Mina bingung dengan keadaan keluarganya. Pulang-pulang muka pada kusut, terlebih kakaknya yang selalu mengeluarkan ekspresi menakutkan. Dia bahkan sampai tak berani bertanya. Alhasil, kembarannya adalah sasaran pertanyaan.
"Mona, apa yang terjadi? Dan juga ... kenapa perempuan itu juga sempat ikut ke sini? Siapa dia? Bukan pacar——"
"Aku tak mau membahas ini. Pokoknya tadi itu sangat menakutkan. Terlebih kak Erick yang sungguh-sungguh marah!"
Jawaban dari Mona malah semakin menggeliatkan rasa kepo dari Mina. Dia mendesak Mona yang pura-pura tertidur untuk menerangkan semua kejadiannya.
"Tidur, Mina. Kata kak Erick, kita besok bakal pergi ke kampus untuk mengurus pendaftaran. Aku tak mau membuat kak Erick marah karena kita bangun kesiangan."
Mona membungkus dirinya dengan selimut, meninggalkan kembarannya yang masih terjaga. Mina dan Mona memang mendapat jatah satu kamar untuk berdua.
Mina kesal sendiri, dia sempat menggebuk adiknya itu dengan guling. Mona tak merespon, Mina pun sebal.
"Sudah, Mina! Tidur!" perintah Mona yang tak tahan dengan suara Mina yang ngedumel terus-terusan.
Mina akhirnya juga tertidur.
.
.
.
Keluarga kecil Erick menjalani hari pertama di apartemen mewah itu. Lilis bangun paling awal, sudah jadi kebiasaan. Dia pun langsung memasak. Erick yang kebetulan bangun tak berselang lama sebab alarm, lantas menyusul. Dia menghampiri ibunya yang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan.
"Mari kubantu. Ibu mau masak apa?" tanya Erick.
Lilis nampak segan, di secara halus menolak tawaran Erick. "Tak usah. Ini tugas ibu,"
"Tapi, aku ingin membantu." kekeh Erick.
Lilis akhirnya menyerah sebab tak kuat menahan desakan Erick. Dia menghela nafas berat. "Pertama, coba kamu bangunkan adik-adikmu. Anak gadis tak elok bangun kesiangan."
Erick menjalankan perintahnya. Dia menuju kamar Mina dan Mona. Erick sudah mengetuk pintu kamar, tapi penghuninya tak kunjung menyaut. Dia akhirnya masuk nyelonong.
"Huh, untung sebagai kakak ... aku cukup waras."
Kedua adiknya kini memamerkan bagian tubuh masing-masing. Terlebih Mona yang tertidur dalam keadaan cuma mengenakkan daleman. Oh, warna biru muda.
Sedang Mina, yah dia cukup normal. Tapi malah lebih terasa erotis. Pasalnya Mina memiliki tubuh yang body goal, sungguh ideal. Mina melepas kancing piama motif bunganya, kedua gumpalan lemak dengan ukuran E-cup itu sungguh mempesona dibalik balutan bra warna merah.
Sedikit drama di pagi hari ...
Mona terbangun, hal pertama yang dilihatnya adalah Erick yang masih setia memerhatikan tubuh kedua adiknya. Suara teriakan langsung mewarnai hari.
"Apa yang kakak lakukan di sini?" teriak Mona histeris.
Erick berakhir dengan cap lima jari di pipi kanan maupun kiri.
Keluarga kecil Erick lengkap berada di meja makan. Anto turut hadir, lahap memakan nasi goreng buatan Lilis.
"Mina, Mona. Hari ini kita akan meninjau kampus pilihan kalian. Kita juga sudah telat satu bulan sejak semester baru dimulai. Semoga masih bisa diterima. Huh, tentunya merogoh kocek lebih dalam." terang Erick.
"Okay ...."
UN ... Universitas Nusa.
Universitas yang dipilih oleh Mina dan Mona adalah sebuah universitas swasta. Salah satu universitas elit di kota bahkan negara. Uang masuk dan pendaftaran saja sudah menghamburkan uang senilai satu unit motor. Belum ini-itu. Gilanya lagi ... rata-rata biaya per semester mungkin cukup untuk membeli mobil merek ternama.
