Bab 2

Menjelang sore hari, Adel merasa sesuatu telah menindih tubuhnya. Ia menyingkap selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Apa ini?" gumamnya saat tangannya menyentuh sesuatu.

Di angkatnya sesuatu yang ia sentuh tersebut, ia langsung mengerjapkan matanya demi memperjelas penglihatannya. Sontak matanya langsung membulat, "Kaki?" gumamnya lagi. Ia menyingkirkan kaki yang menindih tubuhnya tersebut. Pria tersebut melenguh lalu membalikkan tubuhnya memunggungi Adel.

Adel menoleh ke belakang dengan tangan meraba-raba, ia semakin terkejut saat menyentuh sesuatu di balik boxer seseorang dan....

Aaaarrrrgghhhh!!!

Adel langsung bangun dan menutup wajahnya, "Ya ampun apa yang barusan aku pegang itu?" gumam Adel, tubuhnya langsung bergetar merinding membayangkan sesuatu yang kental, yang baru saja ia sentuh tersebut.

Setelah menarik napas beberapa kali untuk menenangkan detak jantungnya, Adel menunduk dan meneliti tubuhnya dengan meraba-rabanya, takut jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi padanya.

"Masih lengkap, aman kan ya? Aku nggak di Pera wanin kan ya?" gumamnya sambil terus meraba dada dan sekitarnya hingga ke bawah, "Masih aman, nggak sakit, katanya kalau habis di gituan kan sakit," gumamnya lagi sedikit lega.

Lalu, pandangan Adel kembali tertuju pada pria yang kini sedang tidur di ranjangnya tersebut.

"Heh. Bangun! Kenapa kamu bisa tidur di kamarku?" ucap Adel. Namun, pria yang kini tidur membelakanginya tersebut tak tak bangun.

"Ih dasar! Kebo nih orang. Woi bangun!" Adel menabok pria kurang ajar yang berani tidur di kamar bahkan satu ranjang dengannya tersebut dengan bantal.

"Bangun woi! Siapa yang nyuruh kamu tidur di kamarku, berani sekalu kamu!" Adel terus memukul pria tersebut dengan bantal.

"Apa sih, berisik banget? Ganggu orang tidur aja, lagian kenapa emang kalau aku tidur sini? Kamar kamar gue! Suka-suka guelah!" ucap orang tersebut . Ia mengusap-usap telinganya sambil bangun dan duduk dengan kesadaran yang belum sempurna, matanya masih setengah terpejam.

"Astaga!" Adel menutup mulutnya yang seketika terbuka begitu menyadari siapa pria yang ada di depannya tersebut. Jantungnya langsung berdegub sangat kencang.

Pun dengan pria tersebut, yang tak lain adalah Varel. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali demi memastikan kalau dirinya tidak salah lihat atau sedang berhalusinasi.

"Kamu?!" ucap mereka secara bersamaan saat mereka menyadari satu sama lain siapa orang yang kini sedang berada di depan mereka.

🌻🌻🌻

Varel dan Adel kini tengah duduk di ruang tamu dengan menjaga jarak dan masing-masing memasang wajah dingin. Yang jelas perasaan mereka sama-sama syok karena setelah sekian tahun mereka tak bertemu dan saling memutus komunikasi apapun antara mereka dan kini tiba-tiba mereka bertemu dengan cara seperti ini.

Di depan mereka berdua duduk sepasang suami istri pemilik rumah tersebut.

"Jadi ini bagaimana? Kenapa kalian menyewakan rumah ini kepada orang lain sementara saya sudah memperpanjang kontrak rumah ini dua tahun ke depan," ucap Varel menatap seasang suami istri tersebut.

"Aku juga udah bayar uang sewanya," Adel tak mau kalah karena memang ia sudah membayar uang sewa rumah tersebut sejak ia masih berada di luar negeri.

Varel menatap Adel, dari sorot matanya terlihat pria itu menyimpan benci, dendam dan rindu yang menjadi satu. Wanita yang pernah mengisi hatinya tersebut langsung melengos, tak berani membalas tatapannya.

" Begini tuan, nona. Sepertinya terjadi kesalahpahaman. Istri saya tidak tahu jika tuan memperpanjang kontrak rumah ini, jadi dia membuat iklan di Internet untuk menyewakan rumah ini," jelas pria berbadan gempal dan tak begitu tinggi itu.

"Iya tuan. Saya tidak tahu," imbuh sang istri yang kini tengah hamil tua tersebut.

"Bagini saja... Nona, uang nona akan saya kembalikan,dan nona bisa mencari rumah lain untuk di sewa,"

"Tapi, uangnya udah aku pakai sayang, buat booking rumah sakit satu lantai buat lahiran anak kita," potong istrinya cepat. Pria tersebut langsung mengusap wajahnya kasar demi menahan kekesalannya karena sang istri yang sok sultan, ingin melahirkan seperti para artis yang bayarannya em-eman perbulan tersebut.

"Lagian saya juga nggak mau uang itu di kembalikan, udah deal ya deal, saya bakal sewa rumah ini setahun!" kekeh Adel.

"Kalau begitu, uang tuan saja yang saya kembalikan, bagaimana?" pemilik rumah beralih menatap Varel.

"Oh tidak bisa! Saya menyewa rumah ini sudah empat tahun lebih, dan ini balasan kalian? Biar dia saja yang keluar dari sini, toh uang dia hanya separoh dari uang sewa saya, dia cuma setahun kan sewanya?" Varel menunjuk Adel. Gadis itu langsung melotot ke arahnya.

