapa orang yang mempunyai pekerjaan pada pagi buta sudah sibuk mengais rezeki di tempat mereka masing masing, begitupun juga Alisha.

Setelah menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, Alisha melanjutkan kegiatannya dengan membuat sarapannya sendiri, Reza yang menghubunginya beberapa saat lalu mengatakan tidak bisa menjemputnya, maka Alisha bergegas agar tak terlambat pergi ke kantor.

"Terima kasih, pak!" ucapnya pada sopir taksi online. Alisha langsung bergegas masuk kedalam kantor dan langsung menuju ke ruangannya.

"Pagi!" sapa bagas pada Alisha yang tengah menghidupkan komputernya.

"Pagi, Pak Bagas. Kok sudah datang?" sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

"Ada berkas yang belum saya selesaiakan, makanya saya datang pagi!" jawabnya. Alisha mengangguk mengerti.

"Sayang? sudah sarapan?" pesan dari Reza mengalihkan perhatian Alisha.

"Sudah mas! kamu langsung ke Bandung dengan pak Ryan?" balas Alisha.

"Iya sayang, jadi mungkin sampai sore, tapi nanti aku akan jemput kamu!"

"Oke!" balas Alisha singkat.

Setelah berbalas pesan dengan sang kekasih Alisha melanjutkan kembali pekerjaannya.

Hingga sore pun tiba dengan cepatnya.

"Beb nggak pulang?" tanya Luna yang datang ke ruangan Alisha.

"Ah!" Alisha merentangkan kedua tangannya keatas.

"Pulang dong, tapi lo duluan aja. Gue nunggu calon laki!" lanjutnya.

"Gaya lo!" mencubit pipi Alisha.

"Heee, makanya cari pacar, biar tahu rasanya."

"Gue bukan gak laku, tapi setelah tahu gue jago karate mereka pada kabur, padahal gue udah berdandan sefeminim mungkin."

"Mungkin yang jadi pacar lo itu emang harus yang sama sama jago bela diri, jadi seimbang kalau berantem!" kelakar Alisha.

"Gue nyari calon laki, bukan nyari calon buat tanding!" Alisha terbahak mendengar penuturan sahabatnya.

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

suka ma tata bahasa n smua y.. mski bkn novel religi tp ttp d bhas soal kewajiban sbg umat muslim.. detil bgd pnjabaran y jd sprti real novel y..

si reza sprti y udh ons ya ma cwe lain? scra dia mantan plyboy trus prgi k club..

2023-04-04

0

Sintia Dewi

Sintia Dewi

hayoo kesalahan apa yg lu lakuin reza...

