Chapter 7 : Mengganti identitas

Fandi kembali ke warnet setelah mengantar Karamel pulang ke rumah. Jaraknya jauh. Dia masih punya keperluan di sana. Ya ... membayar sesuai janjinya, 3 juta rupiah pada penjaga warnet. Dia belum sempat melakukanya karena belum menukarkan poin dengan uang. Lagipula, Fandi tak punya rekening. Rekening yang lama telah dibekukan.

"Aku kini punya uang 42 juta, setengah poin telah ditukar. Humm ... Jumlah yang banyak." Fandi mangut-mangut puas.

Fandi mengawali harinya dengan berada di taman kota. Duduk di bangku, melihat orang-orang bersuka ria. Lagipula, ini adalah hari Minggu. Libur, banyak orang tua yang mengajak anak-anak piknik. Nampak juga para muda-mudi yang sedang joging.

"System, tampilkan status!"

[Menampilkan status]

...Nama : Fandi Delana(27)...

...Level System : 1(0/1000.000.000)...

...Kekuatan : 20 (jauh di atas rata-rata)...

...Kecepatan : 20 (jauh di atas rata-rata)...

...Kecerdasan : 17 (sedikit di atas rata-rata)...

...Daya tahan : 20 (jauh di atas rata-rata)...

...Reaksi : 18 (sedikit di atas rata-rata)...

...Kelenturan : 16 (sedikit di atas rata-rata)...

...Kharisma : 20 (jauh di atas rata-rata)...

...Keterampilan khusus :...

...•Super peka (non aktif)...

...•Hacker pro (non aktif)...

...Aset :...

...•Satu unit apartemen...

...•Uang Rp. 42.000.000...

...Poin : 4500...

...Tambahan :...

...Asisten pribadi (1 perintah/hari)...

"Semua statistik benar-benar meningkat. Bagus. System, maksud dari asisten pribadi? Penggunaannya benar begitu? Satu perintah untuk satu hari?"

[Benar, Master]

[Tapi, seiring dengan peningkatan level System, maka perintah yang diberikan semakin banyak]

"Oh? Ok, ok."

"Hei, hei ... lihat, dia ganteng banget!"

"Iya, punya pacar nggak, ya?"

Alis Fandi berkedut menanggapi sayup-sayup suara di dekatnya, yang datang dari para gadis yang kebetulan lewat. Tak habis-habisnya mereka menggumamkan kata "ganteng". Hal itu membuat Fandi kesal.

"Mandang fisik! Wanita memang melihat semua hal dari tampang. System, bisa kau urus masalah karisma? Apa tak bisa dinonaktifkan seperti keterampilan khusus? Jujur, para wanita penjilat itu membuatku jijik."

[Bisa, Master. Tapi, apakah Anda serius menonaktifkannya?]

[Ada cooldown-nya, Master. Dua hari lagi Anda baru bisa mengaktifkannya lagi]

"Umm ... sepertinya tak masalah."

[Kharisma dinonaktifkan. Master sekarang dipandang sebelah mata oleh orang-orang]

"Humm ... memang bagus begitu."

[Apa yang ingin Master lakukan sekarang. Anda tak ingin mengecek apartemen baru?]

"Ah, itu bisa belakangan. Aku tak punya barang-barang yang perlu dipindahkan."

Fandi pada akhirnya terlelap, sebab mendukungnya keadaan. Angin sejuk, sayup-sayup suara di sekitar yang bagaikan lagu Nina Bobo. Fandi tertidur di bangku taman sampai tengah hari. Taman kota sudah mulai sepi.

"Ibu? Ibu?" ngigau Fandi dengan tangan yang hendak meraih.

[Bangun, Master. Itu hanya mimpi]

"Eh?" Fandi bangun-bangun sudah berlinang air mata. Dia baru saja bermimpi tentang keluarganya di kampung.

Sudah lewat beberapa bulan Fandi mendekam di penjara. Selama waktu itu, dia tak bisa mengirimi uang. Fandi adalah tulang punggung keluarga, ayahnya sudah tak mampu lagi bekerja. Apalagi Fandi memiliki sepasang adik kembar. Dan mereka sudah berada di jenjang lebih tinggi——kuliah. Fandi bermimpi menyekolahkan adiknya sampai sarjana, tak seperti dirinya yang cuma lulusan SMP dan merantau ke kota.

