Chapter 8 : Tetangga

Erick telah sampai di apartemen miliknya. The Gold Apartement, salah satu apartemen paling mewah di kota. Fasilitas yang suguhkan pun tak main-main. Benar-benar high class. Apalagi banyak orang penting seperti pejabat dan aktris yang tinggal di sana.

"Apartemen ini?" kejut Erick, dia menahan senyum getir di bibirnya. "Anya pernah tinggal di sini, sebelum dia bisa membangun rumah impiannya sendiri."

Kenangan bersama Anya mulai membanjiri kepala Erick. Membawa rasa sedih yang dalam, dia bakal kesulitan untuk bisa mengulang kembali saat-saat itu sebagai Fandi Delana. Jika identitas baru, yaitu Erick mungkin saja masih bisa.

Unit apartemen Erick terletak di lantai atas, hampir yang teratas. Dia perlu memakai elevator untuk sampai di lantai 26.

"Pemandangan yang bagus. Mina pasti suka. Eh? Tapi, Mona pasti protes untuk milih apartemen lantai bawah. Huh, dasar takut ketinggian!"

Erick memang berniat mengajak seluruh keluarganya pindah ke sini, hunian sementara. Erick ke depannya ingin membangun rumahnya sendiri, jika situasinya mendukung.

Erick mendorong pelan pintu apartemen yang bakal jadi apartemennya——tempat bernaung. Pria yang kini surainya disemir warna krem itu berdecak kagum beberapa saat, mengagumi segala dekorasi yang pastinya mahal. Semuanya terlihat elegan, pas.

Erick langsung merebahkan diri di sofa empuk di ruang tamu.

"Lembut dan empuk, nyaman. Hmm ... berapa bulan gajiku untuk bisa membeli sofa seperti ini, ya?" terka Erick yang mulai kepo.

Dia selanjutnya berkeliling, menjelajah semua ruangan di apartemennya. Di sana ada 3 kamar, 2 toilet/kamar mandi, ruang keluarga/tengah, ruang tamu, dapur sekaligus ruang makan. Lengkap. Seperti hotel bintang 5.

"System, apa aku perlu membayar sewanya tiap bulan?" tanya Erick, dia menyetel TV seukuran layar proyektor. Bisa menjadi bioskop pribadi di ruang tengah.

[Tak perlu, Master. Selamanya gratis untuk Anda]

"Woah, hebat. Jadi, aku tak perlu memikirkan soal nominal sewanya. Apartemen semewah ini pasti per bulannya pasti menyentuh angka ratusan juta."

[Sama-sama, Master]

[Master, apa Anda tak ingin mengurus tetangga baru. Dia sungguh-sungguh terkunci]

"Tidak, biarkan saja." balas Fandi acuh.

[Misi dikonfirmasi]

[Segera mandi untuk membersihkan diri]

[Tingkat kesulitan : F]

[Hadiah : 150 poin]

[Batas waktu : 10 menit]

[Pinalti : Anda akan bau dan diikuti kecoak]

"Ah, kecoak!? Hewan itu benar-benar membuatku jijik." Erick bergidik ngeri. "Aku Akan mandi dulu. Badanku lengket!" ucap Erick beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

[Silahkan, Master]

Setelah beberapa saat, Erick pun keluar dengan kaos oblongnya dan handuk terselempang di leher. Rambutnya masih lepek.

[Misi berhasil diselesaikan]

[Selamat, Master mendapatkan 150 poin]

"Sekarang apa? Oh, ya. Mengurus identitas. Tapi, di mana aku bisa menemukan laptop atau PC?"

[Master bisa membelinya di shop]

"Berapa harganya?"

[Paling murah 5000 poin]

"Ukh ... kau berniat memerasku! Huh, ya sudahlah. Aku pinjam ke tetangga. Kayaknya dia punya. Aku tak ingin membuang-buang poin untuk barang yang bakal kugunakan sekali saja."