"Nggak bisa gitu dong, om! Aku juga udah keluar banyak buat sewa dan ini tuh rumah impian aku dari dulu, om tahu itu kan?" ucap Adel ngegas.

"Nggak tahu!" sahut Varel cepat.

Adel mencebik, jelas-jelas dulu mereka sering membahas dan browsing lihat model-model desain rumah. Mungkin pria ini sudah melupakan semuanya tentang mereka, pikir Adel.

"Om yang ngalah kenapa? Om kan ada uang banyak, kenapa harus berdebat hanya karena uang yang nggak seberapa buat om. Om bahkan bisa beli atau bangun rumah yang lebih bagus dari ini, bahkan istana!," ucap Adel.

"Kamu juga, sekian tahun kerja di luar negeri, masa uang segitu aja bikin kamu miskin. Percuma ke luar negeri!" ledek Varel.

"Bukan soal uangnya, tapi ini rumah impian aku dari dulu! Aku udah mimpi tinggal di sini sejak lama, om ngertiin dong!"

"Nggak! Aku juga udah nyaman tinggal di sini, malas kalau harus cari tempat lain, kamu aja yang keluar dari sini!" kekeh Varel.

Adel yang kesal berdiri dan menatap Varel tajam. Pria itu tak mau kalah, ia juga berdiri dan balas menatap wanita tersebut.

"Nggak berubah! Keras kepala!" ucap keduanya bersamaan.

Entah ada dendam apa dua manusia yang sama-sama keras kepala ini sehingga kini malah mereka saling perang dingin seperti ini. Selasa suami istri pemilik rumah tersebut terlihat bingung melihat perdebatan sengit keduanya. Padahal perkara sepele, uang mereka akan di kembalikan salah satu dan salah satunya bisa menyewa tempat lain. Namun, mereka sama keras kepalanya tidak ada yang mau mengalah.

" Jadi, ini bagaimana? Uang siapa yang harus saya kembalikan?" tanya pemilik rumah di sela-sela perang dingin kedua orang tersebut.

"Dia!" ucap Varel dan Adel bersamaan sambil menunjuk wajah satu sama lain. Membuat pemilik rumah serba salah.

"Dasar keras kepala! Nggk berubah!" hardik Varel.

"Bodo!" balas Adel jutek.

"Tuan, nona," panggil pemilik rumah.

"Apa?" tanya keduanya sewot. Pemilik rumah langsung diam.

"Aduh!" pekik istri pemilik rumah tiba-tiba seraya memegang perut besarnya.

"Eh itu istrinya kenapa?" tanya Adel yang melihat istri pemilik rumah meringis kesakitan.

"Sayang, sepertinya aku mau melahirkan. Perut aku mules karena mendengar mereka bertengkar. Sepertinya anak kita syok karena mereka!" ucap istri pemilik rumah. Yang mana membuat Adel dan Varel saling pandang lalu mengernyit bersaan.

"Gara-gara om. Nih. Kan ibunya jadi kontraksi. Anaknya takut tuh dengar suara om," tuduh Adel.

"Enak aja, gara-gara kamu tuh, anaknya migrain dengar suara cemprengmu kamu!" Varel tak mau di salahkan.

"Cukup!" teriak pemilik rumah dengan keras. Membuat Adel dan Varel langsup mengatup.

"Istri saya mau melahirkan, kalian malah sibuk bertengkar! Bisa-bisa anak saya lahir di sini gara-gara kalian!" ucap pemilik rumah ngegas.

Varel mengernyit, kenapa jadia galakan pemilik rumah, jelas-jelas mereka yang salah, pikirnya.

"Saya mau bawa istri saya ke rumah sakit, kalau kalian tidak ada yang mau mengalah, lebih baik kalian tinggal bersama di sini, permisi!" ucap pemilik rumah yang sebenarnya panik kerena istrinya akan melahirkan anak pertama mereka yang sudah mereka nantikan bertahan-tahun.

Varel dan Adel hanya bisa melongo melihat kepergian pemilik rumah sembari memapah istrinya. Kemudian mereka saling menatap.

"Pokoknya aku mau tetap tinggal di sini, titik!" ucap Adel.

"Aku juga! Titik titik titik!" Varel tak mau kalah.

Adel menghentakkan kakinya lalu memilih pergi meninggalkan Varel.

Varel menatap punggung Adel, ada perasaan yang aneh menghimpit dadanya saat ini, "Kenapa kau kembali?" batinnya bertanya.

Tbc....

Terpopuler

Comments

Capricorn 🦄

Capricorn 🦄

keren

2024-02-04

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

udah deh tinggl brsma aje biar pemilik rmh byrnnya dobel dr dua orang wkwkwk,,,,

2024-02-03

0

sherly

sherly

gara2 istri mau melahirkan selamat deh yg punya rumah dr situasi yg rumit.... hahahhaha

2023-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Chapter 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98 (End)
99 Bab 99 ( bonchap 1)
100 Bab 100 (bonchap 2)
101 Bab 101 (bonchap 3)
102 Novel Sebatas Ibu Pengganti
103 Bonchap 4
104 Bonchap 5
105 Bonchap 6
106 Bonchap 7
107 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Chapter 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98 (End)
99
Bab 99 ( bonchap 1)
100
Bab 100 (bonchap 2)
101
Bab 101 (bonchap 3)
102
Novel Sebatas Ibu Pengganti
103
Bonchap 4
104
Bonchap 5
105
Bonchap 6
106
Bonchap 7
107
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!