Fandi beruntung bertemu Anya. Dia diberi pekerjaan, dan digaji di atas UMR kota.

"Pasti mereka sangat kecewa." ucap Fandi murung, menunduk memegangi kepalanya. "Gimana keadaan keluargaku?Ayah sakit, Mina dan Mona sebentar lagi lulus. Apa ibu bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Akhhh!" Fandi mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Dia ingin berteriak sekeras-kerasnya.

"Kenapa juga aku harus di penjara. Padahal aku sudah janji mau membawa mereka ke kota ini. Menabung untuk mengontrak rumah, mengkuliahkan Mina dan Mona. Mereka pasti sangat kecewa dan malu." Fandi serasa ingin mencabik-cabik tubuhnya. Dia sudah menjadi aib dalam keluarga.

[Masih bisa diperbaiki, Master. Anda sekarang punya System yang hampir bisa melakukan apa saja]

"System? Oh, ya. System, apakah Mbak-mbak asisten itu sudah bisa digunakan——diberi perintah?" tanya Fandi yang telah menemukan kembali semangatnya. Benar kata System, belum terlambat. Fandi bisa memperbaikinya seperti semula.

[Intinya berganti hari]

"Yes. Ini yang ingin aku dengar."

"System, perintahkan asisten itu untuk pergi ke kampungku dan jelaskan semuanya! Buat kondisinya menjadi normal. Lalu beri seluruh uangku pada ibu, mereka pasti sedang kesusahan?!"

[Baik, Master]

[Waktu yang diperlukan adalah tiga hari]

[Maaf, terlalu lama]

"Tak masalah. Huh, dengan begini ... tinggal Anya. Aku harus minta maaf padanya."

.

.

.

"Wuih ... sekarang lebih baik."

Fandi baru keluar dari sebuah babershop. Dia kini telah berganti penampilan, 180 derajat——bukan, tapi 360 derajat. Fandi kini tak bisa dikenali.

Rambutnya yang dulu berwarna hitam, kini berubah menjadi krem. Ditambah menggunakan lensa kontak berwarna biru muda. Dia kini seperti bule saja.

"Sip. Sudah tak ada lagi Fandi Delana, mantan napi. Sisanya adalah Erick Brown. Eh? Tapi, apa tak terlalu lebay? Humm ... masa bodoh!" ucap Fandi yang telah mengganti identitasnya sebagai Erick cengar-cengir sendiri di depan kaca babershop.

Semua orang yang lewat cuma geleng-geleng kepala. Gelandangan dari mana ini? Pikir mereka. Jika kharisma dinonaktifkan, penampilan Erick seperti orang norak. Tapi, jika diaktifkan pasti semua orang langsung terpesona. Tak peduli laki-laki maupun perempuan.

Namun, sejujurnya Erick itu sudah agak sedikit ganteng sejak dulu. Makanya, Anya menganggapnya lebih daripada seorang supir. Erick pun sebetulnya menyukai Anya. Kedua orang itu sama-sama suka, tapi malu mengakui.

"Sip. Saatnya mengunjungi apartemen baru."

[Misi dikonfirmasi]

[Bantu tetangga keluar dari apartemen yang terkunci]

[Tingkat kesulitan : D]

[Hadiah : 500 poin]

[Batas waktu : 30 menit]

[Pinalti : Tetangga tersebut akan putus dengan pacarnya]

"Aku skip misi ini. Biarlah dia putus!"

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

off dulu thor bc nya ..alur critanya rumit...