"Woah ... kampus ini benar-benar keren!"
Ada harga, ada kualitas. Biaya yang mahal itu pasti didukung dengan fasilitas yang mumpuni.
Mona menegadah melihat puncak gedung tertinggi di universitas itu. Gedung yang setara hotel bintang 4 ke atas.
Erick dan adik kembarnya kini masih berada di parkiran. Sepanjang mata mereka menjamah tempat itu tak ada kendaraan roda dua ataupun roda tiga. Semuanya roda empat dari merek-merek ternama yang harganya pasti menyentuh setengah miliar rupiah.
Erick menjadi pusat perhatian, terlebih bagi para mahasiswi. Hal itu membuat Erick agak kurang nyaman, pasalnya dia selalu dijadikan buah bibir.
"Erick?" panggil Ariel dari kejauhan, dia melambai terus bergegas menghampiri.
Ariel akan membantu proses masuknya Erick dan kedua adiknya ke UN. Asal tahu saja, Ariel mahasiswi dari fakultas ekonomi dan bisnis, dia baru semester 6. Ya, hampir lulus S1. Itupun jika bisa lulus tepat waktu.
"Apa tak ada orang lain, kak?" ucap Mina
"Andai aku punya kenalan lain. Sudah, ikuti dia!"
Fakta bahwa Erick telah mengganti identitasnya sebagai Erick sudah diketahui oleh keluarganya. Status sebagai mantan narapidana pasti bakal memberatkannya dengan urusan-urusan seperti ini. Keputusan Fandi untuk mengganti identitas sudah tepat.
"Kalian sudah siap?" tanya Ariel bersemangat.
Fandi mengangguk. Mereka berempat lantas berpindah lokasi. Tapi, dalam perjalanan mereka diplaksoni sebuah mobil merah. Sontak itu tambah menarik perhatian orang-orang pada Erick dan lainnya.
Pengendara mobil keluar. Erick tak heran lagi, dia adalah wanita yang sempat bersitegang kemarin. Fian dan pacarnya.
"Oh, ternyata Tuan OKB ingin berkuliah di sini?" Fian tertawa seolah itu adalah hal yang lucu.
"Memangnya kenapa? Tak boleh? Kau pemilik kampus ini?" nyolot Mina yang seperti ingin mengajak Fian berkelahi.
Dia akhirnya paham kenapa muka keluarganya sepat semua. Ya, karena wanita itu.
"Oh, tentu saja boleh, sayaaang! Umm ... apa kau juga melakukan operasi plastik? Yah, karena muka kalian itu tak persis dengan orang tua kampungan itu!"
Mina hampir kehilangan kesabarannya, dia ingin menjambak-jambak Fian yang mulutnya seakan tak pernah disekolahkan.
"Kenapa, kak? Dia sudah menjelek-jelekkan ayah dan ibu! Aku tak terima! Aku harus——"
Gelengan dari Erick berhasil menenangkan Mina. "Urusan balas-membalas, serahkan pada kakak. ****** itu pasti kubalas setimpal!" bisik Erick.
Mereka sudah terlanjur menjadi pusat perhatian. Malah ditambah dengan kedatangan tamu baru bersama rombongan sirkus——bodyguard.
"Minggir, orang rendahan! Kalian menghalangi jalan!"
Orang yang lebih menyebalkan.
Erick terfokus pada seorang wanita yang berjalan berdampingan dengan Tuan Muda itu. Erick merasa tak asing, ketika dia membedah memorinya ... nama Karamel muncul.
Erick benar-benar bertemu dengannya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Eros Hariyadi
Lanjuuuutt 😄💪👍👍👍🙏
2023-04-30
0
Eros Hariyadi
Tinggalkan jejak petualang baca 👣👣👣👣😄💪👍
2023-04-30
0
🌛Ade_Renny🌜
ah aku ingat sama Mina Twice gimana yah klo Mina ada kembaran...?
2022-09-07
2