[Terserah, Master]

Erick menuju ke unit apartemen di sebelah miliknya. Dia sudah berada di depan pintu, terdengar sayup suara dari dalam, meminta tolong. Orang di sana benar-benar terkunci.

"Ini dikunci dari luar, 'kan?" kejut Erick.

"Ada orang di dalam?" teriak Erick.

"Eh? Saya ... saya di sini. Tolong saya, pintunya tak bisa dibuka. Saya sudah terjebak di dalam hampir setengah hari." kata suara dari dalam, melengking khas perempuan.

"Wah, lumayan lama."

"Ok, Mbak bisa sedikit mundur. Saya akan mendobraknya." ucap Erick bersiap ancang-ancang.

"B-b-baik."

Bruakkk ...

Erick menerjang dengan sekuat tenaga. Tapi, sepertinya terlampau berlebihan. Sekarang pintu itu terlepas dari engselnya, secara tak sadar Erick telah menghancurkannya.

"Tidak. Aku tak perlu ganti rugi. Wanita itu yang memintaku untuk mengeluarkannya. Ini adalah risiko!?" batin Erick tak mau disuruh tanggungjawab atas kerusakan pintu.

"Huh, tapi kekuatanku benar-benar luar biasa. Bukan sekedar tempelan di Status."

[Tentu saja, Master. Anda itu setara dengan 7 orang pria dewasa]

"Hah? Sepertinya aku harus berhati-hati ke depannya. Jika tak ingin menghancurkan barang-barang!"

"Maaf, Mbak. Soal pintunya. Nanti saya ganti." ucap Erick berbasa-basi. Sedang perempuan itu melongo menatapnya, dia sepenuhnya belum percaya. Erick dengan mudahnya mendobrak pintu tebal itu.

"Oh, heh? Ah ... ya. Tak perlu." perempuan itu melambai-lambai, gestur untuk menolak. "Mas sudah menolong saya. Masa harus ganti rugi? Itu tanggungjawab saya, Mas tenang saja."

"Ah, gitu?"

"Karena tak mengaktifkan super peka. Aku jadi tak mengetahui pikiran wanita ini tentangku. Hmm ... biarlah. Aku tak tertarik padanya." batin Erick memperhatikan gerak-gerik perempuan di depannya dengan serius.

[Misi berhasil diselesaikan]

[Selamat, Master mendapatkan 500 poin]

"Belum kadaluarsa, 'kah?"

[Di saat-saat terakhir]

"Oh."

"Perkenalkan namaku Ariel. Kamu pasti tetangga baruku, 'kan?" ucap perempuan bernama Ariel itu menjulurkan tangannya pada Erick.

"Oh. Aku Erick. Salam kenal Mbak Ariel." Erick membalas uluran tangan Ariel.

"Eh? Panggil nama langsung, kita sepertinya seumuran. Malah canggung bila kamu panggil aku 'Mbak'."

"Sudah kebiasaan, aku selalu memanggil Mbak untuk wanita yang tak punya hubungan akrab." batin Erick tersenyum pahit.

"Baiklah, Ariel. Mohon bantuannya untuk ke depannya."

"Ya. Semoga kita bisa menjalin hubungan pertemanan yang baik." balas wanita berambut hitam panjang yang dikucir ke belakang itu. Dia tersenyum manis pada Erick.

Karena sedikit bincang-bincang itu, Erick agak melupakan niat awalnya. Tapi, dengan segera sadar. Tanpa basa-basi, Erick langsung mengutarakan niat untuk meminjam laptop apabila punya. Ariel lebih mirip seperti mahasiswa.

"Ariel, maaf. Apa kamu punya laptop? Aku ingin meminjamnya. Boleh?" ucap Erick sedikit canggung.

"Ah. Itu. Ya, aku punya. Sebentar, aku ambilkan! Silahkan duduk dulu. Nggak capek apa berdiri terus?!" ucap Ariel berjalan menuju ke kamarnya. Erick mengikuti saran Ariel, dia langsung duduk di ruang tamu.