2024-01-18

0

DenDelanzX

DenDelanzX

anjaaaayyyy savaggeee

2023-08-21

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjutkan Thor 😄💪👍👍👍

2023-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Fitnah
2 Chapter 2 : System
3 Chapter 3 : Menghajar Kepala Sipir
4 Chapter 4 : Karamel
5 Chapter 5 : Menginap di warnet
6 Chapter 6 : Curhat
7 Chapter 7 : Mengganti identitas
8 Chapter 8 : Tetangga
9 Chapter 9 : Pacar yang buruk
10 Chapter 10 : Rencana ke kampus Ariel
11 Chapter 11 : Belanja
12 Chapter 12 : Mafia berbahaya
13 Chapter 13 : Keluarga
14 Chapter 14 : Hadiah misi utama
15 Chapter 15 : Kemarahan
16 Chapter 16 : Pertemuan kembali
17 Chapter 17 : Kandidat pemfitnah
18 Chapter 18 : System 2.0
19 Chapter 19 : Upaya pembalasan (1)
20 Chapter 20 : Upaya pembalasan (2)
21 Chapter 21 : Upaya pembalasan (3)
22 Chapter 22 : Akuisisi selesai
23 Chapter 23 : Mulai kuliah
24 Chapter 24 : Rosi and the gang
25 Chapter 25 : Kemenangan mudah
26 Chapter 26 : Mina-Mona dalam bahaya
27 Chapter 27 : Pil siksaan
28 Chapter 28 : Perlindungan untuk Mina-Mona
29 Chapter 29 : Ariel
30 Chapter 30 : Tamu tak diundang
31 Chapter 31 : Kontrak
32 Chapter 32 : Mencari restu
33 Chapter 33 : Makan malam bersama
34 Chapter 34 : Perasaan iri
35 Chapter 35 : Malam mengerikan
36 Chapter 36 : Tetangga baru
37 Chapter 37 Kue kering
38 Chapter 38 kembali perawan
39 Chapter 39 : Kejadian tak terduga
40 Chapter 40 : Terbongkar
41 Chapter 41 : Memilih hadiah ulang tahun
42 Chapter 42 : Hipnotis?
43 Chapter 43 : Paranormal
44 Chapter 44 : Anak pungut? Bukan, cuma beda ibu!
45 Chapter 45 : Kebal
46 Chapter 46 : Heaven Mafia
47 Chapter 47 : Balas dendam sesungguhnya!
48 Chapter 48 : Menebar teror
49 Chapter 49 : Fian
50 Chapter 50 : Orang terdekat diincar
51 Chapter 51 : Misi selesai
52 Chapter 52 : Menantang Reka
53 Chapter 53 : Pengalihan target
54 Chapter 54 : Bersembunyi, mengelabui!
55 Chapter 55 : Menyewa
56 Chapter 56 : Pembagian tempat tidur
57 Chapter 57 : Erick, aku tak tahan!?
58 Chapter 58 : Surat
59 Chapter 59 : Ancaman
60 Chapter 60 : Bersiap melakukan penyerangan
61 Chapter 61 : Kakek misterius
62 Chapter 62 : Menyusup
63 Chapter 63 : Pembebasan, melarikan diri!
64 Chapter 64 : Bentrokan, pengendali pikiran
65 Chapter 65 : Penghuni asli pasar gelap
66 Chapter 66 : Desa pendekar
67 Chapter 67 : Kepala desa Ru
68 Chapter 68 : Mulai menyerang
69 Chapter 69 : Potensinya lebih besar
70 Chapter 70 : Bukan katana biasa
71 Chapter 71 : Kemenangan
72 Chapter 72 (end)
73 Lanjut
74 Chapter 73 Berangkat
75 Chapter 74 : Hibiki
76 Chapter 75 : Tempat tinggal
77 Chapter 76 : Berburu hantu
78 Chapter 77 : Ghost Slayer
79 Chapter 78 : Makhluk kuat
80 Chapter 79 : Penunggu
81 Chapter 80 : Melawan Yakuza
82 Chapter 81 : Misi baru
83 Chapter 82 : Usaha yang sia-sia
84 Chapter 83 : Asisten baru
85 Chapter 84 : Dianggap saingan
86 Chapter 85 : Selalu diganggu
87 Chapter 86 : Di Tokyo?
88 Chapter 87 : Aku membencimu!
89 Chapter 88 : Sosok misterius
90 Chapter 89 : Apakah mungkin?
91 Chapter 90 : Surat untukmu
92 Chapter 91: System itu sebenarnya apa?
93 Chapter 92 : Musuh terbesar!
94 Chapter 93 : Persiapan
95 Chapter 94 : Militer yang bar-bar
96 Chapter 95 : Monster
97 Chapter 96 : Bagian akhir
98 Chapter 97 : Akhir dan awal