2023-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Tidak Sengaja
2 Bab 2 - Posesifnya Sang Wakil CEO
3 Bab 3 - Takdir Atau Kebetulan
4 Bab 4 - Mulai Merasa Kacau
5 Bab 5 - Obrolan Pasangan
6 Bab 6 - Hubungan Terlarang
7 Bab 7 - Bantuan Si Pria cantik
8 Bab 8 - Rencana Pertunangan
9 Bab 9 - Pertunangan Reza dan Alisha
10 Bab 10 - Desas Desus Sang Desainer
11 Bab 11- Foto Selembar Kertas Medis
12 Bab 12 - Menuju Sah
13 Bab 13 - SAH
14 Bab 14 - Tamu yang Tak Di undang
15 Bab 15 - Acara Resepsi
16 Bab 16 - Dukungan Vier
17 Bab 17 - Kenyataan dalam amplop
18 Bab 18 - Kebohongan Yang Kejam
19 Bab 19 - Flashback Kota Pelajar
20 Bab 20 - Menemui ibu dari calon anak suamiku
21 Bab 21 - Alisha Jatuh Sakit
22 Bab 22 - Semua tahu
23 Bab 23 - Bukan Reza,Namun Vier
24 Bab 24 - Mencoba Menjalani nya Perlahan
25 Bab 25 - Ruang Baru untuk Alisha
26 Bab 26 - Menuju 7 bulanan Kehamilan Davina
27 Bab 27 - Tentang Davina dan Acara tujuh bulanan
28 Bab 28 - Kekalutan Reza
29 Bab 29 - Alisha memilih pilihannya
30 Bab 30 - Takdir Memang tak Berpihak Pada Kita
31 Bab 31 - Perjanjian
32 Bab 32 - Mengalir Bagai Air
33 Bab 33 - Lahirnya Penerus Pratama
34 Bab 34 - Keinginan Yang Tak Sesuai
35 Bab 35 - Kejujuran memang selalu menyakitkan
36 Bab 36 - Sampai Pada Ujungnya
37 Bab 37 - Memulai dai Awal Lagi
38 Bab 38 - Acara Fashion Tahunan
39 Bab 39 - Kilometer 0 Kota Pelajar
40 Bab 40 - Mencoba Keberuntungan
41 Bab 41 - Bertemu Seseorang
42 Bab 42 - Takdir membawa ku Padamu
43 Bab 43 - Galau nya Alisha,Gembiranya Vier
44 Bab 44 - Menuju Kota Kembang
45 Bab 45 - Menjelaskan Maksud Pria Cantik itu Kepada sang Kakak
46 Bab 46 - Menyambut belahan Jiwa
47 Bab 47 - Jodoh Alisha
48 Bab 48 - Malam Pertama Versi Vier dan Alisha
49 VISUAL PEMAIN
50 Bab 50 - Menyelami Bahtera itu Bersama
51 Bab 51- Wanita dalam mobil Vier
52 Bab 52 - Tulusnya sebuah rasa cinta
53 Bab 53 - Gosip Pernikahan Sang Desainer
54 Bab 54 - Hampir Saja
55 Bab 55 - Mengumumkan Pernikahan
56 Bab 56 - Tamparan Menggema
57 Bab 57 - Pembelaan Alisha
58 Bab 58 - Manjanya Vier,Reza Pantang Menyerah
59 Bab 59 - Kedatangan Ryan
60 Bab 60 - Menjalankan misi
61 Bab 61 - Jumpa pers
62 Bab 62 - Gosip tentang Alisha
63 Bab 63 - Reza sang Penolong
64 Bab 64 - Mencari titik Terang
65 Bab 65 - Bantuan Besar
66 Bab 66 - Berjalan dua Arah
67 Bab 67 - Namun Satu Tujuan
68 Bab 68 - Kedatangan Anisa dan Keluarga
69 Bab 69 - Calon Ayah
70 Bab 70 - Vier sang Perisai
71 Bab 71 - Kebenaran yang sesungguhnya
72 Bab 72 - Balasan dari sifat egoisnya
73 Bab 73 - Menyelesaikan masalah Reza
74 Bab 74 - Cinta itu tak mungkin bersemi kembali
75 Bab 75 - Ngidam di trimester kedua
76 Bab 76 - Balada Buah Sirsak
77 Bab 77 - Kedatangan Ibu Kandung Ghaisan
78 Bab 78 - Insiden di Surabaya
79 Bab 79 - Tangisan manja istri Xavier
80 Bab 80 - Rindu yang terhalang cindera lengan
81 Bab 81 - Keputusan demi keadaan masa depan
82 Bab 82 - Undangan pesta ulang tahun
83 Bab 83 - Mencoba menghasut
84 Bab 84 - Ruang Operasi dan Kedatangan Polisi
85 Bab 85 - Baby D
86 Bab 86 - Lelaki cantik itu Jodoh ku
87 Bab 87 - Ekstra part 1
88 Bab 88 - Ekstra part 2
89 PENGUMUMAN
90 Bab 90 - Ekstra Part 3
91 Ekstra Part 4 - Cinta Gila Seorang Vier