Ariel kembali membawa laptop berwarna hitam.

"Erick ... sebagai balas budiku. Mau aku masakin sesuatu?"

"Nggak usah. Malah ngerepotin."

"Aku masakin. Kamu tetap di situ! Jangan pergi! Aku benar-benar marah nanti." paksa Ariel langsung ke dapur tanpa mendapat persetujuan dari Erick.

Erick cuma menghela nafas. "Terserahlah."

Di ruang tamu, Erick mulai mengotak-atik laptopnya. Segera melakukan kegiatan hacking, spek laptop milik Ariel sangat mumpuni, Erick tak perlu cemas. Apalagi WiFi super cepat juga tersedia.

Erick tanpa kesulitan berhasil membobol situs database milik pemerintah, masuk ke data kependudukan. Dia mengotak-atik, memasukkan identitas baru. Membuat KTP untuk identitasnya yang sekarang dan memasukkannya pada daftar KK keluarganya, sebagai anak pertama.

"Nah, berhasil. Umm ... System. Waktu di penjara kau bisa memunculkan makanan itu padaku. Apa kau bisa memunculkan KTP yang telah aku buat ini?"

[Itu mudah, Master]

Di depan Erick muncul holografi berbentuk KTP baru. Dalam sepersekian detik, holografi itu menjadi bentuk fisik. KTP dengan mudanya berhasil dibuat.

"Kau seperti printer 3D. Keren sekali, System."

[Terimakasih, Master]

"Ah, Erick. Bisakah kamu sedikit menunggu lebih lama? Masakannya belum siap." teriak Ariel dari dapur.

Sebetulnya Ariel betcokor di dapur sudah lewat setengah jam. Terlalu lama untuk memasak makanan simpel, padahal Ariel cuma memasak pasta instan.

"Dia payah dalam memasak. Tapi, memaksa memasak." komentar Erick yang geleng-geleng kepala.

Tok ... tok ... tok ...

Pintu diketuk keras, menggedor-gedor. Siapa pun tamu itu, dua datang tak punya niat yang baik.

"Ariel, Ariel! Buka!" teriak si tamu.

Bruakkk ...

Pintu itu roboh sebab tak terpasang pada engselnya.

"Sekarang apa lagi?"

Terpopuler

Comments

Antara Putra

Antara Putra

🍮🍮

2023-06-28

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Tinggalkan jejak petualang baca 👣👣👣😄💪👍