99 Chapter 98 : Times skip (end)
100 Promo novel baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1 : Fitnah
2
Chapter 2 : System
3
Chapter 3 : Menghajar Kepala Sipir
4
Chapter 4 : Karamel
5
Chapter 5 : Menginap di warnet
6
Chapter 6 : Curhat
7
Chapter 7 : Mengganti identitas
8
Chapter 8 : Tetangga
9
Chapter 9 : Pacar yang buruk
10
Chapter 10 : Rencana ke kampus Ariel
11
Chapter 11 : Belanja
12
Chapter 12 : Mafia berbahaya
13
Chapter 13 : Keluarga
14
Chapter 14 : Hadiah misi utama
15
Chapter 15 : Kemarahan
16
Chapter 16 : Pertemuan kembali
17
Chapter 17 : Kandidat pemfitnah
18
Chapter 18 : System 2.0
19
Chapter 19 : Upaya pembalasan (1)
20
Chapter 20 : Upaya pembalasan (2)
21
Chapter 21 : Upaya pembalasan (3)
22
Chapter 22 : Akuisisi selesai
23
Chapter 23 : Mulai kuliah
24
Chapter 24 : Rosi and the gang
25
Chapter 25 : Kemenangan mudah
26
Chapter 26 : Mina-Mona dalam bahaya
27
Chapter 27 : Pil siksaan
28
Chapter 28 : Perlindungan untuk Mina-Mona
29
Chapter 29 : Ariel
30
Chapter 30 : Tamu tak diundang
31
Chapter 31 : Kontrak
32
Chapter 32 : Mencari restu
33
Chapter 33 : Makan malam bersama
34
Chapter 34 : Perasaan iri
35
Chapter 35 : Malam mengerikan
36
Chapter 36 : Tetangga baru
37
Chapter 37 Kue kering
38
Chapter 38 kembali perawan
39
Chapter 39 : Kejadian tak terduga
40
Chapter 40 : Terbongkar
41
Chapter 41 : Memilih hadiah ulang tahun
42
Chapter 42 : Hipnotis?
43
Chapter 43 : Paranormal
44
Chapter 44 : Anak pungut? Bukan, cuma beda ibu!
45
Chapter 45 : Kebal
46
Chapter 46 : Heaven Mafia
47
Chapter 47 : Balas dendam sesungguhnya!
48
Chapter 48 : Menebar teror
49
Chapter 49 : Fian
50
Chapter 50 : Orang terdekat diincar
51
Chapter 51 : Misi selesai
52
Chapter 52 : Menantang Reka
53
Chapter 53 : Pengalihan target
54
Chapter 54 : Bersembunyi, mengelabui!
55
Chapter 55 : Menyewa
56
Chapter 56 : Pembagian tempat tidur
57
Chapter 57 : Erick, aku tak tahan!?
58
Chapter 58 : Surat
59
Chapter 59 : Ancaman
60
Chapter 60 : Bersiap melakukan penyerangan
61
Chapter 61 : Kakek misterius
62
Chapter 62 : Menyusup
63
Chapter 63 : Pembebasan, melarikan diri!
64
Chapter 64 : Bentrokan, pengendali pikiran
65
Chapter 65 : Penghuni asli pasar gelap
66
Chapter 66 : Desa pendekar
67
Chapter 67 : Kepala desa Ru
68
Chapter 68 : Mulai menyerang
69
Chapter 69 : Potensinya lebih besar
70
Chapter 70 : Bukan katana biasa
71
Chapter 71 : Kemenangan
72
Chapter 72 (end)
73
Lanjut
74
Chapter 73 Berangkat
75
Chapter 74 : Hibiki
76
Chapter 75 : Tempat tinggal
77
Chapter 76 : Berburu hantu
78
Chapter 77 : Ghost Slayer
79
Chapter 78 : Makhluk kuat
80
Chapter 79 : Penunggu
81
Chapter 80 : Melawan Yakuza
82
Chapter 81 : Misi baru
83
Chapter 82 : Usaha yang sia-sia
84
Chapter 83 : Asisten baru
85
Chapter 84 : Dianggap saingan
86
Chapter 85 : Selalu diganggu
87
Chapter 86 : Di Tokyo?
88
Chapter 87 : Aku membencimu!
89
Chapter 88 : Sosok misterius
90
Chapter 89 : Apakah mungkin?
91
Chapter 90 : Surat untukmu
92
Chapter 91: System itu sebenarnya apa?
93
Chapter 92 : Musuh terbesar!
94
Chapter 93 : Persiapan
95
Chapter 94 : Militer yang bar-bar
96
Chapter 95 : Monster
97
Chapter 96 : Bagian akhir
98
Chapter 97 : Akhir dan awal
99
Chapter 98 : Times skip (end)
100
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!