92 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1- Tidak Sengaja
2
Bab 2 - Posesifnya Sang Wakil CEO
3
Bab 3 - Takdir Atau Kebetulan
4
Bab 4 - Mulai Merasa Kacau
5
Bab 5 - Obrolan Pasangan
6
Bab 6 - Hubungan Terlarang
7
Bab 7 - Bantuan Si Pria cantik
8
Bab 8 - Rencana Pertunangan
9
Bab 9 - Pertunangan Reza dan Alisha
10
Bab 10 - Desas Desus Sang Desainer
11
Bab 11- Foto Selembar Kertas Medis
12
Bab 12 - Menuju Sah
13
Bab 13 - SAH
14
Bab 14 - Tamu yang Tak Di undang
15
Bab 15 - Acara Resepsi
16
Bab 16 - Dukungan Vier
17
Bab 17 - Kenyataan dalam amplop
18
Bab 18 - Kebohongan Yang Kejam
19
Bab 19 - Flashback Kota Pelajar
20
Bab 20 - Menemui ibu dari calon anak suamiku
21
Bab 21 - Alisha Jatuh Sakit
22
Bab 22 - Semua tahu
23
Bab 23 - Bukan Reza,Namun Vier
24
Bab 24 - Mencoba Menjalani nya Perlahan
25
Bab 25 - Ruang Baru untuk Alisha
26
Bab 26 - Menuju 7 bulanan Kehamilan Davina
27
Bab 27 - Tentang Davina dan Acara tujuh bulanan
28
Bab 28 - Kekalutan Reza
29
Bab 29 - Alisha memilih pilihannya
30
Bab 30 - Takdir Memang tak Berpihak Pada Kita
31
Bab 31 - Perjanjian
32
Bab 32 - Mengalir Bagai Air
33
Bab 33 - Lahirnya Penerus Pratama
34
Bab 34 - Keinginan Yang Tak Sesuai
35
Bab 35 - Kejujuran memang selalu menyakitkan
36
Bab 36 - Sampai Pada Ujungnya
37
Bab 37 - Memulai dai Awal Lagi
38
Bab 38 - Acara Fashion Tahunan
39
Bab 39 - Kilometer 0 Kota Pelajar
40
Bab 40 - Mencoba Keberuntungan
41
Bab 41 - Bertemu Seseorang
42
Bab 42 - Takdir membawa ku Padamu
43
Bab 43 - Galau nya Alisha,Gembiranya Vier
44
Bab 44 - Menuju Kota Kembang
45
Bab 45 - Menjelaskan Maksud Pria Cantik itu Kepada sang Kakak
46
Bab 46 - Menyambut belahan Jiwa
47
Bab 47 - Jodoh Alisha
48
Bab 48 - Malam Pertama Versi Vier dan Alisha
49
VISUAL PEMAIN
50
Bab 50 - Menyelami Bahtera itu Bersama
51
Bab 51- Wanita dalam mobil Vier
52
Bab 52 - Tulusnya sebuah rasa cinta
53
Bab 53 - Gosip Pernikahan Sang Desainer
54
Bab 54 - Hampir Saja
55
Bab 55 - Mengumumkan Pernikahan
56
Bab 56 - Tamparan Menggema
57
Bab 57 - Pembelaan Alisha
58
Bab 58 - Manjanya Vier,Reza Pantang Menyerah
59
Bab 59 - Kedatangan Ryan
60
Bab 60 - Menjalankan misi
61
Bab 61 - Jumpa pers
62
Bab 62 - Gosip tentang Alisha
63
Bab 63 - Reza sang Penolong
64
Bab 64 - Mencari titik Terang
65
Bab 65 - Bantuan Besar
66
Bab 66 - Berjalan dua Arah
67
Bab 67 - Namun Satu Tujuan
68
Bab 68 - Kedatangan Anisa dan Keluarga
69
Bab 69 - Calon Ayah
70
Bab 70 - Vier sang Perisai
71
Bab 71 - Kebenaran yang sesungguhnya
72
Bab 72 - Balasan dari sifat egoisnya
73
Bab 73 - Menyelesaikan masalah Reza
74
Bab 74 - Cinta itu tak mungkin bersemi kembali
75
Bab 75 - Ngidam di trimester kedua
76
Bab 76 - Balada Buah Sirsak
77
Bab 77 - Kedatangan Ibu Kandung Ghaisan
78
Bab 78 - Insiden di Surabaya
79
Bab 79 - Tangisan manja istri Xavier
80
Bab 80 - Rindu yang terhalang cindera lengan
81
Bab 81 - Keputusan demi keadaan masa depan
82
Bab 82 - Undangan pesta ulang tahun
83
Bab 83 - Mencoba menghasut
84
Bab 84 - Ruang Operasi dan Kedatangan Polisi
85
Bab 85 - Baby D
86
Bab 86 - Lelaki cantik itu Jodoh ku
87
Bab 87 - Ekstra part 1
88
Bab 88 - Ekstra part 2
89
PENGUMUMAN
90
Bab 90 - Ekstra Part 3
91
Ekstra Part 4 - Cinta Gila Seorang Vier
92
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!