2023-04-23

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Like and coment 😄💪👍👍👍

2023-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Fitnah
2 Chapter 2 : System
3 Chapter 3 : Menghajar Kepala Sipir
4 Chapter 4 : Karamel
5 Chapter 5 : Menginap di warnet
6 Chapter 6 : Curhat
7 Chapter 7 : Mengganti identitas
8 Chapter 8 : Tetangga
9 Chapter 9 : Pacar yang buruk
10 Chapter 10 : Rencana ke kampus Ariel
11 Chapter 11 : Belanja
12 Chapter 12 : Mafia berbahaya
13 Chapter 13 : Keluarga
14 Chapter 14 : Hadiah misi utama
15 Chapter 15 : Kemarahan
16 Chapter 16 : Pertemuan kembali
17 Chapter 17 : Kandidat pemfitnah
18 Chapter 18 : System 2.0
19 Chapter 19 : Upaya pembalasan (1)
20 Chapter 20 : Upaya pembalasan (2)
21 Chapter 21 : Upaya pembalasan (3)
22 Chapter 22 : Akuisisi selesai
23 Chapter 23 : Mulai kuliah
24 Chapter 24 : Rosi and the gang
25 Chapter 25 : Kemenangan mudah
26 Chapter 26 : Mina-Mona dalam bahaya
27 Chapter 27 : Pil siksaan
28 Chapter 28 : Perlindungan untuk Mina-Mona
29 Chapter 29 : Ariel
30 Chapter 30 : Tamu tak diundang
31 Chapter 31 : Kontrak
32 Chapter 32 : Mencari restu
33 Chapter 33 : Makan malam bersama
34 Chapter 34 : Perasaan iri
35 Chapter 35 : Malam mengerikan
36 Chapter 36 : Tetangga baru
37 Chapter 37 Kue kering
38 Chapter 38 kembali perawan
39 Chapter 39 : Kejadian tak terduga
40 Chapter 40 : Terbongkar
41 Chapter 41 : Memilih hadiah ulang tahun
42 Chapter 42 : Hipnotis?
43 Chapter 43 : Paranormal
44 Chapter 44 : Anak pungut? Bukan, cuma beda ibu!
45 Chapter 45 : Kebal
46 Chapter 46 : Heaven Mafia
47 Chapter 47 : Balas dendam sesungguhnya!
48 Chapter 48 : Menebar teror
49 Chapter 49 : Fian
50 Chapter 50 : Orang terdekat diincar
51 Chapter 51 : Misi selesai
52 Chapter 52 : Menantang Reka
53 Chapter 53 : Pengalihan target
54 Chapter 54 : Bersembunyi, mengelabui!
55 Chapter 55 : Menyewa
56 Chapter 56 : Pembagian tempat tidur
57 Chapter 57 : Erick, aku tak tahan!?
58 Chapter 58 : Surat
59 Chapter 59 : Ancaman
60 Chapter 60 : Bersiap melakukan penyerangan
61 Chapter 61 : Kakek misterius
62 Chapter 62 : Menyusup
63 Chapter 63 : Pembebasan, melarikan diri!
64 Chapter 64 : Bentrokan, pengendali pikiran
65 Chapter 65 : Penghuni asli pasar gelap
66 Chapter 66 : Desa pendekar
67 Chapter 67 : Kepala desa Ru
68 Chapter 68 : Mulai menyerang
69 Chapter 69 : Potensinya lebih besar
70 Chapter 70 : Bukan katana biasa
71 Chapter 71 : Kemenangan
72 Chapter 72 (end)
73 Lanjut
74 Chapter 73 Berangkat
75 Chapter 74 : Hibiki
76 Chapter 75 : Tempat tinggal
77 Chapter 76 : Berburu hantu
78 Chapter 77 : Ghost Slayer
79 Chapter 78 : Makhluk kuat
80 Chapter 79 : Penunggu
81 Chapter 80 : Melawan Yakuza
82 Chapter 81 : Misi baru
83 Chapter 82 : Usaha yang sia-sia
84 Chapter 83 : Asisten baru
85 Chapter 84 : Dianggap saingan
86 Chapter 85 : Selalu diganggu
87 Chapter 86 : Di Tokyo?
88 Chapter 87 : Aku membencimu!
89 Chapter 88 : Sosok misterius
90 Chapter 89 : Apakah mungkin?
91 Chapter 90 : Surat untukmu
92 Chapter 91: System itu sebenarnya apa?
93 Chapter 92 : Musuh terbesar!
94 Chapter 93 : Persiapan
95 Chapter 94 : Militer yang bar-bar
96 Chapter 95 : Monster
97 Chapter 96 : Bagian akhir
98 Chapter 97 : Akhir dan awal
99 Chapter 98 : Times skip (end)
100 Promo novel baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1 : Fitnah
2
Chapter 2 : System
3
Chapter 3 : Menghajar Kepala Sipir
4
Chapter 4 : Karamel
5
Chapter 5 : Menginap di warnet
6
Chapter 6 : Curhat
7
Chapter 7 : Mengganti identitas
8
Chapter 8 : Tetangga
9
Chapter 9 : Pacar yang buruk
10
Chapter 10 : Rencana ke kampus Ariel
11
Chapter 11 : Belanja
12
Chapter 12 : Mafia berbahaya
13
Chapter 13 : Keluarga
14
Chapter 14 : Hadiah misi utama
15
Chapter 15 : Kemarahan
16
Chapter 16 : Pertemuan kembali
17
Chapter 17 : Kandidat pemfitnah
18
Chapter 18 : System 2.0
19
Chapter 19 : Upaya pembalasan (1)
20
Chapter 20 : Upaya pembalasan (2)
21
Chapter 21 : Upaya pembalasan (3)
22
Chapter 22 : Akuisisi selesai
23
Chapter 23 : Mulai kuliah
24
Chapter 24 : Rosi and the gang
25
Chapter 25 : Kemenangan mudah
26
Chapter 26 : Mina-Mona dalam bahaya
27
Chapter 27 : Pil siksaan
28
Chapter 28 : Perlindungan untuk Mina-Mona
29
Chapter 29 : Ariel
30
Chapter 30 : Tamu tak diundang
31
Chapter 31 : Kontrak
32
Chapter 32 : Mencari restu
33
Chapter 33 : Makan malam bersama
34
Chapter 34 : Perasaan iri
35
Chapter 35 : Malam mengerikan
36
Chapter 36 : Tetangga baru
37
Chapter 37 Kue kering
38
Chapter 38 kembali perawan
39
Chapter 39 : Kejadian tak terduga
40
Chapter 40 : Terbongkar
41
Chapter 41 : Memilih hadiah ulang tahun
42
Chapter 42 : Hipnotis?
43
Chapter 43 : Paranormal
44
Chapter 44 : Anak pungut? Bukan, cuma beda ibu!
45
Chapter 45 : Kebal
46
Chapter 46 : Heaven Mafia
47
Chapter 47 : Balas dendam sesungguhnya!
48
Chapter 48 : Menebar teror
49
Chapter 49 : Fian
50
Chapter 50 : Orang terdekat diincar
51
Chapter 51 : Misi selesai
52
Chapter 52 : Menantang Reka
53
Chapter 53 : Pengalihan target
54
Chapter 54 : Bersembunyi, mengelabui!
55
Chapter 55 : Menyewa
56
Chapter 56 : Pembagian tempat tidur
57
Chapter 57 : Erick, aku tak tahan!?
58
Chapter 58 : Surat
59
Chapter 59 : Ancaman
60
Chapter 60 : Bersiap melakukan penyerangan
61
Chapter 61 : Kakek misterius
62
Chapter 62 : Menyusup
63
Chapter 63 : Pembebasan, melarikan diri!
64
Chapter 64 : Bentrokan, pengendali pikiran
65
Chapter 65 : Penghuni asli pasar gelap
66
Chapter 66 : Desa pendekar
67
Chapter 67 : Kepala desa Ru
68
Chapter 68 : Mulai menyerang
69
Chapter 69 : Potensinya lebih besar
70
Chapter 70 : Bukan katana biasa
71
Chapter 71 : Kemenangan
72
Chapter 72 (end)
73
Lanjut
74
Chapter 73 Berangkat
75
Chapter 74 : Hibiki
76
Chapter 75 : Tempat tinggal
77
Chapter 76 : Berburu hantu
78
Chapter 77 : Ghost Slayer
79
Chapter 78 : Makhluk kuat
80
Chapter 79 : Penunggu
81
Chapter 80 : Melawan Yakuza
82
Chapter 81 : Misi baru
83
Chapter 82 : Usaha yang sia-sia
84
Chapter 83 : Asisten baru
85
Chapter 84 : Dianggap saingan
86
Chapter 85 : Selalu diganggu
87
Chapter 86 : Di Tokyo?
88
Chapter 87 : Aku membencimu!
89
Chapter 88 : Sosok misterius
90
Chapter 89 : Apakah mungkin?
91
Chapter 90 : Surat untukmu
92
Chapter 91: System itu sebenarnya apa?
93
Chapter 92 : Musuh terbesar!
94
Chapter 93 : Persiapan
95
Chapter 94 : Militer yang bar-bar
96
Chapter 95 : Monster
97
Chapter 96 : Bagian akhir
98
Chapter 97 : Akhir dan awal
99
Chapter 98 : Times skip (end)
100
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!